prof seminar nasional jakarta indonesiaku

henrycing2 10 views 34 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

seminar


Slide Content

“Project Cycle
Management”
JatnaSupriatna
DirekturEksekutifDIPI (Dana Ilmu
PengetahuanIndonesia)

Project Cycle Management
JatnaSupriatna
DirekturEksekutif, Dana IlmuPengetahuanIndonesia (DIPI)

Tujuan Pelatihan
1.Memperkenalkan Pedekatan Berorientasi Hasil
untuk memproduksi dokumen perencanaan
yang disebut Logical Framework (Logframe).
2. Peserta diharapkan mengerti, memahami, dan
memiliki keterampilan mempraktekkan
pendekatan ini.

Pokok Bahasan/Sub topik
1.LFA untuk memproduksi dokumen perencanaan.
2.Sejarah Logframe
3.Komponen-komponen Logframe
3.1. Analisis Masalah
3.2. Analisis Tujuan
3.3. Analisis Stakeholder
3.4. Kegiatan dan Sumberdaya
3.5. Indikator dan alat verfikasi
3.6. Resiko dan Asumsi

Logical Framework Approach
-Apa itu Logframe?
Pendekatan Project yg menggunakan kerangka berpikir logis berupa
matriks perencanaan proyek yang disebut Logical Frame work
Matrix (Matrix Logframe)
-Apa kegunaan Logframe?
LFA membantu perencana untuk:
•Menganalisis situasi selama persiapan project
•Menentukan logika proses pencapaian tujuan
•Mengidentifikasi resiko-resiko potensial
•Menentukan Monitoring dan Evaluasi Project
•Menyajikan rangkuman Project dalam format standar.
•Memonitor dan mengkaji ulang project selama implementasi

Sejarah LFA
•Pertama kali digunakan oleh USAID tahun 1970-
an utk perencanaan kegiatan pembangunan luar
negeri.
•Teori awalnya dari teori manajement sektor
swasta, misalnya pendekatan manajement
berbasis tujuan yang populer th 1960-an.
•LFA diadopsi dan diadaptasi sebagai alat
perencanaan dan pengelolaan oleh banyak
lembaga yang terlibat dalam memberikan
bantuan pembangunan.

Struktur Matriks Kerangka Logis
Logika
Intervensi
Indikator Alat VerifikasiAsumsi/Resiko
Development
Objective/Goal
Immediate
Objective/Outco
me
Immediate
Result/ Output
Kegiatan

ContohAction Plan

Analisis Masalah
•Apa yang dimaksud
masalah?
Masalah merupakan
kejadian yang tidak
diinginkan seseorang atau
sekelompok orang
sehingga mengancam
penghidupan mereka atau
mengancam kehidupan
satwaliar yang dilindungi.

Logika Dalam Menyelesaikan Masalah
1. Masalah hanya bisa diselesaikan jika
penyebabnya diatasi.
2. Suatu masalah kompleks lebih mudah
diselesaikan jika penyebab dan dampaknya
benar-benar dianalisis.
catatan: saat menentukan hubungan antara
sebab dan akibat, hindari menulis
“kurangnya...misalnya kurangnya pestisida di
bidang pertanian pernyatan ini disebut absent
solutions, hal ini tidak menjelaskan situasi negatif
saat ini, ganti dengan benih diserang hama kutu.

Analisis masalah
Pertanyaan Dasar yang harus dijawab untuk analisis
masalah:
1.Apa masalah inti yang harus diselesaikan dengan
bantuan proyek? (mengapa dibutuhkan
perubahan/proyek?)
2.Siapa yang merasakan akibat dari masalah tersebut?
3.Apa penyebab dari masalah itu? (mengapa hal itu
terjadi?)
4.Apa pengaruh dari masalah itu? (mengapa penting
untuk memecahkan masalah itu?)
5.Siapa saja yang terpengaruh oleh masalah itu dan
siapa yang “ memiliki” masalah itu?

Kesalahanyang SeringDialami
Saatanalisismasalah:
pengelompokanmasalah
yang tidaktepat. Masalah
dikelompokkansecara
tidakrincisehingga
masalahyang sebenarnya
menjaditidakjelas.
Masalahbukanasumsi

TitikStrategisdariPenyebabMasalah
1.Masalahseringkalimengandung
banyakpenyebablangsung.
2.Penyebablangsungberasaldari
berbagaipenyebab/menjadi
penyebabtidaklangsungdari
MasalahUtama.
3.MasalahUtamahanyabisa
diataskalaupenyebabnya
diatasi.
4. Penyebabmasalahdapat
dipandangstrategisapabila:
a.Berdampakbesarterhadap
proses penyelesaian
penyebabmasalahyang
lain.
b.Berakibatfatal kalautidak
segeradirespon/diatasi.
c.Organisasi/individumemiliki
kapasitasuntukmengatasi
termasukmenggerakkan
pihaklain untukmengatasi.

