Rangkuman Remedial Collegium Mata Kuliah Public Health OP .pptx

NurAdji2 0 views 60 slides Sep 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 60
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60

About This Presentation

Medical Sub Dicipline Line Of Public Healt


Slide Content

Rangkuman Mata Kuliah Publi Health Oriented Program (PHOP) Semester 1 Dosen Pembimbing : Ibu Nur Khamidah, S.KM.,M.PH Oleh : Muhamad Nur Adji Suwito 21700059

A. SCOPE AND SCIENTIFIC APPROACH OF P UBLIC H EALTH A.1 PH – SERVICES A.1.1 PROMKES A.1.2 KIA/KB A.1.3 GIZI A.1.4 PENGOBATAN JALAN A.1.5 P2M A.1.6 KESLING A.2 PH INTERVENTION A.2.1 SOCIAL, BIOL, ENVIRON. A.2.2 BEHAVIOURAL A.2.3 POLITICAL A.2.4 STRUCTURAL A.2.5 SOCIAL PARTICIPATION Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

B. SCIENTIFIC APPROACH OF PUBLIC HEALTH B.1 EPIDEMIOLOGY B.2 STATISTICS B-3 BIOMEDICAL BASIS OF PH B-4 SOCIAL AND BEHAVIORAL FACTORS B-5 ENVIRONMENT ISSUE B-6 HEALTH POLICY AND PHA Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

C. O utline and provide levels of prevention Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Pencegahan Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Gambar Segitiga Epidemiologi Konsep Gordon KONSEP GORDON (John Gordon) H : Host (Pejamu) A : Agent (Agen/penyebab peny) E : Environment (Lingkungan) KONSEP INI MENDASARI : The natural history of disease in man : Kondisi SEHAT adalah Adanya keseimbangan H, A, dan E E H A Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Komponen-2 dalam H, A dan E : Bagaimana penyakit berawal ? Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Beberapa kemungkinan ketidakseimbangan A H A H A H E E E A H A H E E E 1 2 3 4 5 Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A.1 PH – SERVICES A.1.1 PROMKES A.1.2 KIA/KB A.1.3 GIZI A.1.4 PENGOBATAN JALAN A.1.5 P2M A.1.6 KESLING A. SCOPE AND SCIENTIFIC APPROACH OF PH Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A-1. PH SERVICES Untuk Mencapai Tujuan (Goal) (Derajat Kesehatan Masyarakat yang Setinggi-tingginya Dilakukan melalui 18 Upaya Kesehatan Masyarakat (Lihat Definisi Kes Masy - Indonesia) Agar Lebih Efektifnya Diprioritaskan Menjadi Upaya Kesehatan Wajib (6 Upaya) Upaya Pengembangan (9) Dan Upaya Penunjang (3) Kesemuanya Merupakan Primary Health Care (Upaya pelayanan primer/PHC). Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

UPAYA KESEHATAN WAJIB (Kepmenkes: 128/MENKES/SK/II/2004) Promosi Kesehatan Kesehatan Ibu d an Anak (K IA ) & Keluarga Berencana (K B ) Gizi Pengobatan Pencegahan d an Pemberantasan Penyakit Menular (P2 M ) Upaya Kesehatan Lingkungan Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A-1.1 Promosi Kesehatan Dalam Materi PokokKepaniteraan (Triyogo, Rika S, 2019): PROMOSI KESEHATAN merupakan salah satu upaya pencegahan primer (Primary Prevention). Promosi Kesehatan merupakan pendekatan PH dalam upaya peningkatan derajat kesehatan melalui upaya PERUBAHAN PERILAKU. Pendekatan melalui konsep (paradigma) H.L. Blum. Pendidikan kesehatan - Promkes dilaksanakan dalam upaya kesehatan wajib – salah satu dari upaya kesehatan primer (Primary Health Care) Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Penunjang utama Perubahan perilaku adalah PROSES KOMUNIKASI. Penyampaian pesan dalam komunikasi diharapkan terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan akhirnya terjadi PERUBAHAN PERILAKU. Perilaku yang diharapkan adalah yang menunjang menigkatnya DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Secara teknis banyak dilakukan dengan penyuluhan kesehatan (Health Educataion) BATASAN: Yaitu usaha kesehatan pokok yang bertujuan untuk memberi ketrampilan kepada seseorang atau masyarakat dengan jalan memengaruhi intelektual, psikologi dan sosialnya sehingga memiliki pengetahuan, kesadaran, serta bertingkah laku positif dan dapat memanfaatkan secara optimal segala hal yang terdapat di lingkungannya (fasilitas kesehatan dan sumber daya alam) guna memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta derajat kesejahteraan hidupnya (Azrul, A., 1980). Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

