Presentasi Matkul Biologi_Ordo Homoptera.ppt

nopepelbio 0 views 24 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

mata kuliah biologi


Slide Content

ORDO HOMOPTERA
By : Kelompok 3
Biologi A 2012

Disusun oleh :
1.M. Rayi 1250400
2.Yuan Puspita Harnum 125040020
3.Lia Oktapiani 125040027
4.Widya Syntiana 125040049
5.Rizkia Anggani Nur’sakina 125040055

PENDAHULUAN
•Homoptera berasal dari kata homo (sama) dan pteron
(sayap)
•Serangga ini biasanya bersayap seperti membran dan
homoptera mempunyai dua bentuk yaitu yang bersayap
dan yang tidak bersayap.
•Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip
dengan ordo Hemiptera.
•Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak
pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan
rostumnya.

CIRI UMUM ORDO HOMOPTERA
a)Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan
ordo Hemiptera.
b)Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada
morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya.
c)Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang
homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang
sayap belakang bersifat membranus.
d)Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya
muncul dari bagian posterior kepala.

e)Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax
umumnya sama dengan anggota Hemiptera.
f)Pada waktu istirahat sayap dilipat.
g)Termasuk Expterygota
h)Tipe metamorfose tidak sempurna ( hemimetabola ) atau
metamorfosis sederhana (paurometabola)
i)Perkembangan metamorfosrnya melalui stadia : telur —>
nimfa —> dewasa.
j)Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak
sebagai hama tanaman.

PENGELOMPOKAN ORDO HOMOPTERA
Homoptera terbagi menjadi 2 (dua) golongan :
1. Golongan Auchenorrhyncha (wereng)
Famili : Delphacidae, Jassidae
2. Golongan Sternorrhyncha (kutu tanaman)
Famili : Psyllidae, Aleyrodidae, Aphididae, Coccidae,
Diaspididae, Lacciferidae, Pseudococcidae,
Margarodidae

Famili Delphacidae
Nilaparvata lugens (Stal.)
•Serangga jenis ini dikenal dengan nama wereng
coklat.
•Spesies Nilaparvata lugens dapat dibedakan dari
spesies lainnya karena terdapat tanda 3 garis
hitam pada pronotumnya.
•Spesies Nilaparvata lugens ini tanaman inang
perantaranya adalah tanaman padi, dan tanaman
inang penggantinya adalah rumput gajah-gajahan
(Panicum repens).
•Wereng coklat meletakkan telur-telurnya di dalam
jaringan tanaman padi, pada umumnya pada
pelepah dan helaian daun tetapi kadang-kadang
bertelur pada ibu tulang daun bagian bawah.

Sogatella furcifera
•Sifat-sifat Sogatella hampir sama dengan
Nilaparvata lugens, tetapi populasi pada
umumnya rendah.
•Serangga ini biasanya disebut wereng
punggung putih, dengan ukuran panjang
tubuhnya kira-kira 3,5 – 4 mm.
•Belum diketahui secara pasti, apakah
serangga ini dapat menularkan penyakit
atau tidak.
•Imagonya berumur antara 18 – 20 hari
dengan siklus hidupnya berkisar 3 – 4
minggu.

Famili Jassidae (Cicadellidae)
•Famili ini dikenal dengan nama kutu daun.
•Bentuk dan warnanya bermacam-macam.
•Panjang tubuh serangga ini tidak lebih dari 1,25 cm bahkan ada yang
panjangnya hanya beberapa mm.
•Cicidellidae terdapat pada semua tanaman terutama pada daunnya.
Beberapa jenis ada yang makan cairan sel tanaman dan merusak
klorofil.

Contoh Spesies :
Nephotettix nigropictus
•Serangga ini disebut wereng padi hijau.
Imagonya berukurang panjang 4 – 6
mm, dan terdapat pada kebanyakan
gramine.
•Wereng hijau dewasa sifatnya sangat
aktif, menyukai cahaya lampu, dan
dapat hidup selama kurang lebih 4
minggu.
•Nimfanya mula-mula berwarna putih dan
selanjutnya berwarna hijau. Stadia nimfa
kurang lebih 3 minggu.

