secara berkelanjutan, diversifikasi produk berbasis kreativitas, serta perluasan pasar melalui
pemanfaatan teknologi digital. Dengan pendekatan kolaboratif antara akademisi, pemerintah, dan
komunitas, diharapkan program ini dapat menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang mandiri di
Kelurahan Kebonsari.
Rencana kegiatan di mulai bulan Februari hingga September 2025, diawali observasi dasar
data identitas Kelompok Dama sebagai pelaku usaha aktif dan pendukung perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, mencakup perencanaan jadwal pelatihan dan diskusi tentang
manajemen usaha, inovasi produk, pemasaran digital, dan akses permodalan. Melalui pelatihan
manajemen usaha, para pelaku UMKM belajar tentang pengelolaan bisnis yang efektif, sementara
inovasi produk mendorong mereka untuk mengembangkan produk yang lebih relevan dengan
pasar. Pelatihan pemasaran digital memperkenalkan cara menggunakan platform online untuk
memperluas jangkauan pasar, dan akses permodalan membantu mereka memperoleh sumber daya
finansial yang diperlukan. Melalui pendekatan partisipatif ini tidak hanya memberikan
keterampilan praktis, tetapi juga mendorong kolaborasi antara pelaku UMKM, masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha
mikro, kecil, dan menengah dalam ekonomi kreatif, serta memperkuat pemberdayaan ekonomi di
tingkat lokal.
C.LATAR BELAKANG
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian
nasional, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Namun, UMKM masih menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan akses
teknologi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan yang kurang efektif. Kelompok Dama, sebagai
salah satu home industry di Desa Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember, mengalami hambatan
dalam inovasi produk, pemanfaatan pemasaran digital, serta pengelolaan keuangan yang kurang
optimal. Permasalahan ini menghambat pertumbuhan usaha mereka dan memerlukan intervensi
yang sistematis agar lebih kompetitif.
Kelurahan Kebonsari pernah menyelenggarakan Car Free Day Wisata M3D dan Wisata Kuliner,
yang diikuti oleh 267 UMKM lokal. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata dan
memperkenalkan produk unggulan UMKM kepada masyarakat. Bupati Jember, Hendy Siswanto,
mengapresiasi kegiatan ini sebagai inisiatif baru dalam mendukung pelaku usaha. Acara tersebut
menjadi ajang promosi bagi UMKM, termasuk Kelompok Dama, dalam mengembangkan ekonomi
kreatif. Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberapa tantangan, seperti keterbatasan
inovasi produk, kurangnya strategi pemasaran digital, serta daya saing yang rendah dibandingkan
produk luar daerah.
Selain itu, akses pasar dan promosi masih menjadi kendala utama karena kurangnya