PSIKODIAGNOSTIK.pptx psikologi diagnostik

psikologiiaile 1 views 21 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

psikologi


Slide Content

PSIKODIAGNOSTIK TES KEMAMPUAN INTELEGENSI DAN MENTAL Khumaerah Nur Mar’ah B (50200118006) Muhammad Alfian Rizkyllah (50200118031) Alfina Mika Damayanti (50200118028) JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2020

SUBJEK PEMBAHASAN DEFENISI INTELEGENSI DEFENISI INTELEGENSI MENURUT PARA AHLI TES INTELEGENSI STANFORD BINET TES INTELEGENSI WECHLER FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELEGENSI KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TES INTELEGENSI

PENGERTIAN INTELEGENSI Secara Bahasa , Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere ”.   Secara Terminologi , intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”.

DEFENISI INTELEGENSI MENURUT PARA AHLI Charles Edward Spearman merupakan tokoh yang populer dalam teori inteligensi . Pandangan Spearman tentang inteligensi dapat kita lihat dalam teori inteligensinya yang terkenal dengan nama teori dua faktor ( two-factor theory ). Inteligensi terdiri dari faktor G (general factor) kecerdasan umum yang berfungsi dalam setiap aktivitas mental & faktor S (specific factors) kemampuan khusus seseorang: verbal, numerikal, mekanikal, perhatian, imajinasi, dll Alfred Binet mengemukakan Intelegensi terdiri dari tiga komponen , yaitu : Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan Kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan Dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri ( autocritism )

Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah , berpikir rasional dan menghadapi lingkungan secara efektif Intelegensi sebagai kemampuan dalam memberikan respon yang baik dari pandangan kebenaran atau fakta David Wechsler Edward Lee Thorndike

TES INTELEGENSI BINET SIMON T ahun 1904 Alfred Binet mulai membuat alat baru untuk mengukur : K etajaman bayangan K etahanan & kualitas perhatian Ingatan K ualitas penilaian moral & estetika K emampuan logika P emahaman kalimat Dikarenakan Binet mendapatkan tugas untuk mendeteksi anak-anak yang lemah mental , maka Binet bekerjasama dengan Theodore Simon, muncullah skala Inteligensi pertama : Skala Binet Simon. Tes ini digunakan pada anak-anak Dalam revisi 1986 konsep intelegensi dikelompokkan menjadi empat tipe penalaran yang masing-masing diwakili oleh beberapa tes , yaitu : Penalaran verbal Penalaran kuantitatif Penalaran visual abstrak Memori jangka pendek Penyelenggaraan tes dan penentuan skor menggunakan buku-buku kecil berisi : Kartu-kartu tercetak untuk prestasi Flip over soal tes Objek tes misal balok , manik,papan bentuk , sebuah gambar berisi boneka unisesks dan multienik Buku kecil untuk tester Pedoman penyelenggaraan dan penskoran skala .

TES INTELEGENSI BINET SIMON ALAT TES BINET SIMON Klasifikasi IQ Menurut Alfred Binet : KLASIFIKASI IQ Genius 140 keatas Sangat cerdas 130-139 Cerdas (superior) 120-129 Diatas rata-rata 110-119 Rata-rata 90-109 Dibawah rata-rata 80-85 Garis batas ( bodoh ) 70-79 Moron ( lemah pikir ) 50-69 Imbisil (idiot) 45 kebawah IQ = MA x 100 CA Tes pengukuran stanford binet : NOTE: IQ : Intelegence Quotient MA: Mental Age CA: Chronological Age

TES INTELEGENSI WECHSLER Diawali oleh adanya pandangan dan keraguan tentang pengukuran intelegensi melalui tes Binet (1937) sebagai pendahulu dalam tes intelegensi . Wechsler: tes binet memiliki keterbatasan dalam penggunaanya , khususnya dalam pengukuran intelegensi untuk orang dewasa , perlu adanya perluasan dalam pengukuran intelegensi , perlu item-item yang dapat diberikan tidak hanya pada kelompok anak tetapi juga pada orang dewasa . Tujuan Tes Skala Intelegensi Wechsler: Untuk mengukur potensi subjek Menyediakan informasi penting mengenai kekuatan dan kelemahan kognitif seseorang Membandingkan perfoma / kemampuan seseorang dalam berbagai bidang sesuai dengan anggota usianya . Melalui interaksi klien dengan penguji material tes , selain perolehan fungsi intelektual seseorang , juga akan didapatkan sebuah kesan dari self-esteem seseorang , behavioral idiosyncrasies, anxiety, social sklills dan motivasi .

