Proposal Pengabdian 2025 - Pengabdian desa asal.doc

abubakar21564 5 views 12 slides Apr 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

Pengabdian desa asal keris-dimas PERSADA FIB Unej


Slide Content

USULAN KEGIATAN
PROGRAM DOSEN MENGABDI DI DESA ASAL
JUDUL PENGABDIAN:
PENDAMPINGAN DAN PEMBERDAYAAN UMKM KELOMPOK DAMA
DALAM UPAYA PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
DI KELURAHAN KEBONSARI, KECAMATAN SUMBERSARI – JEMBER
KELOMPOK RISET-DIMAS:
PERTELAAHAN SASTRA KONTEKS BUDAYA (PERSADA)
TIM PENGABDIAN:
Abu Bakar Ramadhan Muhamad, S.S. M.A., Ketua
Zahratul Umniyyah, S.S., M.Hum., Anggota 1
Dr. Regina Niken Wilantari, S.E. M.Si., Anggota 2
Level KeRis-DiMas Prodi/Bagian/Jurusan/Lab
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS JEMBER
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI, SAINS DAN TEKNOLOGI
FEBRUARI, 2025

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1.Judul Pengabdian : Pendampingan dan Pemberdayaan UMKM Kelompok Dama
Dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kelurahan
Kebonsari Kecamatan Sumbersari, Jember
2.Nama KeRis :KeRis-DiMas PERSADA
3.Tim Peneliti
No Nama Jabatan
Bidang
Keahlian
Instansi
Asal
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
1 Abu Bakar Ramadhan
Muhamad, S.S., M.A.
Ketua Sastra FIB -UNEJ
2Zahratul Umniyyah,
S.S., M.Hum
Anggota 1 Sastra FIB -UNEJ
3Dr. Regina Niken
Wilantari, S.E. M.Si.
Anggota 2 Ekonomi FEB-UNEJ
4 Garda Ali Rayhaan Mahasiswa Sastra
Indonesia
Mahasiswa
Sastra FIB
UNEJ
5 Bunga Precillia
Ramadhani
Mahasiswa Sastra
Indonesia
Mahasiswa
Sastra FIB
UNEJ
4.Objek pengabdian berorientasi UMKM Kelompok Dama Lingkungan Sumber Dandang Kelurahan
Kebonsari, di wilyah Rukun Warga 22 Lingkungan Sumber Dandang, terkait jenis kegiatan kuliner.
5.Masa Pelaksanaan
Mulai : Februari 2025
Berakhir : September 2024
6.Usulan Biaya UNEJ
Tahun ke-1 :
Tahun ke-2 : -
Tahun ke-3 : -
7.Lokasi Pengabdian (lab/studio/lapangan): Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember.
8.Instansi lain yang terlibat tidak ada.
9.Hasil yang ditargetkan adalah publikasi jurnal (Artikel).
10.Kontribusi mendasar pengabdian ini yakni keterkaitan yang erat bidang ilmu budaya dengan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif dalam pengembangan potensi ekonomi lokal,
pelestarian warisan budaya, dan pemberdayaan masyarakat. UMKM sering terlibat dalam produksi
barang-barang budaya lokal seperti kerajinan tangan dan kuliner khas daerah, yang tidak hanya
memperkuat ekonomi, tetapi juga melestarikan budaya tersebut. Di sisi lain, ekonomi kreatif membuka
ruang bagi pelaku seni dan budaya untuk berinovasi, mengadaptasi, dan menciptakan produk berbasis
budaya lokal yang dapat menjangkau pasar lebih luas. Kegiatan ini turut meningkatkan pendapatan
masyarakat, dan memperkenalkan produk budaya ke pasar domestik maupun internasional melalui
pemasaran digital. Selain itu, sektor pariwisata berbasis budaya dan kuliner menjadi daya tarik utama
yang mendongkrak ekonomi lokal. Di sisi lain, kegiatan ini turut menjadi inovasi materi kewirausahaan
bagi mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UNEJ .
11.Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran luaran pengabdian adalah Jurnal KATA (Sinta 2), Jurnal KANDAI
(Sinta 2), Jurnal SARWAHITA (Sinta 5)
12.Rencana luaran lain berupa laporan pengabdian, video dan publikasi di media masa di tahun 2025.

