praktik asuhan kebidanan remaja, pranikah dan prakonsepsi

raniwidiyanti7 0 views 21 slides Oct 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

materi tentang praktik prakonsepsi


Slide Content

Kelompok 5 1. Ani Aminah 2. Meilly Nur Pujiasih 3. Nenti Nofianti 4. Octaviani Nurzariah 5. Unun Nurkhasanah Pelayanan Kebidanan pada Pranikah dan Prakonsepsi di Komunitas

Pelayanan kebidanan pranikah dan prakonsepsi di komunitas adalah serangkaian kegiatan promotif dan preventif yang diberikan oleh bidan langsung kepada masyarakat (calon pasangan, remaja, dan keluarga) di luar fasilitas kesehatan yang bertujuan untuk mempersiapkan individu, terutama calon ibu, agar siap secara fisik, mental, dan sosial sebelum menikah dan merencanakan kehamilan. Pendekatan ini menekankan pada pemberdayaan masyarakat agar memiliki kesadaran dan kemandirian dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka. Definisi Pelayanan Kebidanan pranikah

Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Mendeteksi dan Mencegah Masalah Kesehatan Mempersiapkan Kesiapan Holistik KEBIDANAN PRANIKAH Tujuan Pelayanan

Aspek Pelayanan Pranikah Filosofi Promotif dan Preventif Pelayanan Berbasis Komunitas Pendekatan Holistik Peran Kunci Bidan

Edukasi Kesehatan Reproduksi Skrining dan Konseling Imunisasi dan Gizi Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan Pranikah di Komunitas

Definisi Pelayanan Prakonsepsi Pelayanan prakonsepsi adalah serangkaian intervensi yang diberikan kepada perempuan dan pasangan yang berpotensi hamil untuk mengidentifikasi dan memodifikasi risiko medis, perilaku, dan sosial yang dapat memengaruhi luaran kehamilan dan kesehatan anak di masa depan (Centers for Disease Control and Prevention/CDC)

Tujuan Pelayanan Prakonsepsi Mengidentifikasi dan mengelola risiko kesehatan Meningkatkan kesehatan reproduksi individu dan pasangan Mencegah komplikasi kehamilan Mempersiapkan tubuh calon ibu agar berada dalam kondisi optimal sebelum hamil. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya perencanaan kehamilan dan gaya hidup sehat Mengoptimalkan kondisi kesehatan calon ayah yang juga berperan dalam kualitas sperma dan genetik.

KOMPONEN PELAYANAN PRAKONSEPSI 5. Imunisasi dan Pencegahan Infeksi 6. Konseling Psikologis dan Kesiapan Mental 4. Konseling Gaya Hidup Sehat Anamnesis dan Skrining Riwayat Kesehatan 2. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang 3. Konseling Gizi dan Suplementasi

Studi Kasus Praktik Asuhan Kebidanan Pranikah S (Subj ektif) Nama klien: Nn. O Umur : 23 tahun Pendidikan : S1 Ekonomi Pekerjaan : Karyawan swasta Agama : Islam Alamat : Jl. Mawar No. 1 Jakarta Selatan Calon suami : Tn. B Umur calon suami: 25 tahun Pendidikan : S1 Hukum Pekerjaan : Wiraswasta Agama : Islam Alamat : Jl. Perahu No. 2 Jakarta Selatan

Keluhan utama: Klien datang bersama calon suami untuk konseling pranikah. Klien mengatakan akan menikah 2 bulan lagi dan ingin mengetahui kondisi kesehatan reproduksi mereka berdua sebelum menikah. Klien menyatakan belum pernah melakukan skrining kesehatan pranikah sebelumnya. Riwayat penyakit : Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma, penyakit jantung, Penyakit menular seksual (PMS), atau penyakit genetik. Riwayat kesehatan keluarga : Tidak ada riwayat penyakit genetik atau keturunan pada keluarga klien dan calon suami. Gaya Hidup : Tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol. Riwayat Operasi : Tidak ada Riwayat Alergi : Tidak ada Riwayat menstruasi: Menarche : usia 13 tahun siklus : 28 hari Lama siklus :5 hari Nyeri haid : tidak ada Banyaknya darah yang Keluar : 3-4 kali ganti pembalut, tidak ada keluhan pendarahan tidak normal.

O (Objektif) Keadaan umum : Baik Kesadaran : compos mentis. Tanda-tanda vital : Tekanan darah: 120/70 mmHg Nadi: 85 x/menit Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 36,6 °C SpO2 : 100 % BB : 55 kg TB : 160 cm IMT : 21,5% Pemeriksaan Fisik : Mata - konjungtiva : Tidak anemis - Sklera : Tidak ikterik leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid atau getah bening. Payudara : Bentuk dan ukuran simetris, tidak teraba benjolan atau kelainan. Jantung : Irama reguler Paru-paru : Tidak ada ronchi dan weezhing Abdomen : Tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan penunjang : Hasil pemeriksaan laboratorium : Golongan darah dan Rhesus: A, Rh+ Hb: 13,0 g/dL (normal) Skrining talasemia: Negatif Skrining Hepatitis B: Non-reaktif Skrining HIV: Non-reaktif Skrining TORCH: Negatif A (Assesment) Diagnosa kebidanan :Nn. O, 23 tahun, dengan kebutuhan konseling dan skrining kesehatan pranikah. Analisis : Klien dalam kondisi sehat dan tidak memiliki faktor risiko signifikan berdasarkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan awal. Penting untuk memberikan edukasi dan skrining kesehatan menyeluruh sebagai persiapan kehamilan yang sehat.

