PTK SIKLUS 1 PPG DALJAB TAHUN 2024 SDN 7 LANGGIKIMA

normawati771 43 views 61 slides Jan 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 61
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61

About This Presentation

PTK SIKLUS 1 PPG DALJAB SDN 7 LANGGIKIMA


Slide Content

PENERAPANMETODEMAKE A MATCHUNTUKMENINGKATKAN HASIL
BELAJARPESERTA DIDIKPADAMATERI HIDUP DAMAI DALAM
KEBERSAMAAN KELAS V SDN 7 LANGGIKIMA
KABUPATEN KONAWE UTARA
LAPORANHASILPTK
Diajukan PadaLokakaryaPPG PAI
dalamJabatan UIN Alauddin Makassar
Oleh:
NORMAWATI, S.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2024

ii
KATAPENGANTAR
َو َﺎﻧِﺪِّﯿَﺳ َﻦْﯿِﻠَﺳْﺮُﻤْﻟاَو ِءﺎَﯿِﺒْﻧَﻸﻟْا ِفَﺮْﺷَا َﻰﻠَﻋ ُم َﻼﱠﺴﻟاَو ُةَﻼﱠﺼﻟاَو َﻦْﯿِﻤَﻟﺎَﻌﻟا ِّبَر ِ ﱣ ُﺪْﻤَﺤْﻟَا ،َﻦْﯿِﻌَﻤْﺟَا ِﮫِﺒْﺤَﺻَو ِﮫِﻟٰا ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَﺤُﻣ ﺎَﻨٰﻟ ْﻮَﻣ
ُﺪْﻌَﺑ ﺎﱠﻣَا.
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam.Dialah Tuhanyang
maha Esa dan senantiasa memberikan kasih sayang-Nya berupa Kesehatan dan hidayah lewat
agama Islam yang dibawa oleh RasulullahNabiMuhammad SAW. Sungguh besar Cinta dan
KasihSayang yang telah Allah berikan kepada penulis yaitu berupa ilmu dan pengetahuan,
sehingga penulisdapatmenyelesaikanhasilPenelitian Tindakan Kelas (PTK)inidenganjudul
“Penerapan MetodeMake A MatchUntukMeningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Materi Hidup Damai Dalam Kebersamaan Kelas V SDN 7 Langgikima Kabupaten Konawe
Utara”.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
melalui metodeMake A Matchpada materi Hidup Damai Dalam Kebersamaan di kelasV SD.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam khususnya di SD Negeri 7 Langgikima Kabupaten Konawe Utara.
Dalam penyusunan laporan inipenulismenyampaikanterimakasih kepada seluruh
pihak yang telah berperan dalam membantu penulis menyelesaikan laporan hasil ini, terutama
kepada yang terhormat:
1.Bapak/ Ibu dosen pembimbing dan guru pamong serta seluruh panitia nasional akademik
PPG UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam
menyelesaikan penelitian ini.
2.Kepala Sekolah SD Negeri 7 Langgikima yang telah memberikan izin, fasilitas serta
partisispasi aktif dalam melakukan penelitian ini.
3.Rekan-rekan guru dan seluruh siswa kelas V yang sangat membantudan berpartisipasi
aktif dalampenelitian ini.
4.Orang tua, keluarga, teman dan seluruh pihak yangtelah memberikan nasihat, dukungan
moral dan materialdalam penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu
penulis mengharapkan masukan serta saran yang membangun demi perbaikan pada penelitian
dimasa mendatang. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan proses
Pendidikan.
Landawe, Desember 2024
Penulis,
Normawati, S.Pd.

iii
DAFTAR ISI
SAMPUL....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah..........................................................................................................1
B.Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus.........................................Error! Bookmark not defined.
C.Rumusan Masalah....................................................................................................................5
D.Kajian Pustaka/ Penelitian Terdahulu.....................................Error! Bookmark not defined.
E.Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………………………………………
BAB IITINJAUAN TEORITIS..........................................................................................11
A.Hasil Belajar...............................................................................Error! Bookmark not defined.
B.Pembelajaran Pendikan Agama Islam....................................Error! Bookmark not defined.
C.MetodeMake A Match...........................................................................................................20
D.Kerangka Pikir/ Kerangka
Tindakan………………………………………………………………………………………
BAB III METODOLOGIPENELITIAN...........................................................................25
A.Jenisdan Lokasi Penelitian...................................................................................................25
B.PendekatanPenelitian............................................................................................................26
C.Desain Penelitian Tindakan...................................................Error! Bookmark not defined.
D.Sumber Data............................................................................Error!Bookmark not defined.
E.Metode Pengumpulan Data...................................................................................................34
F. InstrumenPenelitian……………………………………………………………………… ….
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data……………………………………………………………………………………
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................................50
A. Hasil Penelitian……………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA… …………………………………………………………………………………………………………………

1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kegiatan yang wajib ditempuh oleh setiapmanusiaagar
menjadi seseorang yang berguna dan bermartabat untuk dirinyaataupun orang lain. Pendidikan
merupakan usaha sadar agar manusia dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya
yaitu melalui proses pembelajaran. Hal ini sebagaimana yang telah didukung oleh Undang-
Undang sistem Pendidikan Nasional mengenai tujuanPendidikan di Indonesia:
“Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman danbertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”.
1
Dari UU sistem Pendidikan Nasional tersebut terlihat peranPendidikan berupa proses
pembelajaransangat dibutuhkanoleh peserta didik dalam menggali potensinya terutama pada
ranah cakap, kreatif dan kemandirian. Belajar merupakan bagian penting dari sistem
Pendidikan. Melalui belajar diharapkan terciptanya proses perubahan tingkah laku melalui
interaksi yang terjadi antarasseseorang dengan lingkungan disekitarnya. Sebagaimana
kewajiban bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu pengetahuan, hal ini diriwayatkan oleh
Imam Muslim:
ُﺲِﻤَﺘْﻠَﯾ ﺎًﻘْﯾ ِﺮَط َﻚَﻠَﺳ ْﻦَﻣ ِﮫْﯿِﻓ ِﺔﱠﻨَﺠْﻟا ﻰَﻟِإ ﺎًﻘْﯾ ِﺮَط ُﮫَﻟ ُ ﱠ َﻞﱠﮭَﺳ ﺎًﻤْﻠِﻋ
Artinya:
Barang siapa yang menempuh jalan untuk menunut ilmu, maka Allah
akan memudahkan bagi orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju
surga.
2
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 4 Tentang SistemPendidikan Nasional,
(Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2003).
2
Muslich Shabir,Terjemah Riyadhus Shalihin,Jilid 1, (Probolinggo; Karya Toha Putra, 2004 ) h. 280

2
Hadis di atas menjelaskan bahwa orang yang menuntut ilmu maupun orang yang
mengajarkannya, sama-sama memiliki pekerjaaan yang mulia sehingga Allah memberikan pahala
kepadanya. Oleh karena itupada hakikatnya dalamproses pembelajaran tidak terlepas dariinteraksi
antaraguru,siswaserta lingkungan belajar yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku
kearahpositif.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwapembelajaranakan membawa suatu
perubahan kepada setiap individu yang belajar.Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan
penambahan ilmu pengetahuan, akan tetapi bisa juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap,
watak, akhlak dan penyesuaian diri.Oleh karena itu,pelaksanaa pembelajaran tidak boleh dianggap
enteng. Sebelum melakukan kegiatan mengajar di kelas,guru harusmempersiapkan materi kelas,
media dan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran (Sanjaya, 2016).Penyediaan
materi, media dan metode pembelajaran mendukungproses belajarpeserta didik.Metode
pembelajaran ini menjadi penting karena digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mutu
pembelajaran, diantaranya guru, peserta didik, materi pelajaran, sumber daya dan sarana prasarana.
Peserta didik adalah mahkluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain untuk mencapai
keberhasilan dalam pendidikan. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, diharapkan
seorang pendidik berperan aktif dalam mendidik peserta didik seperti menerapakan metode
pembelajaran yang efektif agar peserta didik memahami materi yang diajarkan. Dengan kata lain,
metode adalah cara yang digunakan pendidik dalam membelajarkan peserta didik. Karena metode
lebih menekankan pada peran pendidik.
3
Oleh karena itu seorang guru harus memiliki metode
pembelajaran yang tepat dan berkualitas,dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.Pemilihan
metode ini sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh. Selain itu, pemilihan metode
pengajaran yang tepat akan menimbulkan pembelajaran yang menarik.
3
SriAnitah,StrategiPembelajaran diSD(TangerangSelatan:UniversitasTerbuka,2014),h.1.24.

3
Berdasarkan hasil observasi awal di kelas V SDN7 Langgikimamenunjukan bahwabahwa
siswa mengalami permasalahan dan kesulitan dalam materi “Hidup damai dalam kebersamaan”.
Yakni kurangnyapemahamandalam mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256dengan
benar. Hal ini berdasarkan pada observasi awal12orang siswa yang dimana hanya 8 siswa yang
berhasil mencapai KKM dan4siswa yang tidak berhasil artinya dibawah KKM dalam menguasi
materi “HidupDamaiDalamkebersamaan”.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, faktor yang menyebabkan peserta didik nilainya belum
mencapai KKM adalah peserta didik masih kebingungan dalam mengartikan potonganQ.S. Ali
‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256, sehinggamengakibatkan sulitnya peserta didik dalam menerima
pembelajaran.Dengan melihat kondisi tersebut artinya diperlukan adanya suatu perubahan metode
penyampaian yang tepat guna untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam proses
pembelajaran. Metode yang tepat untuk digunakan dalam permasalahan tersebut salah satunya dengan
menggunakan metode pembelajaranMake A Match.
Dengan menggunakan metodeMakeAMatchsiswa secara individu ataupun kelompok
mencari pasangan kartu jawaban dari kartu soalyang diberikan oleh gurusehingga pembelajaran
Agama Islam menjadi lebih menarik dan siswa dapat menyukai pembelajaran dengan mudah, selain
itusiswa memahami isi materi yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Penggunaanmetodemake a macthakanmembuat peserta didik untuk berpikir kritis dan aktif
bekerjasama sehingga dengan begitu peserta didik dapat memahami materi dan mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaranjuga akanlebih bermakna karena adanyaketerlibatan
siswa secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Melaluimetodeini, siswa akan
meningkatkan hasil belajar dengankemampuannya baik segi kognitif, afektif maupun psikomotorik.