A.JUDUL PENGABDIAN
Pendampingan dan Pemberdayaan UMKM Kelompok Dama Dalam Upaya Pengembangan Ekonomi
Kreatif di Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari, Jember
B.RINGKASAN PENGABDIAN
Program Dosen Mengabdi di Desa Asal (Prosendidesa) ini berjudul Pendampingan dan
Pemberdayaan UMKM Kelompok Dama Dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kelurahan
Kebonsari Kecamatan Sumbersari, Jember. Program ini merupakan skim pengabdian dosen tahun
anggaran 2025. Prosendi Desa (Program Sertifikasi Desa) bertujuan mempercepat pencapaian
tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) di tingkat desa, sesuai dengan Permendesa Nomor
13 Tahun 2020, yang mengatur 18 tujuan SDG’s terkait kehidupan masyarakat desa. Program ini
diarahkan pada upaya mengatasi kemiskinan, mengembangkan ekonomi lokal, meningkatkan
layanan kesehatan, melestarikan lingkungan, serta menciptakan desa ramah anak, perempuan, dan
budaya. Program Pengabdian Dosen Mengabdi di Desa Asal kali ini, bertempat di Kelurahan
Kebonsari Kecamatan Sumbersari, Jember. Lebih spesifiknya di lingkungan Sumber Dandang -
Rukun Warga 22, yang diketuai oleh Bapak Surya Budhivaya, terkait dengan pendampingan dan
pemberdayaan UMKM.
Dalam konteks Lingkungan Sumber Dangdang – Rukun Warga 22, dipahami bahwa orientasi
UMKM di wilayah tersebut terkait dengan pengambangan potensi usaha kuliner. Ada harapan besar
hadirnya kegiatan rutin terkait UMKM kuliner yang bisa menjadi ikon RW 22, yang turut membantu
peningkatan ekonomi warga secara kreatif. Beberapa upaya kegiatan sudah pernah dilakukan
tetapi masih belum terealisasi secara maksimal. Berangkat dari kondisi itu, pengabdian bertajuk
pendampingan dan pemberdayaan UMKM kelompok Dama berbasis ekonomi kreatif menjadi
sangat dibutuhkan. Efisiensi dan efektifitas kerja pengembangan ekonomi kreatif dalam menakar
nilai kemanfaatan dan kualitas acara terkait dengan manajemen usaha, inovasi produk, pemasaran
digital, serta akses permodalan, oleh sebab itu, menjadi sebuah tuntutan agar capaian diharapkan
dari pengembangan UMKM kelompok Dama, khususnya di bidang kuliner tidak lagi terhambat.
Merealisasikan hal tersebut, Tim Pengabdian Keris-Dimas PERSADA berupaya menerjemahkan
aturan atau prinsip dasar dari perundangan UMKM dan Ekonomi kreatif, secara kondisional
dengan kebijakan praktis di wilayah Pemerintahan Kabupaten Jember, sehingga langkah kerja yang
akan dilakukan terkait hasil observasi pengabdian dapat diterapkan sesuai kebutuhan. Melalui
metode partisipatif, kegiatan ini mencakup pelatihan manajemen usaha, inovasi produk, pemasaran
digital, serta akses permodalan. Hasil diharapkan dari pendampingan ini, meningkatnya
keterampilan dan kapasitas pelaku UMKM terutama di bidang kuliner dalam mengelola usaha
Isi Proposal Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat
Skim Program Dosen Mengabdi di Desa Asal (Prosendidesa)

