PROPOSAL PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA II
PERSALINAN PADA IBU BERSALIN TPMB TITIK KHOIRY
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
TIM PENGUSUL
WACHYU AMELIA, SST., M.KES
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-MA’ARIF
BATURAJA
TAHUN 2024
i
LEMBAR PENGESAHAN
1Judul
:Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Kala II
Persalinan pada Ibu Bersalin di TPMB Titik Khoiry
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
2Bidang Ilmu :Kebidanan
3Peneliti
a.Nama Lengkap :Wachyu Amelia, SST., M.Kes
b.NIDN :0226108201
c.Pangkat/ Golongan :Lektor
d.Jabatan Akademik :Dosen
5Obyek Proposal penelitian:Bersalin
6Jangka Waktu Proposal
penelitian
:6 bulan
7Biaya yang diusulkan :Rp. 5.000.000,00
Baturaja, 23 Oktober 2021
Ketua Peneliti,
Wachyu Amelia, SST., M.Kes
NIK 200526108208A02
ii
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
AL-Ma’arif Baturaja
Dra. Hj. Herawaty, M.Kes
NIK 199315125202000
Ketua LPPM
Yeviza Puspitasari, SKM., M.Kes
NIK 200804028713A02
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal penelitian yang
berjudul “Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Kala II Persalinan pada Ibu
Bersalin di TPMB Titik Khoiry di Kabupaten Ogan Komering Ulu”.
Penyusunan proposal penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan
dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
perkenankanlah peneliti menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril
maupun materil secara langsung kepada penulis dalam penyusunan hingga selesai,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.Angga Ariansyah, S.Si. M.A.B, selaku ketua Yayasan Darul Ma’arif Al-Insan
Baturaja.
2.Dra. Hj. Herawaty, M.Kes, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-
Ma’arif Baturaja.
3.Lina Oktavia, SKM., M.Kes, selaku Wakil Ketua I dengan keikhlasannya telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti dalam penyusunan
laporan ini.
4.Berta Afriani, SKM., M.Kes, selaku Wakil Ketua II.
5.Ns. Yudi Budianto, S.Kep., M.Kes, selaku Wakil Ketua III
6.Seluruh dosen Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Al-Ma’arif Baturaja.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan proposal
penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan
ini untuk dapat dilanjutkan hingga akhir. Penulis mengucapkan mohon maaf bila
terdapat kesalahan dan harapan penulis semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Baturaja, 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN PROPOSAL PENELITIAN .............................ii
RINGKASAN...................................................................................................vi
ABSTRAK........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2Perumusan Masalah..........................................................................................3
1.3Tujuan Proposal penelitian...............................................................................3
1.4Manfaat Proposal penelitian.............................................................................3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1Tinjauan Teori ................................................................................................5
2.2Proposal penelitian Terdahulu..........................................................................6
2.3Kerangka Berpikir............................................................................................18
2.4Hipotesis...........................................................................................................18
BAB IIIMETODE PROPOSAL PENELITIAN
3.1Jenis Proposal penelitian .................................................................................20
3.2Definisi Konseptual dan Operasional Variabel................................................20
3.3Instrumen Proposal penelitian..........................................................................21
3.4Populasi dan Sampel........................................................................................21
3.5Metode Pengumpulan Data..............................................................................21
3.6Metode Analisa Data........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA I I
PERSALINAN PADA IBU BERSALIN
Wachyu Amelia, SST., M.Kes
Program Studi D3 Kebidanan STIKes Al-Ma’arif Baturaja
ABSTRAK : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi,
berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI di Indonesia sebesar
228/100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi
di Asia Tenggara. Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) ada sebesar 226/100.000 kelahiran hidup (Kurniati, 2011)
TUJUAN: Diketahuinya hubungan dukungan suami dengan lama kala II
persalinan pada ibu bersalin
METODE: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yaitu
rancangan yang menghubungkan kedua variabel antara variabel independen yaitu
dukungan suami dengan dependen yaitu lama kala II persalinan pada waktu yang
sama. Dengan menggunakan pendekatan retrospective. Menurut metode yang di
pakai penelitian ini termasuk jenis penelitian histori yaitu penelitian yang
bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian
di lakukan.
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Millenium Development Goals (MDGs) sebagai landasan berfikir
pelayanan kebidanan yang dijalankan mulai September 2000 bertujuan untuk
mencapai Indonesia Sehat Tahun 2015. Terdapat delapan butir tujuan untuk
dicapai tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan
pembangunan masyarakat pada tahun 2015. Target ini merupakan tantangan
utama dalam pembangunan diseluruh dunia termasuk Indonesia. Salah satu
butir tujuan MDGs adalah meningkatkan kesehatan ibu yang terdapat pada
butir kelima MDGs dimana target 2015 adalah mengurangi dua per tiga rasio
kematian ibu dalam proses melahirkan atau 103/100.000 kelahiran hidup
(Kurniati, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi,
berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI di Indonesia sebesar
228/100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka tersebut masih
tertinggi di Asia Tenggara. Sementara target Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 226/100.000 kelahiran hidup
(Kurniati, 2011).