4
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “PenerapanMetodeMake A Matchdalam MeningkatkanHasilBelajarPeserta DidikPada
Materi Hidup Damai Dalam Kebersamaandi Kelas V SDN 7 Langgikima Kabupaten Konawe
Utara”.
B.Fokus Penelitian danDeskripsi Fokus
1.Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada penerapan metode pembelajaranmake a matchsebagai
strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) pada materihidup damai dalamkebersamaansub materi mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64
dan al-Baqarah/2:256.
2.Deskripsi Fokus
a.MetodeMake A Matchmerupakanstrategipembelajaran aktifyangmelibatkankerjasama
kelompokdalam proses mencocokkandan menyusunkartu soal dengan kartujawaban yang
sesuaiuntuk memahami materi pelajaran.MetodeMake A Matchinidiukur berdasarkan
peningkatan hasil belajar siswa, yang mencakup kemampuan siswa untuk menjawab soal
evaluasi, memahami materi hidup damai dalam kebersamaansub materi mengartikanQ.S. Ali
‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.
b.Hasil belajardiperoleh setelah metodemake a matchdilakukan. Gunanya untuk mengetahui
berhasil tidaknya metode iniuntukmeningkatkan hasil belajar peserta didik dalam memahami
materimateri hidup damaidalam kebersamaansub materi mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64
dan al-Baqarah/2:256.
C.Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan fokus penelitian, maka masalah pokok adalah bagaimana
meningkatkan hasilbelajarpeserta didikmelaluimetode pembelajaranmake a matchyang dirinci atas
beberapa masalah penelitian, yaitu:

5
BagaimanaPenerapan MetodeMake A MatchUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Materi Hidup Damai Dalam Kebersamaan Di KelasVSDN7Langgikima.
D.Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu
1.Kajian Pustaka
a.MetodeMake A Matchdalam pembelajaran
Metode Make A Match merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk meningkatkan interaksi aktif siswa dalam pembelajaran. Metode ini melibatkan
siswadalam proses pencocokan kartu yang berisi soal dan jawaban, sehingga menuntut mereka
untuk bekerja sama, berpikir kritis, dan bergerak aktif. Menurut Shoimin (2014), metode Make A
Match efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa karena sifatnya yang menyenangkan dan
interaktif. Proses pembelajaran dengan metode ini memungkinkan siswa untuk belajar secara
kolaboratif sekaligus meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
4
Dalam penerapannya, guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban, kemudian
membagikannya kepada siswa untuk dicocokkan. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi tetapi juga membangun suasana belajar yang menyenangkan.
Metode Make A Match sangat cocok digunakan dalam pembelajaran tematik atau materi yang
membutuhkan penguatan konsep tertentu.
b.Pendidikan Agama IslamIndahnyaHidupDalamKebersamaan
Indahnya hidup dalam kebersamaan merupakan salah satu nilai fundamental yang diajarkan
dalam pendidikan agama Islam. Nilai ini menekankan pentingnya toleransi, saling menghormati,
dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks pembelajaran di sekolah, materi
ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar mampu menghargai perbedaan dan menjaga
harmoni dalam keberagaman.
4
Shoimin, A. (2014).Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 68.

6
Menurut Hasan (2016), pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam menanamkan
nilai-nilai kedamaian kepada siswa. Pembelajaran tentang hidup damai dapat dilakukan melalui
pendekatan yang kontekstual dan melibatkan siswa secara aktif. Dengan demikian, siswa tidak
hanya memahami konsep teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.
5
Materi tentangindahnyahidup dalam kebersamaan juga relevan dengan konteks Indonesia
yang memiliki keragaman budaya, agama, dan tradisi. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam
harus menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman tersebut.
c.ArtiQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.
Q.S. Ali ‘imran/3: 64ayat ini menyerukan kepada Ahli Kitab untuk bersatu dalam
kesepakatan bersama, yaituhanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Pesan utama
ayat ini adalah pentingnya persatuan dan toleransi antarumat beragama dengan tetap berpegang pada
prinsip tauhid. Dalam konteks pembelajaran, ayat ini mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya
dialog yang konstruktif dan saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda.
Q.S. Al-Baqarah/2: 256 ayat ini menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam agama. Setiap
individu diberikan kebebasan untuk memilih kepercayaannya, karena kebenaran telah jelas berbeda
dari kesesatan. Ayat ini menjadi landasan penting dalam mengajarkan toleransi dan penghormatan
terhadap hak-hak individu dalam beragama. Dalam pendidikan, nilai-nilai dari ayat ini dapat
diterapkan untuk mengajarkan siswa menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan dalam
keberagaman.
6
2.Penelitian terdahulu
Penelitian yang dilaksanakan olehRiskayantidengan judul skripsi“Penerapan Model
PembelajaranMake A MatchDalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta
Didik Kelas VII.A DiSMPPGRIBarembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa” tujuan
5
Hasan, M. (2016).Pendidikan Karakter Berbasis Islam. Jakarta: Kencana
6
DepartemenAgama RI. (2011). Al-Qur'an dan Terjemahannya. Jakarta: PT Syaamil Cipta Media.

7
penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam KelasVII.A di SMP PGRI Barembeng. Hasil penelitian menunjukanbahwa penerapan model
pembelajaranMake a Matchterbukti dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam
peserta didik kelas VII.A di SMP PGRI Barembeng,dimana pada kegiatan pra tindakan hasil belajar
PAI peserta didik sebesar 44%, kemudian meningkat setelah dilaksanakan siklus I yaitu sebesar 67%.
Setelah pelaksanaan siklus II, hasil belajar PAI peserta didik meningkat menjadi sebesar 93%. Selain
itu, aktivitas belajar peserta didik juga meningkat dari siklus I rata-rata sebesar 71% meningkat
menjadi 90% pada siklus II.
Persamaan dengan penelitian saya yakni sama-sama menerapkan metodemake a match,dalam
penelitian ini fokusnya yaitu pada meningkatkan hasil belajar siswa di SMP selain itu pada hasil
penelitian juga menunjukan peningkatan aktivitas peserta didik, sedangkan dalam penelitian saya
fokus pada meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD pada materi hidup damai dalam kebersamaan
sub materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.
Penelitian terdahulu yang relevan juga dilakukan oleh Sugiharto dengan judul skripsi
“Penggunaan TipeMake A MatchUntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kelas IV SDN 6
Metro Barat” dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan dua siklus
dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pada tahap pra siklus I nilai siswa sebesar 58%, pada tahap siklus I sebesar 73%
dan pada tahap siklus II sebesar 82%. Dengan Kesimpulan yaitu pendekatan model pembelajaran
make a matchdapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Persamaan dengan penelitian saya yakni
sama-sama menggunakan metodeMake A Match, akan tetapi perbedaannya dalam skripsi ini
fokusnya pada meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, sedangkan penelitian saya fokus pada
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidup damai dalam kebersamaan, sub materi
mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.

8
Jurnal penelitian yang disusun oleh Chalimah SD Negeri 01 Pesarean Adiwerna Tegal dengan
judul “Penerapan Model PembelajaranMake A MatchPada Materi Pokok Nama-Nama Kitab Allah
SWT.” Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok nama-nama
kitab Allah SWT. Pada siklus pertama hasil yang dicapai rata-rata nilai mencapai nilai 70 ke atas atau
sebanyak 44%. Sedangkan pada siklus kedua hasil analisis nilai rata-rata dari 27 siswa yang mencapai
nilai di atas 70, pada siklus I baru mencapai 44% naik menjadi 100% pada akhir siklus II. Hal ini
mengalami peningkatan mencapai 50%. Hasil observasi tentang aktivitas perbaikan pembelajaran
dikategorikan baik, dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.Persamaan dengan penelitian
saya yakni sama-sama menggunakan metodeMake A Match, akan tetapi peredaannya pada jurnal
penelitian inifokusnya padahasil belajar siswa padamateri pokok nama-nama kitab Allah SWT.
sedangkan penelitian saya fokuspadameningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi hidup
damai dalam kebersamaan sub materi mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.
Penelitian terdahulu yang relevan juga dilakukan oleh Rinha Tamiyah Putri dengan judul Skripsi
“Penggunaan MetodeMake A MatchUntuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran PAI di SDN 1 Jogomerto Tahun Pelajaran 2022/2023” penelitian ini menunjukan hasil
peningkatan keaktifan belajar peserta didik dari siklus I sebesar 65% kemudian meningkat menjadi
86% pada siklus ke II yang berarti meningkat sebesar 21%. Dan peningkatan pada hasil belajar peserta
didik rata-rata 42% menjadi 88% yang artinya meningkat sebesar 46%. Persamaan dengan penelitian
saya yakni sama-sama menggunakan metodeMake A Match, akan tetapi peredaannya pada penelitian
ini fokusnya yaitu meningkatkan keaktifan belajar peserta didik,sedangkan penelitian saya fokus
padameningkatkan hasil belajar peserta didik materi hidup damai dalam kebersamaan sub materi
mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.

9
E.Tujuandan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitianini dapatpenelitikemukakan sebagai berikut:
UntukMengetahui Penerapan MetodeMake A MatchUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Materi Hidup Damai Dalam Kebersamaan Di KelasV SDN 7 Langgikima.
2.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi teoritik maupun praktis sebagai berikut:
a.Kegunaan Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, informasi serta referensi tambahan bagi
kepala sekolah dan para guru yang ada di KelasVSDN7LanggikimaKabupatenKonaweUtara,
maupun tenaga kependidikan yang ada dilingkungan Dinas Pendidikan KabupatenKonawe Utara
tentang peran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam upaya menumbuhkan semangat
budaya beragama.
b.Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang positif dan konstruktif bagi
penulis dan para pelaku pendidikan lainnya sehingga hasilnyaakan dapat menjadi salah satu
referensi yang diharapkan menjadi nilai tambah untuk diterapkan diberbagai institusi pendidikan
lainnya.
1)Bagi Sekolah
Melalui penelitian ini dapat menjadi masukan dan inovasi yang membangun guna
meningkatkan kualitas belajar pada Lembaga Pendidikan yang ada termasuk para pendidik di
dalamnya.
2)Bagi Guru

10
Melalui penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dankreativitas guru dalam
mengembangkan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan menggunakan metode yang
tepat.
3)Bagi Pembaca
Sebagai bahan masukan dalam penyusunanpenelitianpada suatu hari dan tentunya dapat
menambah wawasan bagi setiap orang yang membacanya. Semakin banyak membaca maka
akan semakin meningkatlah kemampuan pada diri seseorang.
4)BagiSiswa
Melalui penelitian ini diharapkan mampu meningkatkanhasil belajardan kualitas
belajar siswa pada materi PAI Hidup Damai dalam Kebersamaan,sehingga terwujudnya
pembelajaran yang lebih efektif, efisien dan menyenangkan.

11
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.HasilBelajar
1.Pengertian Hasil Belajar
Menurut R. Gagne (dalamAhmad Susanto) menyatakan bahwa belajar dapat didefinisikan
sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
7
Kata
hasil dalam bahasa Indonesia mengandung makna perolehan dari suatu usaha yang telah dilakukan
sebelumnya. Sehingga hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah
melalui kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apreasiasi dan keterampilan. Menurut Nana Sujdana, hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki setelah ia menempuh pengalaman belajarnya (proses belajar mengajar).
8
Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu
proses, dan hasil belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang peserta didik
belajar merupakan suatu kewajiban hal ini sesuai dengan pandangan Islam yang mengatakan
menuntut ilmu (belajar) bagi setiap orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam
rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka.
9
Menurut Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Horwat Kingsley terdapat tiga macam
hasil belajar mengajar: 1)keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengarahan, 3) sikap dan
cita-cita.
10
Menurut Bloom dalam DedyKustawanterdapattiga ranahataudomainhasil belajar, yaitu
7
AhmadSusanto,TeoriBelajardanPembelajaran(Jakarta:PrenamediaGroup,2013),h.1.
8
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2008), 2
9
AriskaDestiaPutridanSyofnidahIfrianti,“PeningkatanHasilBelajarMatematikaDenganMenggunakan Alat
Peraga Jam Sudut Pada Peserta Didik Kelas IV SDN 2 Sunur Sumatera Selatan”.TerampilJurnalPendidikandan
PembelajaranDasar,Vol.4 No.1(Juni2017),h.3-4.
10
DedyKustwawan,AnalisisHasilBelajar,ProgramPerbaikanDanPengayaanPesertaDidikBerkebutuhan
Khusus(Jakarta:PT.LUXIMAMETROMEDIA,2013).

