PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA Plasenta yang ber-implantasi pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum . ( Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 hal . 162) Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada uterus, sebelum janin dilahirkan . ( Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 hal . 166) Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir . ( Jurnal karakteristik penderita perdarahan Antepartum . Th. 2009) Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir . ( Jurnal karakteristik penderita perdarahan Antepartum . Th. 2009)
PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA Keadaan plasenta berimplantasi rendah pada segmen bawah rahim , meutupi atau tidak menutupi ostium uteri internum pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan janin mampu hidup diluar rahim ( Sumapraja dan Rachimhadi , 2007 dari Jurnal HUBUNGAN ANTARA PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT Dr. Moewardi Surakarta th . 2010 ) Abrupsio plasenta adalah pemisahan prematur plasenta yang terimplantasi normal di dalam dinding uterus, yang mengakibatkan perdarahan retroplasenta setelah gestasi minggu ke-20 dan sebelum janin dilahirkan (Walsh, 2008).
ETIOLOGI Plasenta Previa & Solusio Plasenta
PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA Faktor predisposisi : Grande Multipara Usia ibu lanjut Kehamilan multipel Riwayat kelahiran sesar sebelumnya Insisi uterus Riwayat plasenta sebelumnya Idiopatik Faktor-faktor risiko : Anomali uterus Multiparitas Preeklamsia Kelahiran sesar sebelumnya Penyakit ginjal atau vaskular Trauma abdomen Perdarahan trimester ketiga sebelumnya Plasenta besar abnormal Tali pusat pendek
TANDA DAN GEJALA Plasenta Previa & Solusio Plasenta
PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA Perdarahan tanpa nyeri dengan usia gestasi di atas 22 minggu Darah segar atau kehitaman dengan bekuan Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi , aktifitas fisik , kontraksi Braxton Hicks, trauma dan koitus . Rasa tidak tegang ( biasa ) saat palpasi Denyut jantung janin ada Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul Presentasi mungkin abnormal Nyeri intens , terlokalisir , dengan atau tanpa perdarahan pevaginam Perdarahan merah gela samar atau nyata Uterus keras , seperti papan , dengan nyeri berat kontinu Bagian terendah janin bisa sudah masuk pintu atas panggul Rasa tegang saat palpasi Denyut jantung janin biasanya tidak ada Teraba ketuban yang tegang pada periksa dalam vagina Penurunan kepala dapat masuk pintu atas panggul Tidak berhubungan dengan presentasi
Klasifikasi Plasenta Previa Plasenta berada segmen bawah rahim tetapi tepi terbawah tidak mencapai ostium uteri internum . Tepi terbawah dari plasenta letak rendah mencapai ostium uretri internum tetapi tidak menutupinya . Plasenta menutupi ostium uretri internum tetapi asimetris Plasenta menutupi ostium uretri internum secara simetris
PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA Perdarahan tanpa nyeri Perdarahan berulang Warna perdarahan merah segar Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah Timbulnya perlahan-lahan Waktu terjadinya saat hamil His biasanya tidak ada Perdarahan dengan nyeri Perdarahan tidak berulang Warna perdarahan merah coklat Adanya anemia dan renjatan yang tidak sesuai dengan keluarnya darah Timbulnya tiba-tiba Waktu terjadinya saat hamil inpartu His ada
KOMPLIKASI Plasenta Previa & Solusio Plasenta
PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA Pada ibu dapat terjadi : Perdarahan hingga syok akibat perdarahan Anemia karena perdarahan Plasentitis Endometritis pasca persalinan Pada janin dapat terjadi : Persalinan premature Asfiksia berat ( Mansjoer , 2002) Pada ibu dapat terjadi : Syok hemoragic Gagal ginjal Kelainan pembekuan darah Apoplexi uteroplacenta (Uterus Couvelaire ) Pada janin dapat terjadi : Fetal distress Gangguan pertumbuhan / perkembangan Hipoksia dan anemia Kematian
USG Transvaginal Pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi 100% dalam mendeteksi plasenta previa . Diagnosis ditegakkan dengan adanya jaringan plasenta yang menutupi keseluruhan atau 2 cm dari ostium uteri internum . Plasenta Previa
USG Transabdominal Pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi sebesar 95% dalam mendiagnosis plasenta previa . Diagnosis dengan menggunakan transabdominal ultrasonografi dapat terlewatkan jika plasenta terletak pada sisi posterior dari segmen bawah rahim karena plasenta tidak tervisualisasi secara adekuat pada lokasi ini .