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan terdapat
penurunan AKI khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ulu, walaupun
penurunannya sangat kecil. Tercatat pada tahun 2016 di Kabupaten Ogan
Komering Ulu AKI sebanyak 22 orang dari 25.739 ibu bersalin sedangkan
pada tahun 2017 AKI di Kabupaten Ogan Komering Ulu mengalami
penurunan menjadi 19 orang dari 25.764 ibu bersalin. Kematian terbanyak
terdapat pada ibu nifas sebanyak 16 orang (84,21%), kemudian disusul pada
ibu hamil sebanyak 2 orang (10,52%), dan ibu bersalin sebanyak 1 orang
(5,26%). Untuk itu perlunya peningkatan pelayanan kebidanan yang
berkualitas sehingga AKI di Indonesia khususnya di Kabupaten Ogan
Komering Ulu menurun (Dinkes, 2018)
1
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke jalan lahir. Ada empat tahapan pada persalinan yang biasa disebut
dengan kala persalinan. Kala I yaitu kala pembukaan, dari pembukaan nol
sampai pembukaan lengkap (0-10 cm), proses ini dibagi menjadi 2 fase, fase
laten berlangsung selama 8 jam, dan fase aktif berlangsung selama 6 jam. Kala
II (kala pengeluaran bayi) yaitu dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir,
proses ini berlangsung maksimal selama 2 jam pada primigravida dan 1 jam
pada multigravida. Kala III (pelepasan uri) yaitu setelah bayi lahir sampai
lahirnya plasenta, proses ini tidak boleh lebih dari 30 menit. Sedangkan kala
IV (observasi) yaitu dimulai dari plasenta lahir sampai 2 jam pertama post
partum (Sumarah, 2009).
Pada setiap persalinan juga harus diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Tiga faktor utama yang menentukan prognosis persalinan
adalah power (kekuatan), passage (jalan lahir), dan passanger (janin dan
plasenta). Selain itu ada dua faktor lain yang juga sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan asuhan persalinan yaitu faktor posisi dan psikologi (Sumarah,
2009).
Kelahiran seorang bayi merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan
keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan keluarga
adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses
persalinan. Tingkat kecemasan wanita selama bersalin akan meningkat jika
ibu tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya. Dukungan psikologis dari
orang-orang terdekat seperti suami akan membantu memperlancar proses
persalinan yang sedang berlangsung. Tindakan mengupayakan rasa aman dan
nyaman dengan menciptakan suasana yang nyaman dalam kamar bersalin,
memberi sentuhan, memberi penanganan nyeri non farmakologi, dan yang
paling penting berada disisi pasien adalah bentuk-bentuk dukungan psikologi.
Dengan kondisi psikologis yang positif proses persalinan akan berjalan lebih
mudah (Sumarah, 2009).
Banyak hasil proposal penelitian menunjukkan bahwa jika para ibu
diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta
2
mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan
diterima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik.
Selain itu hal tersebut dapat mengurangi terjadinya persalinan dengan vakum,
cunam, dan seksio sesar, dan persalinan berlangsung lebih cepat.
Dari studi pendahuluan yang dilakukan penulis di TPMB Titik Khoiry
pada bulan Maret 2019 terhadap 10 responden ibu bersalin terdiri atas 7 (70%)
primipara dan 3 (30%) multipara. Dari 7 (70%) ibu primipara 4 (40%)
diantaranya mendapat dukungan suami mengalami kala II cepat,dan 3 (30%)
tidak mendapat dukungan suami mengalami kala II yang cukup lama.
Sedangkan pada 3 (30%) ibu multipara sebanyak 2 (20%) mendapat dukungan
yang baik dari suami mengalami kala II cepat dan 1 (10%) tidak mendapat
dukungan suami mengalami kala II lama. Dari studi pendahuluan tersebut
penulis tertarik untuk meneliti hubungan dukungan suami dengan lama kala II
persalinan pada ibu bersalin.
1.2Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti “Apakah ada
hubungan dukungan suami dengan lama kala II persalinan pada ibu bersalin?”
1.3Tujuan Proposal penelitian
Mengetahui apakah ada hubungan dukungan suami dengan lama kala II
persalinan pada ibu bersalin.
1.4Manfaat Proposal penelitian
1.4.1Manfaat Teoritis
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai pengalaman nyata dalam
mengintegrasikan pengetahuan yang bersifat teoritik dengan kondisi
sebenarnya dilapangan.
1.4.2Manfaat Praktis
3
Hasil proposal penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang manfaat dukungan suami selama proses persalinan pada ibu
bersalin.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Studi Pustaka
1. Persalinan
a.Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke dalam jalan lahir (Hidayat, 2010).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit
(JNPK-KR, 2008).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri)
yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain (Mochtar, 2009).
b.Sebab-sebab Mulainya Persalinan
Menurut Yanti (2009) ada beberapa sebab dimulainya persalinan yaitu:
1)Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim sebaliknya estrogen
meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar hormon progesteron dan estrogen di dalam
darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
timbul his.
