Presentasi kasus Preeklampsia berat.pptx

riskanabila10 0 views 34 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

Preeklamsia berat


Slide Content

Laporan kasus Preeklampsia Berat d r. Sita Safira Pembimbing : dr. Arga Sena Setiawan DPJP: dr. Ita Chandrawasih , Sp.OG

Overview 3 penyebab terbanyak menyumbang AKI  pendarahan , infeksi , hipertensi Hipertensi dalam kehamilan  TDS >140 mmHg atau TDD >90 Preeklampsia  hipertensi yang timbul pada usia kehamilan >20 minggu dengan atau tanpa proteinuria dan gejala gangguan organ Preeklamsia berat  TDS >160 mmHg atau TDD >110 mmHg disertai dengan gejala berat

Status Pasien 01

Status Pasien 1. Identitas Pasien Nama : Ny . A Usia : 31 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Ds. Kebon Agama : Islam Tanggal MRS : 1 November 2021 No. RM : 067385

Status Pasien 2a. Anamnesis: Keluhan Utama Pasien hamil datang dengan keluhan nyeri kepala .

Status Pasien 2b. Anamnesis: Riwayat Penyakit Sekarang Pasien hamil datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan memberat sejak ± 3 jam SMRS. Nyeri kepala berdenyut , dikedua sisi , sedikit mereda jika mengkonsumsi parasetamol . Pasien mengaku nyeri kepala dirasakan sejak 1 bulan yang lalu . Mual (-) muntah (-) nyeri uluhati (-) pandangan kabur (-) bengkak pada kaki (-). Tanda persalinan (-) Pasien mengaku hamil kurang bulan , gerakan janin masih bisa dirasakan .

Status Pasien 2c. Anamnesis: Riwayat Obstetri St. Gizi Cukup St. Sosial Ekonomi Status ekonomi menengah St. reproduksi Menarch : 14 tahun , siklus tidak teratur , lama menstruasi 5-7 hari , HPHT 5 Maret 2021 St. persalinan 2001/laki-laki/lahir di bidan/pervaginam/3,2 kg 2011/perempuan/lahir di bidan/pervaginam/3,0 kg Hamil ini

Status Pasien 2d. Anamnesis R/ pengobatan ANC 1x, di bidan, USG (-), obat antihipertensi (-), obat pengecer darah (-) R/ kontrasepsi KB suntik per 3 bulan R/ penyakit dahulu HT (+) selama hamil ini , tidak minum obat . R/ HT kehamilan sblmnya (+) DM (-), asma (-) peny . jantung (-) R/ penyakit keluarga HT (+) kedua orang tua DM (-) asma (-) peny . jantung (-)

Status Pasien 3a. Pemeriksaan Fisik : Status Generalis Kesadaran : 15 (E4M6V5) compos mentis TD : 221/114 mmHg HR : 99 x/m RR : 20 x/m Temp : 36,5 ºC BB : 73 kg TB : 152 cm

Status Pasien 3a. Pemeriksaan Fisik : Status Generalis Thorax Cor I : Ictus kordis tidak terlihat P : Ictus cordis tidak teraba P : Atas : ICS II, kanan : LSD,kiri : 2 jari lateral LMCS ICS V A:Bunyi jantung I-II (+) normal, murmur (-), gallop (-) Pulmo I : simetris kiri = kanan P: Stem fremitus kiri = kanan P: Sonor A: Ves (+/+) normal, wh (-), rh (-) Abdomen luka operasi (-), striae gravidarum (+), linea nigra (+) Ekstremitas E dema pretibial (+/+) minimal, CRT <2 detik

Status Pasien 3a. Pemeriksaan Fisik : Status Obstetri Pemeriksaan Luar L1 | Bokong , TFU 30 cm L2 | Puka , DJJ: 148x/m, his (-) L3 | Kepala L4 | Belum masuk PAP 5/5 Inspekulo Portio livide OUE tertutup Fluksus (-) F luor (-) E rosi (-), laserasi (-), polip (-) VT Portio lunak P embukaan kuncup P endataran 0%

Status Pasien HB : 11,1 g/dl HCT : 33,0 % WBC : 10,3 x103/dl PLT : 291 x103/dl HbsAg : (-) Proteinuria : +3 SGOT : 35 u/l SGPT : 42 u/l GDS : 111 g % 4. Pemeriksaan Laboratorium

Status Pasien G3P2A0 hamil 34 minggu belum inpartu dengan preeklampsia berat , janin tunggal hidup presentasi kepala 4. Diagnosis

Status Pasien 5 . Penatalaksanaan Nonfarmakologi IVFD RL gtt xx/ menit ( makro ) O2 nasal kanul 3lpm Pemasangan kateter urin Observasi kesejahteraan ibu dan janin ( tanda vital ibu , denyut jantung janin ) Rencana terminasi kehamilan Farmakologi Injeksi MgSO4 40% 8 mg intramuskular Nifedipin 10 mg per oral Injeksi dexametason 6 mg intramuskular

Status Pasien Quo ad Vitam : dubia ad bonam Quo ad Functionam : dubia ad bonam Quo ad Sanationam : dubia ad malam 6 . Prognosis

Tinjauan Pustaka 02

Definisi Preeklampsia  new onset hypertension di usia kehamilan >20 minggu dengan atau tanpa proteinuria dan gejala gangguan organ Preeklampsia berat ( preeclampsia with severe features ) TDS ≥160 mmHg atau TDD ≥ 110 mmHg dengan atau tanpa proteinuria dan gejala gangguan organ

