rekaphasilmmdrekaphasilmmdrekaphasilmmdrekaphasilmmd

dominique993042 30 views 9 slides Mar 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

rekaphasilmmdrekaphasilmmd


Slide Content

SATUAN PENYULUHAN
IBU HAMIL KEK
1.Latar Belakang
Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang yang menderita kekurangan
makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan lingkar lengan atas
(LILA) < 23,5 cm sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Kurang Energi
Kronis (KEK) dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil (Irianto, 2014).
Masalah ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) disebabkan konsumsi zat gizi yang masih
kurang. Menurut Arisman (2010) penyebab lain terjadinya Kurang Energi Kronis (KEK)
adalah penyakit infeksi, ibu hamil yang asupan makannya cukup tetapi menderita suatu
penyakit atau sakit maka mengalami masalah yang ditandai dengan menurunnya nafsu
makan yang menyebabkan asupan makan berkurang dan ibu hamil yang asupan makannya
kurang dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit.
Prevalensi KEK wanita hamil di dunia mencapai 41% (Unicef,1997). Data di Asia,
proporsi KEK wanita hamil di Thailand sekitar 15,3%, Thanzania menunjukkan prevalensi
sebanyak 19% ibu hamil remaja usia 15-19 tahunmengalami KEK (USAID, 2003). Seperti
negara berkembang lainya di Indonesia prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
hamil tahun 2013 secara nasional yaitu sebesar 24,2% dan menurun menjadi 17,3% pada
tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Menurut data Dinas Kesehatan DIY, prevalensi ibu hamil
yang menderita Kurang Energi Kronis (KEK) di DIY tahun 2015 sampai dengan tahun 2017
mengalami peningkatan. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) pada tahun 2015
adalah 9,11% dan 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta meningkat pada tahun 2016 sebesar
10,39% dan kembali naik menjadi 10,70% pada tahun 2017 (Dinkes DIY, 2018).
Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap ibu diantaranya meningkatkan risiko
terjadinya anemia, pendarahan, dan terkena penyakit infeksi (Irianto,2014). Dampak Kurang
Energi Kronis terhadap proses persalinan diantaranya akan berisiko terjadinya persalinan
lama, persalinan sebelum waktunya (premature), dan persalinan dengan operasi cederung
meningkat (Agria, 2012). Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap 3 Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta janin diantaranya berisiko terjadinya proses pertumbuhan janin
terhambat, keguguran atau abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) (Waryana, 2010).
Kecukupan gizi saat kehamilan sangat berpengaruh pada perkembangan fisik dan
kognitif bayi yang akan dilahirkan dan berpengaruh 4 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada
pertumbuhan dan perkembangan bayi dimasa yang akan datang (Kemenkes, 2015). Selama
masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin yang optimal (Irianto, 2014).

2.Tujuan
a.Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Memberikan pengetahuan dan informasi Kekurangan Energi Kronik (KEK) agar ibu hamil
dapat memperhatikan penatalaksanaan asupan zat gizinya.
b.Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1)Ibu bayi dapat menyebutkan kembali mengenai pengertian vitamin A
2)Ibu bayi dapat menyebutkan kembali mengenai manfaat vitamin A
3)Ibu bayi dapat menyebutkan kembali mengenai cara mencegah kekurangan vitamin
A
4)Ibu bayi dapat menyebutkan kembali mengenai tanda dan gelaja kekurangan vitamin
A
3.Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah ibu hamil atau ibu bayi yang terdaftar di wilayah kerja
Puskesmas Rampal Celaket.
4.Waktu dan Tempat
Waktu : ±45 menit
Tempat : Penyuluh dan peserta penyuluhan bertempat di rumah masing-masing.
Penyuluhan ini dilaksakan melalui online atau daring, melalui via zoom, googlemeet,
whatsapp maupun bentuk video atau media online yang lain.
5.Metode
1.Ceramah
2.Tanya jawab
3.Diskusi
6.Media
1. Video
2. Poster
7.Susunan Acara
No Kegiatan
Kegiatan
Waktu
MediaPenyuluhan Peserta
1.
Pembukaan
-Mengucapkan salam
-Memperkenalkan diri
-Menjelaskan maksud dan
tujuan
-Membagikan kuisioner
pretest
-Menjawab salam
-Memperhatikan
-Mengisi kuisioner pre
test
10menit
2.Isi Penyampaian materi
penyuluhan
-Menjelaskan apa itu KEK
pada kehamilan
-Memperhatikan dan
mendengarkan
-
30
menit
Poster

