Presentasi MAKALAH PLPG KEAHLIAN GANDA.pptx

AidilAbd 0 views 42 slides Sep 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 42
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42

About This Presentation

Makalah


Slide Content

MAKALAH PESERTA PLPG KEAHLIAN GANDA TAHUN 2017 BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN OLEH : Nama : AIDIL Nomor Peserta : 17061742117002 Bidang Studi Sertifikasi : Teknik Pengelasan

A. Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik Manusia merupakan kesatuan jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisahpisahkan.Manusia merupakan individu yang kompleks, terdiri banyak aspek, termasuk jasmani, intelektual, emosi, moral, sosial yang membentuk keunikan pada setiap orang. BAB I PEDAGOGI

Teori perkembangan menurut para ahli Teori P erkembangan Perkembangan Tahapan perkembangan 1. J.J Rousseau Fisik dan intelektual; individu mulai matang pada masa remaja M asa bayi M asa anak M asa remaja awal M asa remaja 2. Stanley Hall Perkembangan emosi remaja dan pengaruh lingkungan dan keturunan M asa kanak-kanak M asa anak M asa puber M asa remaja 3. Robert J. Havigurst Dorongan tumbuh dan berkembang dan pengaruh tantangan dan kesempatan oleh lingkungan M asa bayi M asa anak awal M asa anak M asa pubertas M asa dewasa 4. Jean Piaget Kognitif; hubungan kognitif dan adaptasi biologis T ahap sensorimotorik T ahap praoperasional T ahap operasional konkrit T ahap operasional formal

5. Lawrenc Kohlberg Kognitif moral; perkembangan moral terutama didasarkan pada penalaran moral P enalaran moral prakonvensioanl P enalaran moral konvensional P enalaran moral pasca-konvensional 6. Er i ckson Psikososial anak; perkembangan sosial anak dengan konteks sosial K epercayaan vs ketidakpercayaan O tonomi vs rasa malu dan keragu-raguan P rakarsa vs rasa bersalah P ekun vs rasa rendah diri I dentitas vs kebingungan identitas K eintiman vs keterkucilan B angkit vs stagnasi I ntegritas vs kekecewaan

B. Teori belajar Pentingnya teori belajar dalam pembelajaran agar dapat mengarahkan peserta didik berpartisipasi secara intelektual dalam belajar, sehingga belajar menjadi bermakna. Aliran teori belajar ada dua, yaitu teori belajar tingkah laku (behavioristic) dan teori belajar kognitif (konstruktifis).

K erangka p engembangan Kurikulum 2013

C. Model-model pembelajaran atau Desain Pembelajaran Konsep dasar proses pembelajaran menurut permendikbud nomor 22 tahun 2016, yaitu peserta didik dipandang sebagai subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Sehingga pembelajaran terkait dengan pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.

Beberapa desain pembelajaran yang selaras dengan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 Pendekatan sintifik dan metode saintifik Pembelajaran berbasis masalah Pembelajaran berbasis proyek Pembelajaran inquiry/discovery

D. Media Pembelajaran Media merupakan kata jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin yang berarti “antara” yaitu segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber informasi dan penerima (Smaldino, et al., 2005: 9 ).

Dari beberapa pendapat para ahli , M edia dapat diartikan sebagai alat fisik komunikasi yang berfungsi menyampaikan informasi (pengetahuan) dari sumber ke penerima informasi.

Macam -macam Media Pembelajaran Media teks Media audio Media visual Media bergerak

Pertimbangan yang lebih singkat dalam pemilihan media Tujuan yang ingin dicapai. Kesesuaian media dengan materi Ajar Karakteristik Siswa Gaya belajar siswa Kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.

E. Evaluasi hasil belajar/penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik; mencakup penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian tengah semester, ujian tingkat kompetensi, ujian sekolah, ujian nasional.

Fungsi dan cakupan hasil belajar Fungsi formatif digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip kurikulum 2013 .

Fungsi sumatif digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada KD tertentu, akhir suatu semester, satu tahun pelajarn atau masa pendidikan di satuan pendidikan. hasil dari penentuan keberhasilan itu digunakan untuk menentukan nilai raport, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan peserta didik.Penilaian oleh pendidikan mencakup aspek sikap, pengetahuan dan aspek keterampilan

Skema Teknik penilaian sikap

Pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kecakapan berfikir siswa dalam dimensi pengetahuan pada taksonomi Bloom, yaitu kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta pada dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural maupun metakognitif.

