profil kader muhammadiyah eko nurrahmad 01

ekonurrahmad 2 views 33 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

kader adalah penerus


Slide Content

PROFIL KADER MUHAMMADIYAH Eko Nurrahmad , M.Pd . Sekerrtaris MPKSDI PDM Purworejo BA OROTOM UMPWR 1-2 Agustus 2025

Eko Nurrahmad Maluku Utara, 07 Maret 1993 NBM: 1144972 +62 896-7441-4847 [email protected]

Pengertian Kader Muhammadiyah Kader adalah anggota inti yang terlatih serta memiliki komitmen terhadap perjuangan dan cita-cita Persyarikatan . ( Pedoman MPK (2010) Pasal   1 ayat 4) Kader merupakan bagian inti dari anggota , yakni anggota yang utama dan berperan sebagai anak panah gerakan Muhammadiyah. Apapun yang sulit dan tidak dapat dilakukan oleh anggota , semuanya dapat dilakukan oleh kader . Karena dia merupakan anggota yang terpilih atau anggota yang utama . ( Tanfidz Muktamar ke-46, 2010: 198).

Kader Muhammadiyah adalah tenaga inti dalam persyarikatan yang menggerakkan organisasi ke arah tercapainya tujuan persyarikatan .

Anggota Inti penggerak organisasi Berperan sebagai kader persyarikatan , umat & bangsa Basis gerakan : KADER pimpinan amal usaha jama'ah ortom Fungsi Kader

Posisi Kader 1 2 3 4 Umat Islam Simpatisan Aktivis Kader

Profil kader muhammadiyah mampu menunjukan integritas dan kompetensi : Keberagamaan Akademis dan Intelektual Sosial Kemanusiaan Keorganisasian dan Kepemimpinan

KOMPETENSI KEBERAGAMAAN Kemurnian aqidah Keikhlasan Ketekunan beribadah Shidiq Amanah Berjiwa gerakan

” Dalam soal aqidah semakin bersih semakin baik ….. Jadi jangan takut dibilang Kemresik-resik ( sok bersih ) dalam soal aqidah ”. ( Haiban Hajid )

Keikhlasan yang bukan sekedar “ asal ikhlas ” Keikhlasan KHA Dahlan melepas semua harta miliknya untuk mendirikan sekolah Keikhlasan para kader yang harus meninggalkan atau menunda promosi jabatan karena kepentingan persyarikatan

Ketekunan beribadah Menjalankan ibadah mahdhah baik wajib maupun tathawu ’ adalah sebuah kegemaran bagi kader . Ketika Tanwir masih dilakukan di Madrasah Mu’allimat atau Gedung ‘ Aisyiyah Kauman . Kita kenal tokoh-tokoh yang rajin jamaah dan sholat lail . Pak Anwar Zein ( Jatim ), T. Ja’far Hanafiyah (Aceh), Pak Miskun , adalah pribadi yang rajin bangun malam untuk sholat lail .

Kisah “ perkenalan ” KHA Dahlan dengan Buya AR Sutan Mansur (1956-1959) Ketekunan KHR Hajid yang diikuti HMS Ibnu Juraemi beri’tikaf di sepuluh hari akhir Ramadhan menunjukkan ketekunan dan kesungguhan dalam beribadah .

Shidiq ( jujur dan dapat dipercaya ) Sikap ini akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada Muhammadiyah , dengan ditunjukkannya berbagai orang yang rela menyerahkan harta / tanahnya untuk Muhammadiyah

Amanah ( komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi dalam mengemban tugas ). KH. Mas Mansur ketika menerima jabatan sebagai Ketua HB Muhammadiyah , maka beliau dengan ringan pindah ke Yogyakarta dengan fasilitas yang sangat terbatas Prof. KH Farid Ma’ruf ketika menjabat sebagai Menteri Urusan Haji dan dilanjutkan menjadi Dirjen Haji , maka selama beliau menjabat ( lebih dari 5 tahun ) tidak ada satupun anggota keluarga yang mendapat fasilitas naik haji . Bahkan isterinya sendiripun baru berkesempatan haji ketika beliau sudah pensiun

Berjiwa Gerakan ( semangat untuk aktif dalam Muhammadiyah ). HM Yunus Anis, ketika masa perang kemerdekaan , maka beliau dengan tekun menjaga hubungan dengan daerah , dengan tetap memantau perkembangan daerah /PDM-PCM ….. ketika ada sebagian pengurus Muhammadiyah yang merasa menjadi pengurus ketika hadir di rapat , begitu keluar dari rapat sudah tidak memikirkan Muhammadiyah lagi . Atau menjadi hanya pengurus ketika dilantik saja .

KOMPETENSI AKADEMIS & INTELEKTUAL Fathonah Semangat tajdid ( berkemajuan ) Istiqamah Etos belajar Moderat

Kompetensi akademis dan intelektual Fathonah , kecerdasan pikiran ( Ulul Albab ) “yang mendengarkan Perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya . mereka Itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal .” ( Az Zumar : 18)

Semangat Tajdid ( Berkemajuan ) Kepanduan HIZBUL WATHAN bukanlah produk asli Muhammadiyah . Tetapi hasil meniru kegiatan yang dilihat KHA Dahlan ketika berada di SOLO

TAJDID, berpikiran maju untuk mengembangkan kehidupan KH Hisyam kemudian melaksanakan dengan mengembangkan organisasi dan amal usaha secara “ luar biasa ” pada waktu itu . Semangat tajdid dari KH Sujak yang mampu menangkap makna surat Al Ma’un dengan mengembangkan secara kelembagaan kegiatan santunan kepada anak yatim dan fakir miskin . Demikian juga ide dan gagasan KH Sujak mendirikan badan untuk pengurusan haji , yang diharapkan mampu membantu dan mempermudah orang yang akan berhaji .