P (Planning) Penyuluhan dan konseling: 1. Memberikan edukasi mengenai pemeriksaan fisik lengkap termasuk pemeriksaan laboraturium/ penunjang dan menjelaskan manfaat pemeriksaan untuk mencegah komplikasi kehamilan dan menularnya penyakit ke pasangan/anak → Klien mampu menjelaskan kembali tujuan pemeriksaan pranikah. 2. Memberikan edukasi tentang imunisasi TT, MR,Hepatitis B dan membantu menyusun jadwal imunisasi sebelum menikah → Klien bersedia menerima imunisasi sesuai jadwal 3. Konseling gizi seimbang, menejemen stres dan olahraga teratur → Klien memahami dan akan menerapkannya. 4. Memberikan edukasi usia ideal kehamilan, jarak kehamilan yang sehat, risiko usia terlalu muda/tua dan Konseling KB bila ingin menunda hamil → Klien mampu memilih perencanaan kehamilan sesuai kondisi. 5. Mendokumentasikan hasil asuhan

Studi kasus Praktik Asu han Kebidanan Prakonsepsi Nama klien: N y. C Umur : 24 tahun Pendidikan : S1 Menejemen Pekerjaan : Karyawan swasta Agama : Islam Alamat : Jl. Merdeka No. 3 Jakarta Selatan Seorang pasien datang diantar oleh suaminya ingin melakukan konsultasi prakonsepsi. Pasien mengatakan ingin segera hamil dan ingin memastikan kondisinya sehat sebelum hamil.

Riwayat penyakit : Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma, penyakit jantung, penyakit menular seksual (PMS), atau penyakit genetik. Riwayat kesehatan keluarga : Tidak ada riwayat penyakit genetik atau keturunan pada keluarga klien dan calon suami. Gaya Hidup : Olahraga 1x dalam seminggu, tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol. Riwayat Obstetri: Pasien belum pernah hamil sebelumnya Riwayat Operasi : Tidak ada Riwayat Alergi : Tidak ada Riwayat Pernikahan : Merupakan pernikahan yg pertama lamanya 5 bulan Riwayat KB : pasien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi O (Objektif) Keadaan umum : Baik Kesadaran : compos mentis. Tanda-tanda vital Tekanan darah: 120/80 mmHg Nadi: 82 x/menit Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 36,8 °C SpO2 : 100 % BB : 55 kg TB : 160 cm IMT : 21,5%

Pemeriksaan Fisik : Mata - konjungtiva : Tidak anemis - Sklera : Tidak ikterik leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid atau getah bening. Payudara : Bentuk dan ukuran simetris, tidak teraba benjolan atau kelainan. Jantung : Irama reguler Paru-paru : Tidak ada ronchi dan weezhing Abdomen : Tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

A (Assesment) Wanita usia reproduksi dalam kondisi sehat, Tidak ada penyakit kronis yang menyertai, Kondisi fisik dalam batas normal, membutuhkan konseling dan edukasi mengenai perawatan prakonsepsi. Pemeriksaan penunjang : Hasil pemeriksaan laboratorium : Golongan darah dan Rhesus: A, Rh+ Hb: 12,5,0 g/dL (normal) Skrining Hepatitis B: Non-reaktif Skrining HIV: Non-reaktif Pemeriksaan USG : hasil normal, tidak ada kelainan pada organ reproduksi.

P (Planning) 1. Berikan edukasi tentang nutrisi dan gaya hidup sehat → Klien memahami dan akan menerapkannya. 2. Edukasi tentang siklus menstruasi dan menghitung masa subur → Klien telah mengerti dan mengetahui masa suburnya 3. Berikan saran untuk pemeriksaan kesehatan lanjutan → klien akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan bersama suaminya. 4. Jadwalkan wktu kunjungan ulang → klien akan datang 1 bulan kemudian atau jika klien sudah berhasil hamil. 5. Dokumentasikan hasil asuhan → seluruh tindakan dan eduasi tercatat di rekam medis.

Pelayanan kebidanan pranikah dan prakonsepsi di komunitas merupakan pendekatan promotif dan preventif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi masyarakat, terutama dalam mempersiapkan calon ibu dan ayah sebelum menikah dan hamil. Melalui edukasi, skrining, konseling, dan pemberdayaan masyarakat secara holistik, pelayanan ini memastikan kesiapan fisik, mental, dan sosial calon pasangan. Bidan berperan penting sebagai pelaksana, pendidik, pengelola, dan kolaborator dalam menerapkan layanan kebidanan berbasis komunitas. Dengan pendekatan aktif dan menyeluruh, bidan tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga mendorong perubahan perilaku dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi sejak dini. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan keluarga yang sehat, mandiri, dan berkualitas sebagai fondasi bagi generasi masa depan yang unggul. Kesimpulan

Saran 1. Bagi Bidan: Diharapkan bidan dapat lebih proaktif dalam mengorganisasi kegiatan di komunitas, seperti Posyandu remaja dan kelas pranikah, serta menggunakan media edukasi yang menarik dan mudah dipahami. 2. Bagi Masyarakat: Diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka dan sadar akan pentingnya persiapan kesehatan sebelum menikah dan hamil, serta aktif mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh bidan. .

Thank You
Tags