Presentasi Mata Kuliah Teori Belajar Sosial

SarahAzZahra46 5 views 19 slides Sep 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Presentasi Teori Belajar Sosial


Slide Content

TEORI BELAJAR SOSIAL Dosen Pengampu : Vivi Pratiwi S.Pd., M.Pd. Drs. Eko Wahjudi, M.Si.

KELOMPOK 4 NUR FATIMAH AZ ZAHRA (24080304037) Diah Pratiwi (24080304100) Fidia Saputri (24080304106) Aqillah Azmi Ridia Syafiqoh (24080304108) Maulidia Tri Wulandari (24080304111) Dwi Putri Hafifa (24080304112) Monica Desideria (24080304114)

Teori pembelajaran sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional ( behavioristik ) yang dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1986. Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku , tetapi memberikan lebih banyak penekanan pada kesan dan isyarat-isyarat pada perilaku dan pada proses-proses mental internal. Dengan demikian , dalam teori pembelajaran sosial menggunakan penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaimana proses belajar dari orang lain. PENGERTIAN TEORI BELAJAR SOSIAL

2. UNSUR-UNSUR TEORI SOSIAL ALBERT BANDURA Menurut Bandura (1986) mengemukakan empat komponen dalam proses belajar meniru (modelling) melalui pengamatan ( Feida Noorlaila Isti’adah , 2020), yaitu : PERHATIAN (ATTENTION ) MENGINGAT ( RETENTION) MEMPRODUKSI GERAK MOTORIK MOTIVASI

1. PERHATIAN (ATTENTION) Sebelum meniru , subjek akan fokus pada model yang ingin mereka tiru . Keinginan untuk meniru timbul karena model tersebut memiliki karakteristik atau kualitas yang baik . Bandura mencontohkan pengaruh televisi terhadap masyarakat , khususnya dalam kehidupan anak-anak . Keinginan anak akan perhatian dipengaruhi oleh kebutuhan dan minat mereka .

Setelah mengamati model, subjek akan menampilkan perilaku yang sama di lain waktu . Menyimpan ingatan terhadap model-model yang dilihat dalam bentuk simbol merupakan proses retensi atau ingatan . Ingatan terbentuk karena rangsangan yang mirip dan berkaitan erat . Bentuk simbol yang dihafal tidak hanya melalui observasi visual tetapi bisa melalui verbalisasi . Bagi anak dengan keterbatasan bahasa , kemampuan menirunya hanya sebatas kemampuan melakukan simbolisasi melalui observasi visual. 2. MENGINGAT (RETENTION)

3. MEMPRODUKSI GERAK MOTORIK Untuk mencerminkan perilaku secara akurat , seseorang harus mampu melakukan keterampilan motorik , kemampuan ini juga mencakup kekuatan fisik . Oleh karena itu , setelah subjek memperhatikan model dan mengingat informasi , subjek akan benar benar melakukan perilaku yang telah diamati . Praktek lebih lanjut dan perilaku pembelajaran mengarah pada peningkatan dan pengembangan keterampilan lebih lanjut .

Ketika seseorang mengamati modelnya , mereka akan mengingatnya . Diperlihatkan atau tidaknya hasil pengamatan tersebut dalam tingkah laku yang nyata , tergantung pada kemauan dan motivasi yang ada . Jika ia mempunyai motivasi yang kuat untuk menunjukkannya maka ia akan melakukannya , begitu pula sebaliknya . Itu sebabnya motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura. Motivasi merupakan kekuatan pendorong yang mendorong seseorang untuk terus melakukan sesuatu . Oleh karena itu , subjek harus termotivasi untuk meniru perilaku yang dicontohkan . 4. MOTIVASI

PENIRUAN LANGSUNG Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran sosial Albert Bandura. Ciri khas pembelajaran ini adalah modeling, yaitu suatu fase dimana seseorang memodelkan dan mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu keterampilan dilakukan. Contoh: Meniru gaya penyanyi yang disukai. PENIRUAN TAK LANGSUNG Peniruan tidak langsung terjadi melalui imajinasi dan perhatian tidak langsung . Contoh : Meniru watak yang dibaca dalam buku . memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya . JENIS-JENIS DALAM PENIRUAN MELALUI PENGAMATAN :

PENIRUAN GABUNGAN P eniruan ini terjadi melalui kombinasi perilaku yang berbeda yaitu penilaian langsung dan tidak langsung. Contoh: Pelajar meniru gaya guruya melukis dan cara mewarnai daripada buku yang dibacanya. PENIRUAN SESAAT Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja. Contoh: Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak bole h dipakai di sekolah. PENIRUAN BERKELANJUTAN Proses di mana seseorang secara konsisten meniru tingkah laku atau gaya orang lain dalam berbagai situasi . Contoh: Pelajar meniru gaya bahasa gurunya.

3. APLIKASI TEORI BELAJAR SOSIAL TERHADAP PEMBELAJARAN Teori pembelajaran sosial merupakan teori yang dikembangkan oleh Albert Bandura yang menyatakan bahwa individu belajar melalui observasi lingkungan sosial dan imitasi serta interaksi lingkungan Menerapkan teori ini pada situasi belajar dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan pengembangan pribadi . Bandura percaya bahwa segala sesuatu yang dapat dipelajari melalui pengalaman langsung dapat pula dipelajari secara tidak langsung melalui observasi . Bandura juga percaya bahwa model akan paling efektif jika mereka dipandang sebagai sosok yang terhormat , kompeten , berstatus tinggi , atau berkuasa .