Famili Psyllidae
•Famili ini dikenal dengan sebutan kutu loncat.
•Setiap masing-masing jenis kutu hanya memakan satu jenis tumbuhan
saja (monophagus) atau memakan beberapa tanaman yang berkaitan
(oligophagus).
Contoh spesies :
Diaphorina citri Kuw (Kutu loncat)
•Kutu loncat adalah hama
tanaman jeruk, serangga ini
menyerang dan mengisap daun
yang masih muda, sehingga
mengakibatkan kerusakan.
•Nimfanya bergerak sangat
lamban.
•Kutu loncat yang dewasa
mempunyai tanda becak-becak
pada sayapnya.

Famili Aleyrodidae
Bemisia tabaci (Genn.)
•Spesies ini dikenal sebagai vector dari
beberapa penyakit tanaman, pada keadaan
tertentu dapat menimbulkan kerusakan
terhadap tanaman tembakau dan kapas.
•Telurnya diletakkan dalam jaringan daun,
stadia telurnya selama 7 hari, nimfanya
berwarna keputih-putihan, panjangnya
kurang lebih 0,7 mm.
•Serangga dewasa berwarna kuning dengan sayapnya yang keputih-
putihan. Serangga ini dikenal pula sebagai penular penyakit “mosaic” dan
penyakit keriting daun yang ditularkan dari gulma ke tanaman tembakau.
•Daur hidupnya kira-kira 2 – 3 minggu.

Famili Aphididae
•Famili Aphididae (kutu daun) merupakan vector virus tumbuhan yang
paling dominan dibandingkan dengan famili lain dalam ordo
Homoptera.
•Serangga famili ini menguras habis kehidupan dari tumbuhan
inangnya. Kemampuan reproduksinya produktif baik secara seksual
maupun aseksual.
•Serangga yang masuk famili ini memiliki tubuh yang kecil seperti
buah pir ke-5 dan ke-6 terdapat struktur yang menyerupai tabung.
•Tabung ini menghasilkan lilin dan pada beberapa jenis hampir
seluruhnya ditutupi serabut lilin.
•Aphididae menghasilkan embun madu yang dikeluarkan oleh
anusnya. Makanannya berupa cairan sel dari batang atau daun
tanaman.
•Serangga pada famili ini biasanya paling sering memiliki tubuh
berwarna hijau atau kuning walaupun ada pula yang berwarna hitam
dan merah.

Myzus (Nectarosiphon) persicae (Sulz.)
•Kutu ini termasuk serangga yang
tubuhnya berukuran kecil.
•Aphid dewasa berukuran tubuh sekitar 2
– 2,5 mm, ukuran nimfa instar pertama
sekitar 0,65 mm. karena ukurannya
yang kecil itu, penyebaran serangga ini
dapat dengan mudah dipengaruhi angin.
•Sebutan untuk serangga ini adalah kutu daun persik.
•Tipe mulut serangga ini adalah menusuk – menghisap. Serangga ini
berkembang biak secara ovipar dan secara parthenogenesis.

Famili Coccidae
•Serangga famili ini disebut Coccus.
•Jumlahnya banyak dan mempunyai bentuk yang bermacam-macam.
•Mulai dari yang sedikit mengalami spesialisasi sampai pada bentuk
yang banyak mengalami spesialisasi.
•Serangga betina tidak bersayap biasanya tidak mempunyai kaki dan
menempel pada tanaman tempat serangga tersebut hidup.
•Serangga jantan mempunyai sepasang sayap, tidak mempunyai alat
mulut dan tidak makan. Pada serangga jantan terdapat embelan yang
menyerupai jarum pada ujung abdomen.

Coccus viridis Green
•Spesies ini termasuk serangga yang polyphagus dan disebut kutu batok.
Memiliki warna yang hijau kelam, ukutan panjangnya kira-kira 5 mm.
•Biasanya serangga jenis ini terdapat pada bagian tanaman yang hijau,
seperti pucuk, daun, dan buah yang masih muda.
•Tanaman yang dirusak diantaranya kopi, cokelat, jeruk, karet dan jambu.

