Pendahuluan Meningkatnya angka harapan hidup pada populasi lansia seiring dengan gangguan obstetri-ginekologi pun lebih sering ditemukan Prolaps organ panggul (Pelvis Organ Prolapse), kondisi yang umum ditemukan pada wanita terutama berusia lanjut Organ pelvis yang dapat mengalami prolaps adalah uterus dan serviks, apeks vagina ( enterocele ), anterior vagina ( cystocele ), posterior vagina ( rectocele ), atau perineum.
Pendahuluan Secara global, insidensi wanita yang menderita POP sulit diprediksi dengan pasti oleh karena masih terbatasnya pelaporan kasus kepada fasilitas maupun tenaga ahli medis. N amun kasus POP bisa dikategorikan cukup sering khususnya pada wanita yang menginjak usia lanjut. POP diperkirakan terjadi pada hampir setengah perempuan dengan usia diatas 50 tahun.
PEMBAHASAN
Prolaps Organ Panggul Merupakan suatu penurunan atau penonjolan organ-organ pada rongga panggul wanita ( rahim, kandung kemih, usus dan rektum ) ke dalam liang jalan lahir dan pada sebagian kasus keluar dari jalan lahir M erupakan turunnya atau herniasi isi organ panggul melalui saluran vagina akibat kelemahan pada struktur penyokong dasar panggul .
Sering pada wanita usia lanjut . Prevalensi meningkat 40% setiap dekade POP derajat 1: 28-32,35 % POP derajat 2: 35 -65,5 % POP derajat 3 : 2-6% Epidemiologi
Faktor resiko Faktor Risiko POP Kehamilan Persalinan pervaginam Menopause Penuaan Hipoestrogenisme Peningkatan tekanan intraabdominal kronik Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) Konstipasi Obesitas Trauma dasar panggul Faktor genetik Ras Gangguan jaringan penyokong
Level sokongan vagina Teori defek POP Dinding Vagina Jaringan penyokong Otot levator ani Patofisiologi
Level sokongan vagina Level I D isokong lig . Kardinal dan uterosacral, menyokong serviks , vagina bagian atas dan proksimal Level II T empat melekatnya midvagina sepanjang arcus tendineus fascia pelvis Level III Menyokong vagina bagian distal yang melekat dengan struktur sekitar
Klasifikasi Cystocele, cystourethrocele, uterine prolaps, uterine procidentia, rectoele dan enterocele merupakan istilah-istilah yang disebutkan berdasarkan struktur yang mengalami prolaps
Pelvic Organ Prolapse Quantification/Pop-Q Prolaps pada setiap segmen dinilai dengan himen sebagai patokan. Enam titik ditentukan berdasarkan bidang himen, yaitu: 2 titik pada dinding anterior vagina (titik Aa dan Ba) 2 titik pada apeks vagina (titik C dan D) 2 titik pada dinding posterior vagina (titik Ap dan Bp) Hiatus genital (Gh), badan perineal (Pb) dan total panjang vagina ( total vaginal length/TVL) juga diukur.
Pelvic Organ Prolapse Quantification/Pop-Q Titik dinding anterior vagina - titik Aa : - 3 cm = normal + 3 cm = prolaps - titik Ba : - 3 cm = normal Titik apeks vagina Titik dinding posterior vagina - Titik Ap : - 3 cm = normal +3 cm = prolaps - titik Bp : - 3 cm = normal Hiatus genital dan badan perineal
Stage 0 Tidak ada prolaps . Titik Aa, Ap, Ba dan Bp terletak pada -3 cm dan titik C dan D antara − TVL (total vaginal length). Stage I Kriteria Stage 0 tidak terpenuhi, tapi bagian distal dari prolaps adalah >1 cm di atas level himen. Stage II Bagian paling distal dari prolaps adalah ≤ 1 cm proksimal atau distal dari bidang himen . Sistem staging POP-Q pada penyokong organ perlvis
Stage III Bagian paling distal dari prolaps adalah > 1 cm di bawah bidang himen tapi penonjolannya tidak melebihi TVL-2cm. Stage IV Eversi komplit dari total panjang traktur genitalis bagian bawah. Bagian distal prolaps menonjol setidaknya (TVL – 2) cm Sistem staging POP-Q pada penyokong organ perlvis
Sistem Baden-Walker Halfway Derajat 0 Posisi normal Derajat 1 T urun setengah ke himen Derajat 2 T urun ke himen Derajat 3 T urun setengah melewati himen Derajat 4 T urun maksimum
Diagnosis
Diagnosis Kuesioner dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahan. PFDI dan PFIQ dapat digunakan untuk menilai gejala urinari, kolorektal dan gejala prolaps serta menilai pengaruh prolaps pada kualitas hidup pasien
Diagnosis
Diagnosis Pemeriksaan perineal penilaian vulva dan perineum reflex bulbokavernous evaluasi inervasi sphincter anal Pemeriksaan vagina menilai hiatus vagina dan badan perineal speculum bivalve (titik C dan D) speculum split : pengukuran Aa dan Ba penilaian dinding anterior dan posterior Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan urin Pemeriksaan kreatinin , glukosa , Sitologi urin sitologi serviks Biopsi endometrium Pemeriksaan Radiologi USG MRI Radiologi kontras Proktografi dan proktosigmoideskopi
Tatalaksana Pesari Untuk menyokong prolapse vagina secara fisik Latihan otot dasar panggul Prolapse asimptomatik atau prolapse gejala ringan untuk mencegah prolapse tapi menolak perawatan lain Terapi bedah rekonstruktif Untuk mengembalikan struktur anatomi pelvis Terapi Bedah obliteratif Prolaps post histerektomi atau pasieningin mempertahankan uterusnya
PENUTUP
POP adalah penurunan atau penonjolan organ-organ yang terdapat pada rongga panggul wanita ke dalam liang jalan lahir dan dapat keluar dari jalan lahir, terutama pada wanita yang berusia lanjut. POP dapat terjadi pada dinding anterior, posterior dan apeks vagina. POP dapat bersifat asimtomatik namun dapat juga menimbukan gejala yang berujung pada penurunan kualitas hidup pasien. Diagnosis POP ditegakan terutama melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Setelah didiagnosis dan ditentukan derajat POP maka dapat ditentukan tatalaksana baik secara konservatif dan atau operatif. Kesimpulan