Presentasi Kimia_20250910_050948_0000.pdf

rickymasou 52 views 23 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

TUGAS KIMIA


Slide Content

SIFAT KEPERIODIKAN TITIK
LELEH DAN TITIK DIDIH
SIFAT KEPERIODIKAN TITIK
LELEH DAN TITIK DIDIH Kelompok 6
Kelas XI-4 Semester 1Oleh:
1. Calista Benita I. J.
2. Fariana Farin
3. Gabriella A. Perliki
4. Kyla T. Dien
5. Natalia
6. Pebriana
7. Ricky Masou
Guru Pendamping: Santi
Kartikasari, M. PdSMAN 3 Palangka Raya
Alamat: Jl. G. Obos No.12, Menteng,
Kec. Jekan Raya, Kota Palangka
Raya, Kalimantan Tengah 73112

SiFat KeperiodikanSifat Keperiodikan adalah:
- Sifat unsur yang berubah secara teratur seiring bertambahnya
nomor atom
- Berulang dalam pola yang sama setiap periode
- Dapat diprediksi berdasarkan posisi dalam tabel periodik
Titik Leleh dan Didih sebagai Sifat Keperiodikan:
- Titik Leleh: Suhu saat zat padat berubah menjadi cair
- Titik Didih: Suhu saat zat cair berubah menjadi gas
- Keduanya menunjukkan pola teratur dalam tabel periodik

SiFat KeperiodikanMengapa Penting Dipelajari
- Membantu memprediksi sifat unsur yang
belum diketahui
- Menjelaskan perbedaan sifat fisik
antarunsur
- Dasar untuk aplikasi industri dan
teknologi

Tren Horizontal (Kiri ke Kanan)
Pola Umum dalam Periode 2:
- Li (180°C) → Be (1287°C) → B (2075°C) → C (3550°C)** → N
(-210°C) → O (-218°C) → F (-220°C) → Ne (-249°C)
Pola Umum dalam Periode 3:
- Na (98°C) → Mg (650°C) → Al (660°C) → Si (1414°C) → P
(44°C) → S (115°C) → Cl (-101°C) → Ar (-189°C)
pola Keperiodikan dalam
satu periode

Tiga Zona Karakteristik:
1. Logam (Kiri): Naik bertahap karena muatan inti bertambah
2. Metaloid/Non-logam Kovalen (Tengah): Puncak tertinggi dengan ikatan jaringan
3. Non-logam Molekular + Gas Mulia (Kanan): Turun drastis karena hanya gaya lemah
Penjelasan Ilmiah
- Awal periode: Elektron valensi sedikit, ikatan logam relatif lemah
- Tengah periode: Ikatan kovalen membentuk jaringan 3D yang sangat kuat
- Akhir periode: Molekul kecil atau atom tunggal, hanya gaya antarmolekul
a 78°C
- Merkuri berubah menjadi Uap merkuri pada 357°C
pola Keperiodikan dalam
satu periode

Trend dalam Golongan (Arah
Vertikal)Pola Keperiodikan dari Atas ke Bawah
Contoh Data Golongan IA (Logam Alkali) (Titik Leleh) :
- Lithium (Li): 180°C
- Natrium (Na): 98°C
- Kalium (K): 63°C
- Rubidium (Rb): 39°C
- Cesium (Cs): 28°C
Contoh Data Golongan VIIA (Halogen) (Titik Didih) :
- Fluorin (F₂): -188°C
- Klorin (Cl₂): -34°C
- Bromin (Br₂): 59°C
- Iodin (I₂): 184°C

Trend dalam Golongan (Arah
Vertikal)Contoh Data Golongan VIIIA (Gas Mulia) (Titik Didih) :
- Helium (He): -269°C
- Neon (Ne): -246°C
- Argon (Ar): -186°C
- Kripton (Kr): -153°C
- Xenon (Xe): -108°C
Penjelasan Tren:
- Logam: Titik leleh menurun karena ikatan logam melemah (jari-jari
bertambah)
- Non-logam: Titik leleh/didih naik karena m

Mengapa Pola Berbeda untuk Setiap Jenis Unsur?
1. Unsur dengan Ikatan Kovalen Jaringan (Titik Leleh
Tertinggi):
- Contoh: Carbon (3550°C), Silicon (1414°C), Boron
(2075°C)
- Karakteristik: Semua atom terhubung ikatan kovalen
kuat membentuk jaringan 3D
- Lokasi: Biasanya di tengah periode (golongan III-IV)
- Alasan Tinggi: Untuk meleleh harus memutus banyak
ikatan kovalen sekaligus Pengaruh Jenis Ikatan terhadap
Keperiodikan