2)Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu, timbul
kontraksi otot-otot rahim.
3)Keregangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya
teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya
kehamilan makin teregang otot-otot rahim semakin rentan.
4)Pengaruh janin
Hypofise dan kelanjar suprarenal janin juga memegang peranan oleh
karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
5)Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, disangka menjadi salah satu
sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa
prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan
extraamnial menimbulkan kontraksi miometrium pada setiap umur
kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang
tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu hamil
sebelum melahirkan atau selama persalinan.
c.Tanda-tanda Persalinan
Tanda dan gejala inpartu meliputi penipisan dan pembukaan serviks,
kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2
kali dalam 10 menit), dan adanya cairan bercampur darah (bloodyshow)
melalui vagina (JNPK-KR, 2008).
Karakteristik persalinan sesungguhnya menurut Sumarah (2009):
1)Serviks menipis dan membuka
2)Rasa nyeri dan interval teratur
3)Interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek
4)Waktu dan kakuatan kontraksi semakin bertambah
5)Rasa nyeri terasa dibagian belakang dan menyebar kedepan
6)Dengan berjalan bertambah intensitas
7)Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas nyeri
8)Lendir darah sering tampak
9)Ada penurunan bagian kepala janin
10)Kepala janin sudah terfiksasi di PAP diantara kontraksi
11)Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan
sesungguhnya
7
d.Tahapan dalam Persalinan
Tahapan persalinan di bagi menjadi 4 tahap. Pada kala I serviks
membuka dari 0 sampai 10 cm. Kala II disebut juga dengan kala
pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan mengedan, janin
didorong keluar sampai lahir. Dalam kala III disebut juga kala uri, plasenta
terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya
plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut diobservasi apakah
terjadi perdarahan post partum (Sumarah, 2009)
a.Kala I (pembukaan)
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga
serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I persalinan terdiri atas 2 fase,
yaitu fase laten dan fase aktif (JNPK-KR, 2008).
1)Fase laten
a)Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap.
b)Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
c)Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8
jam.
2)Fase aktif
a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap (kontraksi dianggap adekuat atau memadai jika terjadi tiga kali
atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau
lebih)
b) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap (10
cm), akan terjadi kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau
primigravida) atau lebigh dari 1 cm hingga 2 cm (multigravida), fase ini
berlangsung sekitar 6 jam.
b.Kala II (pengeluaran janin)
Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga
8
disebut dengan kala pengeluaran bayi. Pada kala ini his menjadi lebih
kuat dan cepat, kurang lebih 2-3 menit sekali. Proses ini berlangsung 2
jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida (Dinkes, 2014).
1)Gejala dan tanda kala II
a)Ibu ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
b)Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan
atau vagina
c)Perineum menonjol
d)Vulva-vagina dan sfingter ani membuka
e)Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
2)Tanda pasti kala II
Ditentukan dengan periksa dalam (informasi obyektif) yaitu
pembukaan serviks telah lengkap atau terlihatnya kepala bayi
melalui introitus vagina (JNPK-KR, 2008)
c.Kala III (pelepasan uri)
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta, proses ini berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi
lahir otot uterus (mioetrium) berkontraksi mengikuti penyusutan
volume rongga uterus. Penyusutan ukuran ini menyebabkan
berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat
perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak
berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari
dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah
uterus atau ke dalam vagina (JNPK-KR, 2008).
d.Kala IV (observasi)
Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post
partum. Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang
memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan
persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang
ibu dan bayi.
9
Observasi yang harus dilakukan pada kala IV adalah memantau
tingkat kesadaran penderita, memeriksa TTV (tekanan darah, nadi dan
pernafasan), menilai kontraksi uterus, dan melihat banyaknya
perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika jumlahnya tidak
melebihi 400-500 cc (Sumarah, 2009).
2.Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Kala II
Menurut Sumarah (2009) asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala II
meliputi:
a. Asuhan yang Diperlukan selama Kala II
Meningkatkan perasaan aman dengan memberikan dukungan dan
memupuk rasa kepercayaan dan keyakinan pada diri ibu bahwa dia
mampu untuk melahirkan.
1)Membimbing pernafasan yang adekuat.
2)Membantu posisi meneran sesuai pilihan ibu.
3)Meningkatkan peran serta keluarga, menghargai anggota keluarga atau teman
yang mendampingi.
4)Malakukan tindakan – tindakan yang membuat nyaman dengan melibatkan
keluarga seperti mengusap dahi dan memijat pinggang.
5)Memperhatikan pemasukan nutrisi dan cairan ibu dengan memberi makan dan
minum.
6)Menjalankan prinsip pencegahan infeksi.
