Refleksi Nilai dan Peran Guru Penggerak Modul 1.2 Iwan Sumantri.pdf

IwanSumantri7 149 views 6 slides Dec 05, 2024
Slide 1
Slide 1 of 6
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6

About This Presentation

Hasil Reflkeksi Calon Fasilitator Angkatan 21 PGP Tahun 2024


Slide Content

Refleksi Nilai dan Peran Guru Penggerak
Modul 1.2
Oleh: Iwan Sumantri
Setelah Calon Fasilitator melakukan seluruh proses pembelajaran terkait
dengan Modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak, Bapak/Ibu diminta
untuk melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang disajikan.
• Apa nilai atau peran Guru Penggerak yang paling berdampak bagi
Anda, dan bagaimana pengalaman belajar ini memengaruhi
pandangan Anda terhadap peran Anda sebagai calon fasilitator
guru penggerak?
Jawab:
Setelah mengikuti pembekalan Modul 1.2, saya semakin memahami
bahwa peran Guru Penggerak sebagai pemimpin pembelajaran adalah
nilai yang paling berdampak bagi saya. Sebelumnya, saya seringkali
merasa sebagai seorang pengajar yang hanya menyampaikan materi.
Namun, melalui modul ini, saya menyadari bahwa peran saya jauh lebih
luas dari itu. Seorang Guru Penggerak tidak hanya menyampaikan materi,
tetapi juga menjadi fasilitator, motivator, dan inspirator bagi Siswa.
Pengalaman belajar ini mengubah pandangan saya secara mendasar
tentang peran saya sebagai calon fasilitator Guru Penggerak. Saya
menyadari bahwa untuk menjadi seorang fasilitator yang efektif, saya perlu
memiliki kemampuan untuk:
• Membangun hubungan yang positif dengan Siswa: Menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan inklusif akan mendorong
Siswa untuk lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.
• Memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada Siswa: Memberikan
kesempatan kepada Siswa untuk mengeksplorasi ide-ide mereka
sendiri dan menemukan solusi atas masalah yang mereka hadapi.

• Menjadi model pembelajaran yang baik: Menunjukkan antusiasme
dan semangat dalam belajar akan menginspirasi Siswa untuk
melakukan hal yang sama.
• Kolaborasi dengan rekan sejawat: Bekerja sama dengan guru lain
untuk mengembangkan praktik pembelajaran yang lebih baik.
Pengalaman belajar ini juga mendorong saya untuk:
• Lebih reflektif: Selalu mengevaluasi praktik pembelajaran saya dan
mencari cara untuk terus meningkatkannya.
• Lebih inovatif: Mencoba metode pembelajaran yang baru dan
menarik untuk meningkatkan motivasi belajar Siswa.
• Lebih berpihak pada Siswa: Selalu menempatkan kepentingan Siswa
sebagai prioritas utama.
Sebagai calon fasilitator Guru Penggerak, saya berkomitmen untuk
menerapkan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak dalam praktik
pembelajaran saya sehari-hari. Saya akan berusaha menjadi pemimpin
pembelajaran yang inspiratif dan mampu membimbing Siswa untuk
mencapai potensi terbaik mereka.

• Apa tantangan utama yang Anda temui dalam
mengimplementasikan nilai dan peran Guru Penggerak di
sekolah, dan bagaimana strategi Anda untuk mengatasi tantangan
tersebut?
Jawab:
Setelah mempelajari Modul 1.2, saya menyadari betapa pentingnya peran
Guru Penggerak dalam memajukan kualitas pendidikan di sekolah. Namun,
dalam mengimplementasikan nilai dan peran tersebut, saya menemukan
beberapa tantangan utama.
Tantangan Utama:

1. Perubahan Mindset: Salah satu tantangan terbesar adalah mengubah
mindset rekan guru yang terbiasa dengan metode pembelajaran
konvensional. Membujuk mereka untuk keluar dari zona nyaman dan
mencoba pendekatan pembelajaran yang lebih aktif dan berpusat pada
Siswa membutuhkan waktu dan kesabaran.
2. Keterbatasan Sumber Daya: Kurangnya fasilitas, media pembelajaran,
dan waktu yang cukup seringkali menjadi kendala dalam menerapkan
praktik-praktik pembelajaran inovatif.
3. Hambatan Birokrasi: Adanya aturan dan prosedur yang kaku di sekolah
kadang-kadang menghambat inisiatif dan kreativitas Guru Penggerak.
4. Keberagaman Karakter Siswa: Setiap Siswa memiliki karakter dan gaya
belajar yang berbeda-beda. Menyesuaikan pembelajaran agar dapat
memenuhi kebutuhan semua Siswa merupakan tantangan tersendiri.
Strategi Mengatasi Tantangan:
• Membangun Komunitas Belajar: Saya akan memulai dengan
membangun komunitas belajar di sekolah, mengajak rekan guru
untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam
menerapkan pembelajaran yang inovatif.
• Mulai dari Langkah Kecil: Saya akan memulai dengan perubahan
yang kecil dan bertahap, seperti mencoba satu metode pembelajaran
baru dalam satu kelas. Setelah berhasil, saya akan secara bertahap
memperluas penerapannya ke kelas lain.
• Meningkatkan Kompetensi Diri: Saya akan terus belajar dan
mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan dan workshop untuk
meningkatkan kemampuan dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran yang efektif.
• Menjalin Kerjasama dengan Stakeholder: Saya akan menjalin
kerjasama dengan kepala sekolah, orang tua, dan komunitas untuk
mendapatkan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan.
• Fokus pada Siswa: Saya akan selalu mengutamakan kepentingan
Siswa dalam setiap keputusan yang saya ambil. Dengan melihat