WECHSLER WAIS WISC WPPS

WISC (Wechsler Intelligence Scale for Clidren ) Revisi skala WISC yang dinamai WISC-R diterbitkan tahun 1974 dan dimaksudkan untuk mengukur intelegensi anak-anak usia 6 sampai dengan 16 tahun . WISC-R terdiri atas 12 subtes yang dua diantaranya digunakan hanya sebagai persediaan apabila diperlukan penggantian subtes Skala verbal: Information Comprehension Arithmetic Similarities Vocabularry Digit Span Skala Performansi : Picture Picture Arrangement Block Design Object Design Coding Mazes Pemberian skor pada subtes WISC-R didasarkan atas kebenaran jawaban dan waktu yang diperlukan oleh subjek dalam memberikan jawaban yang benar tersebut . skor tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk angka standar melalui table norma sehingga akhirnya diperoleh satu angka IQ- diviasi untuk skala verbal, satu angka IQ- deviasi untuk keseluruhan skala .

CONTOH GAMBAR TES INTELEGENSI WISC

WAIS-R (WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE REVISED) WAIS-R terdiri dari skala verbal dan preformansi Skala verbal terdiri dari : Informasi Berisi 29 pertanyaan mengenai pengetahuan umum yang dianggap dapat diperoleh oleh setiap orang dari lingkungan social dan budaya sehari-hari dimana ia berada . 2. Rentang Angka Berupa rangkaian angka antara 3 sampai 9 angka yang disebutkan secara lisan dan subjek diminta untuk mengulang dengan urutan yang benar 3. Kosa kata Berisi 40 kata-kata yang disajikan dari yang paling mudah didefenisikan sampai kepada yang paling sulit 4. Hitungan Berupa problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan sekolah dasar 5. Pemahaman Isi subtes ini dirangcang untuk mengungkap pemahaman umum 6. Kesamaan Berupa 13 soal yang menghendaki subjek untuk menyatakan pada hal apakah dua benda memiliki kesamaan

Performansi terdiri dari : Kelengkapan Gambar Subjek diminta menyebutkan bagian yang hilang dari gambar dalam kartu yang jumlahnya 21 kartu 2. Susunan Gambar Berupa delapan seri gambar yang masing-masing terdiri dari beberapa kartu yang disajikan dalam urutan tidak teratur . 3. Rancangan balok Terdiri atas suatu seri pada yang masing-masing tersusun atas pola merah-putih . Setiap macam pola diberikan diatas kartu sebagai soal . 4. Perakitan Objek Terdiri dari potongan-potongan langkap bentuk benda yang dikenal sehari-hari yang disajikan dalam susunan tertentu . 5. Simbol Angka Berupa Sembilan angka yang masing-masing mempunyai simbolnya sendiri-sendiri . Subjek diminta menulis symbol untuk masing-masing angka dibawah deretan angka yang tersedia sebanyak yang dapat ia lakukan selama 90 detik .

CONTOH GAMBAR TES INTELEGENSI WAIS

WPPSI-R (Wechsler Preschool and Primary Schale ) WPPSI-R ini juga terbagi menjadi dua bentuk , yaitu subtest verbal dan juga performance yaitu : Subtest Verbal 1. Informasi Subtest informasi ini terdiri dari 23 pertanyaan , dimana pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan umum yang sudah dipahami oleh anak – anak usia 4 hingga 6.5 tahun . Misalnya adalah “ dimana letak mata kamu ?” 2. Pengertian Subtest ini terdiri dari 22 kata. Anak – anak diminta untuk menjelaskan , arti dari masing – masing kata tersebut . tentu saja kata – kata tersebut merupakan kata – kata yang mudah dipahami dan sudah dimengerti oleh anak – anak usia 4 tahunan . 14 kata diantaranya diambil dari subtest pengertian pada WISC. 3. Hitungan Merupakan subtest yang berisi soal – soal hitungan , terdiri dari 20 soal . Anak – anak diminta untuk menghitung tanpa menggunakan bantuan apapun . terdiri beberapa bentuk , mulai dari menggunakan kartu , menggunakan balok , dan kemudian menggunakan jawaban yang bersifat oral. 4. Persamaan Subtest persamaan ini digunakan untuk melihat bagaimana seorang anak menjalankan logika berpikirnya . Subtest ini terdiri dari 16 pertanyaan yang membutuhkan analogi berpikir yang sederhanna . Anak – anak diminta untuk memberitahukan persamaan antara padanan kata yang diberikan oleh tester. 5. Pemahaman Subtest ini terdiri dari 15 pertanyaan , dimana anak – anak diminta untuk memberikan definisi atau arti dari beberapa kata dan juga bagaimana pemahaman anak – anak terhadap suatu kondisi sehari – hari .

