PRESENTASI BEST PRACTICE PPT13m12jend1jkdnlk1

fatikah611 0 views 24 slides Oct 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

2ej1k2es1klwsnk


Slide Content

BEST PRACTICE : IMPLEMENTASI “AMAN BERAKSI” TERHADAP SISWA SLOW LEARNER KELAS II DENGAN KOLABORASI MITRA SEKOLAH DI SD NEGERI BENER YOGYAKARTA Oleh : Wiwied Sawitri, S.Pd., M.Pd Fatikah Nurul Hidayati, S.Pd. Rujita, S.Pd., SD.

DAFTAR ISI Nama Anggota Data Riset Latar Belakang Sesi Diskusi 1 5 2 6 Rumusan Masalah Kesimpulan 3 7 Materi Tugas 4 LATAR BELAKANG Hambatan activity daily living peserta didik berkebutuhan khusus slow learner di kelas II hampir semuanya berhubungan dengan tingkat numerasi yang rendah. 1 2 2 4 Selama pelaksanaan SPPI di SD Negeri Bener seringkali guru merasa kesulitan untuk melatih kemandirian atau activity daily living pada peserta didik berkebutuhan khusus Kesulitan ADL yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus slow learner di kelas II yaitu melipat baju sehabis berolahraga, mengancingkan baju, manajemen waktu istirahat/masuk kelas, dan mengatur biaya untuk setiap kebutuhan Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekolah merencakanakan Program “Aman Beraksi” berkolaborasi dengan “mitra sekolah” yaitu ahli yang berkompeten dan SD Negeri Pingit serta guru kelas , guru pembimbing khusus , orangtua , dan psikolog

RUMUSAN MASALAH 1 2 Bagaimana program “Aman Beraksi ” dapat menjadi program untuk meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik berkebutuhan khusus slow leraner di kelas II? Bagaimana kolaborasi dengan mitra sekolah untuk menerapkan program “Aman Beraksi ” ini ?

TUJUAN 1 2 Melalui program “Aman Beraksi ” untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus slow learner dalam kemampuan activity daily living berbasisnumerasi Mengoptimalkan kolaborasi dengan mitra sekolah.

MANFAAT Menambah pengetahuan guru khususnya mengenai strategi penanganan bagi peserta didik berkebutuhankhusus Meningkatkan kemampuan guru untuk mengatasimasalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran Sarana bagi kepala sekolah untuk meningkatkanpengelolaan sekolah Meningkatkan kemampuan kepala sekolah khusunyadalam hal pengelolaan dan pelayanan bagi pesertadidik berkebutuhan khusus Mengatasi permasalahan yang timbul dalam pengelolaan sekolah Meningkatkan mutu layanan bagi peserta didikberkebutuhan khusus Memberikan layanan yang terbaik bagi peserta didikberkebutuhan khusus. Bagi Guru Bagi Kepala Sekolah Bagi Sekolah

Program Aman Beraksi merupakan akronim atau singkatan dari Aktivitas, Mandiri, Berbasis, Numerasi. Program tersebut didasarkan temuan permasalahan di kelas II yaitu peserta didikberkebutuhan khusus slow learner masih kesulitan untuk melaksanakan aktivitas kemandiriannya (activity daily living) yang berkaitan dengan lemahnya kemampuan numerasi PROGRAM “AMAN BERAKSI”

3 FOKUS UTAMA PROGRAM “AMAN BERAKSI” setelahberolahraga baju anak langsung ditaruh kedalam tas tanpa dilipat terlebih dahulu sehingga untuk melatih kemandirian anak dalam melipat baju menggunakan media “ Papan Lipat Baju” Peserta didik kesulitan untuk membaca jam masuk kelas, jam istirahat, jam masuk kelas dariistirahat, dan jam pulang sekolah. untuk mengatasinya dibuat media “4 Papan Waktuku” Peserta didik berkebutuhan khusus masih kesulitan untuk mengelola keuanhan sesuai dengan kebutuhannya . Untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan media “ Dompet Harianku ” Melipat Baju Manajemen Waktu Pengelolaan Keuangan

Peserta didik berkebutuhan khusus slow learner pada Best Practice ini yaitu dua anak dengan hambatan slow learner ( anak lambat belajar ) di kelas II SDN Bener dengan kemampuan awal sebagai berikut : TABEL KEMAMPUAN.docx PESERTA DIDIK SLOW LEARNER