T ingkat berfikir HOTS Mengkreasi (C6) Mengkreasi ide/gagasan sendiri Mengevaluasi (C5) Mengambil keputusan sendiri Menanalisis (C4) Menspesifikasi aspek-aspek/elemen MOTS Mengapalikasikan (C3) Mengaplikasikan informasi pada domain berbeda Memahami (C2) Menjelaskan ide/konsep LOTS Mengetahui (C1) Mengingat kembali

BAB II PROFESIONAL Pengelasan Pelat Menggunakan Proses Las Oksi Asetilin (OAW ) Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2 ).

Rangkaian Instalasi Las OAW

Pencegahan Kecelakaan pada Pekerjaan Pengelasan dengan proses OAW

Posisi Pengelasan pada Fillet Joint Welds

Posisi Pengelasan pada Fillet Joint Welds

Las Sudut (Filet Weld) Pelat - Pipa

Penyambungan Pelat Pipa Menggunakan Brazing Profesional SOLDER ( Brazing ) Pada cara penyambungan ini, logam induk tidak dilebur tetapi model sambungan pengelasannya serupa dengan yang digunakan pada pengelasan fusi. Bahan fillernya adalah logam bukan besi atau logam paduan dengan titik lebur di atas 500 derajat Celcius tetapi lebih rendah dari titik lebur logam induknya. Penyambungannya adalah intergranular.

Pengelasan Pelat Menggunakan Proses Las Busur Manual ( LBM) Peralatan Las Busur Manual ( SMAW ) Mengelas secara umum adalah suatu cara menyambung logam dengan menggunakan panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk memanaskan bahan lasan sampai mencair/meleleh sehingga bahan las tersambung dengan atau tanpa kawat las sebagai bahan pengisi, karena pada kondisi pengelasan tertentu tidak memerlukan bahan pengisi pada proses pengelasan .

Peralatan Las Busur Manual (SMAW)

Elektroda

Skema Klasifikasi Elektroda Menurut Standar AWS - ASTM

Istilah-Istilah pada Persiapan Pengelasan

Simbol Las Kampuh

Pengelasan Pelat Dan Pipa Menggunakan Proses Gas Metal Arc Welding ( GMAW ) Peralatan Standar GMAW

Definisi Proses Gas Metal Arc Welding (GMAW) Gas Metal Arc Welding (GMAW ), secara pengertian adalah sebuah proses pengelasan yang menghasilkan peleburan dengan pemanasan menggunakan busur listrik antara bahan tambah yang secara konstan keluar dengan benda kerja . Proses tersebut menggunakan pelindung dari luar yang berasal dari gas untuk melindungi cairan las.

Gas Pelindung (Shielding Gas ) Lancarnya aliran gas pelindung ke area pengelasan pada saat proses pekerjaan GMAW sangatlah penting untuk mendapatkan hasil pengelasanyang memiliki kualitas, tinggi proses GMAW membutuhkan sebuah regulator untuk mengukur dan memastikan besaran aliran gas pelindung ke area pengelasan dalam tahap cukup

Regulator Gas

Kawat Elektroda K lasifikasi elektroda carbon steel menurut AWS A5.18-93

Pengelasan Pelat Menggunakan Proses Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) GAS TUNGSTEN ARC WELDING ( GTAW ) merupakan istilah yang dikenal luas di Europe, dikenal juga dengan istilah Tungsten Inert Gas ( TIG ) di Amerika, dan istilah Wolfram Inert Gas (WIG) di Jerman adalah proses pengelasan melalui pemanfaatan busur listrik antara elektroda tungsten tidak terumpan dengan bahan yang dilas. Daerah HAZ , logam cair dan eletroda tungsten terlindung dari kontaminasi atmosfer oleh selimut inert gas .

Secara skematik mesin las GTAW mempunyai empat bagian utama : sumber tenaga ( power source ), sistem pendinginan untuk yang berpendingin air ( water cooled ), gas pelindung ( shielding gas ), dan torch

Rangkaian Mesin Las GTAW/TIG

Elektroda Tungsten

Bahan Pengisi (Filler rod ) Bahan pengisi mempunyai banyak jenisnya tergantung dari logam induk yang akan dilas. Terdapat banyak kodefikasi bahan pengisi, tergantung dari standar yang membuatnya. Misalnya: Amerika berstandar AWS ( American Welding Society ), Jerman berstandar DIN ( Deutsche Industri Norm ), Jepang berstandar JIS ( Japan Industrie Standard )

SEKIAN & TERIMA KASIH
Tags