-Menjelaskan tanda dan
gejala KEK pada
kehamilan serta
penyebabnya
-Menjelaskan dampak KEK
pada kehamilan
-Menjelaskan penanganan
KEK
3.Penutup
-Memberi kesempatan
bertanya kepada peserta
penyuluhan
-menjawab pertanyaan
peserta
-Meminta peserta
mengulangi apa yang
telahdisampaikan
-Membuat kesimpulan
yang telah disampaikan
-Menyampaikan salam
penutup
-Membagikan kuisioner
post-test
-Mendengarkan dan
menyimak
-Tanya jawab
-Menjawab salam
-Mengisi kuisioner
posttest
15
menit
8.Materi penyuluhan
1.Pengertian kekurangan energi kronik pada ibu hamil
2.Tanda dan gejala kekurangan energi kronik pada ibu hamil
3.Penyebab kekurangan energi kronik pada ibu hamil
4.Pencegahan kekurangan energi kronik pada ibu hamil
5.Penanganan kekurangan energi kalori pada kehamilan
9.Kriteria Evaluasi
1.Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tujuh hari sebelum penyuluhan
2.Melakukan kontrak waktu dan tempat dengan CI Puskesmas sebelum melaksanakan
penyuluhan
10.Kriteria Proses
1.Peserta antusias dengan penyuluhan
2.Peserta aktif bertanya saat diberikan kesempatan untuk bertanya
11.Hasil
1.Bumil dapat mengetahui mengenai Kekurangan Energi Kronik (KEK)
2.Apabila penyuluh memberikan pertanyaan, bumil dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan baik dan benar
3.Bumil mengisi semua pre-test dan post-test
12.Lampiran Materi
1.Pengertian KEK

Kekurangan Energi Kronis adalah keadaan dimana ibu penderita kekurangan
makanan yang berlangsung manahun (kronis) kesehatan pada ibu. Ibu hamil diketahui
menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun batas LILA ibu hamil dengan resiko
KEK di Indonesia adalah kurang dari 23,5 cm (Depkes RI, 2002)
Kekurangan energi kronik (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang menderita
kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan berbagai timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu hamil (Sayogo,2007).
2.Gejala dan Tanda KEK
a.Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
b.Badan Kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan)
c.Rambut kusam
d.Turgor kulit kering
e.Hb kurang dari normal (<11gr%)
f.Nafsu makan kurang
g.Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir secara
normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari
2.500 gram.
3.Penyebab KEK
Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil ibu sudah
mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan orang hamil lebih tinggi dari ibu yang
tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolism energi,
karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama hamil.
Menurut (Djamaliah, 2008) penyebab dari KEK yaitu :
1.Ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemberian makanan yang akan
dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang rendah maka
kemungkinan besar gizi yang dibutuhkan tidak tercukupi.
2.Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruh pengambilan
keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu hamil dengan
pengetahuan gizi yang rendah, kemungkinan akan memberikan gizi yang kurang
bagi bayinya