Subtest Performance: 1. Animal House Merupakan bentuk subtest performance pertama pada WPPSI. Pada subtest ini , anak – anak diminta untuk mencocokan antara nama binatang dengan rumah atau tempat tinggal dari binatang menggunakan sebuah papan bergambar , dengan silinder – silinder kayu . Tugas dari si anak adalah meletakkan silinder – silinder kayu tersebut sesuai dengan rumah atau lokasi dimana binatang tinggal . 2. Melengkapi Gambar Sama seperti subtest melengkapi gambar pada WAIS ataupun WISC, subtest ini menghadirkan 23 gambar , dimana pada masing – masing gambar terdapat bagian – bagian penting yang hilang , tugas anak adalah mencari dan menyebutkan bagian penting apa yang hilang dari masing – masing gambar yang diberikan . 3. Mazes / Labirin Subtest ini miripp seperti permainan labirin pada majalah anak – anak . Terdapat 10 buah labirin dimana anak dituntut untuk mencari jalan yang tepat sehingga anak bisa keluar dari labirin tersebut dan mengikuti tanda yang sudah disediakan . Kemampuan berpikir secara logis dan juga pemecahan masalah sangat dibutuhkan dalam subtest ini . 4. Geometric Design Geometric Design merupakan test menggambar bentuk , dimana anak – anak nantinya akan diberikan 10 buah desain geometris , seperti lingkaran , kotak , dan sebagainya . Tugas si anak adalah membut ulang desain yang diberikan kepada mereka . penilaian dilakukan dari kemiripan desain yang dibuat . 5. Block Design / Rancangan Balok Rancangan balok merupakan subtest yang sama seperti subtest rancangan balok pada WAIS ataupun WISC. Perbedaannya hanya pada bentuk balok yang datar . Anak – anak diminta untuk membuat desain yang sama seperti apa yang tergambar pada kartu menggunakan balok yang sudah disediakan .

Skoring , Penilaian , dan juga interpretasi pada WPPSI S ecara umum , skoring dan juga penilaian pada WPPSI dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada pada buku manual WPPSI. Skoring dan penilaian dilakukan dengan menjumlahkan skor pada masing – masing subtest. Setelah itu , dilakukan perubahan dari Raw Score menjadi Scaled Score pada masing – masing subtest. Setelah itu , Scaled Score pada subtest verbal di jumlahkan , begitu pula Scale Score pada subtest performance. Keduanya akan menghasilkan masing – masing Verbal Score, Performance Score, dan Total Score. Gunakan Tabel pada buku manual untuk merubah nilai tersebut menjadi IQ Verbal, IQ Perfomance , dan juga IQ Total, dan tentukan kategori sesuai dengan kategori IQ dari David Wechsler, yaitu : Very Superior (> 130) Superior (120 – 129) High Average (110 – 119) Average (90 – 109) Low Average (80 – 89) Borderline (70 – 79) Extremely Low (<69)

CONTOH GAMBAR TES INTELEGENSI WPPS

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELEGENSI `1. Pengaruh faktor bawaan Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ), orang yang kembar ( + 0,90 ) yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( + 0,10 – + 0,20 ). 2. Pengaruh faktor lingkungan Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka ). 3. Stabilitas intelegensi dan IQ Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung perkembangan organik otak. 4. Pengaruh faktor kematangan Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya. 5. Pengaruh faktor pembentukan Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. 6. Minat dan pembawaan yang khas Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar . 7. Kebebasan Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TES INTELEGENSI Kelebihan tes intelegensi : Dapat meramalkan prestasi belajar dalam jangka pendek Memberikan suatu cara untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu Mengungkap variabel para peneliti , pendidik dan praktisi klinis melacak perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada individu . Kekurangan tes intelegensi : Adanya keterbatasan dalam meramalkan keberhasilan karir pekerjaan Keterbatasan kemampuan untuk meramalkan keterampilan non akademis Bukan pengukur kemampuan innate dan menetap , sering tidak valid untuk digunakan pada kelompok minoritas Penekanan terlalu banyak pada hasil akhir kerja fungsi kognitif , cenderung mengabaikan proses yang berlansung di dalamnya .

SEKIAN DARI KELOMPOK 6 THANKS FOR ATTENTION
Tags