12
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
a.Cognitive domain(ranah kognitif), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pemahaman dan penerapan.
b.Affective domain(ranah afektif), berisi perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek
perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
c.Psychomotor domain(ranah psikomotorik), berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek keterampilan motoric, seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan
mengoperasikan mesin.
Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telahdilakukan
berulang-ulang.Sertaakantersimpandalamwaktuyanglamaatau bahkan tidak akan hilang selama-
lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentukpribadiindividuyangselaluingin
mencapaihasilyanglebihbaiklagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan
perilaku kerja yang lebih baik.
11
Menurut Suprijiono, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan
bukan hanya dalam satu aspekpotensi yang dimiliki manusia melainkandalamseluruhaspek
yangdimilikiolehmanusia.Artinyahasilpembelajaran merupakan sesuatu yang tidak hanya
terlihat secara fragmentaris melainkan komprehensif.
12
Makna hasil belajar, yaituperubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan
yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi merupakan proses penggunaan
informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan
peserta didik. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
11
dkk Sulastri, “Meningkatkan Hasil BelajarSiswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran
IPS Di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya,”Jurnal Kreatif Tadulako Online3(1) (n.d.): 90–103.
12
Wandy, “Metode Pembelajaran Make a Match Untuk Meningkatkan HasilBelajar Bahasa Indonesia Siswa
Sekolah Menengah Pertama,”Jurnal Ilmu Pendidikan, Sosial, Dan Humaniora3(1)(2017).

13
Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
2.Indikator Hasil Belajar
Menurut Moore dalam Homroul Fauh indikator hasil belajar terdapat tiga ranah, yaitu:
1.Ranah kognitif, diantaranyapengetahuan, pemahaman, pengaplikasian, pengkajian,
pembuatan, serta evaluasi.
2.Ranahafektif,meliputipenerimaan,menjawab,danmenentukannilai.
3.Ranah psikomotorik, meliputifundamental movement, generic, ordinative movement,creative
movement.
AdapunmenurutStraus,Tetroe,danGraham,indikatorhasilbelajarmeliputi:
1.Ranah kognitif memfokuskan terhadap bagaimana peserta didik mendapat pengetahuan
akademik melalui metode pelajaran maupun penyampaianinformasi.
2.Ranah efektif berkaitan dengan sikap, nilai, keyakinan yang berperan penting dalam perubahan
tingkah laku.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator hasil belajar meliputitiga
ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan pskimotorik. Dimana ketiganya saling berkaitan dalam
menentukan hasil belajar peserta didik.
3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1)Faktordaridalamdiripesertadidik
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar yang terdiri dari dua bagian,
yakni faktor internal dan faktoreksternal. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa faktor internal
berupa perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi,ingatan,bakat,berpikirmotif.Sedangkanfaktor
eksternalberupakeadaankeluarga,guru dancara mengajar, lingkungansekolah,alat-alat pelajaran,
motivasisosial, lingkungan dan kesempatan lingkungan.
Menurut Hanadi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar,yaitu:

14
1.Faktorinternal
a.Faktor fisiologis, umumnya seperti kondisi kesehatan yang sehat, tidak capek, tidak cacat, dan
semacamnya. Hal ini bisa mempengaruhi peserta didik pada pembelajaran.
b.Faktor psikologis, pada dasarnya seluruh peserta didik mempunyai mental berbeda-beda,hal
tersebutakanmempengaruhihasilbelajar.adapunfactor ini mencakup intelegensi (IQ), minat,
bakat, perhatian, motif, motivasi, kognitif, serta daya nalar.
2.Faktoreksternal
a.Faktor lingkungan, akan berdampakpada hasil belajar, termasuk fisik dan sosial. Lingkungan
alam seperti suhu dan kelembaban. Belajar pada siang hari dalam ruangan dengan ventilasi udara
kurang bagus tentu berbeda dengan belajar pada siang saat pagi hari dimana udara sejuk.
b.Faktor instrumental, keberadaan dan penggunaannya didesain sesuai dengan hasil belajar yang
diinginkan, diharapkan bisa berguna seperti sarana agar tujuan belajar yang sudah direncanakan
tercapai. Faktor ini meliputi kurikulum, sarana, dan gur.
Berdasarkanuraiandiatasdapatdisimpulkanbahwaterdapatbeberapafaktor yang
mempengaruhi hasil belajar hasil belajar peserta didik, yaitu faktorinternal yang berasal dari dalam
diri peserta didik dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik.
B.Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1.Pengertian Pendidikan Agama Islam
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan Bab 1 Pasal 1 dan 2ditegaskan:
Pendidikan agama dan keagamaan itu merupakan pendidikan yang dilaksanakan melalui
mata pelajaran atau kuliah pada semua jenjang pendidikan yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan serta membentuksikapkepribadianmanusiayangberimandan
bertakwakepadaTuhan Yang Maha Esa, juga keterampilan dan kemampuan peserta didik

15
menjadi manusia yang dapat menjalankan dan mengamalkan ajaranagamanya.
13
PendidikankeislamanataupendidikanagamaIslamadalahupayapendidikan agama islam atau
ajaran islam dan nilai-nilainya agar menjadiway of life(pandangan hidup dan sikap hidup)
seseorang. Dalam pengertian ini pendidikan agama Islam dapat berwujud:
a.Segenap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga untuk membantu
seseorang atau sekelompok peserta didik dalam menanamkan agama Islam atau
menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya dalam diri dan kehidupannya.
b.Segenap fenomena atau peristiwa perjumpaan dua orang atau lebih yang dampaknya ialah
tertanamnya nilai-nilai ajaran Islam dan atau tumbuh kembangnya ajaran Islam dan nilai-
nilainya pada salah satu atau beberapapihak.
14
2.TujuanPendidikanAgamaIslamIndahnyaHidup Dalam Kebersamaan
TujuanPendidikan Agama Islam terkait erat dengan tujuan penciptaan manusia sebagai
khalifah Allah. Adapun tujuan pendidikan agama Islam yang dikemukakan oleh Athiyah Al Abarasyi
adalah; 1). Untuk membantu pembentukanakhlakyangmulia;2)Persiapanuntukkehidupandunia
danakhirat;3)menumbuhkanrohilmiyah;4)menyiapkanpesertadidikdarisegiprofessional;5)
Persiapanuntukmencaririzki.
Tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu yang hendak dicapaisetelah
kegiatanpembelajaranpendidikan agamaIslam,ataudengankatalain tercapainya perubahan
perilaku pada siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar setelah mengikuti pembelajaran.
15
IndahnyaHidup dalam kebersamaan merupakan salah satu nilai fundamental yang diajarkan
dalampendidikan agama Islam. Nilai ini menekankan pentingnya toleransi, saling menghormati, dan
kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks pembelajaran di sekolah, materi ini
bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar mampu menghargai perbedaandan menjaga harmoni
dalam keberagaman.
13
RepublikIndonesia,PeraturanPemerintahNomor55Tahun2007tentangPendidikanAgama dan Pendidikan
Keagamaan, bab 1, pasal 1 dan 2.
14
Halid,dkkIlmuPendidikanIslam(Yogyakarta:PenerbitDeepublish,2018).
15
Mahfud,dkk,PembelajaranPendidikanAgamaIslamBerbasisMultietnik(Yogyakarta: Grup Penerbit
CV Budi Utama, 2015).

16
Menurut Hasan (2016), pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam menanamkan
nilai-nilai kedamaian kepada siswa. Pembelajaran tentang hidup damai dapat dilakukan melalui
pendekatan yang kontekstual dan melibatkan siswa secara aktif. Dengan demikian, siswa tidak hanya
memahami konsep teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
16
Materi tentangindahnyahidup dalam kebersamaan juga relevan dengan konteks Indonesia
yang memiliki keragaman budaya, agama, dan tradisi. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam
harus menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman tersebut.
Berdasarkanuraiandiatas,tujuanpendidikanagamaIslamadalahmembantu peserta didik
dalam pembentukan akhlak yang mulia dan tercapainya perubahan tingkah laku pada peserta didik
setelah mengukuti proses pembelajaran, serta mendapatkan kebahagiaan kehidupan di dunia terlebih
di akhirat.
C.MetodeMake A Match
1.PengertianMetodeMake AMatch
Metode adalah suatu aturan atau langkah-langkah sistematis yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam proses pembelajaran, metode yang diterapkan hanya akan
memiliki makna yang maksimal jika selaras dengan komponen lain, seperti tujuan pembelajaran,
fasilitas pendukung, kondisi peserta didik, dan faktor-faktor relevan lainnya.
Menurut Sutikno, yang di kutip oleh Tamiya Putri makna metode secara umum yaitu:
Metode secara harfiah berarti “cara”, dalam penggunaan umum metode yang diartikan
sebagai suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan yang di tetapkan
sebelumnya. Metode adalah suatu cara kerja sistematik dan umum, berfungsi sebagai alat
dalam mencapai tujuan.
17
Menurut Chamalah dan Wardani, metode pembelajaran adalahcara atau tahapanyang
digunakan dalam proses interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan
16
Hasan, M. (2016).Pendidikan Karakter Berbasis Islam. Jakarta: Kencana
17
Putri,“Penerapan Metode Make A Match pada Mata Pelajaran PAI untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik
Kelas VII di UPTD SMP Negeri 2 Parepare,” 19.

17
pembelajaran yang telah ditetapkan, sesuai dengan materi yang diajarkan serta mekanisme
penerapan metode pembelajaran tersebut.
18
Guru memiliki berbagai pilihan metode yang dapat digunakan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran, salah satunya adalah metodemake a match. Metodemake a matchmerupakan salah
satu pendekatan yang sangat memungkinkan untuk diterapkan dalam prosespembelajaran guna
meningkatkan interaksi dan pemahaman siswa.Afandi dkk. menjelaskan bahwa metodemake a
match, atau yang juga dikenal sebagaiindex card match, adalah jenis metode pembelajaran yang
menggunakan kartu sebagai media utama. Kartu-kartu ini terdiri dari dua jenis, yaitu kartu yang
berisi pertanyaan dan kartu lainnya yang memuat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Teknik belajar make a match ini pertama kali dikembangkan oleh Leorna Curren pada tahun 1994
(Lie 2010: 55).
Metodemake a matchmelibatkan pencocokan kartu sebagai aktivitas pembelajaran yang
interaktif. Kartu tersebut biasanya berisi soal atau pertanyaan di satu sisi dan jawaban di sisi
lainnya. Dalam praktiknya, siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang sesuai dengan materi
yang diajarkan. Setelah menemukan pasangan, siswa dapat memanfaatkan aktivitas ini untuk
berkolaborasi lebih lanjut, misalnya dengan menempelkan kartu-kartu tersebut pada kertas besar
untuk dipresentasikan bersama kelompok. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan kerja
sama dan komunikasi, tetapi juga memperkuat pemahaman materi melalui diskusi dan presentasi.
Teknik ini sering digunakan untuk memotivasi siswa, meningkatkan antusiasme, dan mendorong
mereka berpikir cekatan serta aktif berkolaborasi dalam suasana pembelajaran yang
menyenangkan. Pendekatan ini juga mempermudah siswa untuk memahami materi melalui
interaksi langsung dan kreativita.
18
Afandi, Chamalah, dan Wardani,Model dan Metode Pembelajaran diSekolah,16.

18
2.Tujuan MetodeMake A Match
Tujuanpenggunaanmetode pembelajaranmake a matchmenurut Sundariadalah untuk
memfokuskan perhatian siswa dalam proses belajar, meningkatkan keterlibatan aktif mereka, serta
merangsang kreativitas dan rasa tanggung jawab yang lebih besar, sehingga menghasilkan
pencapaian belajar yang lebih optimal. Metode ini juga bertujuan untuk mempermudah siswa dalam
memahami materi dengan lebih mendalam. Selain itu, melalui interaksi yang menyenangkan,
metodemake a matchberkontribusi pada penguatan hubungan positif antara guru dan siswa,
menciptakan suasana yang menarik dan memotivasi siswa untuk lebih antusias dalam mempelajari
konsep-konsep materi pelajaran.
19
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Aliputri dalam artikelnya menyatakan bahwa:
1)Model pembelajaran kooperatif tipemake a matchmemiliki tujuanuntuk menumbuhkan
sikapsaling menghormati, rasa tanggung jawab, dan meningkatkan kepercayaan diri siswa
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2)Model ini menuntut partisipasi aktif dari peserta didik, di mana keterampilan yang mereka
miliki,baik yang berada pada tingkat dasar maupun tingkat mahirakan terekspos dalam
pembelajaran ini.
3)Pembelajaranmake a matchdirancang untuk menciptakan lingkungan yang demokratis,
memberi kebebasan kepada peserta didik untuk mengutarakan pendapat mereka,
mendukung suasana yang lebih terbuka dan kolaboratif.
20
Denganmenerapkanmetodemake a match, pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan. Hal ini dapat meningkatkansiswadalam mengikuti proses belajar, terutama dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam, yang sering kali dianggap kurang menarik oleh sebagian
besar siswa. Melalui metode ini, peserta didik diharapkan dapat lebih aktif berpartisipasi dan
terlibat dalam prosespembelajaran, menjadikannya lebih interaktif dan menyenankan.
19
Fauhah, H., & Rosy, B. (2021).Analisis model pembelajaran make a match terhadap hasil belajar siswa. Jurnal
Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2). h. 321 https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap.
20
Dhestha Hazilla Aliputri, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Berbantuan Kartu
Bergambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” Jurnal Bidang Pendidikan Dasar 2, no. 1A (25 April 2018): 72,
https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i1A.2351.