7)Mengusahakan kandung kemih kosong dengan cara membantu dan memacu
ibu mengosongkan kandung kemih secara teratur.
b. Pemantauan terhadap Kesejahteraan Ibu
a.Mengevaluasi his (kontraksi uterus) berapa kali terjadi dalam
sepuluh menit (frekuensi his), lamanya his, dan kekuatan his serta
kaitan antara ketiga hal tersebut dengan kemajuan persalinan.
b.Mengkaji kandung kemih dengan menganamnesa ibu dan
melakukan palpasi kandung kemih untuk memastikan kandung
kemih kosong.
c.Mengevaluasi upaya meneran ibu efektif atau tidak.
10
d.Pengeluaran pervaginam serta penilaian serviks meliputi
effecement (pendataran serviks) dan dilatasi serviks (pembukaan).
c. Observasi terhadap Kesejahteraan Janin
a.Penurunan kepala, presentasi, dan sikap.
b.Mengakaji kepala janin apakah ada caput atau moulase.
c.Denyut jantung janin (DJJ) meliputi frekuensi, ritmenya, dan
kekuatannya.
d.Air ketuban meliputi warna, bau dan volume.
3.Faktor – faktor yang Mempengaruhi Lama Kala II Persalinan
1.Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)
a.Power (kekuatan)
Menurut Farrer 2001, power utama pada persalinan adalah
kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi otot-otot rahim. Kontraksi ini
terjadi diluar sadar (involunter) dibawah pengendalian sistim saraf
simpatik, sebagai akibat dari retraksi terjadi penipisan atau efficement
serta dilatasi serviks. Kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim
bekerja baik dan sempurna dengan sifat kontraksi simetris, fundus
dominan, kemudian di ikuti relaksasi. Tenaga sekunder mengejan
dipakai untuk mendorong bayi keluar dan merupakan kekuatan
ekspulsi yang dihasilkan oleh otot-otot volunter ibu (Dinkes, 2014).
Faktor power (kekuatan yang mendorong janin keluar) meliputi his
dan tenaga mengejan.
1)His
2)Tenaga mengejan
b.Passage (Jalan Lahir )
Cunningham 2001, mengatakan passage (jalan lahir) meliputi
jalan lahir keras dan lunak. Janin sebelum lahir harus berjalan lewat
rongga panggul yang merupakan jalan lahir keras, kemudian melalui
serviks dan vagina yang merupakan jalan lahir lunak. Bayi untuk dapat
dilahirkan harus mengatasi tahanan atau resistensi yang ditimbulkan
oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya. Jalan lahir disusun dari
11
tulang-tulang keras pelvis dibentuk dari tulang illium, ischium, pubis
dan tulang sacrum. Bentuk panggul miring wanita yang klasik adalah
gynecoid, dan tipe ini ditemukan hampir 50 % wanita (Dinkes, 2014).
c.Passanger (Janin)
Menurut Farrer 2001 passanger adalah janin, yang paling
penting adalah kepala janin, 96% bayi dilahirkan dengan bagian kepala
lahir pertama. Ukuran kepala janin lebih besar daripada bahu dan
kurang lebih seperempat dari panjang bayi (Dinkes, 2014).
Sedangkan Hacker dan Moore 2001, menerangkan bahwa
memasuki fase I dalam persalinan kala II, janin masuk ke pintu atas
panggul dengan diameter biparetal (engagement) kepala janin biasanya
masuk dengan sutura sagitalis berada dalam diameter melintang pada
pelvis, dan posisi ini dianggap sinklitismus bila diameter biparetal
sejajar dengan bidang pelvis dan sutura sagitalis berada di pertengahan
jalan antara bidang anterior dan posterior pada pelvis (Dinkes, 2014).
d.Posisi
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi
persalinan. Posisi tegak memberi sejumlah keuntungan. Mengubah
posisi membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan
memperbaiki sirkulasi. Posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan,
duduk, jongkok. Posisi tegakmemungkinkan gaya gravitasi membantu
penurunan janin.
Posisi tegak juga membantu mengurangi tekanan pada
pembuluh darah ibu dan mencegah kompresi pembuluh darah. Saat
janin menuruni jalan lahir, tekanan bagian presentasi pada reseptor
regang dasar panggul merangsang reflek mengejan ibu.
e.Psikologi
Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologis yang
menyertai kehidupan hampir setiap wanita. Walaupun prosesnya
fisiologis, tetapi pada umumnya menakutkan, karena disertai nyeri
12
berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang
mengancam jiwa (Yanti, 2009).
Ketenangan merupakan hal yang penting dalam meghadapi
persalinan. Suami dan keluarga mendukung dan memotivasi istri untuk
menjaga agar persalinan berada dalam kondisi sehat. apabila ibu
bersalin mengalami stress psikologis, janin dan ibu akan mengalami
kondisi tidak baik (Dinkes, 2014).