CONTOH PENERAPAN TEORI BELAJAR SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN 1. PEMODELAN PERILAKU : Guru dapat menggunakan prinsip permodelan perilaku untuk memberikan contoh perilaku yang diinginkan kepada siswa . Misalnya , seorang guru yang menunjukkan cara menyelesaikan suatu tugas atau secara langsung mendemonstrasikan suatu keterampilan tertentu dapat memberikan contoh yang baik untuk ditiru oleh siswa . 2. PEMBELAJARAN KOOPERATIF : Teori pembelajaran sosial mendorong kerja sama dan interaksi antar siswa . Pembelajaran kolaboratif dapat diterapkan di kelas dengan memberikan tugas kelompok dan proyek dimana siswa dapat bekerja sama , saling membantu , dan berbagi pengetahuan .

3. BELAJAR MELALUI OBSERVASI : Siswa dapat belajar dengan mengamati tingkah laku orang lain dalam situasi belajar . Misalnya , dalam lingkungan pembelajaran terstruktur , siswa mungkin mengamati berbagai cara menyelesaikan tugas atau mengatasi suatu masalah . 4. MEMBERI UMPAN BALIK : Guru dapat memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa dengan mengacu pada prinsip pembelajaran sosial. Umpan balik yang jelas dan konstruktif membantu siswa memahami kesalahan mereka, meningkatkan keterampilan, dan mengidentifikasi model perilaku yang diinginkan.

5. PENERAPAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG MENDUKUNG : Menciptakan lingkungan belajar yang aman , inklusif , dan mendukung merupakan penerapan penting teori pembelajaran sosial . Hal ini termasuk memberikan siswa kesempatan untuk berinteraksi positif , mendukung kolaborasi dan saling pengertian di antara siswa , dan mendorong perilaku sosial yang diinginkan . 6. PEMANFAATAN MEDIA DAN TEKNOLOGI : Di era digital, media dan teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk memperluas pembelajaran dan pengalaman kehidupan sosial siswa . Misalnya , siswa dapat mengamati dan belajar dari contoh perilaku yang diinginkan melalui video pendidikan dan platform online.

1. Kelebihan Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya . Teori ini menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif orang tersebut . Bandura menganggap perilaku manusia tidak hanya sebagai refleks terhadap suatu stimulus (S-R coupler), namun juga merupakan hasil reaksi yang terjadi akibat interaksi antara lingkungan dengan kognisi manusia itu sendiri . Pendekatan teori pembelajaran sosial lebih menekankan pada pengondisian ( membiasakan diri terhadap suatu respon ) dan perlunya peniruan . 4. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI ALBERT BANDURA

2. Kelemahan Teori pembelajaran sosial Bandura bekerja dengan sangat baik bila ditempatkan dalam teori perilaku . Karena teknik pemodelan Albert Bandura adalah tentang mendeteksi peniruan perilaku , dan dalam beberapa kasus metode peniruan ini memerlukan studi berulang tentang apa yang ditiru . Sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negatif , termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat . 4. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI ALBERT BANDURA

Teori Belajar Sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1986 mengajukan konsep bahwa individu dapat belajar melalui observasi tanpa memerlukan penguatan langsung . Bandura memperluas teori belajar perilaku tradisional dengan menekankan pentingnya proses mental internal seperti perhatian , ingatan , dan motivasi dalam mempengaruhi bagaimana seseorang meniru perilaku yang diamati . Teori ini mengidentifikasi empat komponen utama dalam proses belajar meniru : perhatian , pengingatan , produksi gerak motorik , dan motivasi . Peniruan dapat dibagi menjadi berbeberapa jenis , diantaranya peniruan langsung , tidak langsung , gabungan , sesaat , dan berkelanjutan , masing-masing dengan karakteristik dan konteks penerapan yang berbeda . Penerapan teori ini dalam pembelajaran menunjukkan bahwa guru dan lingkungan belajar dapat memanfaatkan model perilaku dan observasi untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran . KESIMPULAN

Baharuddin , E. N. W. (2020). Baharuddin , Esa Nur Wahyuni,Teori Belajar (p. 90). Boiliu , E. R. (2022). Boiliu , Esti Regina,Aplikasi Teori Belajar Sosial Albert Bandura Terhadap PAK Masa Kini . Jurnal Ilmu Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen , 3 (2), 133. Feida Noorlaila Isti’adah . (2020). Feida Noorlaila Isti’adah,Teori-Teori Belajar Dalam Pendidikan . Fithri , R. (2016). Fithri , Rizma,Belajar Sosial . Jurnal Educandum , 4 (3), 1–23. Lesilolo , H. J. (2019). Lesilolo , Herly Jeanette,Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah . KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi , 4 (2), 186–202. Syarifan Nurjan . (2016). Syarifan Nurjan,Psikologi Belajar (Vol. 19, Issue 5). Warini , S., Hidayat , Y. N., & Ilmi , D. (2023). Warini , Sisin Hidayat , Yasnita Nurul Ilmi , Darul,Teori Belajar Sosial Dalam Pembelajaran . ANTHOR: Education and Learning Journal , 2 (4), 566–576. DAFTAR PUSTAKA

TERIMAKASIH