TUJUAN: Menjadikan cara hidup sehat sebagai kebiasaan masyarakat sehari-hari; Menggerakkan perseorangan, kelompok dan masyarakat agar: Memanfaatkan fasilitas serta pelayanan kesehatan yang tersedia dan mengembangkannya; Berperanserta dalam usaha-usaha kesehatan terutama program-program yang telah ditentukan sebagai program prioritas. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A-1.2 KIA dan KB KIA (KESEHATAN IBU dan ANAK) a. BATASAN: Usaha KIA adalah bagian dari usaha kesehatan primer yang ditujukan kepada bayi dan anak (balita) da kaum ibu (terutama masa hamil, melahirkan dan nifas) dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta kesejahteraan mereka khususnya dan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat dan bangsa pada umumnya (Azrul, A., 1980) Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

TUJUAN: Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu, bayi dan anak. Meningkatkan jangkauan pelayanan dan atau pemeriksaan ibu hamil, ibu masa nifas dan ibu menyusui serta bayi dan anak pra sekolah. Meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih. Meningkatkan peranserta masyarakat, khususnya para ibu, misalnya dala penimbangan bayi dan anak pra sekolah serta perawatan di rumah. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

KEGIATAN Pada ibu hamil: Pemeriksaan kesehatan umum; Pemeriksaan status obstetri dan ginekologis; Senam ibu hamil; Perawatan buah dada; Vaksinasi bumil; Nasihat gizi (tinggi kalori dan protein (terutama pada trimester kedua dan ketiga) Pendidikan perawatan bayi (cara merawat tali pusar, cara memandikan, cara membuat bubur susu, nasi tim dll.) Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

KEGIATAN 2) Pada ibu melahirkan: Persalinan di rumah; Persalinan di faskes (polindes, puskesmas) 3) Pada ibu masa nifas: Pemeriksaan kesehatan umum; Pemeriksaan status obstetri; Senam setelah melahirkan; Perawatan buah dada; Nasihat gizi untuk ibu; Pendidikan perawatan bayi; Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

KEGIATAN 4 ) Pada bayi ( < 1 th) dan balita ( < 5 th) Pemeriksaan tumbuh kembang fisik; Pemeriksaan perkembangan kecerdasan; Imunisasi dasar (BCG, DPT, Polio, Campak); Pemberian ASI Eksklusif; Nasihat makanan pada anak; Pendidikan kesehatan ibu untuk anak nya; Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

KELUARGA BERENCANA (FAMILY PLANNING) BATASAN: Keluarga berencana adalah salah satu usaha kesehatan pokok yang ditujukan epada pasangan usia subur (PUS) untuk menjadi salah satu peserta (akseptor) KB dalam upaya mengatur jumlah kelahiran dalam rangka membatasi jumlah penduduk dan meningkatkan derajat kesehatan serta kesejahteraan mereka khususnya dan kesejahteraan masyarakat umumnya. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

KEGIATAN Program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE); Menjalin komunikasi dengan PUS untuk mengenalkan program KB; Memberikan informasi tentang KB, (tujuan, keuntungan dan pelaksanaan dll). Memotivasi agar menjadi salah satu akseptor KB; Progam Pelayanan Kontrasepsi Klinik KB; Puskesmas/RS; Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A-1.3 KESEHATAN GIZI MASYARAKAT BATASAN Usaha Kesehatan Gizi adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi pokok yang terdapat di Indonesia dengan jalan menurunkan jumlah penderita-penderitanya serta untuk meningkatkan status gizi masyarakat secara keseluruhan. Masalah Gizi: KKP (Kekurangan kalori protein) GAKI (Gondok akibat kekurangan Iodium) Defisiensi Vitamin A; Anemia Gizi; Obesitas; Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