secara berkelanjutan, diversifikasi produk berbasis kreativitas, serta perluasan pasar melalui
pemanfaatan teknologi digital. Dengan pendekatan kolaboratif antara akademisi, pemerintah, dan
komunitas, diharapkan program ini dapat menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang mandiri di
Kelurahan Kebonsari.
Rencana kegiatan di mulai bulan Februari hingga September 2025, diawali observasi dasar
data identitas Kelompok Dama sebagai pelaku usaha aktif dan pendukung perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, mencakup perencanaan jadwal pelatihan dan diskusi tentang
manajemen usaha, inovasi produk, pemasaran digital, dan akses permodalan. Melalui pelatihan
manajemen usaha, para pelaku UMKM belajar tentang pengelolaan bisnis yang efektif, sementara
inovasi produk mendorong mereka untuk mengembangkan produk yang lebih relevan dengan
pasar. Pelatihan pemasaran digital memperkenalkan cara menggunakan platform online untuk
memperluas jangkauan pasar, dan akses permodalan membantu mereka memperoleh sumber daya
finansial yang diperlukan. Melalui pendekatan partisipatif ini tidak hanya memberikan
keterampilan praktis, tetapi juga mendorong kolaborasi antara pelaku UMKM, masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha
mikro, kecil, dan menengah dalam ekonomi kreatif, serta memperkuat pemberdayaan ekonomi di
tingkat lokal.
C.LATAR BELAKANG
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian
nasional, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Namun, UMKM masih menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan akses
teknologi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan yang kurang efektif. Kelompok Dama, sebagai
salah satu home industry di Desa Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember, mengalami hambatan
dalam inovasi produk, pemanfaatan pemasaran digital, serta pengelolaan keuangan yang kurang
optimal. Permasalahan ini menghambat pertumbuhan usaha mereka dan memerlukan intervensi
yang sistematis agar lebih kompetitif.
Kelurahan Kebonsari pernah menyelenggarakan Car Free Day Wisata M3D dan Wisata Kuliner,
yang diikuti oleh 267 UMKM lokal. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata dan
memperkenalkan produk unggulan UMKM kepada masyarakat. Bupati Jember, Hendy Siswanto,
mengapresiasi kegiatan ini sebagai inisiatif baru dalam mendukung pelaku usaha. Acara tersebut
menjadi ajang promosi bagi UMKM, termasuk Kelompok Dama, dalam mengembangkan ekonomi
kreatif. Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberapa tantangan, seperti keterbatasan
inovasi produk, kurangnya strategi pemasaran digital, serta daya saing yang rendah dibandingkan
produk luar daerah.
Selain itu, akses pasar dan promosi masih menjadi kendala utama karena kurangnya

pemahaman tentang branding dan pemasaran digital. Keterbatasan modal usaha dan sistem
pencatatan keuangan yang belum terorganisir juga menjadi faktor penghambat pertumbuhan
UMKM. Infrastruktur pendukung dan regulasi yang belum maksimal semakin memperumit
pengembangan ekonomi kreatif di tingkat rukun warga. Keberlanjutan acara seperti ini juga
menjadi tantangan tersendiri karena memerlukan strategi agar dapat berjalan secara rutin dan
terus memberikan manfaat bagi UMKM setempat.
Menyikapi kondisi tersebut, Tim Pengabdian Keris-Dimas PERSADA FIB Uiversitas Jember,
khususnya di wilayah Lingkungan Sumber Dangdang, RW 22, menawarkan program
pendampingan bagi UMKM, khususnya usaha kuliner yang dirintis oleh kelompok dama setempat.
Berdasarkan survei awal, ditemukan beberapa permasalahan utama yang dihadapi mitra, antara
lain: (1) keterbatasan inovasi produk, di mana produk yang dihasilkan masih minim variasi dan
kurang mengikuti tren pasar; (2) kurangnya pemanfaatan pemasaran digital, yang menyebabkan
jangkauan pasar masih terbatas; dan (3) manajemen keuangan yang lemah, karena banyak pelaku
UMKM masih menggunakan pencatatan manual yang tidak terorganisir dengan baik.
Upaya mengatasi permasalahan tersebut, program pendampingan ini akan berfokus pada dua
kegiatan utama: (1) Pelatihan inovasi produk, dengan melibatkan pakar desain produk dan
ekonomi kreatif guna membantu mitra mengembangkan produk baru yang lebih menarik dan
memiliki nilai jual tinggi, dan; (2) Pelatihan pemasaran digital dan manajemen keuangan, dengan
melibatkan pakar digital marketing dan keuangan untuk membantu mitra mengoptimalkan
pemasaran melalui media sosial serta meningkatkan pencatatan keuangan berbasis teknologi.
Melalui pendampingan ini, diharapkan UMKM Kelompok Dama dapat meningkatkan keterampilan
produksi, memperluas jaringan pemasaran, serta memiliki sistem keuangan yang lebih stabil dan
terstruktur. Dengan demikian, mereka dapat berkembang menjadi usaha yang lebih mandiri dan
kompetitif di pasar yang lebih luas.
D.USULAN PENYELESAIAN MASALAH DAN TARGET LUARAN
Guna mengatasi permasalahan yang dihadapi UMKM Kelompok Dama di Lingkungan Sumber
Dandang – Rukun Warga 22, kelurahan Kebonsari, program pendampingan yang dilakukan oleh
Tim Pengabdian Keris-Dimas PERSADA ini berfokus pada dua kegiatan utama, yaitu pelatihan
inovasi produk serta pelatihan pemasaran digital dan manajemen keuangan. Setiap kegiatan ini
dirancang secara sistematis agar dapat memberikan dampak jangka panjang bagi keberlanjutan
usaha mitra.
1. Pelatihan Inovasi Produk
a.Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas pelaku UMKM
dalam menciptakan produk yang lebih inovatif, memiliki nilai jual tinggi, dan mampu
bersaing di pasar yang lebih luas. Kegiatan ini akan melibatkan pakar desain produk dan

