http://www.free-powerpoint-templates-design.com PLASENTA PREVIA Nama : M. Avif Ababil Pembimbing : dr. Ary Rinaldzi Sp.OG Assalamualaykum warahmatullah wabrakatuh
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penyebab utama perdarahan antepartum yaitu plasenta previa dan solusio plasenta dan penyebab lainnya biasanya pada lesi lokal vagina/ serviks Plasenta previa merupakan penyulit kehamilan hampir 1 dari 200 persalinan atau 1,7 % sedangkan untuk solusio plasenta 1 dalam 155 sampai 1 dari 225 persalinan atau <0,5%. Dari seluruh kasus perdarahan antepartum plasenta previa merupakan penyebab terbanyak
Plasenta Previa Definisi P lasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum
Insiden Rumah Sakit Umum Pemerintah dilaporkan insidensnya berkisar 1,7% - 2,9% Insiden lebih rendah < 1 % Negara Maju Plasenta previa lebih banyak pada kehamilan dengan paritas tinggi dan pada usia di atas 30 tahun
ETIOLOGI vaskularisasi desidua yang tidak memadai Penyebab blastokista berimplantasi pada segmen bawah rahim belum diketahui dengan pasti
Faktor Resiko . Paritas Kuretase USIA . Seksio Sesaria . Riwayat Plasenta Previa Sebelumnya
Patofisiologi Kehamilan trisemester III terbentuk segmen bawah rahi m . Plasenta mengalami pelepasan ( jaringan maternal). Bagian desidua basalis yang bertumbuh menjadi bagian dari plasenta Melebar isthmus uteri menjadisegmen bawah rahim . Pada tempat laserasi terjadi perdarahan . Plasenta yang berimplantasi mengalami laserasi
Gambaran Klinis Perdarahan tanpa nyeri dan bersifat berulang ( painless, recurrent bleeding ) . Bagian terendah anak masih tinggi ( floating ) Perdarahan pasca persalinan
TATALAKSANA EKSPEKTATIF Syarat terapi ekspektatif : Perdarahan sedikit kadar Hb > 8 g%, keadaan umum ibu baik . Usia kehamilan < 37 minggu Janin hidup . Belum inpartu .
TATALAKSANA EKSPEKTATIF Tindakan : T irah baring , mobilisasi bertahap , rawat inap dan berikan antibiotik profilaksis Lakukan pemeriksaan USG untuk memastikan letak plasenta . Berikan tokolitik bila ada kontraksi MgSO4 4g IV dosis awal dilanjutkan 4g setiap 6 jam. Nifedipin 3 x 20 mg/hari Betamethason 24 mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin. Steroid pada kehamilan <32 minggu Amniosentesis : L/S ratio
TATALAKSANA AKTIF Tindakan : keadaan umum : beri infus, atasi syok dan transfusi darah Bila keadaan umum jelek setelah syok teratasi segera seksio sesar , sedangkan kalau keadaan umum baik lakukan PDMO. Kriteria terapi aktif : Perdarahan banyak Keadaan umum jelek Pasien syok Inpartu Usia kehamilan >37 minggu Taksiran berat janin >2500 gram Janin mati
KESIMPULAN Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum Klasifikasi Plasenta terdiri dari , p lasenta previa totalis , p lasenta previa parsialis , p lasenta previa marginalis , p lasenta letak rendah . Gejala klinis plasenta previa yaitu perdarahan tanpa adanya nyeri , pada plasenta previa mungkin sekali terjadi perdarahan pascapersalinan , bagian terendah anak masih tinggi ( floating ) dan infeksi nifas . Komplikasi yang dapat terjadi yaitu anemia, syok , prematur , solution plasenta , dan kematian janin .