PROVIDER INITIATED TESTING AND COUNSELLING

sriharyuni3 1 views 27 slides Oct 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

Mengapa PITC

Perlunya mengetahui status HIV seseorang dalam setting klinis

Strategi meningkatkan jangkauan akses layanan melalui konseling dan testing, termasuk melalui provider-initiated testing and counselling


Slide Content

DEPARTEMEN KESEHATAN
PROVIDER INITIATED TESTING AND COUNSELLING
PITC &
AKSES UNIVERSAL
MEMPERLUAS JANGKAUAN KONSELING DAN TESTING GUNA MEMPERLUAS JANGKAUAN KONSELING DAN TESTING GUNA
MEMUDAHKAN AKSES LAYANAN HIV/AIDSMEMUDAHKAN AKSES LAYANAN HIV/AIDS

Isi paparan
Mengapa PITC
Perlunya mengetahui status HIV seseorang dalam setting
klinis
Strategi meningkatkan jangkauan akses layanan melalui
konseling dan testing, termasuk melalui provider-initiated
testing and counselling
Proses sedang berlangsung untuk pengembangan Pedoman
provider-initiated testing and counselling
Simpulan

Mengapa PITC
Epidemiologi: kontribus pada epidemi, ditemuinya balita gizi buruk terkait
AIDS, banyaknya kasus TB dengan AIDS , IMS+ hamil + HIV  berubah
Perkembangan Pengetahuan
 ART
 PMTCT
 IO profilaksis
 Teknologi Lab: rapid tests
Perluasan layanan PRM
Sosial: stigma dan diskriminasi masih ada, namun penerimaan atas kenyataan
juga semakin besar
Ekonomi: tersedia anggaran untuk pencegahan, terapi, perawatan dan
dukungan
Komitmen Politik: the Universal Access (to Prevention, Treatment, Care
and Support) dimulai dari the 3 by 5 Initiative
Banyak kasus, kurang SDM petugas kesehatan

PITC
(PROVIDER INITIATED TESTING & COUNSELLING)
SBG PEMBERI UMPAN BAGI KLINIK VCT
DILAKSANAKAN OLEH PETUGAS KES. & LAY KONSELOR
UPAYA MENGATASI :
KETERBATASAN WAKTU
SUMBER DAYA
STIGMA
BERBAGAI RAGAM KEBTHAN PSN (DUKUNGAN EMOSIONAL,
AKSES PD LAYANAN SOSIAL LAIN, PERAWATAN DIRUMAH)
•228 jaringan konselor VCT
( Total 296 VCT Klinik untuk dikaitkan)

Number of people on ART (Estimated number of PLHA),
2006
Coverage
Low burden
10% - 19.9%
0% - 9.99%
20% - 49.99%
50% and above
India
55 000
(5,200,000)
Myanmar
5000
(339,000)
Thailand
103,000*
(541,000)
Maldives
1
Bangladesh
Nepal
210
(70,000)
Bhutan
6
DPR Korea
Indonesia
6042
(110,000)
Coverage
Srilanka
<100
Coverage
Low burden
10% - 19.9%
0% - 9.99%
20% - 49.99%
50% and above
Source: National AIDS Programmes
* NAPHA

Keuntungan Status Diketahui Dalam Layanan
Klinis
Keuntungan mengetahui status HIV seseorang
akan sangat membantu dalam proses terapi
dan layanan dukungan selanjutnya
Makin dini diketahui makin besar kesempatan
membendung lajunya penularan

Mengetahui status HIV seseorang
Memungkinkan individu untuk
•akses lebih dini sehingga kualitas kesehatan lebih
memungkinkan ditingkatkan, dapat dilayaninya terapi,
perawatan dan dukungan lebih dini
•Mendorong atau memulai perubahan perilaku untuk
melindungi diri dari penyebaran HIV lebih lanjut
•Akses pada layanan PMTC
•Perencanaan masa depan
Dapat membantu masyarakat untuk
•Menurunkan penyangkalan, stigma dan disikriminasi
•Memperkuat respon dukungan dan mempertahankannya

Meski ….
Stigma masih besar
Diperkirakan hanya 10 % dari mereka yang konseling
HIV dan testing mempunyai akses terhadap layanan
Sebagian besar mereka datang dengan gejala infeksi
HIV lanjut , sehingga sulit mendorong menjadi sehat
dan sebagian telah menyebarkannya pada pasangan

Meluaskan konseling dan testingMeluaskan konseling dan testing
Meningkatkan Upaya Meningkatkan Upaya
terapiterapi
Maksimalkan Maksimalkan
prevensiprevensi
Menguatkan sistem kesehatanMenguatkan sistem kesehatan
II
NN
FF
OROR
MM
AA
ss
II