DAFTAR ISI Nama Anggota Data Riset Latar Belakang Sesi Diskusi 1 5 2 6 Rumusan Masalah Kesimpulan 3 7 Materi Tugas 4 KOLABORASI DENGAN MITRA SEKOLAH Kolaborasi dengan Tenaga Ahli Dengan mendatangkan pembicara yang ahli pada bidang activity daily living dalam kegiatan pelatihan activity daily living : melipat baju, pengelolaan waktu , dan pengelolaan uang. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik kelas II khususnya peserta didik berkebutuhan khusus slow learner mendapat pelatihan yang dilakukan secara berulang . 1 2 2 4 Kolaborasi dengan Psikolog Kolaborasi yang dilakukan adalah dengan mendatangkan psikolog ke SD Negeri Bener dengan mengasesmen peserta didik yang diduga memiliki hambatan belajar sebanyak 35 siswa . Setelah dilakukan asesmen ternyata diperoleh hasil bahwa 2 orang peserta didik di kelas 2 masuk dalam kategori peserta didik berkebutuhan khusus slow learner . Kolaborasi dengan Orang Tua Kolaborasi dalam asesmen , orang tua akan selalu dilibatkan dalam upaya pelayanan program pendidikan inklusi. Kolaborasi dalam penyusunan PPI dengan menentukan program yang tepat. kolaborasi dalam penerapan Program “Aman Beraksi” serta kolaborasi dalam evaluasi dan refleksi Kolaborasi dengan SD Negeri Pingit Kolaborasi yang dilakukan adalah dengan melakukan program pengimbasan . Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh kepala sekolah sebagai Plt diperoleh hasil bahwa kemampuan activity daily living kelas II di SD Negeri Pingit pada awalnya juga mengalami hambatan.

DAFTAR ISI Nama Anggota Data Riset Latar Belakang Sesi Diskusi 1 5 2 6 Rumusan Masalah Kesimpulan 3 7 Materi Tugas 4 KOLABORASI DENGAN GURU KELAS, GURU PEMBIMBING KHUSUS, DAN KEPALA SEKOLAH 1 2 Kolaborasi Guru Kelas dan Guru Pembimbing Khusus Kolaborasi dalam asesmen Kolaborasi dalam penyusunan PPI Kolaborasi dalam monitoring, evaluasi, dan refleksi Kolaborasi dengan Kepala Sekolah Kolaborasi dalam persetujuan PPI dan modul ajar Kolaborasi dalam menentukan program yang tepat Kolaborasi dalam evaluasi dab refleksi program

METODE PEMECAHAN MASALAH Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu dengan mengu m pulkan data melalui wawancara , observasi , dan dokumentasi berkolaborasi dengan guru kelas , guru pembimbing khusus , kepala sekolah , orantua peserta didik serta mitra sekolah yaitu ahli yang berkompeten dan SD Ngeri Pingit . Dengan metode ini memusatkan pada suatu objek dalam hal ini yakni activity daily living yang dilatarbelakangi oleh lemahnya kemampuan numerasi peserta didik berkebutuhan khusus slow learner di kelas II SD Negeri Bener .

PERENCANAAN KEGIATAN Asesmen awal untuk mengetahui kemampuan dan kebutuhan Menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI) Penyusunan Modul Ajar yang Telah Diadaptasi Pelaksanaan Monitoring Hasil akhir, evaluasi, dan refleksi

Perangkat/Instrumen Program Pembelajaran Individual Modul ajar yang sudah di adaptasi Rencana Program Pembelajaran “Aman Beraksi” Dokumen hasil belajar Catatan hasil belajar Penyusunan Modul Ajar yang Telah Diadaptasi Tempat Kegiatan Program kegiatan “Aman Beraksi” ini dilaksanakan di lingkungan sekolah SD Negeri Bener yaitu di kelas II, di ruang inklusi, dan di SD Negeri Pingit. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan Program “Aman Beraksi ” adalah dimulai pada bulan Juli 2024 dengan refleksi hambatan di kelas , pelaksanaan penerapan media dan metode di bulan Agustus 2024 dan praktik baik di SD Negeri Pingit dilakukan pada bulan September.

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN LIPAT BAJU Media ini terbuat darikardus bekas dengan berisi 5 bagian papan, setiapbagiannya ditulisi dengan nomer 1 sampai 5 sesuaidengan langkah-langkah melipat baju mulai darinomer 1 hingga membalik baju di nomer 5. Media tersebut berisi mengenai 4 waktu ( gambar jam) yaitu waktu masuk kelas pukul 07.00 berwarna merah , waktu istirahat pukul 09.00 kuning , waktu masuk kelas setelah istirahat pukul09.20 biru dan waktu pulang sekolah pukul 10.00 dengan jam berwarna hijau . 4 PAPAN WAKTUKU DOMPET HARIANKU Media ini dibuat secara sederhana menggunakankain flannel berwarna merah , kuning dan hijauyang di lem membentuk dompet kecil warna dari masing-masing dompet tersebut menginstruksikan uang yang harus dipergunakkan sebagaimana fungsinya . Pembuatan media pembelajaran Program “Aman Beraksi ” ini melibatkan peserta didik berkebutuhan khusus slow learner, guru kelas , dan guru pembimbing khusus

PELATIHAN ACTIVITY DAILY LIVING BERBASIS NUMERASI Pelaksanaan pelatihan Activity Daily Living berbasisnumerasi yang telah dilaksanakan yaitu dengan mendatangkan pembicara yang berkompeten di bidang activity daily living yaitu Ibu Umi Nur Faridah , S.Pd . guru dari SLB Wiyata Dharma I Sleman. Pelatihan yang dilakukan yaitu melipat baju, pengelolaan waktu , dan pengelolaan keuangan .