2.Faktor Pemungkin (Enabling Factors)
Sarana dan prasarana dapat mempengaruhi persalinan dapat
berjalan dengan cepat atau tidak. Suasana rileks dan bernuansa rumah akan
sangat membantu ibu dan pasangannya untuk cepat merasa nyaman.
Ruang persalinan perlu dilengkapi dengan meubeler sedemikian rupa
sehingga keadaan darurat dapat ditangani dengan cepat dan efisien, oleh
karena itu efek klinis tidak dapat dikesampingkan. Demikian juga
wallpaper dan gorden berwarna sejuk serta penggunaan tirai untuk
menutup peralatan persalinan akan mengurangi keangkeran ruangan.
Penerangan yang efisien, mudah di pindah – pindah, ibu bersalin senang
dengan penerangan redup. Dengan kondisi tersebut ibu bersalin akan
merasa nyaman dan aman, kondisi psikologis ibu akan tenang sehingga
bisa mempercepat lamanya persalinan (Sumarah, 2009).
3.Faktor Penguat ( Reinforcing Factors)
a.Petugas kesehatan
Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping
persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan dukungan,
bimbingan dan pertolongan persalinan sehingga persalinan dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan (Yanti, 2009).
Penolong yang profesional harus mengenal tugas suportif dan
sekaligus tugas medis yang mereka miliki, serta mampu melakukan
keduanya dengan kompeten dan sensitif. Salah satu tugas suportif
adalah dengan memberi wanita sebanyak mungkin informasi dan
penjelasan sesuai keinginan dan kebutuhan mereka (Burhan, 2013).
13
b.Dukungan keluarga
Besar artinya kehadiran seorang pendamping persalinan
karena dapat berbuat banyak untuk membantu ibu saat persalinan.
Suami adalah calon pendamping terkuat. Namun, tidak semua suami
dapat menjadi pendamping persalinan istrinya. Oleh karena perlu
pengganti pendamping persalinan. Orang tersebut adalah ibu kandung,
ibu mertua, saudara, atau sahabat perempuan ibu yang cukup usia,
cukup matang, dan memiliki kesiapan mental untuk mendukung ibu
secara emosional sehingga dapat menjadi pendamping yang baik dan
dapat mempercepat persalinan (Danuatmaja, 2014).
c.Dukungan suami
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan
muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu
primipara. Perasaan tersebut akan meningkatkan nyeri, otot – otot
menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan
menghambat proses persalinan. Bidan adalah orang yang diharapkan
ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta
mampu memberi dukungan, bimbingan, dan pertolongan persalinan.
Selain dukungan dari bidan, dukungan lainnya juga dapat diberikan
oleh orang – orang terdekat seperti suami, keluarga maupun teman
(Yanti, 2009).
Dukungan suami selama persalinan merupakan dukungan fisik
dan psikis yang diberikan suami pada ibu bersalin saat menghadapi
persalinan. Persalinan adalah saat yang menegangkan dan dapat
menggugah emosi ibu dan keluarganya atau bahkan dapat menjadi saat
yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi
gangguan emosional dan pengalaman yang menegangkan tersebut
sebaiknya dilakukan melalui asuhan sayang ibu selama proses
persalinan dan proses kelahiran bayinya. Salah satu asuhan sayang ibu
adalah dengan menganjurkan suami dan anggota keluarga ibu untuk
hadir dan memberikan dukungannya (JNPK-KR, 2008).
14
Menurut Enkin 2000, banyak hasil proposal penelitian
menunjukkan bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberi dukungan
selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik
mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan diterima, mereka
akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik. Selain itu hal
tersebut dapat mengurangi terjadinya persalinan dengan vakum,
cunam, dan seksio sesar, dan persalinan berlangsung lebih cepat
(JNPK-KR, 2008).
Ketenangan merupakan hal yang penting dalam menghadapi
persalinan. Suami mendukung dan memotivasi istri untuk menjaga
agar persalinan dalam kondisi yang sehat. Apabila ibu bersalin
mengalami stress psikologis, janin dan ibu akan mengalami kondisi
yang tidak baik (Dinkes, 2014).
Suami merupakan calon terkuat pendamping persalinan yang
akan banyak membantu ibu bersalin. Memang sulit menyaksikan orang
terkasih menderita kesakitan saat bersalin. Meskipun demikian,
akhirnya banyak pendamping persalinan bersyukur karena diberikan
kesempatan menjadi saksi peristiwa ajaib, yaitu kelahiran bayi.
Mendampingi persalinan seorang ibu juga dapat mempererat hubungan
dengannya karena sudah bersama-sama melalui sebuah moment
khusus. Bagi ibu, keberadaan suami menjadi nomor satu. Oleh karena
itu usahakan tidak menghilang dari pandangan ibu selama proses
persalinan (Danuatmaja, 2014).