SS
TT
RR
AA
TT
EE
GG
II
KK

Kontribusi sektor kesehatan mendesak
WHO untuk mencapai Universal Access

Pernyataan Kebijakan UNAIDS/ WHO - 2004
Ada 4 jenis testing:
Voluntary counselling and testing (client-initiated)
Testing untuk diagnostik (provider-initiated)
Petugas kesehatan rutin menawarkan testing HIV
kepada pasien di layanan kesehatan (provider-
initiated)
Mandatory testing

Perbedaan Antara VCT dan
Layanan Provider-Initiated HIV CT
VCT
•Individu mencari layanan
konseling HIV dan Testing
•Hasil tes memudahkan
mendorong klien untuk
menyusun rencana hidupnya
•Konseling terfokus pada perilaku
berisiko dan penurunan risiko
•Layanan Anonymous atau
konfidensial
Provider-Initiated
•Individu mencari layanan medik
•Konseling HIV diberikan dan tes
ditawarkan oleh petugas kesehatan
•Pengguna hasil tes utamanya adalah
petugas kesehatan agar dapat
mendiagnosis dan menyiapkan
terapi yang tepat
•Layanan konfidensial dan
didokumentasikan distatus catatan
medik agar ada tindak lanjut
Meluaskan Layanan HIV di Layanan Kesehatan Anak
Tantangan dan Harapan

PITC adalah
Provider-initiated testing and counselling meliputi
Diagnostic testing and counselling
+
Dilayanan kesehatan selalu secara rutin dijalankan
konseling dan ditawarkan tes

•Diagnostik – Pasien datang dengan simtom yg mungkin terkait
HIV atau penyakit terkait HIV, diagnosis dan tatalaksana klinis
dipengaruhi oleh diagnosis HIV.
•Rutin – ditawarkan tes HIV sebagai bagian evaluasi klinis
ditempat prevalensi HIV menonjol.
•“Opt-in” – tes rutin HIV direkomendasikan dan tawarkan
kepada setiap pasien secara eksplisit untuk mau dites.
•“Opt-out” – tes rutin HIV direkomendasikan dan disiapkan
untuk pasien dan berikan info bahwa klien boleh menolak tes
Meluaskan Layanan HIV di Layanan Kesehatan Anak
Tantangan dan Harapan
Provider-Initiated HIV Counseling
and Testing Services—Definisi

Kunci PITC
Sama dengan prinsip VCT
provider-initiated testing and counselling
CONFIDENTIALITY
COUNSELLING
INFORMED CONSENT (informed + voluntary)
PASIEN DAPAT MENOLAK TES

Provider-Initiated HIV Counseling and Testing
Jelaskan prosedur rutin tes HIV
Pastikan pemahaman
Pasien dan keuntungan tes
Rekomendasikan dan tawarkan tes HIV:
Periksa riwayat penularan HIV dan
Tanya Jawab
Lakukan
Rujukan psgan dan Motivasi
Pasien utk kurangi risiko
Informasikan Hasil tes (-)
Dorong untuk lakukan
pembukaan status dan rujukan
pasangan
Lakukan Rekomendasi Rawatan
Klinis HIV
Respon kebutuhan dukungan
dan
Siapkan rujukan
Informasikan Hasil Tes (+) dan
Siapkan dukungan
Tes Cepat
Pasien mundur atau
menolakTesting
Rencanakan untuk
kembali tes
HIV
Atasi hambatan untuk
Testing
Dapat dilakukan
dalam kelompok
Dpt dilakukan petugas
kesehatan atau konselor

PITC BUKANLAH …
Paksaan , konseling dilakukan pada
setiap pasien dan secara rutin tes
ditawarkan

Konseling dan Tes HIV:
Realita dan Tantangan
•Banyak orang yang perlu di tes untuk mendapatkan terapi
ARV .
•Akses testing harus dibuka luas untuk dijangkau.
•Meningkatkan layanan Konseling dan Testing, prioritaskan
di tempat dengan prevalensi tinggi yang pasiennya sudah
banyak membutuhkan terapi ARV.
•Ditempat dimaksud tenaga kesehatan dan konselor jelas
tak/kurang memadai.
Meluaskan Layanan HIV di Layanan Kesehatan Anak
Tantangan dan Harapan

Konseling dan Tes HIV:
Realita dan Tantangan
•Dalam model layanan terintegrasi, petugas kesehatan
merupakan kunci terlayaninya pasien :
– Tawarkan dan rekomendasikan testing;
– Sampaikan hasil
•Waktu yg dibutuhkan untuk konseling tradisional pra-tes tidak
boleh menjadi hambatan akses pasien datang ke layanan
kesehatan tes, perawatan dan terapi HIV.
•Pendekatan quick start pelatihan petugas kesehatan diperlukan,
pelatihan harus singkat agar waktu pelayanan tak terhambat
Meluaskan Layanan HIV di Layanan Kesehatan Anak
Tantangan dan Harapan