ekonomi kreatif yang akan menjelask beberapa hal berikut.
b.Identifikasi Kebutuhan dan Tren Pasar, meliputi survei dan riset pasar untuk memahami
tren produk yang sedang diminati, analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
(SWOT) terhadap produk-produk UMKM yang telah ada, dan diskusi dengan mitra
mengenai tantangan yang dihadapi dalam inovasi produk.
c.Pengembangan Desain dan Diferensiasi Produk, meliputi pelatihan desain produk
dengan teknik yang lebih menarik (packaging, warna, dan identitas visual), strategi
diferensiasi produk agar memiliki keunikan dibandingkan dengan produk pesaing, dan
penerapan konsep keberlanjutan dalam desain produk, seperti pemanfaatan bahan baku
lokal dan ramah lingkungan.
d.Pelatihan Produksi Berbasis Teknologi dan Standarisasi Kualitas, meliputi pengenalan
alat dan teknologi sederhana yang dapat meningkatkan efisiensi produksi, standar mutu
produk agar sesuai dengan regulasi dan selera pasar, dan simulasi produksi dengan
bimbingan langsung dari pakar industri kreatif.
e.Pengemasan dan Branding Produk, meliputi pelatihan desain kemasan yang menarik
dan fungsional, strategi penentuan harga berdasarkan kualitas dan segmentasi pasar,
dan studi kasus tentang produk sukses yang memiliki daya tarik tinggi melalui branding
yang efektif.
2. Pelatihan Pemasaran Digital dan Manajemen Keuangan
a.Pelatihan ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital
untuk pemasaran serta meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan keuangan agar
lebih sistematis dan profesional.
b.Pengenalan Pemasaran Digital untuk UMKM, meliputi pemahaman dasar tentang
pemasaran digital dan potensinya bagi UMKM, studi kasus tentang keberhasilan UMKM
yang telah mengadopsi strategi pemasaran digital, dan pelatihan pemanfaatan media
sosial (Instagram, Facebook, TikTok) untuk branding dan promosi produk.
c.Optimalisasi Marketplace dan E-commerce, meliputi pelatihan cara membuat toko
online di platform seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak, teknik menulis deskripsi
produk yang menarik dan persuasif, dan strategi meningkatkan rating dan review positif
dari pelanggan.
d.Pembuatan Konten Digital untuk Promosi, meliputi latihan pembuatan foto dan video
produk menggunakan smartphone, strategi storytelling dalam promosi digital agar lebih
menarik perhatian pelanggan, dan praktik langsung dalam membuat konten promosi,
seperti reels, IG story, dan live selling.
e.Pelatihan Manajemen Keuangan Berbasis Teknologi, meliputi pengenalan aplikasi
keuangan sederhana untuk UMKM (Misalnya: BukuWarung, Akuntansi UKM, atau Excel),