19
3.Langkah-langkah MetodeMake A Match
Langkah-langkah pelaksanaan metodemake a matchdalam pembelajaran, sebagaimana
dijelaskan oleh Faridli, adalah sebagai berikut:
1)Guru menyiapkan kartu yang berisi soal dan jawaban yang saling berpasangan.
2)Setiap siswa diberikan satu kartu yang berisi soalatau jawaban.
3)Siswa diminta untuk menemukan pasangan kartu yang sesuai, yaitu soal yang cocok
dengan jawabannya, melalui interaksi dan Kerjasama dengan teman kelompok.
4)Pencocokan dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan agar suasana tetap dinamis.
5)Setelah menemukan pasangan yang tepat, siswa dipersilakan untuk mempresentasikan
hasil pencocokan mereka kepada kelas atau kelompok.
6)Guru memberikan kesempatan untuk diskusi dan refleksi terhadap proses pembelajaran
yang telah dilakukan.
Guru juga dapat berinovasi dalampenggunaanmetodemake a matchdengan memberikan
penghargaan kepada kelompok yang meraih nilai atau poin tertinggi. Hal ini dapat memotivasi siswa
untuk lebih bersemangat dan berkompetisi secara sehat. Selain itu, guru juga dapat memberikan
punishment positifkepada kelompok dengan poin terendah, seperti tugas tambahan yang mendidik
atau kesempatan untuk memperbaiki pemahaman mereka. Inovasi semacam ini diharapkan dapat
menciptakan suasana yang lebih dinamis, mengajarkan nilai-nilai tanggung jawab, serta
meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
4.Kelebihan dan Kelemahan MetodeMake A Match
Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan
metodemake a match. Berikut adalah beberapakelebihan dan kekurangannya.
Anita Lie mengungkapkan beberapa kelebihan dari metode pembelajaranmake a match
sebagai berikut:
a.Membantu peserta didik tetap antusias dan terhindar dari rasa jenuh selama proses
pembelajaran.
b.Memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik secara lebih jelas dan
menarik.
c.Mendorong peserta didik untuk belajar dengan cara yangmenyenangkan, seperti bermain
kartu atau mencocokkan pasangan soal dan jawaban.
d.Mengaktifkan peserta didik dalam berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran.

20
e.Memberikan hasil yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.
21
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan daripenggunaanmetode
pembelajaranmake a matchmencakup peningkatanantusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran, serta pengembangan kerjasama yang lebih baik antara individu dalam kelompok.
Metode ini menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan menyenangkan, yang mendorong
peserta didik untuk lebih terlibat,baik dalam berkolaborasi dengan teman sekelas maupun dalam
mengembangkan pemahaman materi yang diajarkan. Selain itu, melalui pendekatan ini, siswa
diharapkan dapat bekerja lebih efisien, merangsang rasa percaya diri, dan meningkatkan
keterampilan sosial mereka.
Sedangkan kelemahan metode ini menurutAnita Lie mengklasifikasikan kelemahan metode
pembelajaranMake a Matchmenjadi beberapa poin. Di antaranya adalah:
1.Diperlukan bimbingan guru dalam pelaksanaan metode ini untuk memastikan proses
berjalan dengan baik.
2.Suasana kelas dapat menjadi gaduh karena antusiasme siswa yang tinggi dalam mencari
pasangan kartu, yang bisa mengganggu konsentrasi.
3.Persiapan bahan dan alat yang memadai sangat diperlukan agar metode ini dapat berjalan
dengan efektif.
4.Ada beberapa peserta didik yang tidak sepenuhnya memahami pelajaran karena mereka
menganggapnya hanya sebagai aktivitas bermain.
Dengan memahami kelemahan ini, guru dapat menyiapkan strategi yang lebih baik dalam
menggunakan metodemake a match, seperti mengatur kelas agar tetap kondusif dan mempersiapkan
materi serta peralatan dengan lebih matang.
D.Kerangka Pikir/ Kerangka Tindakan
1.Kerangka Pikir
Berdasarkanhasilobeservasiawaldi kelasVpada umumnya pelajaran pendidikan agama
islamdiajarkan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok.Dalam proses
pembelajarangurulebihaktifdaripadapesertadidik.Dalamhalinipesertadidik sulit menerima
21
Lie,Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, 55.

21
materi pelajaran. Peserta didik pun menjadi kurang aktif dalam menjawab dan mengerjakan soal-
soal yang diberikan guru dan sulit dalam menyerap materipelajaran.Melihatsituasidemikian,perlu
diadakannyaperbaikandalamproses pembelajaran.Pembelajarandapatditingkatkandengan
menerapkanstrategidanmodel pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat dan hasil belajar
peserta didik. Adapun alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model
pembelajaranMake a Match.
Metode pembelajaranMake a Matchmerupakan salah satu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik karena strategi pembelajaran ini menuntut peserta didik
untuk bekerja samamencari pasangan kartu sambil belajar mengenai materikelas V“Indahnya
HidupDamaiDalam Kebersamaan Sub MaterimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-
Baqarah/2:256”dalam suasan yang menyenangkan, teknik ini dapat diguanakan dalam semua mata
pelajaran dan dapat digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik.Melaluipenggunaanmetode
pembelajaranmakeamatchdiharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga
memudahkan tercapainya tujuan belajar. Untuk memberikan arahan dalam melaksanakan penelitian
ini, maka peneliti menyusun kerangka pikir sebagai berikut:
Gambar1.1KerangkaPikir
KondisiAwal Tindakanyang
dilakukan
Tujuanyangdicapai
Menerapkan metodemake
a matchpadamateri
Indahnya Hidup Dalam
KebersamaandiKelas V
SD Negeri 7 langgikima.
Meningkatnya hasil
belajar peserta didik
kelasVIIdiUPTSMP
Negeri 2 Parepare
pada pembelajaran
PAI
1.Metode yang digunakan
dalam pembelajaran PAI
adalah metode ceramah,
tanya jawab,dandiskusi.
2.Pesertadidiksulit menerima
materimengartikanQ.S. Ali
‘Imrān/3:64 dan al-
Baqarah/2:256.
3.Rendahnya
hasilbelajar peserta
didik.

22
2.Kerangka Tindakan
Penelitian inimemiliki rangkaian tahap tindakan penelitian dari awal hingga akhir. Menurut
Arikunto mengatakan: Ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan yaituperencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hubungan keempat tahapan ini menunjukan sebuah
siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang yakni:
1)Perencanaan (Planning)
a.MenyusunRencanaPelaksanaanPembelajaran(RPP)yangakandigunakan sebagai pedomana
pada materi indahnya hidup dalam kebersamaansub materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64
dan al-Baqarah/2:256dengan metodeMake a Match.
2)Membuatdanmenyiapkansoaltes evaluasiuntuksiklusI.
3)Menyiapkankuncijawabanuntuksoaltes evaluasisiklusII.
4)Membuat kartusoal (potongan ayatQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256)dan jawaban
(potongan arti ayatQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256)yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran PAI dengan metodemake a match.
5)Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitasguru dan peserta didik, serta mengukur
hasil belajar peserta didikpada materi indahnya hidup dalam kebersamaansub materi
mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256pada siklus I.
6)Berkonsultasi dengan gurulain/ teman sejawatterkait pelaksanaan proses pembelajaran PAI
dengan menggunakan metodemake a match.
2)Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan (RPP) yang telahdisiapkan
antara lain:
a.KegiatanAwal
Guru memberikan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik, membuka
pelajaran dan berdoa, menyanyikan lagu nasional, membiasakan membaca surah-surah pendek,

23
memberikan motivasi berupaice breaking, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan
pertanyaan pemantik, memberikan materi pembelajaran dan memberikan gambaran mengenai
metode pembelajaranmake a match.
b.KegiatanTengah
1.Gurumembagikankartusoal(potongan ayatQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 danal-Baqarah/2:256)dan
jawaban(potongan arti ayatQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256)padamasing-
masingkelompok.
2.Pesertadidikbersama kelompokmencaridan mencocokankartusoaldanjawabandarikartu
yangtelahdi acak, kemudianmenyusunnya ke dalam kolom lembar LKPD dan menempelkan
pada kertas karton.
3.Setelahberhasilmenemukandan mencocokanpasangan kartu peserta didik bersama
kelompokmempresentasikankartu yang telah di susun. Peserta didik lain dipersilahkan
untukmemberikankomentardanpertanyaan.Kemudian guru memberikan konfirmasi
mengenai isi kartu dan penguatan terhadap jawaban peserta didik.
4.Kemudian guru memberikantepuk tangankepada tigakelompokyangtelah berhasil
mencocokan kartu soal dan jawabandengan benar.
c.KegiatanAkhir
1.Gurumenyimpulkanmateriyangtelahdipelajari.
2.Gurumemberikanevaluasiterhadaptingkatpenguasaanmaterikepada peserta didik.
3.Pengamatan (Observasi)
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengumpulkaninformasi-informasitentangproses
pembelajaranyangdilakukanolehgurusesuaidengan tindakan yang telah disusun.Dalam hal ini,
observermencatat berbagai kekuatan dan kelemahan yang dilakukan guru dalam melaksanakan
tindakan, sehinggahasilnyamenjadirefleksibagigurudalampenyusunanrencanaulang memasuki
siklus berikutnya.

24
Observasi dilakukan ketika peneliti melaksanakan proses belajar mengajar yang merupakan
tindakan perbaikan. Observasi dilakukan sebagai upaya merekam seluruh peristiwa dan kegiatan yang
dilakukan selama tindakan berlangsung.Dalam hal iniobservermengamati aktivitas belajar peserta
didik selama proses pembelajaran berlangsung.
4.Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan
dilakukan. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki,
sehingga dapat dijadikandasar dalam penyusunan rencana ulang.
Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan pelaksanaan tindakan.
Apabila dalam pelaksanaannya terdapat kekurangan maka diperlukan adanya refleksi untuk melakukan
perbaikan pada pertemuanberikutnya.