Istiqamah ( konsisten dalam pikiran dan tindakan ) Ki Bagus Hadikusumo adalah sosok yang sangat konsisten membawa prinsip agama bahkan dalam wilayah Negara sosok HM. Daris Tamim dan Djarnawi Hadikusuma , kemampuan untuk tetap teguh konsisten dengan pendapatnya serta kemampuannnya untuk beradu argumen

Etos belajar ( semangat dan kemauan keras untuk selalu belajar ). M. Djindar Tamimy adalah sosok yang tidak berpendidikan tinggi , tetapi siapapun tahu “ ideolog Muhammadiyah ” itu mempunyai wawasan yang luas . Ahmad Azhar Basyir , MA …..yang haus akan ilmu , bisa dilihat dari koleksi pustaka pribadinya …..

Moderat ( arif danmengambil posisi di tengah ). Prof KH Farid Ma’ruf , sosok pribadi yang mampu bergerak dinamis dengan sikap intelektualnya , dan senantiasa mampu menampilkan wajah yang moderat . KHA Badawi , ketika mendapatkan ancaman dari Bung Karno bahwa Muhammadiyah akan dibubarkan , maka beliau tidak melakukan perlawanan . Hanya minta waktu dan kemudian ………

Nakhoda Muhammadiyah , di tengah suasana represif rezim orde baru

KOMPETENSI SOSIAL KEMANUSIAAN Kesalehan Kepedulian sosial Suka beramal Keteladanan Tabligh

Kompetensi sosial kemanusiaan 1. Kesalehan , kepribadian yang baik dan utama Sosok yang santun nampak tercermin dari pribadi dr.H . Kusnadi , yang senantiasa bersikap teduh atau Drs. H.Abuseri Dimyati demikian juga KH AR Fahrudin , orang akan selalu merasa adem ayem kalau bersama beliau Suatu saat ada seorang perempuan istri dari seorang tokoh komunis yang dibuang ke Digul. Orang tersebut berkirim surat kepada HB Muhammadiyah , menceritakan berbagai persoalan semenjak suaminya dibuang ke Digul, maka HB Muhammadiyah mengirim seorang muballigh perempuan , ibu St Munjiah untuk menemui dan membantu orang tersebut di Surabaya 2. Kepedulian sosial ( keterpanggilan dalam meringankan beban hidup orang lain).

3. Suka beramal ( gemar beramal shaleh untuk kemaslahatan sesama ). 4. Keteladanan , kemampuan kader menjadi uswah hasanah dalam seluruh sikap dan tindakan

5. Tabligh , senantiasa berupaya menyampaikan ajakan kebaikan dan menunjukkan sikap komunikatif dan terampil membangun jaringan Dalam hal ini semangat “ balighu anni walau a-yah ”. Semangat ini cukup merata di kalangan kader Muhammadiyah , tetapi kemampuan membangun jaringan di berbagai kalangan memang masih harus ditingkatkan . KH AR Fahrudin adalah salah satu kader mampu berbicara di berbagai lapisan masyarakat dengan gaya beliau yang luwes .

Kompetensi Keorganisasian dan Kepemimpinan 1) Pengkhidmatan dan partisipasi aktif dalam peran keumatan , kebangsaan , dan kemanusiaan universal. 2) Menempati posisi apapun dengan semangat ik h las, berdedikasi , berprestasi , dan menghasilkan hal-hal terbaik .

3) Menjadi bagian yg menyatu dgn denyut nadi kehidupan Persyarikatan , umat , dan bangsa sbg wujud menjalankan misi organisasi . 4) Berkomitmen & menjunjung tinggi ideologi Muhammadiyah dan mampu bersikap tegas tetapi arif dlm membela serta menegakkan prinsip & kepentingan Persyarikatan . 5) Mengutamakan misi dan kepentingan Muhammadiyah di atas lainnya dengan niat ik h las dan berkhidmat .

Kesadaran Berorganisasian seorang kader harus mengikuti alur organisasi yang harus diikuti , seperti mempunyai KTA atau memasang simbol / atribut Muhammadiyah di rumahnya . Menghormati dan menyadari kelebihan dan kekurangan sesama kader dalam organisasi Bisa dilihat pada kisah “ perdebatan ” antara Prof KH Farid Ma’ruf dengan Buya Hamka

Semangat menyemai kader Kader harus mampu menyemai dan menumbuhkan kader baru , baik secara formal maupun informal Mendidik dan terdidik tiap hari Menjadi ELIT gerakan tanpa harus menjadi “ elitis ”

Pesan K.H.Ahmad Dahlan yang disampaikan oleh Nyi Ahmad Dahlan saat berbaring sakit Hendahlah kamu jangan sekali -kali menduakan pandangan Muhammadiyah dengan perkumpulan lain. Jangan sentimen , jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan . Jangan sombong , jangan berbesar hati kalau me nerima pujian . Jangan Jubriya ( ngujub-kibir-riya ). Dengan ihlas murni hatinya , kalau sedang berkembang harta , pikiran dan tenaga . Harus bersungguh - sungguh hati dan tetap tegak pendiriannya ( jangan was-was).

S e k i a n d a n T e r i m a k a s i h
Tags