Cara Mengidentifikasi Penyebab Strategis
•Cara yang bisa digunakan untuk
mengidentifikasi penyebab strategis, antara
lain:
-Analisis pohon masalah;
-Analisis sebab akibat;
-Analisis “fish bone”
•Masalah harus dianalisis hingga penyebabnya
jelas dan bisa diatasi

Analisis Pohon Masalah
•Merupakan alat analisis yang bersifat generik untuk
menggambarkan logika hubungan sebab-akibat antara berbagai
aspek atau komponen dalam suatu persoalan
Akibat
Problem Inti
Sebab

Langkah Analisis Pohon Masalah
•Langkah 1:
-Tentukan inti masalah yang
merepresentasikan batang pohon
-Tentukan Fokus Utamanya, Analisis tentang
hubungan sebab akibat.
Langkah 2:
-Apa akar penyebab utama (akar dari akar)
Apakah penyebab yang berbeda-beda
terhadap batang, gambarkan semuanya
dibawah batang.

Langkah2 analisis pohon masalah
•Langkah 3:
-Tentukan dahan, cabang dan daun.
-Apa dahan utama dari batang masalah tadi? Disini dpt
dimasukkan unsur2 seperti efek, dampak, akibat dll.
Gambarkan secara detail.
-Seperti apa penting dan pengaruhnya? Apakah pantas
menjadi dahan, cabang, ranting atau sekedar daun?
•Langkah 4:
-Tambahkan analisis informasi dan analisis kualitatif.
Setelah gambar pohon masalah selesai, dapat ditambahkan
analisis hubungan sebab akibat antara akar dan dahan.
•Langkah 5:
•Apa kesimpulan kuncinya?

•Diskusi Kelompok Membuat Pohon Masalah

Analisis Tujuan
•Analisis masalah merupakan referensi untuk menentukan
tujuan.
•Logframe memiliki tiga tingkatan tujuan:
1. Tujuan yang dicapai selama proyek berjalan disebut
output.
2. Tujuan yang dicapai pada saat proyek selesai disebut
outcome atau tujuan proyek.
3. Tujuan yang dicapai setelah proyek selesai, ini sering
disebut dampak.

Lanjutananalisismasalah
•Output dicirikanolehperubahanawaldari
pembangunan, sepertiperubahanpengetahuan,
keterampilan, danpersepsi.
•Outcome, secarateoritistujuaniniadalah
jawabanterhadapmasalahintiyang dianalisis,
padaproject yang berjangkawaktupendek, hasil
yang dicapaipadaakhirproyekbarumengatasi
penyebabmasalahintibukanmasalahinti, dlm
kontekinidiharapkanteratasisetelahproyek.
•Dampak: tercapaisetelahproyekselesai,
biasanyamenyangkutpenyelesaiandarimasalah
inti.

Pertimbangan dalam Menentukan TUJUAN
Salah satu alat utk mengkatagorikan
adalah:
SMART (Specific, Measurable,
Achievable, Realistic, Time Bound)
S: Seberapa spesifik tujuan proyek?
M: Seberapa terukur tujuan tersebut?
A: Seberapa jauh tujuan tersebut bisa
dicapai?
R : Seberapa realistis tujuan tersebut?
T: mengacu kepada ikatan waktu

Pohon Masalah Pohon Tujuan
Akibat
Masalah
Inti
Sebab
Development
Objective/Overall
Objective/Goal
Immediate
Objective/Outcome
Immediate
Result/Output
Kegiatan

•Diskusi Kelompok
Membuat Pohon Tujuan

Hubungan
AnalisisMasalahAnalisisTujuan
•Analisismasalahmerupakanreferensiuntuk
menentukantujuan, apalagiketikatujuan
harusdimasukkandalamlogframe.

Cara MengujiTujuan
•1. Apakahrumusantujuanmenggambarkan
perubahan?
•2. Apakahtingkatanperubahanyang
dimaksudsudahcukupjelas?
•3. Kapanperubahanakandihasilkan?

Analisis Stakeholders
•Stakeholders merupakan pihak yang
dipengaruhi oleh dan berpengaruh terhadap
hal-hal yang terjadi dalam proyek, baik
langsung maupun tidak langsung.
•Ketika menganalisis stakeholders, berpikirlah
seluas-luasnya utkorang-orang yg dipengaruhi
atau memberi pengaruh terhadap kegiatan
yang sedang dianalisis.