2. KEGIATAN a. Pencegahan dan penanggulangan KKP: Penimbangan BB usia < 6 th; Pemberian makanan tabahan (PMT) Upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK) Surveilens untuk kewapadaan thd masalah gizi. b. Pencegahan dan penanggulangan defisiensi Vit A: Fortifikasi (meningkatan mutu bahan makanan) dengan vit A. Pemberian paket gizi utk penderita defisiensi vit A - (kapsul Vit A dosisi tinggi-2.000 IU untuk penderita usia 1 – 4 tahun setiap 6 bulan sekali) Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

c . Pencegahan dan penanggulangan Anemia gizi Pemberian paket pertolongan gizi berupa tablet yang mengandung zat besi; Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi; Penyuluhan. d. Pencegahan dan penanggulangan Gondok endemis Penyuntikan dengan lipiodol usia 0-20 th untuk laki-2 dan 0-45 th untuk wanita. Yodonisasi garam dapur; UPGK; Penyuluhan; Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

e. Penaggulangan Obesitas Makanan seimbang Hindari fast food; Meningkatkan aktivitas fisik; Penyuluhan; Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A-1.4 PENGOBATAN JALAN BATASAN Pengobatan jalan (ambulatory service) adalah salah sat kegiatan usaha kesehatan pokok yang bertujuan untuk melakukan diagnose dini dan memberikan pengobatan yang tepat kepada penderita sehingga penyakit dapat disembuhkan dan penderita dapat berfungsi wajar seperti semula di masyarakat. (Azrul, A., 1980) Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

2. KEGIATAN Mendiagnose penderita; Mengobati penderita; Penyuluhan kepada penderita; Melakukan kunjungan rumah (terutama bila penyakitnya agak berat dan dapat menular pada anggota keluarga. Merujuk pasien apabila fasilitas kesehatan tidak mampu memberi pelayanan kesehatan yang cukup baik. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A-1.5 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M) PENGERTIAN Yang dimaksud dengan usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan akibat-akibat yang ditimbukan oleh penyakit menular yang ada di masyarakat (Azrul, A., 1980). Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Yang ada hubungannya dengan Pencegahan Penyuluhan kesehatan Imunisasi; Perbaikan kebersihan perorangan dan lingkungan; Penemuan kasus (case finding). KEGIATAN Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Yang ada hubungannya dengan penanggulangan Pengobatan penderita; Isolasi; Karantina; Menemukan dan mengobati kontak person atau penderita baru dalam bentuk surveiens. Menemukan dan memberantas sumber infeksi; Mensucihamakan benda-benda yang mungkin menjadi penyebab penyebaran penyakit. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Yang ada buhungannya dengan admistrasi Pencatatan kasus; Laporan kasus (case report) Laporan kasus perseorangan maupun kolektif. Laporan terjadinya wabah. Laporan kematian, termasuk yang bukan karena penyakit menular. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A-1.6 KESEHATAN LINGKUNGAN BATASAN Usaha kesehatan lingkungan adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang bertujuan untuk menyehatkan keadaan lingkungan fisik di sekitar manusia dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan (Azrul, A., 1908). Kesehatan lingkungan adalah ilmu dan ketrampilan untuk mengendalikan semua faktor lingkungan fisik di sekitar manusia yang diperkirakan menimbulkan atau akan menimbulkan kerugian pada perkembangan fisik manusia, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia (WHO). Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

