Anggota Kelompok Alishba Khaila
Saquita P. (04)
Ayeesha
Galih S. (08)
Dyah Kunthi
Kamala D. (13)
Ardelia
Lintang S. (06)
Difa Alodia K. (12)
Maylanza
Zivara S. (19)
PENGERTIAN Wayang beber adalah seni pertunjukan wayang Indonesia yang
penyajiannya diwujudkan pada lembaran kertas atau kain yang
direntangkan, dengan gambar-gambar dalam gaya wayang disertai dengan
narasi oleh seorang dalang .
Wayang beber adalah seni pertunjukan wayang tertua di Indonesia yang
berbentuk lembaran kain atau kertas bergambar adegan cerita, dan
disajikan dengan cara dibentangkan (dibeber) secara berurutan oleh dalang,
yang kemudian menceritakan kisah lakon yang ditampilkan. Pertunjukan
ini merupakan warisan budaya dari masa pra-Majapahit, bahkan hingga
masa Mataram Islam, dan menyimpan nilai-nilai kearifan lokal serta
spiritualitas.
NILAI - NILAI Nilai-nilai dalam Wayang Beber meliputi kesetiaan, rendah
hati, jujur, kerja keras, kegigihan meraih cita-cita, diplomasi,
dan keikhlasan dalam mengembangkan budaya Selain itu, Wayang Beber juga mengajarkan nilai filosofis
seperti memayu hayu bawana (menciptakan dunia yang
damai), jiwa ksatria, budi luhur, dan harmoni kehidupan.
Nilai-nilai ini dapat dipelajari untuk membentuk karakter
bangsa dan menjadi pedoman hidup, serta menjadi warisan
budaya yang perlu dilestarikan.
FUNGSIFungsi wayang beber meliputi pelestarian budaya dan
sejarah, sebagai media pendidikan moral dan etika, sarana
hiburan yang mendidik, alat penyampaian dakwah dan nilai-
nilai religi, serta media ritual seperti ruwatan untuk
keselamatan dan bersih desa, selain itu wayang beber juga
berperan sebagai lambang dan identitas budaya yang
mempererat integritas sosial
JENISWayang Beber
Klasik, yang
menggunakan cerita
tradisional seperti
Ramayana,
Mahabharata, atau
kisah Panji, Wayang Beber
Kontemporer (atau
Metropolitan), yang
mengangkat isu-isu
modern dan
kehidupan
perkotaan.
CIRI-CIRI Media Gulungan Gambar: Wayang beber menggunakan gulungan kertas atau kain
(beberan) yang terdapat lukisan cerita di atasnya.
Gambar Dua Dimensi: Berbeda dengan wayang kulit yang memperlihatkan
bayangan, wayang beber menampilkan gambar-gambar tokoh dan adegan dalam
bentuk dua dimensi.
Penyusunan Adegan: Gambar-gambar pada gulungan disusun berurutan sesuai alur
cerita dan dipasangkan pada tongkat seligi.
Pertunjukan dengan Dibentangkan: Gulungan gambar tersebut kemudian
ditancapkan pada kotak ampok dan dibeber (dibentangkan) oleh dalang saat
pertunjukan berlangsung.
Cerita yang Dibawakan: Cerita yang ditampilkan biasanya merupakan kisah Panji,
Ramayana, atau Mahabharata, seperti kisah tokoh Prabu Brawijaya atau Jaka
Kembangan Kuning.
BAHAN & LANGKAH
PEMBUATAN Bahan dan Alat Utama:
Kain Mori/Daluwang
Kuas
Pensil
Bahan Pewarna Alami Proses Pembuatan:
Menyiapkan Media
Menggambar Sketsa
Melukis Dengan Kuas
Menyusun Adegan 1 2
SEJARAH Sejarah Wayang Beber dimulai pada masa sebelum Islam di
Jawa, berawal dari bentuk relief batu yang berkembang menjadi
lukisan pada kertas atau kain, lalu dipasang tongkat kayu untuk
digulung. Catatan asing dari kunjungan Cheng Ho pada tahun
1413–1415 menyebutkan adanya pertunjukan wayang beber ini
di masa Majapahit. Setelah itu, wayang beber dimodifikasi pada
masa Kesultanan Demak untuk menyesuaikan dengan ajaran
Islam, dan kemudian dipecah akibat pemberontakan Kartasura
pada tahun 1735, yang menyebar ke Pacitan dan Gunung Kidul.
LANGKAH PERTUNJUKAN
WAYANG BEBER 1.Persiapan Ritual: Pertunjukan diawali dengan ritual sederhana seperti sesajen dan
kemenyan untuk kelancaran acara.
2.Penyiapan Alat: Gulungan wayang yang sudah dilukis dan berisi cerita akan disiapkan.
Gulungan ini terbuat dari kain atau kulit yang digulung dan diikat pada dua batang kayu.
3.Pembukaan Pertunjukan: Dalang akan duduk di depan gulungan wayang yang sudah
disiapkan
4.Pembentangan Adegan: Dalang akan membentangkan gulungan wayang dari satu adegan
ke adegan berikutnya.
5.Narasi Cerita: Sambil membentangkan lukisan, dalang akan menceritakan kisah peristiwa
yang terjadi pada adegan tersebut dengan iringan musik pengiring seperti kendang, gong,
dan rebab.
6.Penyampaian Pesan Moral.
7.Akhir Pertunjukan:
8.Setelah seluruh adegan dan cerita selesai dibentangkan dan diceritakan, pertunjukan akan
berakhir.
Dokumentasi
Prestasi utama Wayang Beber Pacitan adalah ditetapkannya
sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Nasional oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada
tahun 2015
Prestasi lain meliputi pemecahan Rekor MURI untuk pementasan
wayang beber terpanjang oleh Sanggar Lung pada tahun 2012.
PRESTASI