PRESKAS PKM NURMA.pptxuggyvtvjuggyfgnjhvh

NurmaliaPutri2 10 views 26 slides Oct 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

gyvbj


Slide Content

ANEMIA DALAM KEHAMILAM PUSKESMAS BANDONGAN DOKTER PEMBIMBING: dr. MAKSUMAH PENYULUH: dr. RINA MARDIANA PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN 2017

IDENTITAS PASIEN Nama : Ny MS Usia : 24 Tahun 6 Bulan Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Campursari 003/001, Gandusari Agama : Islam Pekerjaan : Swasta Pendidikan Terakhir : SMP Tanggal Pemeriksaan :

ANAMNESIS Keluhan Utama Badan terasa lemas Riwayat Penyakit Sekarang Pasien G2P1A0 UK 22 mg datang ke poli KIA periksa hamil rutin disertai keluhan badan terasa lemas sejak 1 minggu. Pasien mengatakan lemas terjadi sepanjang waktu dan tidak ada faktor pencetus. Lemas diperberat setelah pasien bekerja sehari – hari dan tidak ada faktor memperingan keluhan. Selain lemas, pasien juga mengeluhkan batuk pilek sejak 2 hari.

Riwayat Penyakit Diri Sendiri Hipertensi : Diabetes Melitus : Penyakit Jantung : Asthma : Keluarga Hipertensi : Diabetes Melitus : Penyakit Jantung : Asthma :

PENDAHULUAN Definisi Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ). OLEH KARENA ITU Wanita hamil : Anemia : Hb < 10 gr% Pseudo Anemia : Hb 10 – 12 gr% Wanita tidak hamil : Anemia : Hb < 12 gr%

NILAI BATAS ANEMIA Status kehamilan Hb (g/dl) Ht (%) Tidak Hamil 12 36 Trim I 11 33 Trim II Trim III 10,5 11 32 33

PERUBAHAN KADAR Hb Pada trim I kadar Hb menurun , kecuali kalau sudah punya kadar Hb rendah . Konsentrasi yang paling rendah terjadi pada trim II sekitar umur kehamilan 30 minggu . Pada trim III terjadi sedikit peningkatan , kecuali kalau sadah punya kadar Hb tinggi .

Minggu Selama periode K ehamilan Kebutuhan setiap hari Kebutuhan Maternal (mg) Kebutuhan Feto-Plasenta (mg) Kebutuhan harian total (mg) Kebutuhan asupan harian (mg) 1 – 9 100 40 1.4 10 – 12 10 – 19 200 65 2.6 10 – 12 20 – 29 200 120 3.3 14 – 16 30 – 39 200 200 4.0 18 - 22 Kebutuhan Zat Besi selama Kehamilan

ANEMIA SELAMA KEHAMILAN Sebagian besar wanita mengalami anemia selama kehamilan , baik dinegara maju maupun dinegara berkembang . WHO memperkirakan bahwa 35 – 75% ibu hamil dinegara berkembang dan 18% negara maju mengalami anemia. Banyak diantara mereka yang anemia sebelum hamil , yaitu 43% dinegara berkembang dan 12% dinegara maju . Pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo terdapat

PENYEBAB ANEMIA DALAM KEHAMILAN Kurang gizi Kurang zat besi Kehilangan darah pada persalinan yg lalu Penyakit - penyakit kronik Pola makan Ibu yg kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe Ibu yg sering melahirkan Jarak kehamilan yg terlalu dekat Perdarahan , Parasit seperti Cacing tambang , Defisiensi zat gizi lainnya .

DERAJAT ANEMIA PADA IBU HAMIL Menurut Word Health Organzsation (WHO) anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 % . Tidak anemia : Hb >11 gr% Anemia Ringan : Hb 9-10.9 gr% Anemia Sedang : Hb 7-8.9 gr% Anemia Berat : Hb < 7 gr%

PENGARUH ANEMIA PADA KEHAMILAN Penyulit - penyulit yang dapat timbul akibat Anemia adalah : keguguran ( Abortus ) kelahiran prematurs persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi ( inersia uteri) perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim ( atonia uteri) syok infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin anemia yang berat (<4 gr%) dapat menyebabkan dekompensasi kordis . Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan

PENGARUH ANEMIA PADA MASA ANTENATAL Kematian mudigah Kematian perinatal Prematuritas Berat badan lahir rendah Gangguan pertumbuhan janin Kelainan bawaan Cadangan Fe bayi kurang plasenta previa eklamsia ketuban pecah dini

PENGARUH ANEMIA PADA MASA INTRANATAL Dapat terjadi tenaga untuk mengedan lemah Perdarahan intranatal Shock

KOMPLIKASI PADA NEONATUS Premature APGAR scor rendah Gawat janin .