Dukungan dari suami yang mendampingi ibu selama proses
persalinan sangat membantu mewujudkan persalinan yang lancar,
dukungan yang dapat diberikan suami antara lain membantu ibu
berganti posisi, mengajak ibu bercerita, melakukan rangsangan taktil,
memberikan makanan dan minuman, membantu dalam mengatasi rasa
nyeri dengan memijat bagian lumbal/pinggang belakang, dan
memberikan kenyamanan, perhatian serta menenangkan hati ibu dalam
15
menghadapi dan menjalani proses persalinan, sehingga dapat
membantu memperlancar persalinan (Sumarah, 2009).
Ada beberapa hal yang yang dapat dilakukan suami selama
tahapan persalinan dalam mendukung persalinan ibu (Danuatmaja,
2014).
1.Suami berlatih menghitung waktu kontraksi dan mengikuti
perkembangan kontraksi
2.Memberi pengaruh ketenangan dan rasa santai pada ibu. Memijat
ibu dengan lembut di bagian punggung ibu untuk meredakan sakit
punggung.
3.Mendengarkan keluh kesah ibu.
4.Ingatkan ibu untuk rileks diantara kontraksi.
5.Membantu ibu untuk mengalihkan perhatian, seperti berjalan-jalan.
6.Menawarkan ibu makan dan minum.
7.Gunakan lap basah untuk menyegarkan tubuh dan wajah ibu.
8.Memberitahukan bidan jika ibu merasakan ada dorongan untuk
mengejan dan kontraksi makin sering.
9.Memberikan kata-kata yang menyakinkan ibu, pujian, semangat,
kenyamanan dan dukungan.
10.Ikut serta membimbing ibu dalam mengejan dan bernafas
11.Jika perlu, menyangga pinggang ibu ketika mengejan, genggam
tangan ibu, usap dahi ibu, atau apapun yang dapat membantunya.
Jika posisi ibu berubah, bantu ibu kembali ke posisi semula.
12.Tetap menghibur dan mendukung ibu.
2.2 Proposal penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Proposal penelitian Terdahulu
1.Hubungan Dukungan Suami Terhadap Proses Kala Ii Persalinan Pada Ibu
Primipara Di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi – Kassi Makassar Rosita,
Lambertus Kopong Lolon Metode : Desai proposal penelitian yang
16
digunakan adalah cross sectional, populasi adalah semua suami yang
mendampingi istrinya yang baru pertama kali melahirkan dipuskesmas
kassi – kassi degan jumlah sampel 61 responden yang memenuhi kriteria
inklusi, dengan teknik Accidental Sampling. Hasil : Hasil proposal
penelitian yang di peroleh dari 61 responden dukungan suami di
puskesmas kassi – kassi Makassar 2015 di peroleh dukungan fisik suami
baik dan mengalami partus normal berjumlah 46 orang (75,4%), dukungan
psikologi suami baik dan mengalami partus normal berjumlah 44 orang
(72,1%), dukungan sosial suami baik dan mengalami partus normal
berjumlah 48 orang (78,7%), dukungan spiritual suami baik dan
mengalami partus normal berjumlah 49 orang (70,3%)
2.Titik dan Kadek: Proposal penelitian ini menggunakan rancangan cross
sectional yaitu rancangan yang menghubungkan kedua variabel antara
variabel independen yaitu dukungan suami dengan dependen yaitu lama
kala II persalinan pada waktu yang sama. Dengan menggunakan
pendekatan retrospective. Menurut metode yang di pakai proposal
penelitian ini termasuk jenis proposal penelitian histori yaitu proposal
penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi
pada waktu proposal penelitian di lakukan.
17
2.3Kerangka Berpikir
Kerangka Berpikir
Gambar 2.1. Kerangka Teori (modifikasi dari Lawrence Green dalam
Notoatmodjo (2013)
Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka konsep proposal penelitian
2.4Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan
diteliti. Menurut Hasan (2014), hipotesis ada 2 jenis yaitu :
18
Lama Kala IIDukungan Suami
Faktor Presdiposisi:
Pengetahuan
Umur
Pendidikan
Pendapatan
Faktor Pendorong:
petugas kesehatan
suami
masyarakat
Faktor Pendukung :
Pelayanan Khusus
Fasilitas kesehatan
Lama Kala II
Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan
atau tandingan hipotesis nol. Hipotesis alternatif ini, menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y.
Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil
Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang merumuskan sebagai suatu
pernyataan yang akan diuji. Disebut hipotesis nol karena hipotesis ini tidak
memiliki perbedaan (perbedaannya nol) dengan hipotesis sebenarnya.
Hipotesis nol ini dapat menyatakan tidak adanya perbedaan antara 2
variabel atau tidak ada pengaruh variabel X terhadap Y.
19
BAB III
METODE PROPOSAL PENELITIAN
3.1Jenis Proposal penelitian
Proposal penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yaitu
rancangan yang menghubungkan kedua variabel antara variabel
independen yaitu dukungan suami dengan dependen yaitu lama kala II
persalinan pada waktu yang sama. Dengan menggunakan pendekatan
retrospective (Hidayat, 2009). Menurut metode yang di pakai proposal
penelitian ini termasuk jenis proposal penelitian histori yaitu proposal
penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi
pada waktu proposal penelitian di lakukan (Hartoto, 2009).
