PRESENTASI AWAL PERKULIAHAN ONTOLOGI WAHDATUL ULUM.pptx

AndiNovian3 0 views 23 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

Bahan Kuliah WU


Slide Content

PENGEMBANGAN PENGETAHUAN BERBASIS PARADIGMA WAHDATUL ‘ULUM PERSPEKTIF TRANSDISIPLINER By: PARLUHUTAN SIREGAR Pusat Studi Transdisipliner UIN Sumatera Utara POINTER PRESENTASI DI PASCASARJANA UIN SUMATERA UTARA

FONDASI PARADIGMA WAHDATUL-’ULUM

KAJIAN ONTOLOGI: ALAM SEMESTA SEBAGAI OBYEK STUDI 1 . Alam semesta ini dicipta oleh Allah; الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ... ﴿ الفرقان : ٥٩ ﴾ Setiap penciptaan makhluk baru disertai dengan hukum-hukum tetap dan pasti ( taqdirullâh ). ... وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيراً ﴿ الفرقان: ٢﴾ Artinya : …. dan Dia telah menciptakan segala sesuatu , dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya .

Kajian Ontologi …. 2. Alam semesta terjalin sebagai sebuah sistem yang kompleks ; وَالسَّمَاء ذَاتِ الْحُبُكِ ﴿الذريات: ٧﴾ Artinya : Demi langit yang mempunyai tenunan / jaringan . أَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللَّهُ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقاً ﴿ نوح: 15 ﴾ Artinya : Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berLAPIS -LAPIS (QS. Nuh : 15). Alam raya ini memiliki jaringan ( sebagai sebuah system), dan terdiri atas lapisan-lapisan berbentuk holografi ( lapisan holarki ).

STRUKTUR ALAM SEPERTI HOLOGRAM, IDENTIK DENGAN BUNGA MAWAR Alquran menyebut tataruang alam ini bagai mawar merekah ; ف إِذَا انشَقَّتِ السَّمَاء فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ ﴿ الرحمان: 37 ﴾

Kajian ontologi …. 3. Segala sesuatunya di alam ini adalah hidup : … وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ ﴿ الأنبياء: ٣٠﴾ Artinya : ... Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu hidup . Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?

Konsep Hidup Makhluk hidup memiliki Kesadaran (consciousness) dan Kognisi ; Setiap makhluk hidup selalu berinteraksi dan berkomunikasi antara satu sama lain. S etiap makhluk hidup memiliki potensi untuk bertumbuh dan berkembang ; Setiap makhluk hidup memiliki potensi autopoiesis, YAITU POTENSI untuk mempertahankan diri Dari ancaman ( entropi ); Setiap makhluk hidup selalu berubah secara dinamis (al-’ Alam mutaghayyar , wa kullu mutaghayyaar huwa al-’ alam ).

EPISTEMOGI: SUMBER, MEDIA DAN INSTRUMEN PENGETAHUAN Allah adalah Satu- satunya sumber pengetahuan , karena Dia lah Yang Maha Tahu segalanya . Qadha & Qadr Allah itu adalah Ilmu Allah berkenaan dengan alam semesta , oleh karena itu alam ini dapat disebut sebagai wujud dari Ilmu dan Af’al Allah. SEDANGKAN MEDIA YANG DIGUNAKAN ALLAH UNTUK MENTRANSFER Pengetahuan itu ADA dua ; Kalam ( wahyu ) dan Khalq ( makhluk ciptaanNya atau alam semesta ). Manusia DILENGKPI DENGAN BEBERAPA INSTRUMEN UNTUK menerima DAN MENEMUKAN pengetahuan ; yaitu akal , intuisi , qalb , indra , dll .