kemajuan dan perkembangan Siswa, saya yakin akan mendapatkan
motivasi untuk terus berinovasi.
Contoh Konkret:
Sebagai contoh, untuk mengatasi tantangan keterbatasan sumber daya,
saya akan mencoba membuat media pembelajaran sederhana dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar sekolah. Selain itu, saya
juga akan memanfaatkan teknologi yang ada, seperti membuat blog pribadi
untuk media pembelajaran siswa (www.guruataya.com)
Saya percaya bahwa dengan kesabaran, ketekunan, dan kerjasama yang
baik, saya dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan menjadi
Guru Penggerak yang inspiratif bagi rekan-rekan guru dan Siswa.

• Bagaimana nilai dan peran Guru Penggerak ini terhubung dengan
pengalaman masa lalu Anda, relevansi dengan masa kini, dan
rencana penerapannya di masa depan?
Jawab:
Setelah mengikuti pembekalan Modul 1.2, saya semakin menyadari bahwa
nilai dan peran Guru Penggerak begitu relevan dengan perjalanan karier
saya sebagai seorang pendidik.
Koneksi dengan Pengalaman Masa Lalu:
Selama bertahun-tahun mengajar Matematika, saya selalu berusaha untuk
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mendorong siswa
untuk aktif berpartisipasi. Namun, saya merasa ada batasan dalam hal
inovasi dan kolaborasi. Nilai-nilai Guru Penggerak seperti mandiri, reflektif,
kolaboratif, dan inovatif mengingatkan saya pada semangat awal saya
menjadi guru, yaitu keinginan untuk terus belajar dan berkembang.
Pengalaman mengikuti program ini seolah membangkitkan kembali
semangat tersebut.

Relevansi dengan Masa Kini:
Dalam konteks pendidikan saat ini, di mana tuntutan terhadap kualitas
pendidikan semakin tinggi, peran Guru Penggerak sangat relevan. Siswa
sekarang memiliki akses informasi yang sangat luas, sehingga metode
pembelajaran tradisional yang pasif sudah tidak lagi efektif. Guru
Penggerak diharapkan dapat menjadi fasilitator yang mampu mengarahkan
Siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
Rencana Penerapan di Masa Depan:
Setelah memahami nilai dan peran Guru Penggerak, saya memiliki
beberapa rencana untuk diterapkan di sekolah:
• Membentuk Komunitas Belajar GURAME BERAKSI (GUru eRA
Merdeka BER AKSI nyata): Saya akan menginisiasi pembentukan
komunitas belajar guru Matematika untuk saling berbagi pengalaman,
berdiskusi, dan mengembangkan inovasi pembelajaran.
• Menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah: Saya akan mulai
menerapkan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning)
dalam pembelajaran Matematika agar siswa lebih termotivasi dan dapat
menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
• Menggunakan Teknologi: Saya akan memanfaatkan teknologi untuk
memperkaya proses pembelajaran, misalnya dengan menggunakan
aplikasi pembelajaran online, blog www.guruataya.com, video
pembelajaran, atau simulasi.
• Menjadi Mentor bagi Guru Muda: Saya akan berbagi pengetahuan dan
pengalaman saya dengan guru muda di sekolah untuk mendorong
mereka menjadi Guru Penggerak.
Contoh Konkret:
Sebagai contoh, saya akan memulai dengan merancang proyek
pembelajaran berbasis masalah tentang penerapan konsep persentase
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan diminta untuk melakukan
penelitian kecil, mengumpulkan data, dan menyajikan hasil penelitian
mereka dalam bentuk presentasi. Melalui proyek ini, diharapkan siswa

dapat memahami konsep persentase dengan lebih baik dan
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi.
Nilai dan peran Guru Penggerak telah memberikan saya perspektif baru
tentang profesi saya sebagai seorang guru. Saya yakin bahwa dengan
menerapkan nilai-nilai tersebut, saya dapat menjadi seorang pendidik yang
lebih efektif dan inspiratif bagi Siswa.
Tags