25
BAB III
METODOLOGIPENELITIAN
A.Jenisdan LokasiPenelitian
a.Jenis Penelitian
Penelitian ini mengadopsi jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dikenal juga
sebagaiClassroom Action Research, yaitu sebuahpendekatan penelitian yang dilakukan
langsung di kelas untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan meningkatkan proses
pembelajaran secara sistematis.
22
Penelitian tindakan kelas adalah bentuk penelitian yang
dilakukan di kelas, terdiri dari beberapa siklus, dan biasanya digunakan untuk mengatasi
permasalahan pembelajaran di kelas. Penelitian ini melibatkan penerapan perlakuan atau
tindakan tertentu pada kelas yang menjadi objek penelitian. Ciri khas dariPTK initerletak
pada adanya intervensi atau tindakan khusus yang ditujukan untuk meningkatkanhasil belajar
siswa melalui penenrapan metodeMake A Matchpada materi indahnya hidup dalam
kebersamaan sub materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.sehingga
dengan demikian adanyapeningkatan kualitas pendidikan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah model penelitian yang diperkenalkan oleh
Kemmis dan Taggart. PTKinidilakukan di kelas dengan pendekatan reflektif, bertujuan untuk
meningkatkan kinerja gurudalam proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan pada
hasil belajar siswa.Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam bentuk kegiatan yang
berlangsung secara siklus, dengan setiap siklus terdiri dari empat tahapan utama, yaitu
perencanaan, pelaksanaan,pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini biasanya mencakup dua
22
Suyadi,Panduan Penelitian Tindakan Kelas(Yogyakarta: Diva Press, 2010), 17.

26
siklus dalam keseluruhan pelaksanaannya, dimana setiap siklus dirancang untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya.
b.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian inidilaksanakan di Kelas V SD Negeri 7 Langgikima Kabupaten Konawe
Utara yang terletak di jalan trans SulawesiDesa Polo-polora. Penelitian ini akan dilaksanakan di
ruang kelas V atas dasar identifikasi masalah dari hasil studi pendahuluan, antara lain masalah
hasil belajar siswa pada mata Pelajaran PAI materi Indahnya hidup dalam kebersamaan sub materi
mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.
B.Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (Mixed Methods), dengan
jenis penelitian tindakan kelasyang bertujuan meningkatkan hasil belajarsiswa pada materi
indahnya hidup dalam kebersamaansub materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-
Baqarah/2:256melalui penerapan metodeMake A Match.Pendekatankualitatifdigunakan untuk
menganalisis proses pembelajaran dan interaksi siswa selama penerapan metodeMake A Match.
Sedangkan pendekatan kuantitaif digunakan untuk mengukur perubahan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah penerapan metode, fokus pada analisis data tes hasil belajar, yang dihitung
dalam bentuk skor dan persentase ketuntasan.
C.Desain Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan ini meliputi empat tahapan pada setiap siklus sebagaimana pendapat
Kemmis dan McTaggart yang menjadi acuan PTK yaitu:

27
Gambar2.1
Desain PTK Menurut Kemmis dan McTaggart
Pelaksanaan PTK ini menggunakan penelitian Kemmis dan McTaggartadalah ahli yang
sangat dikenal dalam bidang Penelitian Tindakan Kelas (PTK)yang mengembangkan penelitian
empat tahappada setiap siklus yaitu perencanaan, Tindakan, observasi dan refleksi.
SIKLUSI
1.Perencanaan
a)MenyusunRencanaPelaksanaanPembelajaran(RPP)yangakandigunakan sebagai
pedomana dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metodeMake a Match.
b)Membuatdanmenyiapkanlembarkerjasiswa(LKS)untuksiklusI.
c)MenyiapkankuncijawabanuntuksoalsiklusII.
d)Membuat kartu soal dan jawaban yang akan digunakan dalam proses pembelajaran PAI
dengan metodemake a match.
e)Menyiapkan lembar observasiuntuk mengamati aktivitasguru dan peserta didik, serta
mengukur hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

28
pada siklus I.
f)Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran PAI terkait pelasanaan proses pembelajaran PAI
dengan menggunakan metodemake a match.
2.Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan (RPP) yang telah disiapkan
antara lain:
a)KegiatanAwalGuru memberikan salam, menanyakan kabardan mengecek kehadiran peserta
didik, membuka pelajaran dan berdoa, kemudian memberikan motivasi, menyampaikan tujuan
pembelajaran dan materi pelajaran, melakukan appersepsi, dan memberikan gamabaran
mengenai metode pembelajaranmake a match.
b)KegiatanTengah
1)GurumembagikankartusoalpadakelompokAdankartujawabanpada kelompok A.
2)Peserta didik yang dapat menemukan pasangan kartu dengan tepat sebelum waktu yang
disediakan habis, dipersilahkan duduk di kursi depan. Sedangkan peserta didik yangbelum
dapat menemukan pasangan kartu hingga kartu habis berada di kursi belakang.
3)Setelah menemukan pasangan kartu peserta didik bersama pasangannyamempresentasikan
kartu yang didapat. Peserta didik lain dipersilahkanuntukmemberikankomentardan
pertanyaan.Kemudian guru memberikan komfirmasi mengenai isi kartu dan penguatan
terhadap jawaban peserta didik.
4)Kemudian guru memberikan hadiah kepada tiga pasang peserta didik yang dapat menjawab
pertanyaan dengan cepat dan tepat.
c)KegiatanAkhir
1)Gurumenyimpulkanmateriyangtelahdipelajari.
2)Gurumemberikanevaluasiterhadaptingkatpenguasaanmaterikepada peserta didik.

29
3.Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan informasi-informasi
tentangprosespembelajaranyangdilakukanoleggurusesuaidengan tindakan yang telah
disusun. Dalam hal ini, observer mencatat berbagai kekuatan dan kelemahan yang
dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehinggahasilnyamenjadirefleksibagi
gurudalampenyusunanrencanaulang memasuki siklus berikutnya.
4.Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama
tindakan dilakukan. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu
diperbaiki, sehingga dapat dijadikandasar dalam penyusunan rencana ulang.
Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan pelaksanaan
tindakan. Apabila dalam pelaksanaannya terdapat kekurangan maka diperlukan adanya
refleksi untuk melakukan perbaikan pada pertemuanberikutnya.
SIKLUS 2
Berdasarkan hasil refleksi di siklus 1, maka pada kegiatan siklus 2 ini akan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus 1. Tahapan-tahapan siklus 2 sama dengan siklus
1 dengan masih melanjutkan keguatan prosespembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
dasar yang dipelajari yaitu materi indahnya hidup dalam kebersamaansub materimengartikan
Q.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256melalui penerapan metodeMake A Match.
F.SumberData
Dalam penelitian ini mengambil dari dua sumber data yaitu data primer dan data skunder
sebagai subyek sumber data di peroleh yaitu:

30
1.Data primer yaitudata yang dikumpulkan langsung dari sumber pertama, yang dalam hal ini
berhubungan langsung dengan proses pembelajaran yang sedang diteliti.Dalam hal ini
sumber data primer yaitu siswa kelas V SD Negeri 7 Langgikima, data yang di kumpulkan
berupa tes hasilbelajaraspek kognitif,afektif,psikomotorikdengan menggunakanmetode
Make a Matchpadamateriindahnya hidup dalamkebersamaansub materimengartikanQ.S.
Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.
2.Data skunderyaitu data yang diperoleh dari sumber lain yangdikumpulkan langsung
penelitiansebagai kelengkapan data. Data ini mendukung dan memberikan konteks
tambahanterhadap data primer yang telah dikumpulkan.Data ini berupa dokumen-dokumen
terkait penelitian seperti RPP, hasil obervasi guru dan siwa menggunakan metode Make A
Match, materi ajar,dan hasil tes belajar siswakelas V SD Negeri 7 Langgikima.
D.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dan disesuaikan dengan
masalah penelitian, antara lain: angket, observasi, wawancara, tes, analisis dokumen.
23
Berdasarkan jenis masalah dan data penelitian yang bersifat kualitatif, maka digunakan
wawancara, observasi, dan studi dokumenter sebagai metode pengumpulan data.
2.Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan
data dengan jalan mengadakan (melakukan) pengamatan (penginderaan) terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung.Observasi dapat mengukur hasil dan proses pembelajaran, misalnya tingkah
laku peserta didik dalam proses pembelajaran, tingkah laku pendidik saat mengajar, partisipasi
23
Sudaryono, Metodologi Penelian (Cet. I; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017), h. 205.

31
peserta didik dalam simulasi dan saat menggunakan alat peraga pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Dalam penelitianini dilakukan pengamatanmengenaipenerapan metodeMake A Match
dalammeningkatkan hasilbelajarpadamateri indahnya hidup dalam kebersamaan sub materi
mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256diKelasVSDNegeri7 Langgikima,
sertaaktivitas belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metodeMake a Match,dan pengamatan partisipasi peserta didik dalam proses
pembelajaran.
3.Tes Hasil Belajar
MenurutSanjayaTesadalahinstrumentpengumpulandatayangdigunakanuntuk mengukur
kemampuanpesertadidikdalamaspekkognitifatautingkatpenguasaan materi pembelajaran.
24
Tekniktesyangdigunakandalampenelitianiniadalahtesformatifbentukpilihan gandauntuk
mengukurkemampuanberpikirdanhasilbelajarpesertadidikdalam menjawab soal. Tes formatif
dilakukan padasetiap akhir siklus.
4.Wawancara
Wawancara (interview) digunakan sebagai metode pengumpulan data, didasarkan pada
pendapat Sugiyono, bahwa wawancara digunakan bila peneliti ingin mengetahui laporan tentang diri
(self-report) terutama pengetahuan,dan/atau keyakinan pribadi dari responden yang berjumlah
sedikit atau kecil.Atas dasar itu, maka digunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data
untuk mengungkap informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman informan tentangpenerapan
24
MuhammadAfandi,dkk,ModeldanMetodePembelajaranDiSekolah(Semarang: UNNISULA PRESS, 2013).

32
MetodeMake A Matchuntukmeningkatkan hasilbelajarpadamateri indahnya hidup dalam
kebersamaan sub materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan beberapa siswa untuk mengetahui
tingkat keberhasilan setelah dan sesudah pembelajaran di laksanakan dengan menggunakan metode
Make A Match.
5.Dokumentasi
Teknik ini merupakancara mengumpulkandata yang menghasilkan catatan yang penting dan
berhubungan dengan apa yang akan diteliti. Data yang dikumpulkan berupa data berbentuk catatan
dan berbentuk gambar. Dalam penelitian ini, dokumentasi bertujuan untuk menangkap suasana kelas,
berupa foto prosespembelajaran, hasil tes, hasil kerja kelompok dalam mencocokan kartu metodeMake
A Match, lembar observasi, sertadokumen lain yang dapat mendukung kelengkapan penelitian ini.
E.Instrument Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti agar
memudahkan baginya mengumpulkan data secara sistematis.Atas dasar itu, dipilihLembar observasi,
pedoman wawancara, tes hasil belajar, dan lembar refleksi.
1.Lembar observasi
a.Lembar Observasi Aktivitas Pendidik
Adapun yang menjadi lembar observasi dalam penelitian ini yaitu lembaran yang berisikan
segala macam kegiatan pendidik yang meliputi beberapa indikator diantaranya menjelaskan,
Membimbing, mengarahkan, dan mengawasi. Adapun dilakukannya observasi ini yaituuntuk
mendapatkan data tentang efektifitas penerapan metodemake a matchpada materi pembelajaran.

33
b.Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik
Alat untuk mengukur aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Data
aktivitas peserta didik ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas peserta didik selama pembelajaran.
Adapun yang menjadi lembar observasi dalam penelitian ini yaitu lembaran yang berisikan segala
macam kegiatan peserta didik yang meliputi beberapa indiator diantaranya seperti mendengarkan
dan melaksanakan apa yang diperintahkan pendidik dalam menggunakan metode pembelajaran
make a match.
2.Pedoman wawancara
Wawancara merupakan Teknik pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan
verbal kepada informan dengan tujuan untuk menggali informasi terkait data-data yang dibutuhkan
yang memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti Menyusun beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian yang kemudian diajukan kepada informan dengan tujuan agar peneliti
mendapatkan informasi terkait penerapan metodeMake A Matchdalam meningkatkan hasil belajar
siswa padamateriindahnya hidup dalam kebersamaan sub materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64
dan al-Baqarah/2:256di kelas V SD Negeri 7 Langgikima.Pertanyaan diajukan oleh salah satu guru
kelas untuk mengetahui respon mengenai metode pembelajaranMake A Matchyangditerapkan pada
proses pembelajaran. Pertanyaan juga diajukan oleh salah satu peserta didik kelas V guna mengetahui
bagaimana cara atau metode yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran serta untuk
mengetahui apakah dengan penerapan metodeMake A Matchdapat diserap atau tidak oleh peserta
didik.