PELAKSANAAN PROGRAM “AMAN BERAKSI” Penjelasan Program “Aman Beraksi” kepadaPeserta Didik, penjelasan program tersebutdilakukan di sekolah dan di rumah Penerapan Media Pembelajaran, dimulai sejak pelatihan activity daily living hingga pengimbasan. Refleksi dan Evaluasi Pelaksanaan, refleksi dan evaluasi ini dilakukan diakhir penerapan media pembelajaran setiap harinya.

PENGIMBASAN/ PRAKTIK BAIK DI SD NEGERI PINGIT Peserta didik yang dirasa sudah menguasai Program “Aman Beraksi “ kemudian melakukan pengimbasan . Pengimbasan yang dilakukan di SD Negeri Pingit dilaksanakan pada bulan September , pengimbasan dilakukan di aula sekolah SD Negeri Pingit sebanyak satu kali selama 2 jam pelatihan . Pengimbasan dilakukan oleh peserta didik berkebutuhan khusus slow learner di kelas II SD Negeri Bener yaitu Dimas dan Owen ke peserta didik berkebutuhan khusus di kelas II SD Negeri Pingit yaitu Bara, Daffa, dan Rasya.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN Pelaksanaan Pembelajaran, Pelaksanaan pembelajaran “Aman Beraksi initerkait dengan pembelajaran Matematika pada materi bilangan cacah 1-50. Pada awalnya pesertadidik bersama dengan peserta didik pada umumnya belajar dikelas secara bersama-samaterkait dengan materi bilangan cacah (membilangangka 1-10 dan mengurutkan bilangan) kemudianpeserta didik berkebutuhan khusus slow learner menuju ruang inklusi untuk dijelaskankembali mengenai materi yang telah dijelaskanoleh guru kelas. Dan dijelaskan pula Program “Aman Beraksi” dengan 4 media yang berkaitan dengan bilangan cacah. Penilaian, Penilaian pembelajaran dalam pelaksanaanprogram “Aman Beraksi” ini dibedakan menjadidua yaitu penilaian akademik dan penilaianketerampilan.

HASIL PROGRAM “AMAN BERAKSI” Peserta didik berkebutuhan khusus slow learner menjadi mampu melaksanakan kegiatan sehari-harinya di sekolah Kemampuan numerasi khusunya dalam pembelajaran matematika dengan materi bilangancacah menjadi meningkat. Menambah kepercayaan diri dan public speaking peserta didik. Pengimbasan yang dilakukan di SD Negeri Pingit ternyata berdampak besar bagi peserta didik. Peserta didik menjadisemakin percaya diri di kelas

Implementasi Program “Aman Beraksi ” terbukti mampu meningkatkan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus slow learner di kelas II dalamactivity daily living dan dan numerasi dalampenerapannya . Kolaborasi yang dilakukan dengan mitra sekolah ( psikolog , tenaga ahli , orangtua , dan SD Negeri Pingit ) sangat membantu dalam implementasiprogram “Aman Beraksi ” KESIMPULAN

Masih banyak peserta didik pada umunya di SD Negeri Bener yang kesulitan dalam melipat baju, manajemen waktu , dan pengelolaan keuangan selainpeserta didik berkebutuhan khusus . Media pembelajaran papan lipat baju saat telah digunakan beberapa kali menjadi kurang menarikkarena hanya menggunakan bahan dari kardus bekas . Pelatihan activity daily living dengan mendatangkan tenaga ahli dari luar masih kurang maksimaldikarenakan hanya dilakukan sebanyak satu kali selama dua jam. REFLEKSI

Program “Aman Beraksi” dapat diterapkan pula kepada peserta didik pada umumnya di SD Negeri Bener” yang masih kesulitan dalam kemampuanmelipat baju, manajemen waktu, dan pengelolaankeuangan. Dibuat media papan lipat baju dengan menggunakanbahan yang lebih tahan lama dan tidak mudah usang. Dilakukan pelatihan activity daily living denganmendatangkan tenaga ahli dari luar kembalisebanyak beberapa kali sehingga penyampaianinformasi menjadi lebih maksimal. REKOMENDASI

VIDEO PENERAPAN PROGRAM

TERIMA KASIH
Tags