PPT Tugas Kelompok Asuhan Kehamilan_20250925_002241_0000_compressed (1).pdf
claritananga05
0 views
14 slides
Oct 06, 2025
Slide 1 of 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
About This Presentation
Ppt Definisi dan komplikasi penanganan kegawatdaruratan pada kehamilan
Size: 692.3 KB
Language: none
Added: Oct 06, 2025
Slides: 14 pages
Slide Content
By: Delila
Clarita
Rista
Rasni DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN
PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN PADA
KEHAMILAN
PENTINGNYA DETEKSI DINI Kehamilan adalah kondisi normal, tetapi dapat berubah menjadi berisiko bila
ada masalah seperti perdarahan, tekanan darah tinggi, infeksi, atau penyakit
penyerta.
Mengapa deteksi dini penting?
Karena komplikasi yang terlambat ditangani bisa menyebabkan kematian ibu
dan bayi.
WHO melaporkan sebagian besar kematian ibu dapat dicegah jika tanda bahaya
dikenali lebih awal.
Contoh: Ibu dengan tekanan darah tinggi yang tidak diobati bisa mengalami
eklampsia dan kejang mendadak.
Maka, pemeriksaan rutin dan pemantauan kondisi ibu sangat penting.
Kehamilan adalah kondisi normal, tetapi dapat berubah menjadi berisiko bila
ada masalah seperti perdarahan, tekanan darah tinggi, infeksi, atau penyakit
penyerta.
Mengapa deteksi dini penting?
Karena komplikasi yang terlambat ditangani bisa menyebabkan kematian ibu
dan bayi.
WHO melaporkan sebagian besar kematian ibu dapat dicegah jika tanda bahaya
dikenali lebih awal.
Contoh: Ibu dengan tekanan darah tinggi yang tidak diobati bisa mengalami
eklampsia dan kejang mendadak.
Maka, pemeriksaan rutin dan pemantauan kondisi ibu sangat penting.
Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan ANC (Antenatal Care) secara teratur.
Pemeriksaan ini meliputi:
Tekanan darah (untuk mendeteksi hipertensi)
Protein urin (untuk mendeteksi preeklamsia)
Hb (untuk mendeteksi anemia)
USG (untuk melihat posisi dan pertumbuhan janin)
Kenapa penting? Karena banyak komplikasi tidak memiliki gejala pada awalnya.
Misalnya, hipertensi bisa tanpa keluhan tetapi berbahaya jika tidak diobati.
Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan ANC (Antenatal Care) secara teratur.
Pemeriksaan ini meliputi:
Tekanan darah (untuk mendeteksi hipertensi)
Protein urin (untuk mendeteksi preeklamsia)
Hb (untuk mendeteksi anemia)
USG (untuk melihat posisi dan pertumbuhan janin)
Kenapa penting? Karena banyak komplikasi tidak memiliki gejala pada awalnya.
Misalnya, hipertensi bisa tanpa keluhan tetapi berbahaya jika tidak diobati.
LANJUTAN
Selain itu, ibu perlu edukasi tentang tanda bahaya seperti:
Perdarahan → bisa tanda keguguran atau plasenta previa
Nyeri kepala hebat → tanda preeklamsia
Gerakan janin berkurang → tanda gawat janin
Jika tanda bahaya ditemukan, ibu harus segera ke fasilitas kesehatan.
Selain itu, ibu perlu edukasi tentang tanda bahaya seperti:
Perdarahan → bisa tanda keguguran atau plasenta previa
Nyeri kepala hebat → tanda preeklamsia
Gerakan janin berkurang → tanda gawat janin
Jika tanda bahaya ditemukan, ibu harus segera ke fasilitas kesehatan. LANJUTAN
1.TATALAKSANA AWAL PENYULIT
OBSTETRI & GINEKOLOGI Jika komplikasi ditemukan, tenaga kesehatan harus melakukan
tatalaksana awal sebelum merujuk:
1.Perdarahan Antepartum
Pasang infus → berikan cairan untuk cegah syok
Hitung perdarahan → dokumentasi penting
Siapkan transfusi darah bila perlu
Rujuk ke RS yang ada fasilitas operasi (jika perlu sectio
caesarea)
2.Eklampsia/Preeklampsia Berat
Amankan jalan napas → posisi miring kiri
Berikan MgSO₄ → mencegah kejang berulang
Turunkan tekanan darah (labetalol/hidralazin)
Jika komplikasi ditemukan, tenaga kesehatan harus melakukan
tatalaksana awal sebelum merujuk:
1.Perdarahan Antepartum
Pasang infus → berikan cairan untuk cegah syok
Hitung perdarahan → dokumentasi penting
Siapkan transfusi darah bila perlu
Rujuk ke RS yang ada fasilitas operasi (jika perlu sectio
caesarea)
2.Eklampsia/Preeklampsia Berat
Amankan jalan napas → posisi miring kiri
Berikan MgSO₄ → mencegah kejang berulang
Turunkan tekanan darah (labetalol/hidralazin)
LANJUTAN 3.Ketuban Pecah Dini (KPD)
Cegah infeksi (antibiotik)
Observasi tanda-tanda infeksi (demam, bau ketuban)
Induksi persalinan bila usia kehamilan cukup bulan
4.Abortus Iminens
Istirahat → mengurangi kontraksi
Pantau perdarahan
Edukasi ibu agar segera melapor jika perdarahan bertambah
banyak
3.Ketuban Pecah Dini (KPD)
Cegah infeksi (antibiotik)
Observasi tanda-tanda infeksi (demam, bau ketuban)
Induksi persalinan bila usia kehamilan cukup bulan
4.Abortus Iminens
Istirahat → mengurangi kontraksi