34
3.Tes Hasil Belajar
Menurut Sanjaya, tes merupakan alat pengumpulan data yang dipakai untuk mengukur kapabilitas
siswa dalam dimensi kognitif atau Tingkat penguasaan materi Pelajaran.
25
Dalam penelitian ini tes yang diguanakan adalah tes yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah
soal 10 nomor yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir pembelajaran yang bertujuan untuk
mengukur sejauh mana pemahaman siswa terkait materi yang telah dipelajari melalui penerapan metode
pembelajaranMake A Matchpada proses pembelajaran. Adapun cara yang digunakan dalam setiap
jawaban benar akan mendapatkan skor10, sedangkan jawaban salah akan mendapatkan skor 0.
4.Lembar Refleksi danDokumentasi
Lembar refleksidigunakan untuk medapatkan refleksi proses pembelajaran dan hasil yang
dicapai pada setiap siklus. Lembar ini mencatat aspek yang berhasil diterapkan dan hal-hal yang perlu
diperbaiki pada siklus berikutnya.
Dokumentasi pada penelitian ini merupakanmetode pengumpulan data yang menghasilkan
infromasi yang signifikan dan terkait dengan subjek penelitian. Data yang dikumpulkan dalam bentuk
catatan dan berupa gambar. Dalam penelitian ini, dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran
situasi dalam kelas, yang diabadikan dalam bentuk foto-foto ataupun video proses pembelajaran.
1)Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil pembelajaran yang
diperoleh dari pelaksanaan metodeMake A Matchpada materiindahnya hidup dalam kebersamaan sub
materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256. Data yang dikumpulkan di olah dengan
pendekatan kauntitatif berupa angka dan kuantitatif berupa deskripsi yang memberikan gambaran dari
efektivitas metode pembelajaran yang digunakan.
25
Afandi, M., Chamalah, E., Wardani, O. P., & Gunarto, H. (2013). Model dan metode pembelajaran. Semarang:
Unissula.

35
1.Analisis data kualitatif
Data yang dikumpulkan, baik melalui observasi, dokumentasi, wawancara, berbentuk kalimat
atau kata-kata yang diperoleh dari narasumber, data ini kemudian dianalisis menggunakan metode
analisis deksriptif kualitatif.Adapaun Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisis
data tersebut antara lain:
a.Reduksi data (Data Reduction)
Reduksi data melibatkan kegiatan merangkum, memilih informasi yang paling penting, dan
memfokuskanpada aspekyang relevan. Tujuan reduksi data adalah untuk menyederhanakan data
agar lebih mudah dipahami. Reduksi data juga dianggap sebagai bentuk analisis yang melibatkan
pemilihan, focus, eliminasi dan pengaturan data dalam cara yang memungkinkan untuk
menggambarkan dan memverifikasi Kesimpulan akhir. Setelah seMua data terkumpul dalam
penelitian ini, data dipilih dan difokuskan pada inti yang dianggap penting untuk disertakan dalam
laporan penelitian ini, sementara data yang tidak relevan dibuang. Dengan demikian, data tersebut
dapat dikendalikan dan dipahami.
b.Penyajian data (Data Display)
Penyajian data adalah prosespenyusunan secara sistematis informasi secara sistematik dalam
rangka memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai temuan penelitian. Penyajiandata dimaksudkan
agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat Gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian
tertentu dari penelitian.
26
Pada penelitian ini data yang telah terorganisir disajikan dalam bentuk
deskripsi informasi yang sistematis dalam bentuk narasi dan tabel.
26
Arifin, Z. (2012). Penelian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 173.

36
c.Penarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan ini dilakukan setelah kegiatan analisis data yang berlangsung di
lapangan maupun setelah selesai dilapangan. Selain itu penarikanKesimpulan ini harus
berdasarkan analisis data. Baik yang berasal dari catatn lapngan, observasi, wawancara, lembar
refleksi, dokumentasi dll.yang didapat dari hasil penelitian dilapangan.
2.Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh melalui hasil tes yang terdiri dari pretest dan post test. Perhitungan
skor tes diperoleh dari analisis hasil belajar dari siklus 1 dan siklus 2. Jumlah soal tes terdiri dari 10
soal pilihan ganda yang mengukur kognitif siswapada materi indahnya hidup dalam kebersamaan sub
materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 danal-Baqarah/2:256.
2)Adapun rumus dalam mencarinilai rata-ratasiswayaitu:
X=


Keterangan:
X =Nilairata-ratasiswa
∑X=Jumlahtotalnilaisiswa
∑N=Jumlahtotalsiswayangdinilai
3)Rumus persentase ketuntasan belajarsiswa:
P=


X100%
Keterangan:
P =Persentaseketuntasanbelajarsiswa
∑T =Jumlahsiswayangtuntasbelajar
∑N =Jumlahsiswa

37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian
Penelitian inimenggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas V
SD Negeri 7 Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, SulawesiTenggara. Jumlah keseluruhan
peserta didik kelas V SD Negeri 7 Langgikima menjadi sampel penelitian yaitu berjumlah 12
orang.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah melakukan observasi awalsebelum
memasuki siklus pertama ada beberapa permasalahan yang dijumpai oleh peneliti selama
pembelajaran yang dilaksanakanoleh gurusebelum peneliti melakukan siklus. Permasalahan
yang diperoleh antara lain adalah sebagai berikut :
1)Hasil belajar siswa pada mata Pelajaran PAI pada materi indahnya hidup dalam kebersamaan
belum maksimal terutama pada sub materi mengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-
Baqarah/2:256.
2)Guru hanya menggunakan metode ceramah dan mencatat
3)Hasil belajar siswa masih di bawahKKM.
Daribeberapa permasalahan yang dijumpai oleh peneliti, berdasarkan hasil pengamatan
ini maka dapat disimpulkan bahwa rendahnyahasil belajar PAI siswa disebabkan oleh
permasalahan tersebut. Adapun hasil assesmen diagnostikkognitif dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

38
Tabel1.1Hasil asesmen diagnostik kognitif Pra Siklus
No Nama KKM
Nilai
(x)
Keterangan
KeteranganTuntas
Belum
Tuntas
1ABD. FAIZ ARRAHMAN 75 75 √ - Tuntas
2ADNAN 75 65 - √ BelumTuntas
3ALISAH QHAISARA BUTU S. 75 80 √ - Tuntas
4FIDA DWI APRILIANI 75 70 - √ BelumTuntas
5MUH. AQTA ANUGRAH 75 75 √ - Tuntas
6MUH. RIKAL SAPUTRA 75 60 - √ BelumTuntas
7NUR AISA 75 50 - √ BelumTuntas
8NUR AUREL 75 75 √ - Tuntas
9NUR SYIFA A. 75 65 - √ BelumTuntas
10SHAFIYAH RAHMAWATI 75 80 √ - Tuntas
11SITI KHADIJAH 75 55 - √ BelumTuntas
12VEBY CAHYANI 75 50 - √ BelumTuntas
Jumlah 800
Rata-rata 67
Kategori Kurang
Siswayangtuntas 42%
Siswayangbelumtuntas 58%
Nilairata-ratadarihasilsebelumtindakanadalah67dengannilaiterendah50dannilai
tertinggiadalah80.7siswamendapatnilaidibawahnilaistandarKKM 75,danhanya5siswa
yangmendapatnilaidiatasstandarketuntasan.Jikadihitungberdasarkan persentaseketuntasan
belajarmakahanya42%siswayangtuntasbelajar.
1.Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Siklus1
Kegiatan pembelajaran padasiklus 1 dilakukan sebanyak satu kali pertemuan, setiap awal
pertemuan peneliti memberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa

39
sebelumpenerapan metodeMake A Matchpada pembelajaran, setelah itu peneliti memberikan
post testuntuk mengetahui nilai hasil belajar siswa setelah diberikan metodeMake A Match.
a.Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus ini dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang
terdapat disekolah. Kemudian menyusun modul ajar denganmenggunakan model pembelajaran
ProjectBased Learning (PjBL)dengan metodeMake A Matchpada materi ajar yakni indahnya
hidup dalam kebersamaan sub materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-Baqarah/2:256
yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD). Selanjutnya modul ajar yang telah
dibuat didiskusikan dengan rekan sejawat terkait pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan
selanjutnya adalah menyiapkan soal test awal (pretest) dan soal testakhir (postest), membuat
instrumen penelitian,membuat lembar observasi peserta didik,lembar refleksi dan dokumentasi.
Penelitian dilaksanakan di kelas V yang berjumlah12orang peserta didik, yang kemudian
di bagi menjadi3kelompok dengan jumlah masing-masing anggota kelompok berjumlah4
orang. Penentuan kelompok dilakukan berdasarkan hasilpretestdan pengetahuan awal peserta
didik. Pengelompokan ini dipergunakan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok
pada saat diskusi berlangsung di dalam kelas. Pada tahap ini, peneliti ingin mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakanmetodeMake A Matchdalam proses pelaksanaannya mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b.Pelaksanaan Tindakan
Siklus pertama ini dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pertemuan pertama yaitu
mengerjakan soal test awal (pretest) yang diikuti12peserta didik guna untuk menyiapkan peserta
didik dalam proses belajar. Setelah mengadakan pretest, dilanjutkan dengan membahas materi

40
indahnya hidup dalam kebersamaan sub materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 dan al-
Baqarah/2:256. Sedangkan pelaksanaan posttest dilakukan pada akhir pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada kamis, 25Desember2024dikelasVSDNegeri7
Langgikimadengan materimengartikanQ.S. Ali ‘Imrān/3:64 danal-Baqarah/2:256pada BAB
IV dengan judul materiindahnya hidup dalam kebersamaan, kegiatan pembelajaran pada tahap
ini antara lain:
TujuanPembelajaran :Peserta didikmampu mengartikan Q.S. Ali ‘Imrān/3: 64 dan al-
Baqarah/2: 256 dengan benar.
Model Pembelajaran :Project Based Learning
Metode Pembelajaran :Make A Match
Tabel1.2Rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklusI
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1.Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
menanyakan kabar peserta didik.
2.Guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama
dipimpin oleh ketua kelas
3.Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan
mengabsen.
4.Guru mengajak peserta didik melakukan pembiasaan
membaca surat-surat pendek
5.Guru memberikan ice breaking sebagaimotivasi bagi
peserta didik
6.Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu nasional
“Dari sabang sampai merauke” untuk menanamkan jiwa
nasionalisme.
7.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10Menit
Kegiatan inti
Sintak 1 ”Penentuan pertanyaan mendasar”
1.Guru membagipeserta didik menjadi 3 kelompok yang
terdiri dari 3-4peserta didik.
2.Guru memberikan pertanyaan pemantik guna mengetahui
sejauh mana pengetahuan awal peserta didik
60Menit