EPISTEMOLOGI: KESATUAN SISTEM ALAM SEBAGAI DASAR KESATUAN PENGETAHUAN Jika Alam saling-berhubungan ( membentuk suatu system yang utuh ), maka p engetahuan pun SALING BERHUBUNGAN sehingga menjadi satu kesatuan ( Wahdah al-’ Ulum ; Unity of Knowledge). SISTEMIK HOLISTIK INTEGRATIF Seperti halnya system alam , jaringan pengetahuan itu bersifat symbiotic, synergy, symmetris , synthetic, dst ( konsep relasi lainya yang menggunakan frasa sy : SEPERTI KOSAKATA BERAWALAN sym , syn , syl )

LEVEL PENGETAHUAN PERSPEKTIF WAHDATUL-‘ULUM

PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN PENGETAHUAN Karena alam raya merupakan suatu system, maka penelitian pun sudah pasti menggunakan pendekatan system (System approach). System approach inilah strategi paling dasar dalam mengintegrasikan pengetahuan . Dalam kegiatan penelitian , system approach itu disebut juga dengan integrative research. Integrative research ini terdiri atas dua perspektif , yaitu ; interdisipliner dan transdisipliner .

CIRI UTAMA PENDEKATAN SISTEM Holistik & Konfrehensif : Karena alam merupakan suatu system yang kompleks , maka penelitian terhadap alam ini harus bersifat holistik dan konfrehensif ( melibatkan semua unsur / elemen yang saling terkait ). Melibatkan berbagai perspektif pengetahuan , termasuk dari berbagai perspektif norma dan nilai . PROSES Penelitian BERGERAK dari whole ( SEBAGAI OBJEK diteliti ) KE PARTS (BAGIAN-BAGIAN). Menggunakan system thinking; memandang obyek yang diteliti sebagai suatu yang selalu memiliki jaringan antara satu sama lain. Hal yang dicari dalam Studi Sistem adalah pola (PATTERNS) hubungan ( relasi dan interaksi ). Jadi tidak sekedar mencari hubungan kausalitas ( seperti ; pengaruh X terhadap Y).

TAHAP UMUM PENELITIAN SISTEM Proses menuju al-’ ilmu itu dimulai dari identifikasi al-Asma` yang ada pada setiap unsur sistem ( ayatullah ). Menemukan al-’ ilmu /Systems Knowledge ( esensinya adalah Taqdirullah dan Sunnatullah ) Kemudian al-’ ilmu dikembangkan menjadi al-Hikmah ( Filsafat , Wisdom, Pengetahuan Teknis ) untuk kesejahteraan umat manusia .

Metode kerja PENDEKATAN SISTEM Mengidentifikasi unsur-unsur (PARTS) yang ada dalam system (WHOLE) dan kemudian mengidentifikasi fungsi masing-masing ; Melakukan IDENTIFIKASI proses-proses interaksi yang terjadi KEMUDIAN DILANJUTKAN DENGAN pemetaan ( mapping ) untuk memahami ( understanding relations) antar subsistem dan antara subsistem dengan system yang ada di luar sistem . MENGIDENTIFIKASI pola-pola INTERAKSI ( understanding patterns) . Melakukan refleksi untuk merumuskan Systems Knowledge yang diyakini sebagai taqdirullah / sunnatullah (divine order) yang berlaku bagi setiap elemen / unsur yang terdapat pada sistem tersebut .

KEJADIAN MAKHLUK DAN PROSES PENCARIAN PENGETAHUAN

DUA CARA KERJA DALAM PENELITIAN SISTEM KARENA SISTEM ITU BERSIFAT KOMPLEKS, DIBUTUHKAN SEJUMLAH DISIPLIN ILMU UNTUK MEMAHAMINYA. PELIBATAN DISIPLIN-DISIPLIN ILMU INI DAPAT DILAKUKAN DENGAN DUA CARA: MENGHADIRKAN PARA AHLI DARI BERBAGAI DISIPLIN DAN MELAKUKAN DISKUSI/SHARING PENDAPAT UNTUK MENJAWAB MASALAH PENELITIAN SESUAI DENGAN KEAHLIAN MASING-MASING. MELAKUKAN PENGUMPULAN PENDAPAT KEPADA BEBERAPA AHLI DARI BERBAGAI DISIPLIN, BAIK MELALUI WAWANCARA LANGSUNG MAUPUN TERTULIS.