Proposal penelitian akan dilakukan di TPMB Titik Khoiry Jl. Padat Karya,
RT.01/RW.01, Kelurahan Sekar jaya, Kec. Baturaja Timur, Kabupaten
Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan pada bulan September 2021.
3.2Deskripsi Operasional Variabel
1.Dukungan suami
Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami dalam
bentuk informasi, emosional, instrumental (materi), dan appraisal
(penghargaan) yang diberikan kepada istri saat menghadapi persalinan
yang diukur melalui wawancara dengan berbagai item pertanyaan
dalam kuasioner dengan jumlah 15 pertanyaan.
a.Kategori
1)Mendapat dukungan : Apabila skor ≥ 10
2)Tidak mendapat dukungan : Apabila skor < 10
b.Skala
Nominal
20
2.Lama kala II
Lama kala II adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
kala II, pada ibu primipara 2 jam dan multipara 1 jam yang diukur
melalui catatan medis pasien.
a.Kategori
1)Cepat : < 1 jam
2)Sedang : 1 – 2 jam
3)Lambat : > 2 jam
b.Skala
Ordinal
3.3Instrumen Proposal penelitian
Peneliti meminta surat izin proposal penelitian kepada Yayasan
kemudian digunakan untuk izin pengambilan data di TPMB Titik Khoiry
Jl. Padat Karya, RT.01/RW.01, Kelurahan Sekar jaya, Kec. Baturaja
Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, kemudian
peneliti melakukan pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti
dengan membagikan kuesioner.
3.4Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling
1.Populasi
Populasi dalam proposal penelitian ini adalah semua ibu bersalin di di
TPMB Titik Khoiry, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera
Selatan pada bulan April - Juli sebanyak 36 ibu bersalin yang memiliki
bayi usia 4 - 6 bulan periode bulan September 2021.
2.Sampel
Sampel dalam proposal penelitian ini menggunakan total sampling
yaitu seluruh ibu bersalin yang bersalin di TPMB Titik Khoiry Jl.
Padat Karya, RT.01/RW.01, Kelurahan Sekar jaya, Kec. Baturaja
Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan April – Juli 2021
21
sebanyak 36 ibu bersalin yang memiliki bayi usia 4-6 bulan periode
bulan September 2021.
3.5Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan Data diambil langsung oleh peneliti menggunakan data
primer dan data sekunder
3.6Metode Analisa Data
Peneliti mendatangi rumah responden yang memenuhi syarat, dan
apabila bersedia menjadi responden dalam proposal penelitian ini
diberi penjelasan tentang tujuan proposal penelitian dan cara pengisian
kuesioner proposal penelitian. Kuesioner diisi sendiri oleh responden
dan setelah selesai diisi kemudian dikumpulkan kembali kepada
peneliti. Wanita yang setuju berpartisipasi dalam proposal penelitian
ini diberi inform consent atau persetujuan sebagai responden, setelah
itu diberikan lembar kuesioner.
1.Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap variabel dari hasil proposal
penelitian. Pada umumnya analis ini hanya menghasilkan distribusi
dan persentase dari tiap variabel. Variabel yang akan dianalisis adalah
dukungan suami dan lama kala II persalinan (Notoatmodjo, 2010).
2.Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap 2 variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Analisis dilakukan pada variabel bebas
(dukungan suami) dan variabel terikat (lama kala II persalinan).
Analisis menggunakan perangkat lunak. Uji Statistik yang digunakan
adalah chi square dengan rumus :
X
2
=∑
(fo−fh)
2
fh
dimana : X
2
= chi square
22
fo = frekuensi yang akan diobservasikan
fh = frekuensi yang diharapkan
Kemudian dari hasil perhitungan akan didapatkan x
2
hitung,
dibandingkan dengan x
2
tabel. Interprestasi hasil uji statistik:
Ho ditolak jika p value atau asymp sig () < 0,05 maka ada hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen.
Ho diterima jika p value atau asymp sig () > 0,05 maka tidak ada
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Bila
sel yang mengandung expeted value < 5 lebih dari 20% dilakukan
uji fisheraxact test (Budiarto, 2012).