41
Apakahkaliantahu artiQ.S.Ali ‘Imran/3: 64 dan al-
Baqarah/2: 256?
Apa kalianpernah menulis kaligrafi yang indah?
Apa makna keindahan dalam tulisan kaligrafimenurut
kalian?
3.Guru menampilkan video mengenai Q.SAli ‘Imran/3: 64
dan Q.S al-Baqarah/2: 256 tentang:
Terjemahan arti Q.S. Ali 'Imran/3:64 dan Q.S. Al-
Baqarah/2:256https://youtu.be/hdJFeIjM-3Q?si=ukzZn-
ryfjWxr9Nn
4.Peserta didik menyimak dan mengamati video yang di
tampilkan.
5.Guru memberikan penjelasan mengenaiartiQ.S. Ali-
Imran/3: 64 dan Q.S. al-Baqarah/2: 256di slide power point.
6.Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentangarti
Q.S.Ali ‘Imran/3: 64 dan al-Baqarah/2: 256.
Sintak 2 ”Mendesain Rencana Produk”
1.Guru membagikan kartu soal (potongan ayat) dan kartu
jawaban (arti ayat) pada semuakelompok masing-masing
mendapatkan kartu soal dan jawaban yang telah di acak,
LKPD untuk menyusun dan mencocokan kartu, kertas karton
untuk menempelkan LKPD yang telah selesai di kerja.
2.Guru menjelaskan cara mencocokan dan menyusun kartu ayat
dan artikepada peserta didik
3.Peserta didik didorong untuk menyampaikan
(Mengumpulkan informasi)apa yang ia ketahui setelah
melihat dan mendengarkan penjelasan.
Sintak 3 ”Mengkoordinir waktu pengerjaan”
1.Guru menjelaskan waktu pengerjaan pencocokan kartu dan
pengerjaan projek dalam waktu 40 menit dengan pembagian
tugas seperti mencari kartu soal dan jawabandanmenyusun
di LKPD.
2.Guru mengarahkan peserta didik untuk menentukan tugas
masing-masing individu pada setiap kelompok.
3.Peserta didik bekerjasama mencocokan dan menyusun kartu
arti ayat dengan benar di kertas karton di pandu oleh guru.
Sintak 4”Memantau kinerja proyek dan monitoring
keaktifan”
1.Pesertadidik secara berkelompokmulaimemasangkansoal
(potongan ayat) dan jawaban (potongan arti ayat)yang ada
dikartusecara berkelompok tentangartiQ.S.Ali ‘Imran/3:
64 dan al-Baqarah/2: 256dengan waktu yang telah
ditentukan.

42
2.Gurumemantau proses kerja, memberikan arahan dan
memastikan setiap siswaberkontribusi dan bekerjasama
dalam Menyusun potongan arti dan ayatQ.S.Ali ‘Imran/3:
64 dan al-Baqarah/2: 256dengan benar.
3.Guru membimbing peserta didik jika mendapatkan
kesulitan.
Sintak 5 ”Menguji hasil”
1.Setiap kelompok maju dan mempresentasikan hasil
kelompoknya tentangartiQ.S.Ali ‘Imran/3: 64 dan al-
Baqarah/2: 256.
2.Guru mengevaluasi hasilpresentasisetiap kelompok
3.Peseta didik dipersilahkan menanggapi dan memberikan
masukan mengenai hasil proyek kelompok yang tampil.
Sintak 6 ”Mengevaluasi Produk”
1.Guru menilai hasilproyeksetiap kelompok.
2.Guru memberikan penghargaan berupa apresiasi tepuk
tangan untuk seluruh peserta didik.
Penutup
1.Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan tanyajawab
tentang materi hari ini.
2.Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan hasil
materi pembelajaran
3.Gurumemberikan tes evaluasi akhir kepada peserta didik
sebagai ukuran pemahaman tentang materi yang telah pelajari
pada pertemuan.
4.Guru mengajukan pertanyaan refleksikepada peserta didik
5.Gurumenyampaikan rencana materi pada pertemuan
selanjutnya.
6.Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih
giat belajar.
7.Guru menutup pembelajarandengan berdoa bersamadan
mengucapkan salam.
10menit
c.Tahap Pengamatan
1.Hasil Observasi Pertemuan aktivitas guru
Berdasarkan pengamatan dari observasi mengenai aktifitas guru pada saat melakukan
tindakan kelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.3Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Skor

43
No. Indikator/AspekYangDiamati 1234
Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan (10menit)
1.Gurumembukapelajarandenganmengucapkansalamdan
menanyakan kabar
4
2.Guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama sebelum
kegiatan belajar di pimpinoleh ketua kelas.
4
3.Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan mengabsen 4
4.Guru mengajak peserta didik untuk melakukan pembiasan
membaca surah-surah pendek.
3
5.Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu nasional 4
6.Guru memberikanice breakinguntuk memotivasi siswa 2
7.Guru melakukan ulasan materi pada pertemuan sebelumnya 2
8.Gurumenjelaskantujuanpembelajaranyangakandicapai. 4
IIKegiatanInti
9.Gurumengorganisasisiswabelajardengan membentuk
Kelompok.
4
10.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik 3
11.Gurumenyampaikan materi pembelajaran melalui video belajar
dan slide power point
4
12.Guru membagi kartumake A matchdan LKPD kepadapeserta
didik
4
13.Gurumenjelaskanlangkah-langkahmetodepembelajaranmake a
matchcara mencocokan kartu arti dan ayat.
3
14.
Guru membimbing dan memonitoring kegiatan setiap kelompok 4
15.Guru mengevaluasi hasil kerja kelompokpeserta didik 4
16.Gurumelakukan penilaian secara autetik terhadap aktivitas yang
telah dikerjakan oleh peserta didik secara individua tau
kelompok
3
IIIPenutup
17. Guru mengajak siswa menanyakan tentang materi yang belum
dipahami
2
18. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran
3
19. Gurumelakukan tesevaluasi hasil belajar 4
20. Guru dan siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran 3
21. Gurumenyampaikanrencanapembelajaranpada
pertemuan berikutnya
4

44
22. Gurumenutuppelajarandenganmengucapkanberdoa dan salam 4
JumlahSkor 76
Hasil rata-rata 3,4
Kategori Baik
Skorakhirmerupakanhasildarijumlahkeseluruhanskorsesuaidengankriteriasebagaiberikut:
Keterangan:
1=Buruk
2=Kurang
3=Cukup
4=Baik
Jadijumlahskoryangdiperolehdaripengamatanaktivitasgurudalampembelajaran
yaitusebesar76,denganhasilrata-rata3,4.Makadari keterangankategori penilaiandapat
disimpulkankemampuangurudalammenerapkan metodeMake A Matchtergolongbaik.
2.Hasil observasi aktivitas peserta didik dalampembelajaran
Observasi dilaksanakan selamaproseskegiatanpembelajaran siswa padamateri
indahnya hidup dalam kebersamaan sub materi mengartikanQ.S.Ali ‘Imran/3: 64 dan al-
Baqarah/2: 256dengan menggunakan metodemake a match.Hasil observasi aktifitas peserta didik
dimuat dalam tabel berikut:
JumlahNilaiSkor Kategori
3,5–4,2
2,7–3,4
1,9–2,6
1,0–1,8
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik

45
Tabel 1.4Observasi keaktifan peserta didikSiklus I
No Kegiatan Item
Ket.
1234
1.Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
3
2.Peserta didik bertanyamengenai materi yang belum
dipahami
3
3.Peserta didikmendengarkan arahan dari guru cara
mencocokan dan Menyusun kartu soal dan jawaban
4
4.Peserta didik mencari kartu soal dan jawaban yang telah
teracak dan mencocokan ayatdan arti yang benar
4
5.Peserta didik bekerjasama mengerjakan tugas 4
6.Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas
3
7.Peserta didik memberikan tanggapan kepada kelompok lain
yang tampil
3
8.Pesertadidik menyimpulkan dari hasil presentasi kelompok3
9.Peserta didik memberikan refleksi hasil belajar 3
10.Peserta didik mengerjakan lembar kerja evaluasi 4
Jumlahskor 34
HasilRata-rata 3,4
Kategori Baik
Keterangan:
1=Kurang Baik
2=Cukup Baik
3=Baik
4=SangatBaik
Berdasarkanjumlahskordannilairata-ratayangdiperolehdarisiklusIyaitu34 dengan
nilairata-rata3,4.Dariketerangankategoripenilaianhasilobservasi,makadapatdisimpulkan
JumlahNilaiSkor Kategori
3,5–4,2
2,7–3,4
1,9–2,6
1,0–1,8
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik

46
bahwaaktivitassiswadalammengikuti prosespembelajarandenganmenggunakanmetode
pembelajaranMake A matchtergolongBaik.
3.Data Hasil Tes Siklus I
SetelahdilakukanujiinstrumentsiklusIterhadapprosespembelajarandenganmetode
pembelajaranMake A MatchdenganmodelPjBLmakaditemukanadanyapeningkatan
kemampuansebelumdilaksanakantindakan.HasilbelajarpadamateriIndahnya Hidup dalam
kebersamaansub materi mengartikanQ.S.Ali ‘Imran/3: 64 dan al-Baqarah/2: 256padasiklus I
dapatdilihatpadatabelberikut:
Tabel 1.5Hasil Belajarpeserta didikSiklus I
No Nama KKM
Nilai
(x)
Keterangan
KeteranganTuntas
Belum
Tuntas
1ABD. FAIZ ARRAHMAN 75 80 √ - Tuntas
2ADNAN 75 75 √ - Tuntas
3ALISAH QHAISARA BUTU S. 75 85 √ - Tuntas
4FIDA DWI APRILIANI 75 75 √ - Tuntas
5MUH. AQTA ANUGRAH 75 80 √ - Tuntas
6MUH. RIKAL SAPUTRA 75 70 - √ BelumTuntas
7NUR AISA 75 70 - √ BelumTuntas
8NUR AUREL 75 80 √ - Tuntas
9NUR SYIFA A. 75 80 √ - Tuntas
10SHAFIYAH RAHMAWATI 75 85 √ - Tuntas
11SITI KHADIJAH 75 65 - √ BelumTuntas
12VEBY CAHYANI 75 70 - √ BelumTuntas
Jumlah 915
Rata-rata 76,25
Siswayangtuntas 67%
Siswayangbelumtuntas 33%

47
DarihasilbelajarsiswapadapelaksanaansiklusI,Nilairata-rataadalah76,2dengan nilai
terendah65dannilaitertinggi85,diantaranya4siswamendapatnilaidibawah75dan8siswayang
mendapatnilaidiatas75.Jikadihitungberdasarkanpersentaseketuntasanbelajarmakahanya67
%siswayangtuntas,dan33%siswayangtidaktuntasbelajar.Berdasarkanhasilbelajartersebut,
makadapatdihitungnilairata-ratadanpersentaseketuntasanbelajarsiswa,yaitu:
1)Adapun rumus dalam mencari nilai rata-rata siswa yaitu:
X=


Keterangan:
X =Nilairata-ratasiswa
∑X =Jumlahtotalnilaisiswa
∑N =Jumlahtotalsiswayangdinilai
Diketahui:
∑X = 915
∑N = 12 siswa
Maka X =
X = 76,25
2)Rumus persentase ketuntasan belajar siswa:
P=


X100%
Keterangan:
P =Persentaseketuntasanbelajarsiswa
∑T =Jumlahsiswayangtuntasbelajar
∑N =Jumlahsiswa

48
Diketahui:
Siswa yang tuntas = 8siswa
Siswa yang belum tuntas= 4 siswa
Persentase ketuntasan = P =∑=67 %


Belum Tuntas P = = 33%

Untuk lebihjelasnya,persentaseketuntasanbelajarsiklusIdapatdilihatpadatable
dibawahini:
Tabel1.6
PersentaseketuntasanbelajarsiklusI
Jumlah Persentase Kategori
1
2
≥ 75
≤ 75
8
4
67%
33%
Tuntas
Belumtuntas
DariuraiandiatasmakadapatdiketahuibahwadenganmetodepembelajaranMake A
MatchdalammeningkatkanhasilbelajarsiswapadasiklusImasihtergolongsedangatau
belum dikatakan berhasil.Sudahadapeningkatanhasilbelajarakantetapimasihdibawah
targetyangdiinginkanyaitu85% darijumlahsiswa.Untukitupenelitianiniakandilanjutkan
kesiklusII untukmeningkatkanhasilbelajarberdasarkantargetyangingindicapai.
3)Refleksi
SetelahtindakandarisiklusIselesaidilaksanakan,peneliti dan kolaborator
mengadakanrefleksipermasalahanyangtimbulselamaadanyatindakansiklusI

49
sekaligusmerencanakanpelaksanaantindakanperbaikanyang akandilakukanpada
pembelajaran siklus II.Hasilrefleksitersebutdapatdilihatpadatabeldibawahiniyaitu:
Tabel1.7
PersentaseketuntasanbelajarsiklusI
No Permasalahan Saranperbaikan
1Siswa belumsemuanya
memperhatikan penjelasan
materi
Guruharuslebihmengaktifkan dengan memberikan
semangat siswa berupaice breaking,dan melakukan
pendekatan lebih kepada siswa,mengulas materi
pada pertemuan sebelumnya.
2.Siswa belum semuanya
faham dalammengerjakan
tugas kelompok dengan
mencocokan kartu
Guru harus lebih cermat dalam menjelaskan Langkah-
langkah metode Make A Match dan aturan dalam proses
pengerjaan serta lebih memberikan arahan dan control saat
proses kerja kelompok.
3.Siswa belumsemuanya terlibat
dalam Kesimpulan kelompok
Guru harus lebih mengadakan pendekatan khusus kepada
siswa agar siswa lebih focus dan bersemangat dalam
Kerjasama kelompok dengan begitu siswa akan faham
materi dan aktivitas kegiatan.