Pemeriksaan obstetrik Bertujuan untuk mendiagnosis perdarahan diakibatkan oleh plasenta previa Pemeriksaan hematokrit Pemeriksaan bagian luar terbawah janin biasanya belum masuk PAP Pemeriksaan inspekulo Bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks atau vagina seperti erosro porsionis uteri, karsinoma porsionis uteri polipus serviks uteri, varises vulva dan trauma
Solusio Plasenta Inspeksi Pasien gelisah , sering mengerang karena kesakitan . Pucat , sianosis dan berkeringat dingin . Terlihat darah keluar pervaginam ( tidak selalu ). Palpasi Tinggi fundus uteri (TFU) tidak sesuai dengan tuanya kehamilan Uterus tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois (wooden uterus) baik waktu his maupun di luar his. Nyeri tekan di tempat plasenta terlepas . Bagian-bagian janin sulit dikenali , karena perut (uterus) tegang .
3. Auskultasi Sulit dilakukan karena uterus tegang , bila DJJ terdengar biasanya di atas 140, kemudian turun di bawah 100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari 1/3 bagian . 4. Pemeriksaan dalam Serviks dapat telah terbuka atau masih tertutup . Kalau sudah terbuka maka plasenta dapat teraba menonjol dan tegang Apabila plasenta sudah pecah dan sudah terlepas seluruhnya , plasenta ini akan turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan , disebut prolapsus placenta 5. Pemeriksaan umum Tekanan darah semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit vaskuler , tetapi akan turun dan pasien jatuh dalam keadaan syok . Nadi cepat dan kecil
6. Pemeriksaan laboratorium Urin : Albumin (+), pada pemeriksaan sedimen dapat ditemukan silinder dan leukosit . Darah : Hb menurun , periksa golongan darah , lakukan cross-match test. Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia Pemeriksaan plasenta . Plasenta biasanya tampak tipis dan cekung di bagian plasenta yang terlepas ( kreater ) dan terdapat koagulum atau darah beku yang biasanya menempel di belakang plasenta , yang disebut hematoma retroplacenter . 8. Pemeriksaaan Ultrasonografi (USG) Pada pemeriksaan USG yang dapat ditemukan antara lain : Terlihat daerah terlepasnya plasenta , Janin dan kandung kemih ibu , Darah , Tepian plasenta
PLASENTA PREVIA Menurut Mose (2004) penatalaksanaan dibagi 2 golongan yaitu ; Ekspektatif , dilakukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia masih kecil baginya . Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti . Belum ada tanda-tanda in partu . Keadaan umum ibu cukup baik ( kadar hemoglobin dalam batas normal). Dan Janin masih hidup .
2. Terminasi , dilakukan dengan segera mengakhiri kehamilan sebelum terjadi perdarahan yang dapat menimbulkan kematian : Cara pervaginal : Amniotomi ( pemecahan selaput ketuban ) Cara ini merupakan cara yang dipilih untuk melancarkan persalinan pervaginam . Cara ini dilakukan apabila plasenta previa lateralis , plasenta previa marginalis , atau plasenta letak rendah , namun bila ada pembukaan . Cara seksio sesarea : Yang dimaksud untuk mengosongkan rahim sehingga rahim dapat berkontraksi dan menghentikan perdarahan . Selain itu seksio sesarea juga dapat mencegah terjadinya robekan serviks dan segmen bawah rahim yang sering terjadi pada persalinan pervaginam ( mochtar , 1998).
Memasang cunam Willet Gausz Pemasangan cunam Willet Gausz dapat dilakukan dengan mengklem kulit kepala janin dengan cunam Willet Gausz . Tindakan ini biasanya hanya dilakukan pada janin yang telah meninggal dan perdarahan yang tidak aktif . ( Mochtar , 1998). Metreurynter Cara ini dapat dilakukan dengan memasukkan kantong karet yang diisi udara dan air sebagai tampon, namun cara ini sudah tidak dipakai lagi ( Mochtar , 1998). Versi Braxton-Hicks Cara ini dapat dilakukan pada janin letak kepala , untuk mencari kakinya sehingga dapat ditarik keluar . Cara ini dilakukan dengan mengikatkan kaki dengan kain kasa , dikatrol , dan juga diberikan beban seberat 50-100 gr ( Mochtar , 1998).