Pantau perdarahan
Edukasi ibu agar segera melapor jika perdarahan bertambah
banyak
2.IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT
SISTEMIK Beberapa ibu hamil punya penyakit penyerta. Berikut adalah beberapa
penyakit sistemik yang butuh penanganan khusus:
1.Hipertensi kronik
Kontrol tekanan darah → mencegah preeklamsia
Gunakan obat yang aman (Metildopa, Labetalol)
2.Diabetes Mellitus
Jaga pola makan → hindari kenaikan gula darah
Pemantauan gula darah rutin
Gunakan insulin bila diperlukan → obat oral biasanya dihindari
Beberapa ibu hamil punya penyakit penyerta. Berikut adalah beberapa
penyakit sistemik yang butuh penanganan khusus:
1.Hipertensi kronik
Kontrol tekanan darah → mencegah preeklamsia
Gunakan obat yang aman (Metildopa, Labetalol)
2.Diabetes Mellitus
Jaga pola makan → hindari kenaikan gula darah
Pemantauan gula darah rutin
Gunakan insulin bila diperlukan → obat oral biasanya dihindari
LANJUTAN 3.Penyakit Jantung
Hindari aktivitas berat
Monitor tanda gagal jantung (sesak, bengkak)
Persalinan harus diawasi ketat (hindari mengejan lama)
4.Anemia
Berikan tablet Fe setiap hari
Konsumsi makanan tinggi zat besi (hati, sayuran hijau)
Transfusi bila Hb sangat rendah
3.Penyakit Jantung
Hindari aktivitas berat
Monitor tanda gagal jantung (sesak, bengkak)
Persalinan harus diawasi ketat (hindari mengejan lama)
4.Anemia
Berikan tablet Fe setiap hari
Konsumsi makanan tinggi zat besi (hati, sayuran hijau)
Transfusi bila Hb sangat rendah
3.IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT
INFEKSI Penyakit Infeksi berbahaya bagi ibu dan janin, Berikut adalah beberapa
penyakit infeksi dan cara penanganan nya:
1.ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Bisa menyebabkan persalinan prematur
Berikan antibiotik yang aman
2.Malaria
Bisa menyebabkan anemia berat pada ibu, bayi lahir BBLR
Terapi ACT sesuai trimester
Penyakit Infeksi berbahaya bagi ibu dan janin, Berikut adalah beberapa
penyakit infeksi dan cara penanganan nya:
1.ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Bisa menyebabkan persalinan prematur
Berikan antibiotik yang aman
2.Malaria
Bisa menyebabkan anemia berat pada ibu, bayi lahir BBLR
Terapi ACT sesuai trimester
LANJUTAN 3.TORCH
TORCH adalah singkatan dari beberapa infeksi yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan janin.
Dapat sebabkan cacat bawaan pada janin
4.HIV
Jika tidak diobati → bayi berisiko tertular
3.TORCH
TORCH adalah singkatan dari beberapa infeksi yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan janin.
Dapat sebabkan cacat bawaan pada janin
4.HIV
Jika tidak diobati → bayi berisiko tertular
LANJUTAN 3.TORCH
TORCH adalah singkatan dari beberapa infeksi yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan janin.
Dapat sebabkan cacat bawaan pada janin
4.HIV
Jika tidak diobati → bayi berisiko tertular
3.TORCH
TORCH adalah singkatan dari beberapa infeksi yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan janin.
Dapat sebabkan cacat bawaan pada janin
4.HIV
Jika tidak diobati → bayi berisiko tertular
KESIMPULAN Deteksi dini komplikasi kehamilan sangat penting untuk mencegah morbiditas
dan mortalitas ibu serta janin.
Tatalaksana awal pada penyulit obstetri dan ginekologi harus fokus pada
stabilisasi kondisi ibu (ABC: Airway, Breathing, Circulation) sebelum dirujuk jika
perlu.
Ibu hamil dengan penyakit sistemik (misalnya hipertensi, diabetes, jantung)
membutuhkan pemantauan ketat, terapi yang aman untuk kehamilan, dan kerja
sama dengan dokter spesialis terkait.
Ibu hamil dengan penyakit infeksi harus segera diidentifikasi, diobati sesuai
pedoman, dan dicegah penularannya agar tidak membahayakan ibu maupun janin.
Kolaborasi tenaga kesehatan, deteksi dini, dan rujukan tepat waktu adalah kunci
keberhasilan dalam menangani kegawatdaruratan kehamilan.
Deteksi dini komplikasi kehamilan sangat penting untuk mencegah morbiditas
dan mortalitas ibu serta janin.
Tatalaksana awal pada penyulit obstetri dan ginekologi harus fokus pada
stabilisasi kondisi ibu (ABC: Airway, Breathing, Circulation) sebelum dirujuk jika
perlu.
Ibu hamil dengan penyakit sistemik (misalnya hipertensi, diabetes, jantung)
membutuhkan pemantauan ketat, terapi yang aman untuk kehamilan, dan kerja
sama dengan dokter spesialis terkait.
Ibu hamil dengan penyakit infeksi harus segera diidentifikasi, diobati sesuai
pedoman, dan dicegah penularannya agar tidak membahayakan ibu maupun janin.
Kolaborasi tenaga kesehatan, deteksi dini, dan rujukan tepat waktu adalah kunci
keberhasilan dalam menangani kegawatdaruratan kehamilan.