2. Unsur Logam (Titik Leleh Sedang-Tinggi):
- Contoh: Iron (1538°C), Copper (1085°C), Aluminum
(660°C), Sodium (98°C)
- Karakteristik: Lautan elektron mengikat kation logam
- Faktor Penentu: Jumlah elektron valensi dan ukuran
kation
- Tren: Semakin banyak elektron valensi, semakin kuat
ikatan Pengaruh Jenis Ikatan terhadap
Keperiodikan

3. Unsur Non-logam Molekular (Titik Leleh Rendah-
Sedang):
- Contoh: I₂ (114°C), Br₂ (7°C), Cl₂ (-101°C), P₄ (44°C)
- Karakteristik: Molekul diskrit diikat gaya antarmolekul
- Faktor Penentu: Massa molekul dan polaritas
- Tren: Massa molekul besar menghasilkan gaya London kuat
4. Gas Mulia (Titik Leleh Terendah):
- Contoh: He (-272°C), Ne (-249°C), Ar (-189°C)
- Karakteristik: Atom tunggal, hanya gaya dispersi London
- Tren: Atom besar memiliki titik leleh lebih tinggi Pengaruh Jenis Ikatan terhadap
Keperiodikan

Pengecualian yang Perlu Diperhatikan
Anomali Penting dalam Periode 2:
1. Anomali Karbon dan Silicon:
- Karbon (3550°C) jauh lebih tinggi dari Silicon (1414°C)
- Penyebab: C dapat membentuk ikatan pi (π) yang kuat, Si tidak bisa
- Dampak: Intan (C) lebih keras dari kristal silicon
2. Anomali Nitrogen:
- Prediksi: Seharusnya tinggi seperti carbon
- Kenyataan: Nitrogen (N₂) titik didih 196°C (sangat rendah)
- Penyebab: Molekul N₂ dengan ikatan tripel sangat stabil dan sulit diputusAnomali dalam Keperiodikan

3. Anomali Oksigen:
- O₂ bersifat paramagnetik (memiliki elektron tidak berpasangan)
- Dampak: Titik didih (-183°C) sedikit berbeda dari prediksi
- Aplikasi: Oksigen cair dapat ditarik magnet
Anomali dalam Unsur Transisi:
1. Anomali Zinc:
- Prediksi: Seharusnya tinggi seperti Cu dan Ni
- Kenyataan: Zn (420°C) jauh lebih rendah
- Penyebab: Elektron d penuh (d¹⁰) tidak berpartisipasi dalam ikatan
2. Anomali Chromium dan Manganese:
- Cr (1907°C) dan Mn (1246°C) memiliki titik leleh tinggi
- Penyebab: Konfigurasi d⁵ (setengah penuh) memberikan stabilitas extraAnomali dalam Keperiodikan

Metode Eksperimen dan Perhitungan
A. Metode Eksperimen Laboratorium:
1. Menentukan Titik Leleh:
• Melting Point Apparatus:
- Sampel dalam tabung kapiler
- Dipanaskan bertahap dalam heating block
- Catat suhu saat mulai meleleh dan selesai meleleh
• Thiele Tube Method:
- Menggunakan minyak sebagai medium pemanas
- Lebih murah untuk laboratorium sekolah
• DSC (Differential Scanning Calorimetry):
- Metode profesional dengan akurasi tinggi
- Mengukur perubahan energi saat fase berubahCara Menentukan Titik Leleh dan
Didih

2. Menentukan Titik Didih
• Distilasi Sederhana:
- Panaskan cairan sambil ukur suhu uap
- Catat suhu konstan saat destilat menetes
• Reflux Method:
- Untuk zat yang mudah terdekomposisi
- Menggunakan kondensor untuk mencegah kehilangan uap
• Micro Boiling Point:
- Untuk sampel sedikit (mikro skala)
- Menggunakan tabung kapiler terbalik Cara Menentukan Titik Leleh dan
Didih