PENGENDALIAN: Penyediaan air bersih; Pengelolaan sampah, air limbah dan tinja; Sanitasi makanan dan minuman; Kesehatan perumahan dan permukiman termasuk Sanitasi tempat-tempat umum; Pengendalian serangga dan binatang pengerat; Pencemaran air, tanah dan udara; Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). KEGIATAN Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A. SCOPE OF PUBLIC HEALTH A.2 PH INTERVENTION A.2.1 SOCIAL, BIOL, ENV –INTERVENTION A.2.2 BEHAV INTERVENTION A.2.3 POLITICAL INTERVENTION A.2.4 STRUCTURAL INTERVENTION A.2.5 SOCIAL PARTICIPATION Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A.2.1 SOCOAL INTERVENTION INTERVENSI SOSIAL Penyelenggaraan PH tidak terlepas dari mempengaruhi masyarakat sehingga komunikasi sosial menjadi suatu keniscayaan untuk keberhasilan PH (meningkatkan derajat kesehatan masyarakat) Intervensi ini diharapkan akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam keterlibatannya memecahlan masalah mereka secara mandiri. Untuk intervensi BIOLOGIC dan ENVIRONMENT bisa dilihat di SCIENTIFIC APPROACH. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A.2.2 PARTICIPATION INTERVENTION PARTISIPASI MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT tidak akan berhasil tanpa keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan program-prigram prioritas yang disusun oleh Lembaga Kesehatan (Pemerintah). Sebaik apa rencana program, sebesar apapun anggaran yang disiapkan, tanpa partisipasi masyarakat, program UKM tidak akan mencapai GOAL secara optimal. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A.2.3 BEHAVIOURAL INTERVENTION BEHAVIOURAL INTERVENTION Dalam menyiapkan masyarakat untuk bisa berperan serta dalam program-program UKM berarti mengubah perllaku masyarakat. Pengubahan Knowledge, Attitude sampai masyarakat mau melaksanakan kegiatan bukanlah hal yang mudah. Edukasi memang suatu keharusan untuk menjadi salah satu metode yang harus dilakukan (untuk mengubah perilaku/behaviour. Lebih mendasar adalah masyarakat harus merasa ikut memiliki program tsb. Bottom up planning seperti Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah salah satu bentuk upaya ini. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A.2.4 POLITICAL INTERVENTION POLITICAL INTERVENTION Suatu program akan mencapai tujuan dengan baik karena adanya kebijakan Lembaga Kesehatan (Pemerintah) yang memiliki Visi dan Misi yang jelas bagi KEMASLAHATAN masyarakat. Agar mendapat dukungan / partisipasi masyarakat secara optimal. Setiap kebijakan baru selalu wajib diikuti sosialisasi yang entensif dan efektif. Kebijakan yang tidak dikenal dan dipahami kemanfaatannya bagi masyarakat akan sia-sia. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

A.2.5 STRUCTURAL INTERVENTION STRUCTURAL INTERVENTION Karakteristik masyarakat kita masih memerlukan intervensi jenis ini. Peranan struktur kepemerintaham mulai Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Lurah/Kades sampai RW dan RT masuh kental pengaruhnya terhadap truktur yang ada di bawahnya sampai pada MASYARAKAT. Terutama dalam memengaruhi sikap dan perilakunya. Pejabat Pemerintahan maupun Tokoh masyarakat (TOMA) masih banyak yang menjadi panutan masyarakat` Mereka mampu memengaruhi/ menggerakkan maupun menghambat partisipasi masyarakat. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

B. SCIENTIFIC APPROACH OF PUBLIC HEALTH B.1 EPIDEMIOLOGY B.2 STATISTICS B-3 BIOMEDICAL BASIS OF PH B-4 SOCIAL AND BEHAVIORAL FACTORS B-5 ENVIRONMENT ISSUE B-6 HEALTH POLICY AND PHA Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

B. SCIENTIFIC APPROACH PENDAHULUAN PH adalah misi profesi bersama yang berkoalisi dengan fokus pada pencegahan penyakit dan proosi kesehatan (Schneider p.8) Desiplin PH dibagi dalam 6 area: Bidang ilmu (1) Epidemi dan (2) statistik adalah fungsi dasar dalam penilaian PH. Penilaian terhadap penyebab terjadinya masalah kesehatan di masyarakat tergantung pada (3) biomedical sciences, (4) social and behavioral sciences and (5) environmental sciences. PH sebagai bagian dari fungsi jaminan memerlukan system pelayanan medis yang umumya menunjuk pada area (6) health policy and management or health administration. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

B-1 EPIDEMIOLOGY EPIMEDIOLOGY Epideiology studies the patterns of diseases occurence in human population and factors that influence these patterns. S count cases of a disease and when they detect signs of an epidemic, they ask who, when and where questions. From this information they can often make informed guesses as to why it is occorring. Their ultimate goal is to use this knowledge to control and prevent the spread of disease. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

HOW EPIDEMIOLOGY WORKS KOLERA: Contoh pertama penggunaan epidemiologi dalam mempelajari dan mengendalikan penyakit yang terjadi di London antara th 1853-1854 yang dilaksanakan oleh Dr. John Snow, Bapak Epidemiologi modern. Snow mempelajari kejadian outbreak KOLERA di Broad Street – London (1953) dengan menghitung penderita dan memanfaatkan data yang dikumpulkan Pemerintah British sehingga dapat melengkapi dalam membuat analisis. Data tsb menyangkut: kelahiran, kematian termasuk penyebabnya. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