PENDEKATAN TRANSDISIPLINER Pendekatan transdisipliner : suatu pendekatan sistemik untuk menjawab Problema yang dihadapi masyarakat melintasi batas-batas disiplin keilmuan dengan melibatkan para ahli dari berbagai disiplin, bersama-sama d engan para praktisi dan masyarakat. Tujuan Transdispliner menurut Piaget dan Jantsch: untuk memahami dunia secara holistic dengan kesatuan pengetahuan secara menyeluruh.

18 Pengetahuan Transformasi Tekni k , sosial , hukum , budaya dan pilihan lainnya untuk perubahan , tergantung pada pandangan hubungan sistem dan tujuan Tantangan : Belajar bagaimana membuat teknologi , peraturan , praktik yang ada dan hubungan kekuasaan yang lebih fleksibel Pengetahuan Target Pluralisme norma dan nilai-nilai , tergantung pada pandangan hubungan sistem dan pilihan untuk perubahan Tantangan : Klarifikasi dan pengaturan prioritas berbagai nilai dalam kaitannya dengan kepentingan umum sebagai aturan prinsip Pengetahuan Sistem Pengetahuan pasti tentang asal-usul dan perkembangan kemungkinan masalah dan sekitar interpretasi masalah, tergantung pada persepsi tujuan dan pilihan untuk perubahan Tantangan: Merefleksikan dan berurusan dengan ketidakpastian melalui eksperimen dunia nyata LEVEL PENGETAHUAN MENURUT ALIRAN ZURICH

TIGA LEVEL PENGETAHUAN SASARAN RISET TRANSDISIPLINER Pengetahuan Sistem; yaitu pengetahuan tentang asal-usul dan perkembangan kompleksitas dan ketidakpastian sistem yang ada termasuk memper - tanyakan dan menguji genesis, perkembangan , dan interpretasi problem dunia- kehidupan . Pengetahuan Target; yaitu pengetahuan mengenai kebutuhan untuk berubah, tujuan yang menjadi harapan dan praktik terbaik yang dicita-citakan. Pengetahuan Transformasi; yaitu pengetahuan yang terkait dengan pengujian-pengujian terhadap cara-cara teknis , sosial , legal, dan kultural untuk mencapai target yang telah ditetapkan melalui pengetahuan target. 19

CIRI UTAMA PENELITIAN TRANSDISIPLINER MELIBATKAN PARA AHLI DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMU, PARA PRAKTISI DAN STAKEHOLDER (MASYARAKAT YANG BERKEPENTINGAN). BERTOLAK DARI WICKED PROBLEM MENUJU PEMECAHAN MASALAH (SOLVING PROBLEM). MEMPOSISIKAN OBJEK YANG DITELITI SEBAGAI SISTEM YANG KOMPLEKS. MENGGUNAKAN LOGIKA INCLUDE MIDLE SEBAGAI THIRD HIDDEN DALAM PROSES PENELITIAN.

PROSES PENELITIAN Perspektif Transdisipliner ? Dalam praktek penelitian : Para peneliti dari berbagai disiplin ilmu ( bersama praktisi dan masyarakat ) membahas suatu objek (wicked problem) dari sisi keilmuan , keahlian atau pengalaman masing-masing tetapi menggunakan pendekatan dan metode yang sama . Pendekatan PENELITIAN TRANDISIPLINER ADALAH system approach sedangkan metodenya HARUS disepakati dari awal . misalnya metode cybernetic, action research, case study atau metode lainnya .

22 Skema Riset Transdisipliner Model Teori Sistem

TERIMA KASIH ASSALAMU ‘ALAIKUM WR. WB.
Tags