Famili Diaspididae
•Diaspididae adalah keluarga terbesar dari serangga skala.
•Betinanya menghasilkan skala pelindung lilin pada bagian bawahnya
yang memakan tanaman inangnya.
•Serangga ini sering disebut serangga skala atau lapis baja, karena
serangga ini begitu kuat melekat erat pada inangnaya.

Aspidiotus destructor
Subspecies :
Aspidiotus destructor rigidus
Serangga subspesies ini menyerang permukaan daun kelapa bagian atas,
terutama daun-daun yang masih muda. Jika serangannya berat, daun-
daun muda yang diserangnya itu mula-mula berwarna kemerah-merahan
kemudian mati.

Famili Lacciferidae
Serangga ini disebut kutu lak, bentuknya bulat, tidak mempunyai kaki,
antenna kecil terdiri dari 3 – 4 ruas. Serangga ini diliputi bahan yang terdiri
dari resin (antara lain digunakan sebagai bahan untuk pelitur) yang
disekresikannya. Serangga penghasil lak yang asli termasuk genus Kerria
(Laccifer), hidupnya berkelompok dengan jumlah yang cukup banyak,
sehingga bahan lak yang disekresikan oleh masing-masing serangga
mengumpul membentuk suatu lapisan pada batang tanaman inangnya.
Laccifer lacca

Famili Pseudococidae
•Untuk mempermudah dalam mengenali serangga pada famili ini
ditandai dengan adanya bahan yang meliputi tubuhnya yang disebut
“wax” atau lilin, yang warnanya keputih-putihan atau kekuning-
kuningan dalam bentuk tepung yang mengandung sejenis benang.
•Jenis betinanya berkaki sehingga lebih mudah bergerak, sedangkan
yang jantan jumlahnya lebih kecil dan pada umumnya berkembang
biak secara parthenogenesis.
•Beberapa spesies panjang tubuhnya mencapai 4mm.
•Kutu-kutu jenis ini biasanya termasuk hama penting bagi tanaman
buah-buahn dan bunga-bungaan.

Planococcus citri
•Kutu-kutu jenis ini menyerang
bagian tanaman yang masih muda,
pucuk-pucuk daun, ranting muda,
kuncup-kuncup bunga, seperti
tandan buah kopi dan buah kopi
muda.
•Hama ini dikenal dengan nama kutu
domplan.
•Keadaan tanaman yang diserang hama ini menjadi lemah, tanaman-
tanaman yang diserang diantaranya kopi, jeruk dan tanaman pupuk
hijau seperti Tephrosia. Apabila bagian buahnya yang terserang, maka
kualitasnya akan menjadi rendah.
•Jenis serangga Planococcus citri seiring terdapat di daerah dataran
tinggi.

Ferrisia virgate
•Spesies ini dikenal sebagai kutu putih,
yakni hama yang sering terdapat pada
tanaman panili yang bersifat polifag,
tanaman lamtoro, kopi dan jeruk.
•Ciri khas dari jenis kutu ini adalah
perbedaan tubuh antara yang jantan
dan betina.
•Seluruh tubuh betina diliputi sejenis tepung lilin, bentuknya lonjong,
pada bagian sisi tubuhnya berbulu-bulu, serta benang-benang lilin
yang panjang menyeruoai ekor. Sedangkan kutu jantan bagian-bagian
tubuhnya jelas demikian pula tungkai, antenna, dan sayapnya
berkembang sempurna.
•Jenis betinanya yang dewasa dapat hidup selama 1 – 2 bulan,
sedangkan yang jantan hanya 1 – 3 hari saja.

Famili Margarodidae
Icerya purchase
•Serangga ini disebut kutu putih kapas, asal
mulanya dari Australia yang kemudian
terbawa ke California dan merupakan hama
utama pada tanaman jeruk di California.
•I. purchase merupakan serangga hemaprodit
yaitu Imago memiliki organ reproduksi jantan
dan betina dan mampu untuk melakukan
proses fertilisasi sendiri sehingga
menghilangkan kebutuhan untuk kawin
dengan individu lain dari spesiesnya.
Tags