HEART DISEASE Th 1920s kematian penyakit infeksi turun sampai di level terendah, sementara penyakit JANTUNG menempati urutan teratas sebagai penyebab kematian laki-2 maupun wanita di US. Sepuluh tahun kemudian the Flamingham Heart Study menyatakan bagaimana memprediksi faktor risiko apa yang menyebabkan sakit jantung. Sebelumnya dokter percaya bahwa tekanan darah secara alami akan naik sesuai pertambaan usia. Flamingham meneukan bahwa orang2 yang mengatur kadar kolesterol dan tekanan darahnya berusia lebih panjang dan lebih sehat. Kurang aktivitas berhubungan dengan tekanan darah dan kadar kolesterol berhubungan dengan penyakit jantung. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

CONCLUSION: Epidemiology is an important component of assessment function of PH. This knoledge allows PH worker s to intitute methods to prevent and control the spread of the disease. Epidemiologic surveillance including mandatory reporting of notifiable disease, alert a local health department that an epidemic is begining in time for an agency to investigate the reasons and take preventive action (p.67). Epidemiology also provides information on the causes of chronic disease, and lead derectly and indirectly to prevent and control. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

B-2 STATISTICS 2. STATISTICS MAKING SENSE OF UNCERTAINTY Epidemiologi bersandar pada statistik, untuk menginterpretasikan data. Karena PH berkaitan dengan populasi maka dalam berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan dan interpretasi data PH menyandarkan diri pasa statistik. Statistik bisa menerjemahkan data ke dalam informasi tentang causal and effect, health risks and disease cures. Ilmu statistik merupakan suatu set of concept and methods used to analize data in order to extract information. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

KETIDAKMENENTUAN ILMU (UNCERTAINTY OF SCIENCE) Orang mengharapkan ilmu pengetahuan menentukan (dengan pasti) jawaban tentang pertanyaan mengenai kesehatan. Dalam banyak kasus ilmu pengetahuan telah memuaskan harapan-2 ini. Tetapi jawaban-2 tersebut tidak pasti seperti yang mereka harapkan. Mis: Science has shown than humman immunodeficiency virus (HIV) causes AIDS. But that does not mean that a woman will definitely contract AIDS from having sex with with an-HIV-positive man. Her chance of becoming infectied with the virus from one act of unprotected intercourse is about one in1,000. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

It can only say, statistically, that if 1,000 women like her have unprotected sex with an HIV positive man, 999 probably will fare well while one not. PROBABILITY Scientist quantify uncertainty by measuring probabilities., including all experimental results, can be influence by chance, probabilities are used to describe the variety and frequency of past outcomes under similar conditions as a way of predicting what should happen in the future. One concept scientist used to express the degree of probability or improbability of certain result in an experiment is the p value. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

The p value expresses the probability that observed result could have occurred by chance alone. A p value of answer. 0.05 means that if an experiment were repeted 100 times, the same answer would result ninety-five of those times, while five times woulf yield a different . THE ROLE OF DATA IN PH Public health workers monitors the health of community by collecting and analyzing health data. This data called health statitics. Statistics are a vital part of PH’s assessment function, used to identify special risk groups, detect new health threats, plan PH programs and evaluate their success and prepare government budgets. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

CONCLUSION Statistik bisa menerjemahkan data ke dalam informasi tentang causal and effect, health risks and disease cures. Statistik memberikan jawaban dari dunia yang penuh ketidaktentian denga jawaban yang disertai derajat kemungkinan ( p value). Statistics are use to identify PH problems in a special risk groups, detect new health threats. Data statistics are the basic matters for planing of PH programs, evaluating their success and preparing government budgets. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

B-3 BIOMEDICAL BASIS OF PH BIOMEDICAL INFECTIOUS DISEASES a. MASA BERJAYANYA PENYAKIT INFEKSI Pes bubo (The Black Death) membunuh tiga per empat penduduk Eropa dan Asia pada tahun 1400an. Tuberkulosis PERNH MENJADI pembunuh NOMOR SATU di Inggeris di pertengahan abad XIX. Tingkat kematian terus menigkat karena penyakit penyakit infeksi di kota New York pada periode 1804-2000. Wabah Small pox dan kolera melibas setiap kota setiap tahunnya dan membunuh banyak orang dalam setiap kejadian. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

