"DISCHARGE PLANNING" Oleh : Nurhidayat Tamam Hadi Kisworo,S. Kep .,Ns PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2023
merupakan proses sejak pasien masuk dan mendapatkan pelayanan kesehatan berkesinambungan hingga pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya Komponen sistem perawatan berkelanjutan, Bentuk pelayanan yg diperlukan secara berkelanjutan Discharge planning ?
Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga. Meningkatkan keperawatan y an g berkelanjutan p a d a pasien. Membantu rujukan pasien p a d a sistem pelayanan y an g lain Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap d a l a m memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien Tujuan Discharge Planning
Perencanaan p u l an g mempunyai manfaat antara lain sbb (Nursalam, 20 20 ) : Memberi kesempatan kepada pasien u ntuk mendapat p engetahua n selama di rumah sakit s e h in g ga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah. Tindak lanjut y an g sistematis y an g digunakan untuk menjamin kontinutas keperawatan pasien. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi y an g terencana p a d a penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru. Membantu kemandirian pasien d a l a m kesiapan melakukan keperawatan rumah. Manfaat Discharge planning
Pasien m e r u p a k an fokus d a l a m perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. dikaitkan d en g a n masalah y an g mungkin timbul p a d a saat pasien pulang nanti, s e h ing g a kemungkinan masalah y an g mungkin timbul di rumah d a p a t segera diantisipasi. Dilakukan secara kolaboratif. Dan m e r u p a k an pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama. Disesuaikan d en g a n sumber daya dan fasilitas y an g ada. Tindakan atau rencana y an g akan dilakukan setelah pulang disesuaikan d en g a n pengetahuan dari tenaga y an g tersedia atau fasilitas y an g tersedia di masyarakat. Dilakukam p a d a setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan. beberapa prinsip pd pelaksanaan discharge planning menurut Nursalam (20 22 ), yaitu:
Chesca (1982) d a l a m Nursalam (2011) mengklasifikasikan jenis pemulangan pasien s e b agai b erikut : Conditioning discharge pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan td ia k ada komplikasi. Pasien u ntuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat. Absolute discharge cara ini m e r u p a k an akhir dari hubungan pasien d en g a n rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali, maka prosedur perawatan d a p a t dilakukan kembali. Judicial discharge kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan t i d a k memungkinkan u ntuk pulang, tetapi pasien harus dipantau d en g a n melakukan kerja sama d en g a n perawat puskesmas terdekat. Jenis Discharge planning
Identifikasi dan kaji apa y an g kebutuhan pasien y an g harus dibantu p a d a discharge planning. Kolaborasikan bersama pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya u ntuk memfasilitasi dilakukannya discharge planning Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan agar t i d a k terjadi kekambuhan atau komplikasi Rekomendasikan beberapa pelayanan rawat jalan atau rehabilitasi p a d a pasien d en g a n penyakit kronis Komunikasi dan koordinasikan d en g a n tim kesehatan lainnya tentang langkah atau rencana dari discharge planning y an g akan dilakukan Menurut CADPACC (1995) dlm Gielen (2015) ada beberapa komponen sebelum dilakukannya discharge planning, yaitu:
Mencakup kebutuhan seluruh pasien, mulai dari fisik, psikologis, sosial, budaya, dan ekonomi. Proses ini tiga fase, yaitu akut, transisional, dan pelayanan berkelanjutan. Fase akut, diutamakan upaya medis u ntuk segera melaksanakan discharge planning. Fase transisional, ditahap ini semua cangkupan p a d a fase akut dilaksankan tetapi urgensinya berkurang. Fase pelayanan berkelanjutan, pasien mampu u ntuk berpartisipasi d a l a m perencanaan dan pelaksanaan aktivitas perawatan berkelanjutan y an g dibutuhkan setelah pemulangan. (Perry & Potter, 20 20 ). Mekanisme Discharge planning
a. Pengkajian Sejak pasien masuk kaji kebutuhkan discharge planning pasien, focus p a d a kesehatan fisik, status fungsional, sistem pendukung sosial, finansial, nilai kesehatan, latar belakang budaya dan etnis, pendidikan, serta tantangan terhadap keperawatan. Kaji pasien dan keluarga terhadap pendidikan kesehatan b/d kondisi y an g akan diciptakan di rumah tempat tinggal pasien setelah keluar dari rumah sakit s e h ing g a terhindar dari komplikasi Menyusun format discharge planning : Perry dan Potter (20 1 5),
b. Diagnosa Keperawatan Perry dan Potter (20 1 5) diagnosa keperawatan y an g d a p a t ditegakkan antara lain: Kecemasan, hal ini d a p a t menginterupsi proses keluarga. Tekanan terhadap care giver, hal y an g menyebabkannya ketakutan. Kurang pengetahuan terhadap pembatasan perawatan di rumah, pasien mengalami defisit perawatan diri Stres sindrom akibat perpindahan, hal ini b/d upaya meningkatkan pertahanan/pemeliharaan di rumah.
c. Perencanaan Pendekatan untuk Discharge Planning difokuskan pada enam area penting dari pendidikan, yang dikenal dengan istilah “ METHOD ” . M Medication E Environment T Treatment H Health Teaching O Outpatient Referral D Diet
Penatalaksanaan Perry dan Potter (20 1 5) penatalaksanaan d a p a t dibedakan d a l a m dua bagian, yaitu penatalaksanaan y an g dilakukan sebelum hari pemulangan, dan penatalaksanaan y an g dilakukan p a d a hari pemulangan. Persiapan Sebelum Hari Pemulangan Pasien Penatalaksanaan p a d a Hari Pemulangan
e. Evaluasi Minta pasien dan anggota keluarga menjelaskan tentang penyakit, pengobatan y an g dibutuhkan, tanda-tanda fisik atau gejala y an g harus dilaporkan kepada dokter. Minta pasien atau anggota keluarga mendemonstrasikan setiap pengobatan y an g akan dilanjutkan di rumah. Perawat y an g melakukan perawatan rumah memperhatikan keadaan rumah, mengidentifikasi rintangan y an g d a p a t membahayakan bagi pasien, dan menganjurkan perbaikan.
Alur Discharge Planning
Keterangan : 1. Tugas Keperawatan Primer Membuat rencana discharge planning. Membuat leaflet. Memberikan konseling. Memberikan pendidikan kesehatan. Menyediakan format discharge planning. Mendokumentasikan discharge planning. 2. Tugas Keperawatan Associate Melaksanakan agenda discharge planning (p a d a saat keperawatan dan diakhiri ners).