Hubungan dengan Jari-jari Atom dan Energi Ionisasi
Korelasi dengan Jari-jari Atom:
Dalam Satu Periode (Li → Ne):
- Jari-jari atom: Menurun dari kiri ke kanan
- Titik leleh: Naik ke tengah (C), lalu turun ke kanan
- Penjelasan: Atom kecil membentuk ikatan lebih kuat,
tapi jenis ikatan lebih menentukanPerbandingan Keperiodikan
dengan Sifat Atom Lain

Dalam Satu Golongan (Li → Cs):
- Jari-jari atom: Bertambah ke bawah
- Titik leleh logam: Menurun ke bawah (ikatan melemah)
- Titik leleh non-logam: Naik ke bawah (massa molekul
bertambah)
Korelasi dengan Energi Ionisasi:
Unsur dengan Energi Ionisasi Tinggi:
- Contoh: C, N, O, F (sulit melepas elektron)
- Titik leleh: Bervariasi tergantung jenis ikatan
- C tinggi (ikatan kovalen), F₂ rendah (molekul kecil) Perbandingan Keperiodikan
dengan Sifat Atom Lain

Unsur dengan Energi Ionisasi Rendah:
- Contoh: Na, K, Rb, Cs (mudah melepas elektron)
- Titik leleh: Umumnya rendah karena ikatan logam
lemah
- Pengecualian: Unsur transisi tetap tinggi meski energi
ionisasi rendah
Kesimpulan Penting:
Titik leleh/didih tidak selalu berkorelasi langsung
dengan sifat atom lain karena sangat bergantung pada
jenis ikatan yang terbentuk.Perbandingan Keperiodikan
dengan Sifat Atom Lain

Penerapan Praktis Pengetahuan Trend Periodik
A. Industri Material dan Konstruksi:
Pemilihan Logam Berdasarkan Titik Leleh:
- Tungsten (3422°C): Filamen lampu, elektroda las, peluru anti-tank
- Molybdenum (2623°C): Pembuatan baja tahan panas untuk turbin
- Titanium (1668°C): Komponen pesawat terbang dan implant medis
- Aluminum (660°C): Kemasan makanan, rangka kendaraan ringan
Aplikasi Sifat Keperiodikan
dalam Industri

B. Industri Elektronik dan Semikonduktor:
Silicon vs Germanium dalam Chip:
- Silicon (1414°C): Lebih stabil pada suhu operasi tinggi
- Germanium (938°C): Untuk aplikasi khusus suhu rendah
- Gallium (30°C): Komponen LED dan solar cell (meleleh di tangan)
C. Industri Kimia dan Farmasi:
Pemisahan Berdasarkan Titik Didih:
- Distilasi minyak bumi: Memisahkan fraksi berdasarkan titik didih
- Produksi gas industri: Separasi udara cair (N₂: -196°C, O₂: -183°C)
- Purifikasi senyawa farmasi: Kristalisasi dan sublimasi Aplikasi Sifat Keperiodikan
dalam Industri

D. Teknologi Energi:
Heat Transfer dan Storage:
- Sodium cair (98°C): Coolant reaktor nuklir cepat
- Garam molten (500-1000°C): Penyimpan energi termal
pembangkit surya
- Phase Change Materials: Mengatur suhu ruangan otomatis Aplikasi Sifat Keperiodikan
dalam Industri

Kesimpulan Dalam Satu Periode (Arah Horizontal):
- Awal: Rendah (logam alkali dan alkali tanah)
- Tengah: Tinggi (non-logam dengan ikatan kovalen jaringan)
- Akhir: Sangat rendah (gas mulia)
Dalam Satu Golongan (Arah Vertikal):
- Logam: Menurun ke bawah (ikatan semakin lemah)
- Non-logam: Naik ke bawah (massa molekul bertambah)

Kesimpulan Faktor Penentu Utama:
1. Jenis ikatan: Kovalen jaringan paling kuat, kemudian logam,
molekular, dan van der Waals
2. Kekuatan ikatan: Tergantung jari-jari atom dan muatan inti
3. Massa molekul: Mempengaruhi gaya dispersi London
4. Struktur kristal: Mempengaruhi efisiensi susunan atom
Aplikasi Praktis:
- Memprediksi sifat unsur yang baru ditemukan
- Mendesain material dengan sifat tertentu
- Mengoptimalkan proses industri
- Memahami perilaku unsur dalam kondisi ekstrem

TERIMA
KASIH
TERIMA
KASIH
Tags