Dalam pertengahan abad 19 tingkat kematian sebagian besar tuberkulosis, typhoid, penyakit saluran nafas lain dan penyakit saluran alay cerna dan berlipat pada tahun 1920an. Penyakit infeksi ini ditaklukkani dengan tindakan n-2 PH seperti: purifikasi (penjernihan) air, perbaikan pembuangan air limbah, pasteurisasi susu, imunisasi, perbaikan nutrisi dan personal higyene. Penemuan antibiotik juga memainkan peran tahun 1960an penyakit infeksi dapat direduksi sampai tingkat terendah. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

RANTAI PENULARAN PENYAKIT Mempelajari penyakit infeksi tidak terlepas dari pemahaman tentang RANTAI PENULARAN PENYAKIT. Penularan penyakit bisa terjadi secara LANGSUNG (dari orang ke orang), atau melalui MEDIA PENU-LARAN (vehicle atau vektor) atau melalui UDARA. RANTAI PENULARAN TERDIRI ATAS: Agent (pathogen) – penyebab penyakit. Reservoir (tempat hidup dan atau tempat berkembang biak pathogen) Place of exit (pintu keluar) Cara penularan (lansung, melalui media dan udara) Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

5) Port of entry (pintu masuk 6) Susceptinility (kerentanan) PRINSIP PENCEGAHAN PENYAKIT INFEKSI ADALAH MENGELIMINASI/ MEMATAHKAN SALAH SATU ATAU BEBERAPA MATA RANTAI PENULARAN. c. VAKSIN VAKSIN diproduksi dari komponen sel-sel penyebab penyakit baik bakteri (vaksin BCG, diphtherie, pertussis, tetanus) maupun virus (vaksin rabies, polio, measles, smallpox)` Dalam perannya untuk mencegah penyakit, vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau memotong mata rantai penularan SUSCEPTIBILITY. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

KEBANGKITAN KEMBALI PENYAKIT INFEKSI ( The reurgen of infectious diseases) HIV – HIV-AIDs. Ebola Monkeypox; Hantavirus; Hong Kong Flu; Bird Flu SUSCEPTINILITY (KERENTANAN) KERENTANAN mendorong ilmuwan untuk merekayasa secara biomedis terciptanya KEKEBALAN dengan penemuan-2 VAKSIN. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

. BASIS OF CHRONIC DISEASES DIABETES MELITUS PERANAN biomedik terutama dalam berbagai eksperimen dalam laboratorium untuk mengkaji penyebab terjadinya penyakit kronis seperti : cardiovasculer disease, cancer, diabetes melitus dan peyakit akibat penuaan lainnya yang melibatkan binatang coba sebagai model. Karena pertimbangan ethic sangat membatasi experimen dilakukan pada manusia. Misal: dalam memelajari proses terjadinya Cardiovascular disease (CVD) memerlukan eksperimen yang melibatkan binatang coba – Kelinci diberi diet susu, daging dan telur – sebagai ganti makanan yang viasa vegetarian – dijumpai terjadinya plaque atherosclerosis yang sangat mirip terjadi pada manusia, sehingga disimpulkan bahwa diet merupa-kan faktor yang memengaruhi tingginya kejadian CVD. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

B-4 SOCIAL AND BEHAVIORAL FACTORS KESEHATAN SEBAGAI PILIHAN MASYARAKAT SE N DIRI Di United State, tiga penyakit pembunuh tertinggi tahun 1900 adalah penyakit infeksi. Urutan keempat adalah penyakit jantung. Tahun 2000 penyakit jantung ini menempati urutan pertama. Sedang ketiga urutan teratas tadi menempati urutan bawahh bahkan tidak nampak dalam daftar (tabel) penyakit. Tidak ada vaksin untuk memecahkan masalah masalah penyakit cancer dan jantung. Sementara penyebab kematian urutan tiga teratas terkait dengan perilaku yaitu : Tobacco, poor disease and physical inactivity and alcohol consumption. (Schneider, 2010., p.210-219) Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

3. FAKTOR PERILAKU (BEHAVIOUR) Dalam teori Blum telah dijelaskan bahwa faktor PERILAKU berperan sangat besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Maka dalam pendekatan PH (Community Medicine) pengubah perilaku untuk mendukung kegiatan-kegiatan sesuai dengan konsep-konsep hidup sehat menjadi mutlak dilakukan. Upaya PROMKES merupakan tulang punggung dalam mengintervensi upaya-upaya perubahan perilaku ini. Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059

- TERIMAKASIH - Rangkuman PHOP M. Nur Adji Suwito 21700059