Tantangan Programatik
Dari Provider-Initiated HIV CT
•Normalisasi HIV CT di klinik, fasilitas kesehatan dan
masyarakat
•Tes HIV dijadikan pemeriksaan rutin pada mereka dengan
risiko tinggi
•Memberikan model layanan pemeriksaan dan terapi HIV
yang dapat diterapkan di setting klinis
•Meningkatkan layanan konseling dan testing HIV
•Mengidentifikasi pasien yang layak mendapat ARV
•Memperbaiki tatalaksana OI dan HIV
Meluaskan Layanan HIV di Layanan Kesehatan Anak
Tantangan dan Harapan

Tantangan Fasilitas, Petugas kesehatan, dan Pasien
Konseling dan testing HIV Provider-Initiated
Meluaskan Layanan HIV di Layanan Kesehatan Anak
Tantangan dan Harapan
•Meningkatkan dan menerapkan ketrampilan petugas kesehatan
melalui pelatihan dan menguatkan pengalamannya
•Petugas kesehatan merekomendasikan pasien untuk
melaksanakan tes secara tegas, efektif dan kredibel
•Menawarkan layanan atas dasar relasi saling percaya antara
petugas dan pasien
•Fasilitasi akses pasien pada konseling dan tes
•Meningkatkan kesempatan menyiapkan layanan komprehensif
agar masyarakat terlayani
•Menurunkan stigma

Meluaskan Layanan HIV di Layanan Kesehatan Anak
Tantangan dan Harapan
•Konsisten dg prinsip pedoman dan pernyataan
kebijakan WHO & UNAIDS/WHO dalam layanan
VCT (3Cs- Confidentiality, Counseling and Consent)
•Peran aktif Petugas Kesehatan - rekomendasi dan
tawarkan tes HIV
•Sesi Pra-tes berisi utamanya informasi dan edukasi-
disajikan dengan cara memotivasi dan mendorong
•Akomodasikan model “opt-in” dan “opt-out”
persetujuan/ consent
•Konseling Pasca-tes tergantung pada hasil tes HIV
Dorong Protokol
Provider-Initiated HIV Counseling and Testing

Meluaskan Layanan HIV di Layanan Kesehatan Anak
Tantangan dan Harapan
Tes HIV Pada Anak
•Alasan tes HIV
– Sakit, terpapar HIV semisal kekerasan seksual, adopsi,
merupakan bagian dari konseling HIV keluarga
•Konseling dan testing termasuk
• Melakukan permintaan persetujuan tes dari orangtua
atau wali (informed consent)
• Diskusikan tentang implikasi hasil tes HIV
– Reaksi orangtua ketika tahu status anaknya.
– Rencana orangtua ketika hasil tes anak HIV
(+)
•Apakah anak punya hak tahu status HIV?
• Tergantung usia, maturitas dan kemampuan pemahaman

Membuka lebar akses layanan HIV
Tergantung pada setting dan prevalensi, artinya
Meningkatkan orang yang di tes HIV di klinik melalui
provider-initiated testing and counselling
Pada beberapa settings,
Meluaskan layanan testing di masyarakat melalui
mobile and home-based testing and counselling
Bersamaan dengan
Meluaskan dan memperbaiki kualitas layanan VCT

DUKUNGAN PITC
PITC diimplementasikan sejalan dengan rencana
nasional untuk meningkatkan layanan terapi ,
pencegahan, perawatan dan dukungan HIV termasuk
ART.
Paket dasar layanan terkait HIV harus tersedia ditempat
Juga kebijakan negara dan aspek hukum untuk
melindungi diri dari stigma dan diskriminasi

WHO sedang memproses Pedoman
operasional implemantasi PITC
Pertemuan konsultatif dengan berbagai negara melalui
pemerintah, LSM, ODHA, Human Rights Organizations,
UN partners, etc. (July 2006)
Draf pedoman sedang disiapkan dengan masukan dari
UNAIDS dan beberapa kontributor dan reviewers
Draf akan tampil di web dalam beberapa minggu ini
untuk dikomentari
Final edit January 2007

Simpulan
•"The imperative to scale up HIV testing is undisputed …. The
concept of voluntariness must remain at the heart of all
testing strategies" (UNAIDS Reference Group on HIV and
Human Rights, 2003)
•Program Voluntary counselling and testing (VCT) tetap
bertujuan membantu orang untuk mengerti status HIV
dirinya. Dan kebutuhan untuk ini perlu dibuka seluas-luasnya.
•Provider-initiated testing and counselling di layanan
kesehatan, tetap diimplementasikan dengan
mempertimbangkan hak asasi manusia, dan dapat mudah
dijangkau.

Simpulan
•Intinya adalah, membuka akses layanan
kesehatan seluas-luasnya untuk mereka yang
membutuhkan dengan cara memapar pasien
dengan informasi, mendukung dengan
konseling, mengetahui status se dini mungkin.
Tags