PROSES ASKEP KELUARGA.pptmmmmmmmmmmmmmmmm

HarnilawatiKalla 0 views 27 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

kdkdkdkdkdkdkdkdkdkdkdkdkdkdkdkdk


Slide Content

PROSES KEPERAWATAN
KELUARGA

1.Nama KK : Bapak Kr (Umur 66 tahun)
2.Alamat : Somewhere
3.Pekerjaan KK: Tukang kayu dan batu
4.Pendidikan KK : SD tidak tamat
5.Komposisi keluarga
A. PENGKAJIAN (TANGGAL 21 SEPTEMBER 2023)
I. Data Umum

6. Tipe keluarga : Keluarga inti
7. Kewarganegaraan/Suku bangsa : Indonesia/Jawa
8. Agama : Islam

9.Status sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga ± Rp. 1.500.000,- per bulan yang
diperoleh dari hasil kerja Pak Kr saat sehat, usaha Bu Kr
membuat kerupuk dengan penghasilan Rp. 15.000,- per hari,
dan menyewakan 4 kamar dalam rumah secara kos Rp.
200.000,- per bulan. Saat Pak Kr sakit, penghasilan keluarga
dibantu oleh anak pertamanya sebesar Rp. 1.500.000,- per
bulan. Menurut pengakuan keluarga, penghasilan yang ada
hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan anak-anak kadang memancing di
sungai yang berjarak 3 km dari rumah, bermain di sekitar
rumah, dan menonton televisi bersama keluarga pada sore hari.
Sesekali keluarga menyempatkan diri mengunjungi sanak
keluarga Pak Kr di desa. Pak Kr juga sering mengobrol dengan
anak kos yang sering dilakukannya pada hari Minggu.

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga dengan
anak usia remaja.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini
yang belum terpenuhi. Namun tugas keluarga yang
belum dapat dicapai saat ini : keluarga perlu
memberikan figur yang baik bagi anak remaja,
sedangkan saat ini keluarga harus merawat Pak Kr dan
biaya yang dibutuhkan oleh Pak Kr cukup banyak.
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

3. Riwayat kesehatan keluarga inti : Pak Kr mengatakan
tidak mempunyai penyakit keturunan. Pada usia muda,
dia pernah menderita batu ginjal yang tidak sampai
dioperasi (tahun kejadian lupa). Sejak 2 tahun yang lalu
dokter mendiagnosis bahwa dia menderita "bronkitis
kronis". Pak Kr telah berobat secara rutin di dokter
praktik swasta, tetapi saat ini sering kumat setelah
obatnya habis. Bu Kr saat ini dalam keadaan sehat.
Anak-anaknya juga dalam keadaan sehat, status
imunisasinya saat balita lengkap semua dengan
memanfaatkan fasilitas kesehatan poliklinik yang ada di
sekitar rumah (200 m dari rumah). Pak Kr saat ini
masih merokok 1-2 batang per hari dan anaknya yang
tertua juga mulai merokok dengan alasan sebagai anak
muda.
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Kakak Pak Kr
telah meninggal dunia 7 tahun yang lalu secara
mendadak akibat serangan jantung (kata masyarakat
sekitar rumah kakaknya). Saudara tertua Bu Kr
meninggal saat berusia 43 tahun akibat kecelakaan.
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Karakteristik rumah : Luas rumah yang ditempati ±48 m2 (lebar
4 m panjang 12 m), terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar sebagai
mushola, 1 kamar mandi dan WC, ruang tamu, dan dapurnya
memanfaatkan pojok dari lorong yang tidak dibuat kamar. Tipe
bangunan rumah adalah permanen. Keadaan lantai terbuat dari
plester yang lembab, tidak ada sinar matahari yang masuk
melalui genteng kaca, jumlah jendela samping hanya 1 dengan
ukuran 0,75 m x 1,2 m, jendela kamar tidak ada karena
berimpitan dengan rumah tetangga. Barang yang tidak terpakai
sehari-hari ditempatkan pada lorong/ruang tengah, depan
dapur, dan kamar mushola. Sumber air minum yang digunakan
dari PAM yang dibeli secara eceran sesuai kebutuhan. Untuk
keperluan sehari-hari menggunakan air sumur gali milik
sendiri. WC yang dimiliki tidak ada septik tank dan langsung
dialirkan ke sungai kecil sebelah rumah. Kebiasaan
memasaknya menggunakan kayu bakar di dalam rumah.
III. Keadaan lingkungan

2.Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Tetangga sebelah
kanan dan kiri rumah selalu memperhatikan keadaan
kesehatan pak Kr dengan memberikan biaya berobat ke
dokter praktik sehingga pengobatannya sering berganti
dokter setiap kali periksa. Keluarga Pak Kr termasuk
keluarga yang disegani karena Bu Kr adalah asli warga di
lingkungan tempat tinggalnya dan telah lama menempati
rumah tersebut.
3.Mobilitas keluarga : Keluarga ini tidak pernah pindah
tempat tinggal sejak menikah. Jika sehat Pak Kr bekerja dari
pagi sampai sore, istrinya menitipkan kerupuk di warung
sekitar rumah, anaknya berangkat sekolah tiap pagi hari
sampai siang hari, anaknya yang sulung bekerja sebagai kuli
bangunan. Anaknya yang sekolah saat ini sedang libur.
III. Keadaan lingkungan