SOLUSIO PLASENTA TERAPI SPESIFIK Atasi syok Infus larutan NS/RL untuk restorasi cairan , berikan 500 ml dalam 15 menit pertama dan 2L dalam 2 jam pertama Berikan transfusi dengan darah segar untuk memperbaiki faktor pembekuan akibat kougulopati . Tatalaksana oliguria / nekrosis tubuler akut Furosemide 40 mg dalam 1 1 kristaloid dengan 40 – 60 tetesan permenit Bila belum berhasil , gunakan manitol 500 ml dengan 40 tetesan per menit .
Konservatif Menunda kelahiran mungkin bermanfaat pada janin masih imatur serta bila solusio plasenta hanya berderajat ringan . Harus segera dilakukan langkah-langkah untuk memperbaiki hipovolemia , anemia dan hipoksia ibu sehingga fungsi plasenta yang masih berimplantasi dapat dipulihkan . Aktif Seksio sesaria kadang membahayakan ibu karena ia mengalami hipovolemia berat dan koagulopati konsumtif . Apabila terlepasnya plasenta sedemikian parahnya sehingga menyebabkan janin meninggal lebih dianjurkan persalinan pervaginam Apabila perdarahannya sedemikian deras sehingga tidak dapat di atasi bahkan dengan penggantian darah secara agresif atau terdapat penyulit obstetric yang menghalangi persalinan pervaginam .
Sectio Caesarea Sectio caesarea merupakan prosedur bedah untuk pelahiran janin dengan insisi melalui abdomen dan uterus (Liu, 2007, hal .227). Sectio caesarea atau bedah sesar adalah sebuah bentuk melahirkan anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu ( laparotomi ) dan uterus ( hiskotomi ) untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih ( Dewi Y, 2007, hal . 1-2).
Jenis-Jenis Sectio Caesarea Sayatan melintang Sayatan pembedahan dilakukan dibagian bawah rahim (SBR). Sayatan melintang dimulai dari ujung atau pinggir selangkangan ( simphysisis ) di atas batas rambut kemaluan sepanjang sekitar 10-14 cm. keuntunganya adalah parut pada rahim kuat sehingga cukup kecil resiko menderita rupture uteri ( robek rahim ) di kemudian hari . ( Kasdu , 2003, hal . 45 ) Sayatan memanjang ( bedah caesar klasik ) Meliputi sebuah pengirisan memanjang dibagian tengah yang memberikan suatu ruang yang lebih besar untuk mengeluarkan bayi . ( Dewi Y, 2007, hal .4 )
Indikasi Sectio Caesarea PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA Untuk menyelamatkan ibu , sehingga walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup tindakan ini tetap dilaksanakan Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi Menghentikan perdarahan dan menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada serviks uteri, jika janin dilahirkan pervaginam . Indikasi seksio sesar dapat dilihat dari sisi ibu dan atau anak Tindakan seksio sesar dipilih bila persalinan diperkirakan tak akan berakhir dalam waktu singkat , misalnya kejadian solusio plasenta ditegakkan pada nulipara dengan dilatasi 3 – 4 cm. Atas indikasi ibu maka janin mati bukan kontra indikasi untuk melakukan tindakan seksio sesaria pada kasus solusio plasenta .
Fase Pembedahan Ada tiga fase dalam tahap pembedahan , yaitu : Fase praoperatif dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhirketika pasien dikirim ke meja operasi . Fase intraoperatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindah kebagian atau departemen bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan . Fase pascaoperatif dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau rumah ( Bare,et all, 2002, hal . 426).