ContohMatriksAnalisisStakeholder Proyek
Pertanian
Kelompok
Stakeholder
Ketertarikan
padamasalah
yang terkaitdg
proyek
Pengaruhproyek
pdinterest (+,0,-)
Tingkat
pentingnya
stakeholders
bagi
keberhasilan
proyek
Tingkat
pengaruh
stakeholders
terhadapproyek
Kementerian
Pertanian
-Pencapaian
target
-Kontrolatas
sumberdaya
+
-
5 5
Petani -Ketersediaan
pupuk
-Produksi
-biaya
+
+
+
5 5
Distributor pupuk
swasta
-Pasar
potensialutk
pupuk
-Biaya
-Hubungandg
+
+
+
4
4

Kegiatan dan Sumberdaya
Kegiatanmerupakan sarana untuk mencapai hasil
•Kegiatan dibuat setelah analisis masalah dan
analisis tujuan selesai dilakukan.
•Sumberdaya adalah input yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan dan menghasilkan output.
•Jenis-jenis sumberdaya antara lain personel,
peralatan, dana, dan keahlian.

Indikator dan Alat Verifikasi
1.Apa itu Indikator? Indikator membantu kita mengukur
perkembangan proyek pada berbagai tingkatan hasil.
2.Indikator memberikan seperangkat ukuran yang jelas dan
target yang menggambarkan kuantitas, kulitas dan kapan
tercapai.
Pertanyaan yang menjadi panduan untuk menyusun indikator:
a.Apa yang harus dicapai proyek dalam hal kualitas?
b.Apa yang harus dicapai proyek dalam hal kuantitas?
c.Kapan pemenuhan hasil diharapkan terjadi?
d.Wilayah mana yang akan dipengaruhi proyek?
Tips: Buatlah indikator yang mudah dimengerti utk mengukur
setiap hasil dan tujuan proyek.

Penentuan Indicator-QQT
Contoh jika Objective: Meningkatkan status kesehatan
1. Set quality (the nature of the indicator):
Mengurangi angka kematian
2. Set target group (who): Mengurangi angka kematian
balita
3. Set place (where): Mengurangi angka kematian di
Provinsi Sumatera Barat
4. Set quantity: Angka kematian balita di Provinsi
Sumatera Barat berkurang dari x to y
5. Set time:Angka kematian balita di Provins iSumatera
Barat berkurang dari x to Y pada tahun 2012

Risiko dan Asumsi
•Risiko dan Asumsi merupakan situasi atau kondisi
yang mempengaruhi tercapainya tujuan pada
setiap tingkatan hasil tanpa bisa dikontrol secara
langsung oleh manajemen proyek.
•Asumsi adalah situasi/kondisi positif yang
mempengaruhi keberhasilan proyek.
•Resiko adalah situasi atau kondisi negatif di luar
kontrol manajemen proyek yang menghambat
tercapainya hasil.

Penggunaan Risiko dan Asumsi
Kapan memasukkan asumsi:
a.Merupakan faktor kunci agar perubahan dapat terjadi.
b.Faktor yang memiliki kemungkinan tinggi utk ada sepanjang periode
proyek/program.
Jangan memasukkan asumsi jika:
a.Hanya merupakan faktor minor dan tidak penting.
b.Merupakan faktor negatif yang memiliki kemungkinan besar untuk dilalui (harus
dimasukkan ke dalam program).
Kapan memasukkan risiko?
Kemungkinan terjadinya rendah atau sedang, tetapi akibatnya tinggi dan sedang.
Jangan memasukkan risiko jika:
a.Kemungkinan terjadinya rendah dan akibatnya rendah.
b.Kemungkinan terjadinya tinggi, akibatnya besar, maka harus dimasukkan dalam
desain program.

Daftar Pustaka
•Project Cycle Management: Integrated Approach and
Logical FrameworkEuropean Commission, DGVIII,
Evaluation Unit, 1993 (available in English, French and
Russian)
•The Logical Framework Approach (LFA) -A Handbook for
Objective-OrientedPlanning NORAD (Norwegian Agency
for Development Cooperation), July 1996
•LFA -a Flexible Tool for Participatory DevelopmentDanida
(Danish Agency for International Development
Cooperation), February1996
•Sebastian dkk, 2011. Pengelolaan Proyek Pembangunan
Masyarakat Berorientasi Perubahan Sosial.
Tags