simulasi pencatatan keuangan harian, mingguan, dan bulanan, cara menyusun laporan
keuangan sederhana untuk melihat perkembangan usaha, dan strategi pengelolaan
modal usaha dan pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis.
Sedangkan untuk pelaksanaan berkelanjutan, setelah pendampingan, tim pengabdian akan
melakukan monitoring dan evaluasi melalui pendampingan individu atau kelompok secara
periodik, evaluasi hasil implementasi inovasi produk dan pemasaran digital, sesi konsultasi dengan
pakar terkait tantangan yang dihadapi mitra setelah mengikuti pelatihan, serta dimungkinkan
untuk mengadakan realisasi kegiatan ikonik tertentu di wilayah rukun warga 22 lingkungan
Sumber Dandang. Diharapkan UMKM Kelompok Dama dapat meningkatkan daya saing dan
keberlanjutan usaha mereka dalam jangka panjang.
Sebagai bentuk konkret dari program pendampingan ini, terdapat empat luaran utama yang
diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi UMKM Kelompok Dama.
Luaran tersebut meliputi artikel ilmiah, berita di media massa, dan video dokumentasi kegiatan.
Berikut adalah penjabaran rinci dari masing-masing luaran pengabdian:
a.Artikel ilmiah, disusun berdasarkan hasil observasi dan evaluasi dari program pengabdian
berupa pendampingan dan pemberdayaan ini. Artikel mencakup analisis mengenai kondisi
awal UMKM sebelum pendampingan, implementasi strategi inovasi produk serta pemasaran
digital, serta dampak yang dihasilkan dari program ini. Artikel akan diajukan ke jurnal yang
relevan di bidang ekonomi kreatif dan pengembangan UMKM. Diharapkan temuan dan
pengalaman dari program pendampingan dapat menjadi referensi bagi akademisi, peneliti,
maupun praktisi dalam mengembangkan strategi pemberdayaan UMKM yang lebih efektif.
b.Berita di Media Massa, guna memperluas informasi dan meningkatkan kesadaran
masyarakat serta pemangku kepentingan terkait, program ini akan didokumentasikan
dalam bentuk berita yang dipublikasikan di media massa (onlina). Berita berisi liputan
jalannya kegiatan, wawancara dengan peserta dan pakar terlibat, serta capaian yang
diperoleh dari program pendampingan. Melalui beritatersebut diharapkan semakin banyak
pihak tertarik mendukung pengembangan UMKM, baik dari segi kebijakan, pendanaan,
maupun kemitraan strategis.
c.Video Kegiatan, dokumentasi dalam bentuk video dibuat untuk mengabadikan rangkaian
kegiatan pendampingan, mulai dari sesi diskusi, pelatihan, praktik inovasi produk, hingga
evaluasi hasil. Video akan disunting secara profesional agar mudah diakses dan dipahami
oleh audiens yang lebih luas, termasuk pelaku UMKM lain yang tidak terlibat langsung dalam
program ini. Selain sebagai arsip kegiatan, video ini akan dipublikasikan melalui platform
digital seperti YouTube dan media sosial lainnya guna menjangkau lebih banyak komunitas
UMKM yang ingin mengadopsi strategi serupa dalam pengembangan bisnis mereka.
Dengan adanya keempat luaran ini, program pendampingan diharapkan tidak hanya

memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga menghasilkan manfaat jangka panjang bagi UMKM
Kelompok Dama serta komunitas usaha kecil lainnya
E.METODE PELAKSANAAN PENGABDIAN
Metode pengabdian ini berbentuk diskusi/ceramah dan pelatihan yang bersifat partisipatif,
khususnya dalam konteks UMKM berbasis ekonomi kreatif di Kelompok Dama, bertujuan
meningkatkan efektivitas program pendampingan. Kedua metode ini memastikan keterlibatan aktif
dari mitra, sehingga solusi yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. Berikut
penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana metode ini diterapkan dalam pengabdian ini:
Metode diskusi/ceramah dalam pengabdian ini diterapkan untuk menggali permasalahan yang
dihadapi oleh UMKM serta mencari solusi secara bersama-sama. Diskusi dilakukan dalam beberapa
tahap, yaitu: (1) Diskusi Awal (Identifikasi Masalah), melalui pertemuan langsung dengan anggota
Kelompok Dama, dilakukan pemetaan terhadap kendala utama yang mereka hadapi, seperti
kurangnya inovasi produk, pemasaran digital, serta pencatatan keuangan yang kurang tertata; (2)
Forum Grup Diskusi (FGD), melibatkan pakar desain produk, pemasaran digital, serta keuangan
guna memberikan wawasan kepada peserta UMKM tentang tren industri kreatif dan solusi yang
bisa diterapkan dalam bisnis mereka, dan (3) Evaluasi dan Umpan Balik: Diskusi tidak hanya
dilakukan di awal, tetapi juga setelah program berjalan. Dalam metode ini, seluruh materi
disampaikan terlebih dulu dan setelah itu, kemungkinan dilanjutkan dengan tanya jawab. Peserta
diberi kesempatan untuk menanyakan hal- hal yang belum dipahami dengan baik dan pemateri
akan menjelaskan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Kegiatan diskusi dilakukan jika ada
hal-hal penting dari materi yang ditanyakan itu harus dibahas bersama dengan berbagai sudut
pandang. Pembagian tugas materi disesuaikan dengan anggota tim pelaksana yang terdiri atas 3
orang dosen dan 2 mahasiswa dari Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Jember.
Metode pelatihan partisipatif, memastikan bahwa UMKM Kelompok Dama tidak hanya menjadi
penerima manfaat, tetapi juga berkontribusi aktif dalam seluruh tahapan program. Penerapan
metode ini dilakukan melalui: (1) Pelibatan Langsung dalam Kegiatan, setiap peserta diberikan
peran dalam sesi pelatihan, seperti praktik langsung dalam inovasi desain produk dan penggunaan
alat pemasaran digital. Dengan demikian, mereka dapat memahami secara konkret bagaimana teori
diterapkan dalam bisnis mereka; (2) Pendampingan Berbasis Kebutuhan, pelatihan dan bimbingan
dilakukan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh setiap UMKM secara spesifik. Misalnya, jika ada
anggota yang kesulitan dalam memanfaatkan media sosial untuk promosi, maka sesi
pendampingan akan difokuskan pada penggunaan platform seperti Instagram, Facebook, dan
marketplace, dan (3) Pembuatan Produk Kolaboratif, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi
juga menciptakan inovasi produk baru bersama-sama dengan pakar yang mendampingi. Produk

yang dihasilkan dari sesi ini bisa menjadi model atau contoh pengembangan produk UMKM ke
depannya.
Dengan penerapan metode ceramah/diskusi dan pelatihan partisipatif, diharapkan UMKM
Kelompok Dama mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan. Keterlibatan mereka
secara aktif akan meningkatkan pemahaman serta kemampuan dalam mengelola usaha berbasis
ekonomi kreatif, sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
F.RINGKASAN RANCANGAN ANGGARAN BELANJA (RAB)
No Komponen pembiayaan
Persentase
total dana
Jumlah
1 Honorarium narasumber, operator, petugas
lapang dan pembuat sistem
27% Rp 8.000.000,00
2 Pembelian Bahan habis pakai: Konsumsi
FGD, ATK, fotocopy, surat menyurat,
penyusunan laporan, cetak, penjilidan
laporan, bahan pelaksanaan kegiatan
40% Rp 12.000.000,00
3 Sewa: Sewa alat, kendaraan, bangunan 16% Rp 5.000.000,00
4 Perjalanan: Survei, perjalanan seminar, dll10% Rp 3.000.000,00
5 Belanja operasional lainnya: Bayar
pendaftaran Seminar, biaya publikasi
7% Rp 2.000.000,00
Total 100% Rp. 30.000.000,00
G.JADWAL PENGABDIAN
No Aktivitas
Bulan ke-
12345678
1Observasi data lapang dan koordinasi
perumusan materi pengabdian
2Penyuluhan materi – ceramah dan diskusi
3Pelatihan – praktik partisipatif anggota UMKM
4Implementasi penyuluhan dan pelatihan dalam
bentuk kegiatan UMKM (kuliner), serta siar
berita di media masa
5Evaluasi hasil implementasi, dan pelaporan
H.DAFTAR PUSTAKA
Damono, S.Dj. 2023. Alih Wahana. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama;
Muryanto. 2019. Mengenal Seni Tari Indonesia. Semarang. PT. Bengawan Ilmu;
Https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/855/alih-wahana-dalam-sastra - 2022 
Https://balaibahasajateng.kemdikbud.go.id/2014/02/ekranisasi-dan-alih-wahana/
Rumapea, MEM. 2021. Antropologi Kesehatan. Medan. Penerbit Kita Menulis;

Santosa, E., dkk. 2008. Seni Teater Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional;
Wahyuningtyas, DP. 2020. Pembelajaran Tari. Serang. Spasi Media-BatuPustaka;

Lampiran Surat Pernyataan:
Tags