23
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1Biaya
Pembiayan dalam penelitian ini dianggarkan berdasarkan jenis pengeluaran,
yaitu:
1.Gaji dan upah pelaksana penelitian
2.Biaya perjalanan
3.Publikasi, seminar, laporan, perijinan, admintrasi
4.Biaya lain-lain
4.2Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan yang dilakukan selama penelitian antara lain:
1.Persiapan penelitian
2.Perijinan
3.Pelaksaan
4.Analisa data
5.Penyusunan laporan
6.Laporan penelitian, semninar, publikasi
24
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Proposal penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Budiarto, Eko. 2012. Biostatiska Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta:EGC
Burhan. 2013. Perawatan Dalam Kelahiran Normal. Jakarta : EGC
Chapman, Vicky. 2006. Persalinan dan Kelahiran. Jakarta : EGC
Danuatmaja, Bonny. 2014. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : Puspa
Swara
Dinkes. 2014. Modul Asuhan Kebidanan. Semarang : Dinkes Propinsi Jateng
Dinkes. 2009. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang : Dinkes
Hartato. 2009. Proposal penelitian Historis (Sejarah) (http://www.penalaran-
unm.org). 20 Oktober 2011
Hidayat, Asri. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Proposal penelitian Kebidanan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR
Kurniati, Lingga. 2011. Buku Ajar dan Buku Kerja Askeb V Komunitas. Semarang
Nolan, Marry. 2003. Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta : Arcan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Proposal penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya
Yanti. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan . Yogyakarta : Pustaka
Rihama.
25
Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya Yang Diusulkan
1Honorarium
Peneliti I Rp. 1.250.000
2ATK, fotocopy, surat menyurat, publikasi,
seminar, penyusunan laporan
Rp. 1.100.000
3Perjalanan, akomodasi door to door Rp. 500.000
4Bahan habis pakai & APD Rp. 850.000
5Souvenir responden 36 orang Rp. 800.000
6Souvenir PMB Rp. 500.000
Jumlah Rp. 5.000.000
Lampiran 2. Jadwal Penelitian
26
No Kegiatan Bulan (Tahun 2021)
Ags SepOktNov DesJan
1.Studi Pendahuluan
2Penyusunan Proposal
3.Pengambilan data
4.Penyusunan Laporan
Penelitian
5.Publikasi
27
Lampiran 3 Pernyataan Keaslian Penelitian
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Wachyu Amelia, SST, M.Kes
NIDN : 0226108201
Judul Penelitian: Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Kala II
Persalinan pada Ibu Bersalin
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penelitian ini merupakan hasil karya sendiri
dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penelitian ini
merupakan hasil plagiat atau penjiplakan atas karya oranglain, maka saya bersedia
bertanggungjawab sekaligus menerima sanksi
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Peneliti
Wachyu Amelia, SST., M.Kes
NIK
200526108208A02
28
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA II
PERSALINAN PADA IBU BERSALIN
I. IDENTITAS
A.Keterangan Wawancara (diisi oleh petugas)
1.Tanggal pendataan :
B.Identitas Responden
1.No responden :
2.Nama ibu :
3.Usia kehamilan :
4.Gravida, Paritas, Abortus:
5.Tanggal persalinan:
6.Pekerjaan :
1.Tidak bekerja
2.PNS/POLRI
3.Buruh/petani
4.Pedagang/wiraswasta
5.Pekerja swasta
7.Pendidikan :
1.Tidak sekolah
2.Tamat SD
3.Tamat SMP
4.Tamat SMA
5.Tamat Perguruan Tinggi
8.Alamat
:
29
II.KUESIONER
A.Dukungan suami selama proses persalinan
Berilah tanda (V) pada kolom jawaban untuk menjawab pertanyaan
dibawah ini
No Kriteria Penilaian
Jawaban
Skor
Ya Tidak
1Pada waktu ibu melakukan pemeriksaan kehamilan
apakah suami selalu mendampingi?
2Apakah suami begitu mengharap kelahiran buah
hati?
3Apakah suami telah membiayai seluruh kebutuhan
ibu selama hamil sampai ibu bersalin?
4Apakah suami membantu memilih tempat
persalinan dan penolong persalinan?
5Apakah suami memberikan informasi dan saran-
saran mengenai persiapan kelahiran buah hati?
6Apakah suami menanyakan kepada ibu tentang
tanda-tanda persalinan?
7Apakah suami mendampingi ibu selama proses
persalinan?
8Apakah suami memberikan dorongan serta
semangat melalui kata-kata yang menyenangkan
hati ibu saat menghadapi persalinan?
9 Apakah suami mendengarkan keluh kesah ibu, serta
menenangkan ibu dengan cara menghibur ibu
selama menghadapi persalinan?
30
10 Apakah suami mengingatkan ibu untuk tidur miring
ke kiri dan menemani ibu jalan-jalan untuk
mempercepat pembukaan?
11Apakah suami tidak mengingatkan ibu untuk tarik
nafas ketika perut kencang-kencang?
12Apakah ibu merasa aman, nyaman, dan tenang
persalinannya di dampingi suami?
13Apakah suami tidak memberikan pujian ketika ada
kemajuan persalinan?
14Ketika suami tidak bisa hadir mendampingi
persalinan apakah suami tetap memberikan
dukungan lewat komunikasi telepon?
15Apakah ibu merasa kurang nyaman dan tidak tenang
ketika ada pendampingan persalinan sekalipun
didampingi oleh suaminya sendiri?
B.Lama Kala II
Lamanya kala II dilihat dari partograf dengan hasil lama
persalinan:
< 1 jam
1-2 Jam
> 2 jam
31