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Keluarga ini sering mengikuti kegiatan pengajian yang
dilaksanakan oleh kelompoknya, tetapi Pak Kr sejak 6
bulan yang lalu tidak aktif karena sering kumat. Anaknya
mengikuti kegiatan mengaji di masjid dekat rumah dan
menjadi santri pada pondok pesantren setiap sore hari.
5. Sistem pendukung keluarga : Yang merawat Pak Kr hanya
istrinya sendiri. Pak Kr mengatakan tidak memiliki
tabungan uang yang dapat digunakan sewaktu-waktu.
Biaya periksa ke dokter praktik swasta ditanggung oleh
tetangganya. Jarak rumah dengan Puskesmas 500 m. Saat
ini lebih memilih berobat ke tabib dengan biaya
ditanggung oleh tetangganya yang memeriksakan.
III. Keadaan lingkungan

1.Pola komunikasi keluarga : Keluarga mengatakan
komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk
menyelesaikan masalah anaknya. Namun, terkadang Pak Kr
menegur dengan keras dan marah bila anaknya tidak mau
sekolah/membolos dan bermain di rumah teman sampai
lewat batas waktu istirahat. Saat ini, waktu bertemu dengan
keluarga cukup banyak karena Pak Kr tidak bekerja.
2.Struktur peran keluarga : Pak Kr merasa tetap sebagai kepala
keluarga yang harus bertanggung jawab terhadap
kehidupan keluarganya, meskipun saat ini tidak lagi
bekerja. Sewaktu sehat, ia juga menjadi takmir masjid.
Istrinya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan juga
sebagai anggota pengajian (Fatayat NU) yang rajin
mengikuti kegiatannya. Anaknya dikatakan berperilaku
yang wajar sesuai dengan usianya.
IV. Struktur keluarga

3. Nilai dan norma keluarga : Nilai dan norma yang berlaku di
keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan
norma yang berlaku di lingkungannya. Melihat keadaan
sakit Pak Kr, keluarga masih tetap percaya bahwa yang
diderita merupakan penyakit yang dapat diobati meskipun
ada tetangganya yang mengatakan sebaiknya dibawa ke
dukun karena penyakitnya tidak sembuh-sembuh.
IV. Struktur keluarga

1. Fungsi afeksi : Pak Kr mengatakan dirinya sudah tua dan
sakit-sakitan sehingga tidak mampu mendidik anaknya
yang remaja, tetapi sewaktu-waktu memberikan teguran
apabila anak-anaknya telah diperingatkan oleh ibunya
tetap tidak mau. Keluarga mengajarkan agar anak
tertuanya selalu memperhatikan keadaan adiknya yang
masih sekolah untuk membantu keluarga. Sikap saling
menghormati antar anggota keluarga masih tetap
diajarkan oleh keluarga.
2. Fungsi sosial : Keluarga selalu mengajarkan dan
menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-
hari di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.
V. Fungsi keluarga

3. Fungsi perawatan kesehatan : Keluarga selalu
memperhatikan dan berupaya selekas mungkin untuk
mencari bantuan pelayanan kesehatan bila ada anggota
keluarga yang sakit. Yang merawat Pak Kr saat ini adalah
istrinya. Pemanfaatan sarana kesehatan saat ini sangat
kurang karena Pak Kr tidak memiliki penghasilan yang
dapat diperoleh secara rutin.
4. Fungsi reproduksi : Keluarga mengatakan tidak ingin
punya anak lagi. Bu Kr saat ini tidak mengikuti program
KB, karena merasa sudah tua. Menurut pengakuan Pak
Kr, meskipun sakit kadang-kadang masih berhubungan
suami-istri.
5. Fungsi ekonomi : Menurut pengakuan keluarga,
penghasilannya menurun drastis dan memanfaatkan
penghasilan yang dimiliki seefisien mungkin.
V. Fungsi keluarga

1. Stresor yang dimiliki : Sejak 6 bulan yang lalu, sakit
bronkitisnya kumat-kumatan dan tidak dapat bekerja lagi,
sedangkan anak-anaknya membutuhkan biaya untuk
sekolah.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor : Keluarga
merasa pasrah karena sedang mendapat cobaan dan
berharap pada anak tertuanya untuk bekerja lebih giat lagi
sehingga dapat membantu keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan : Keluarga menerima
keadaan ini apa adanya dan selalu melibatkan anak
tertuanya untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi
keluarga.
4. Strategi adaptasi yang disfungsi : Pak Kr sering memarahi
anak tertuanya yang mulai merokok dan tidak berupaya
mencari pengobatan lain.
VI. Stres dan koping keluarga

Lakukan pemeriksaan fisik setiap anggota keluarga yang
ada dengan menggunakan pendekatan "head to toe",
terutama yang diidentifikasi sebagai klien/individu yang
kita jadikan sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga.
VII. Pemeriksaan fisik
Pak Kr berharap mendapat bantuan seperti yang
dikatakan oleh tetangganya, yaitu Kartu Sehat sehingga
dapat berobat secara rutin di Puskesmas. Dia juga
mengharapkan penyakitnya hanya diperiksa di
Puskesmas saja.
VIII. Harapan keluarga

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
I. Analisis data
Dan seterusnya untuk data yang lain.

Risiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh Pak Kr
yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan selama Pak Kr di rumah. (Bila
ditambahkan data lain yang berhubungan bagaimana
menggunakan sarana pelayanan kesehatan dan perilaku
keluarga yang lain selama merawat Pak Kr di rumah,
etiologinya dapat dikembangkan lagi menjadi
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
saat ini sedang sakit).
Rumusan diagnosis keperawatan
Diagnosis = P (NANDA) yang berhubungan dengan E
(ketidakmampuan keluarga - sesuai 5 tugas keluarga
di bidang kesehatan)
S (sign atau symptom) tidak perlu ditulis kembali karena
sudah tampak dalam analisis data.

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA

D. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA

E. EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA

terimakasih