PERBEDAAN Plasenta Previa & Solusio Plasenta
Apa perbedaan plasenta previa & solusio plasenta ? Abrupsio Plasenta Plasenta Previa Perdarahan eksternal vaginal Tidak ada sampai moderat Minimal sampai berat dan mengancam jiwa Warna darah Merah tua Merah terang syok umum Kadang – kadang Koagulopati Kadang - kadang Jarang Tonus uteri Meningkat – dapat terlokalisasi pada satu daerah atau menyebar ke seluruh daerah uterus : uterus gagal untuk relaksasi antara kontraksi Normal Nyeri tekan Meningkat – biasanya menyebar pada seluruh daerah uterus Tidak ada
Abrupsio Plasenta Plasenta Previa Penemuan USG Lokasi plasenta Normal – segmen uteri bagian atas Abnormal – segmen uteri bagian bawah Letak bagian terendah Berubah-ubah sampai bagian terendah masuk Tinggi – bagian terendah tidak masuk Posisi fetus Biasanya tidak menentu Umumnya melintang , sungsang atau memanjang Daerah hipertensi yang timbul secara bersamaan Umumnya ada Biasanya tersebar
TERMINOLOGI
HAP : Peradarahan Antepartum : perdarahan yang terjadi pada trimester III dan berkaitan dengan kehamilan . G5P3A1 : Gravida ( Kehamilan ke 5) Partum ( Riwayat Kelahiran : 3) Abortus ( Riwayat Abosrtus : 1) SC / Sectio caesarea : prosedur bedah untuk pelahiran janin dengan insisi melalui abdomen dan uterus (Liu, 2007, hal .227)
PROBLEM
1. Mengapa klien mengeluh flek-flek darah sedikit sejak kehamilan 3 bulan ?
2. Mengapa seiring berjalannya waktu darah semakin banyak dan kehitaman ?
3. Mengapa Terjadi Penurunan Tekanan Darah Dan Capillary Refill > 3 Detik ?
Terjadi perdarahan pada kehamilan yang pertama kali, biasanya tidak banyak dan tidak berakibat fatal. Namun perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak dari sebelumnya . Perdarahan pertama sering terjadi pada triwulan ketiga . Perdarahan yang terjadi berwarna segar , tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri yang dapat menyebabkan tekanan darah menurun serta capillary refill > 3 detik
4. Mengapa TD menurun (100/60 mmHg)
5 . Mengapa Saat Berhubungan Badan Darah Lebih Banyak Keluar ? Sumber : Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
Perdarahan anterpatum yang disebabkan oleh plasenta previa umumnya terjadi pada triwulan ketiga kehamilan . Karena pada saat itu segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan berkaitan dengan makin tuanya kehamilan sejak kehamilan berusia 20 minggu . Pada usia kehamilan ini segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai menipis . Makin tua usia kehamilan segmen bawah uterus makin melebar dan serviks membuka . Dengan demikian jika saat bersenggama akan terjadi perdarahan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal.
6. Mengapa pada saat pemeriksaan USG plasenta berada di bawah ? Plasenta previa adalah tertanamnya bagian plasenta ke dalam segmen bawah uterus. Penyebab gangguan ini adalah terjadinya fase pergeseran atau tumpang tindihnya plasenta di atas ostium uteri internum yang menyebabkan pelepasan plasenta
7. Mengapa harus tirah baring dan harus di SC? Tirah baring merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan yang lebih banyak sambil menunggu usia kehamilan cukup matang ( sekitar 37 minggu ). Dan setelah masuk dalam usia kehamilan yang cukup , ibu akan segera di operasi SC
8. Mengapa terjadi perdarahan mendadak disertai nyeri yang sangat ? Solusio placenta adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya atau sebelum janin lahir pada kehamilan trimester ketiga . Kondisi ini akan menyebabkan terbentuknya timbunan darah antara plasenta dan dinding rahim . Perdarahan yang cukup banyak dalam rahim , tetapi tidak dapat mengucur keluar karena terhalang oleh janin yang ada di depannya ( masih di dalam rahim ) Perdarahan yang semakin banyak tersebut akan mendesak rongga rahim sehingga rahim makin besar dan tegang yang menyebabkan rasa sakit terus menerus pada perut .
9. Mengapa klien mengeluh abdomen kram ? Perdarahan pembuluh darah plasenta di desidua basalis Terbentuk hematom subkhorionik Plasenta terdesak Terlepas Otot uterus meregang Tidak mampu berkontraksi menghentikan perdarahan Darah berkumpul di belakang plasenta Isi rahim bertambah Rahim teregang Abdomen kram seperti papan
10. Mengapa dilakukan SC cyto ? Implantasi plasenta dari desi duabasalis ketidakmampuan serabut otot segmen bawah rahim berkontraksi Perdarahan tidak dapat dihentikan Bahaya untuk ibu : Perdarahan yang hebat , Infeksi / sepsis, Emboli udara Bahaya untuk anak : Hypoksia , Perdarahan dan syok SC Cyto