BAHAYA ANEMIA PADA TRISEMESTER II DAN III Partus premature, Perdarahan ante partum, Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim , Asfiksia intrapartum sampai kematian , Gestosis dan mudah terkena infeksi , Dekompensasi kordis hingga kematian ibu

BAHAYA SAAT PERSALINAN Gangguan his primer & sekunder , Janin lahir dengan anemia , persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat lelah Gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif Kala I dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar , Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan , Kala III dapat diikuti retensio plasenta , Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.

BAHAYA PADA KALA NIFAS Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan post partum, Memudahkan infeksi Pengeluaran ASI berkurang , Dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan , anemia kala nifas , Mudah terjadi infeksi mammae

PENGARUH ANEMIA PADA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS Meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal

PENCEGAHAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA KEHAMILAN Oleh karena sebagian besar wanita mengawali kehamilan dengan cadangan Fe yang rendah , maka kebutuhan tambahan ini berakibat pada anemia def Fe. Pencegahan anemia def Fe dapat dilakukan dengan suplementasi Fe 60 mg dan Asam Folat 400 mikrogram / hari WHO menganjurkan memberikan 60 mg Fe selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologik selama kehamilan .

Pemberian suplementasi Fe setiap hari pada ibu hamil sampai minggu ke 28 yang belum mendapatkan Fe dan non anemik menurunkan prevalensi anemia dan BBLR Namun pada ibu hamil yang kadar Hb nya normal mendapatkan peningkatan risiko defisiensi Cu dan Zn. Namun banyak literatur menganjurkan dosis 100 mg Fe setiap hari selama 16 minggu atau lebih pada kehamilan . Didaerah yang prevalensi anemia tinggi , dianjurkan untuk memberikan suplementasi sampai 3 bulan post partum.

GEJALA lemah pucat mudah pingsan sering berdebar jantung cepat lelah lemas cepat lelah letih mata berkunang kunang mengantuk kelopak mata dan kuku pucat

PENCEGAHAN M engkonsumsi makanan yang mengandung zat besi .  Kandungan zat besi dapat diperoleh   sumber besi dapat diperoleh dari makanan seperti : hati, daging telur, buah, sayuran yang mengandung klorofil. Makanan tersebut hendaknya dimasak tidak terlalu lama, agar kandungan besi di dalam makanan tidak berkurang . M enjaga kebersihan lingkungan dan pribadi K ontrol penyakit infeksi . Asupan zat besi yang dikonsumsi dapat dijaga agar terserap tubuh sebanyak mungkin dengan mengkombinasikan dengan makan  vitamin C . M engatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi . Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan , akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis .

KESIMPULAN Ibu yang sedang dalam masa kehamilan rentan sekali menderita anemia. Hal ini disebabkan karena darah ibu digunakan untuk metabolisme tubuh ibu sendiri dan juga untuk perkembangan janin. Kurangnya intake zat-zat pembentukan darah pada saat kehamilan juga dapat menyebabkan anemia. Penyakit anemia herediter yang sudah ada sebelumnya juga akan dapat memperparah anemia pada ibu hamil. Anemia dapat berakibat buruk bagi proses kehamilan dan juga untuk perkembangan janin. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang tepat, sesuai dengan jenis dan keparahan anemia yang diderita agar ibu dan bayi sehat.

DAFTAR PUSTAKA Ilmu Kebidanan , editor Prof.dr . Hanifa Wiknjosastro , SpOG , edisi Ketiga cetakan Kelima,Yayaan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo , Jakarta 1999 Wiknjosastro H. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal , edisi pertama . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo . Aghamohammadi A and Noortarijor M., 2011, Maternal Age as a Risk Factor for Pregnancy Out Comes: Maternal, Foetal and Neonatal Complication: 2011 African Journal of Pharmacy and Pharmacology, Vol. 5(2), pp. 264269, February2011, Available online http://www.accademicjournal.org/ajpp . Allen H., , 2007, Anemia and Irron deficiency : Efect on pregnancy out come 2000 American Journal of clinical Nutritions.ol 71, No 5.1280S.1284s.Mei 2000 , Available from; http :// www.ajcn.org /content/71/5/1280S.full Depkes RI, 2003, Program Penanggulangan gizi pada wanita Usia Subur (WUS) Direktorat Gizi Masyarakat & Binkesmas , Jakarta ; Depkes RI Depkes RI., 2007. Prioritas pada Angka Kematian Ibu dan Bayi , http:/ www.tenaga-kesehatan.or.id / publikasi . Depkes RI., 2009. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 , Jakarta : Depkes RI Ani , L., S.,I. M. Bakta , Suryadi INT., Bagiada Agus IN.,, 2007 Pengaruh Pemberian Tablet Besi Terhadap Kadar Feritin Serum Dan Haemoglobin Pada Wanita Pra Hamil Dengan Anemia Defisinsi Besi Derajat Ringan Di Bali, 2007 journal.unud.ac.id .
Tags