50
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 4 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional(Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2003).
Muslich,Shabir.Terjemah Riyadhus Shalihin,Jilid 1(Probolinggo:Karya Toha Putra,2004).
Dhara Atika Putri dan Taufina.“Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Model Make A
Match di Sekolah Dasar”(Jurnal Basicedu 4, no. 3.2020).
Putri.“Penerapan Metode Make A Match pada Mata Pelajaran PAI untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta didik Kelas VII di UPTD SMP Negeri 2 Parepare(Undergraduate thesis.
2023).
Afandi, Chamalah, dan Wardani,Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah(Semarang:
UNISULLA PRESS.2013).
Fauhah, H., & Rosy, B.Analisis model pembelajaran make a match terhadap hasil belajar
siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2).Tahun 2021.
Dhestha Hazilla Aliputri, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Berbantuan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” Jurnal Bidang
Pendidikan Dasar 2, no. 1A. Tahun2018.
Lie,Anita.Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.
2008.
Jamil Suprihatiningrum,Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi(Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013).
Nasution,Didaktik Asas-asas Mengajar(Jakarta: Bumi Aksara. 2010).
Djamarah,Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: suatu pendekatan teoretis psikologis
(Jakarta: Rineka Cipta. 2010).
Winarti,“Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Penyusutan Aktiva
Tetap dengan Metode Menjodohkan Kotak,” Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika
Pendidikan VIII, no. 2. Tahun 2013.
Zaeni,Zaeni dkk., “Analisis Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Teams Gamestournaments
(TGT) Pada Materi Termokimia Kelas XI IPA 5 di 1 SMA N 15 Semarang,” Prosiding
Seminar Nasional & Internasional. Tahun 2017.
Eti Rahmawati, “Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Keaktifan
dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IIS 2 di SMA Negeri 2
Surakarta pada Tahun Pelajaran 2014/2015,” SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant
Vol. 7, no. 2. Tahun2015.
Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012).
Putri dan Taufina, “MeningkatkanKeaktifan Belajar Siswa Melalui Model Make A Match di
Sekolah Dasar,”Jurnal basecedu, Vol 4(3). Tahun 2020.
Sintha Muning Salasih, “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Model Quantum
Teaching Pada Materi Bangun Ruang di KelasV SD Negeri Sangon Kokap Kulon Progo”
(Skripsi, Yogyakarta, 2013).
AhmadTafsir,IlmuPendidikanDalamPerspektifIslam,(Bandung:PTRemajaRosdakarya,
1992).
ZakiyahDarajat,dkk,IlmuPendidikanIslam(Jakarta:BumiAksara,1992).
Suyadi,Panduan Penelitian Tindakan Kelas(Yogyakarta: Diva Press, 2010).
Dimyati dan Mudjono,Belajar dan Pembelajaran(Jakarta: Rineka Cipta, 2002).

LEMBAROBSERVASIKEGIATANGURU DANSISWA(Siklus1)
JudulPenelitian:
Penerapan MetodeMake A MatchUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Materi Hidup Damai Dalam Kebersamaandi Kelas VSDN7 Langgikima Kabupaten
Konawe Utara
A.PetunjukPengisian
1.Observasidilakukan selama prosespembelajarandenganmetodeMake A Match.
2.Beritanda centang(✓)padakolomsesuaihasilpengamatan.
3.Catatan tambahandapatdiisiuntukmemberikanketerangan lebihdetail.
1.LembarObservasi AktivitasMengajarGuru
No. Indikator/AspekYangDiamati
Skor
1 2 3 4
IPendahuluan (10menit)
1.Gurumembukapelajarandenganmengucapkansalamdan
menanyakan kabar

2.Guru mengajak peserta didikuntuk berdoa bersama sebelum
kegiatan belajar di pimpin oleh ketua kelas.

3.Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan mengabsen ✓
4.Guru mengajak peserta didik untuk melakukan pembiasan
membaca surah-surah pendek.

5.Gurumengajak peserta didik menyanyikan lagu nasional ✓
6.Guru memberikanice breakinguntuk memotivasi siswa ✓
7.Guru melakukan ulasan materi pada pertemuan sebelumnya✓
8.Gurumenjelaskantujuanpembelajaranyangakandicapai. ✓
IIKegiatanInti
9.Gurumengorganisasisiswabelajardengan membentuk
Kelompok.

10
.
Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik ✓
11
.
Gurumenyampaikan materi pembelajaran melalui video belajar
dan slide power point

12
.
Guru membagi kartumake A matchdan LKPD kepada peserta
didik

13
.
Gurumenjelaskanlangkah-langkahmetodepembelajaranmake
a matchcara mencocokan kartu arti dan ayat.

14.Guru membimbing danmemonitoring kegiatan setiap kelompok ✓
II
I
Penutup
17.Guru mengajak siswa menanyakan tentang materi yang belum
dipahami

18.Guru membimbing peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran

19.Gurumelakukan tesevaluasi hasilbelajar ✓
20.Guru dan siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran ✓

21.Gurumenyampaikanrencanapembelajaranpada
pertemuan berikutnya

JumlahSkor 76
HasilRata-Rata 3,4
Kategori Baik
Langgikima,17Desember2024
GuruTemanSejawat
IRMAYANTI, S.Pd., Gr.

2.LembarObservasi AktivitasSiswa
No. Indikator/AspekYangDiamati
Skor
1 2 3 4
1.Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru

2.Peserta didikbertanya mengenai materi yang belum dipahami ✓
3.Peserta didik mendengarkan arahan dari guru cara mencocokan
dan Menyusun kartu soal dan jawaban

4.Peserta didik mencari kartu soal dan jawaban yang telah
teracak dan mencocokan ayatdan arti yang benar

5.Peserta didik bekerjasama mengerjakan tugas ✓
6.Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan
kelas

7.Peserta didik memberikan tanggapan kepada kelompok lain
yang tampil

8.Peserta didikmenyimpulkan dari hasil presentasi kelompok ✓
9.Peserta didik memberikan refleksi hasil belajar ✓
10.Peserta didik mengerjakan lembar kerja evaluasi ✓
JumlahSkor 91
5
HasilRata-Rata 76,
25
Siswa yang tuntas 67%
Siswa yang belumtuntas 33%
Langgikima,17Desember2024
GuruPAIBP
NORMAWATI, S.Pd

3.HasilBelajarPesertaDidikPadaSiklusI
No. NamaPesertaDidik KKM Nilai
Keterangan
KeteranganTuntasBelum
Tuntas
1.ABD. FAIZ ARRAHMAN 75 80✓ Tuntas
2.ADNAN 75 75 ✓ BelumTuntas
3.ALISAH QHAISARA BUTU S. 75 85 ✓ BelumTuntas
4.FIDA DWI APRILIANI 75 75✓ Tuntas
5.MUH. AQTA ANUGRAH 75 80✓ Tuntas
6.MUH. RIKAL SAPUTRA 75 70 ✓ BelumTuntas
7.NURAISA 75 70 ✓ BelumTuntas
8.NUR AUREL 75 80 ✓ BelumTuntas
9.NUR SYIFA A. 75 80✓ Tuntas
10
.1
1
SHAFIYAH RAHMAWATI 75 85
11SITI KHADIJAH 75 65
12VEBY CAHYANI 75 70
JumlahTotalNilai 610
Rata-Rata 68
PesertaDidikYangTuntas 44%
PesertaDidikYangBelumTuntas 56%
Langgikima,17Desember2024
GuruPAIBP
NORMAWATI, S.Pd

InstrumenSoalTesHasilBelajar
MataPelajaran:Pendidikan AgamaIslamdanBudiPekerti(PAIBP)
Kelas :VSD
Materi :MengartikanQ.SAli ‘Imran/3: 64 dan Q.S al-Baqarah/2: 256?
Waktu :30menit Nama :
PetunjukPengisian
1.Bacalahsetiapsoaldengansaksama.
2.Pilihlahsatujawabanyangpalingtepatdengan caramemberitandasilang(X)padahurufA,
B,C,atauDdilembarjawabanyangdisediakan.
3.Periksakembalijawaban Andasebelummengumpulkanlembarjawaban.
4.Kerjakansoalinidenganjujurdanpenuhtanggungjawab.
SoalTes
1.
2.
3.Apa pesan utama yang terkandung dalam Q.S. Ali 'Imran/3:64?
a. Tidak ada paksaan dalam agama
b. Menyeru kepada kesatuan dalam beribadah kepada Allah
c. Beriman kepada seluruhkitab yang diturunkan Allah
d. Menyembah berhala untuk mendapat perlindungan
4.Arti dari penggalan ayat berikut adalah
a.Tidak ada paksaan c. ia telah berpegang
b.Maka sungguh d. yang teguh

5.Arti dari penggalan ayat berikut adalah
a.Dan beriman kepada Allah c. dalam agama
b.Maha mengetahui d. Maha Mendengar
6.Q.S. Al-Baqarah/2:256 menegaskan bahwa dalam agama Islam tidak ada...
a.Paksaan untuk beriman
b.Perintah untuk beribadah
c.Tuntunan hidup
d.Larangan perbuatan buruk
7.Ayat Q.S. Ali ‘Imran/3:64 mengajarkan kita untuk menyeru kepada...
a.Permusuhan dan perselisihan
b. Persatuan dalam menyembah Allah
c. Meninggalkan agama yang dianut
d. Hidup dalam perpecahan
8.Mengapa Q.S. Al-Baqarah/2:256 melarang paksaan dalam beragama?
a. Karena iman harus lahir dari hati nurani yang tulus
b. Karena manusia tidak memerlukan agama
c. Karena semua agama itu sama
d. Karena agama tidak memberikan solusi kehidupan
9.Dalam Q.S. Ali 'Imran/3:64, umat Islam diajak untuk:
a. Meninggalkankeyakinan agama lain
b. Menyeru kepada ajaran tauhid bersama
c. Meningkatkan kekuatan fisik untuk berperang
d. Melakukan perdebatan dengan agama lain
10.Pesan utama dari Q.S. Al-Baqarah/2:256 adalah:
a. Menjaga hubungan baik dengan Allah dan manusia
b.Menegaskan bahwa Islam agama terbaik
c. Tidak ada paksaan dalam beragama
d. Kewajiban mempelajari semua agama
Kunci Jawaban:
1.A 6. A
2.B 7. B
3.A 8. B
4.A 9. C
5.D 10. A
Langgikima,17Desember2024
GuruPAIBP
NORMAWATI, S.Pd

DOKUMENTASI PELAKSANAAN
Tags