Preeklampsia dan Preeklampsia Berat TDS >140 mmHg atau TDD >90 mmHg, dan Protein uria >300mg/24 jam atau dipstik 2+ atau Gejala gangguan organ Trombositopenia: <100.000 Cr > 1.1 mg/dl atau peningkatan 2x Ggg fungsi hepar: ↑ SGOT SGPT 2x normal Edema pulmo Nyeri kepala tdk respon dgn pengobatan TDS > 160 mmHg atau TDD >110 mmHg, dan Protein uria >300mg/24 jam atau dipstik 2+ atau Gejala gangguan organ Trombositopenia: <100.000 Cr > 1.1 mg/dl atau peningkatan 2x Ggg fungsi hepar: ↑ SGOT SGPT 2x normal atau nyeri reg. kanan atas/epigastrium Edema pulmo Nyeri kepala tdk respon dgn pengobatan Gangguan visus Preeklampsia Preeklampsia Berat

WHO  angka kejadian preeklampsia negara berkembang:negara maju  14%:1,8% Indonesia (2011)  128.273 kejadian  5,3% kehamilan Epidemiologi

Teori kelainan vaskularisasi plasenta Teori iskemia plasenta , radikal bebas , dan disfungsi endotel Teori intoleransi imunologis ibu-janin Teori adaptasi kardiovaskular Teori genetik Teori defisiensi gizi Teori stimulus inflamasi Etiologi dan Patofisiologi

Nulipara Kehamilan ganda Preeklampsia pada kehamilan sebelumnya Hipertensi kronik Diabetes pregestasional Diabetes gestasional Trombofilia SLE Obesitas APS Usia >35 tahun Penyakit ginjal OSA Faktor Risiko

Berisiko 4x mengalami hipertensi dan 2x mengalami penyakit kardiovaskular seperti iskemi jantung , stroke dan DVT Janin  IUGR, solusio plasenta , prematuritas , sindrom distres napas , IUFD Neonatus  pendarahan intraventrikular , necrotizing collitis , sepsis, cerebral palsy Komplikasi

Tatalaksana

Algoritma manajemen ekspektatif Preeklampsia tanpa gejala berat

Algoritma manajemen ekspektatif Preeklampsia dengan gejala berat

Dosis dan Cara Pemberian MgSO4 Alternatif 1 ( faskes prime, sekunder , tersier ) Loading dose Inj. 4g IV bolus (MgSO4 20%) selama 5 menit Inj. 10g IM (MgSO4 40%) 25 cc pelan , boka dan boki msg2 5mg (12,5 cc)

Dosis dan Cara Pemberian MgSO4 Alternatif 2 (iv saja ) Initial dose Inj. 4g IV bolus (MgSO4 20%) selama 5 menit Maintanance dose  inj 5mg (MgSO4 40%) 12,5 cc pada bokong berganitian setiap 6 jam Dilanjutkan dengan syringe pump atau infusion pump 1 gram/jam Jika kejang stlh pemberian MgSO4 Tambah 2gram IV bolus (MgSO4 20%) 10 cc ( jika tersedia MgSO4 40% berikan 5cc diencerkan dengan 5 cc aquabidest ). Berikan selama 2-5 menit , dapat diulang 2 kali. Jika kembali kejang  diazepam 10 mg

Pencegahan Skrining risiko sejak awal kehamilan ANC rutin Aspirin dosis rendah 75mg/ hari sebelum usia kehamilan 20 minggu terutama pd wanita risiko tinggi Kalsium 1g/ hari Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder

Analisis Kasus 03

Berdasarkan anamnesis didapatkan pasien hamil datang ke IGD RSUD Empat Lawang dengan keluhan nyeri kepala yang memberat sejak 3 jam SMRS. Pasien mengaku nyeri kepala dirasakan sejak 1 bulan yang lalu . Keluhan lainnya seperti mual , muntah , pandangan kabur , nyeri uluhati disangkal . Gejala-gejala persalinan seperti nyeri perut yang menjalar dari perut hingga ke pinggang semakin lama semakin sering disangkal , keluar darah lendir dan keluar air-air disangkal . Pasien mengaku hamil kurang bulan dengan HPHT pada tanggal 5 Maret 2021 . Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya (+) . Pasien juga tdk pernah konsumsi obat antihipertensi selama hamil

Pada pemeriksaan fisik , didapatkan tekanan darah 221/114 mmHg dengan pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Berdasarkan temuan pada anamnesis yang menunjukkan adanya keterlibatan gangguan neurologis yaitu nyeri kepala yang bersifat menetap , hipertensi yang tidak terkontrol obat , bersamaan dengan temuan pada pemeriksaan tanda vital menunjukkan tekanan darah 221/114 maka pasien dapat memenuhi kriteria diagnosis untuk preeklampsia dengan gejala berat .

Tatalaksana yang diberikan pada pasien dalam kasus ini yaitu injeksi MgSO4 8 mg intramuskular , Nifedipin 10 mg per oral  mencegah kejang dan kontrol tekanan darah I njeksi dexametason 6 mg intramuskular  pematangan paru janin A lgoritma preeklampsia dengan gejala berat  hipertensi tidak terkontrol + adanya nyeri kepala yg tdk respon dgn pengobatan  Rencana terminasi kehamilan

Dilihat dari anamnesis riwayat pengobatan , Ny.A memiliki riwayat darah tinggi pada kehamilan sebelumnya namun hanya melakukan 1 kali ANC di bidan . Ny . A memiliki salah satu faktor risiko tinggi preeklampsia sehingga seharusnya melakukan pemeriksaan tekanan darah sejak usia kehamilan kurang dari 20 minggu sebanyak 2 kali dalam 1 minggu sebagai bentuk pencegahan primer. Untuk pencegahan sekunder , Ny.A sebaiknya mengkonsumsi aspirin dosis rendah dan kalsium .

TERIMAKASIH
Tags