3.Produksi pangan yang tidak mencukupi kebutuhan
Pola konsumsi juga dapat mempengaruhi status kesehatan ibu hamil, dimana
pola konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan suatu gangguan kesehatan
atau penyakit pada ibu hamil
4.Usia Ibu Hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu karena
pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan
antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya
perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Sehingga usia yang paling
baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, sehingga diharapkan
status gizi ibu hamil akan lebih baik.
5.Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara
kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup
lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran
dibawah 2 tahun.
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak
yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh
kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang
cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan
mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi
berikut yang dikandung.
6.Berat Badan Selama Hamil .
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata- rata
untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang
harus diberikan agar kehamilannya berjalan dengan lancar. Di Negara maju
pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Jika ibu kekurangan gizi
pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi dengan berat
lahir rendah
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada
trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg,

dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus
bertujuan memantau pertumbuhan janin.
7.Pendapatan yang rendah
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang gizi, karena tidak
dapat menyediakan kebutuhan gizi yang seimbang
4.Dampak KEK
a.Bagi Ibu
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya yang pada
akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama, abortus dan infeksi (Susilowati,
2008).
b.Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan
post partum, serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung
meningkat (Susilowati, 2008).
c.Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami
keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, berat badan lahir
rendah (BBLR) (Susilowati, 2008).
5.Pencegahan KEK
Menurut Chinue (2009), cara pencegahan KEK adalah :
a.Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :
1)Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe).
2)Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk,
dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat
besi dalam usus.
b. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet
penambah darah.

Guna mencegah terjadinya resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan
(WUS) sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak
kurnag dari 23,5 cm. beberapa keriteria ibu KEK adalah berat badan ibu
sebelum hamil <17,00 dan ibu menderita anemia (Hb <11)
6.Penanganan KEK
a.Menganjurkan ibu untuk makanan bergizi
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan merupakan
sumber gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan
tubuhnya sendiri. Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus dalam keadaan
baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral, dan
energi.
b.Istirahat lebih banyak
Ibu hamil sebaiknya menghemat tenaga dengan cara mengurangi
kegiatan yang melelahkan. Siang ± 4jam/hari, malam ± 8 jam/hari
c.Pemberian makanan tambahan (PMT)
PMT yaitu pemberian tambahan makanan disamping makanan yang
dimakan sehari-hari untuk mencegah kekurangan energi kronis Pemberian
PMT harus memenuhi kalori dan protein, serta variasi menu dalam bentuk
makanan. Pemenuhan kalori yang harus diberikan dalam program PMT
untuk Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis sebesar 600-700 kalori
dan protein 15-20 mg (Ginarti, 2012).
Contoh makanan tambahan antara lain : susu untuk ibu hamil, Makanan
yang berprotein (hewani dan nabati), susu, roti, dan biji-bijian, buah dan
sayuran yang kaya vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, buah dan sayuran
lain
Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu dilakukan yaitu :
a.Rujuk untuk konsultasi
b.Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil
c.c) Minum tablet zat besi atau tambah darah : Ibu hamil setiap hari harus minum
satu tablet tambah darah (60 mg) selama 90 hari mulai minggu ke 20.
d.Periksa kehamilan secara teratur : Setiap wanita hamil menghadapi resiko
komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan.

13.Lampiran Poster
14.Lampiran post-test dan pre-test
Pre dan Post Test Kuisioner
Nama : Nilai :
Hari/ Tanggal :
Materi : KEK pada Ibu Hamil
Tempat :
Metode :Ceramah dan tanyajawab
Pertanyaan
1.Apa yang dimaksud dengan KEK pada ibu hamil ?
a.Keadaan dimana wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang
berlangsung lama atau menahun.
b.Keadaan dimana wanita mengalami kelaparan.

c.Keadaan dimana wanita mengalami menstruasi selama berbulan –bulan.
d.Keadaan dimana wanita mengalami kekurangan darah.
2.Berapa maksimal besar Lingkar Lengan Atas (LILA) pada wanita agar tidak terkena
resiko KEK pada ibu hamil ?
a.23,5 cm
b.<23,5 cm
c.>23,5 cm
d.>22,5 cm
3. Bagaimana tindakan selanjutnya wanita memiliki resiko KEK ?
a.Dibawa ke petugas kesehatan atau puskesmas
b.Dibiarkan saja
c.Dikoordinasikan dengan aparat desa
d.Dibawa ke dukun
4. Bagaimana cara mencegah Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil ?
a.Makan makanan yang bergizi
b.Makan makanan yang bervariasi
c.Makan makanan yang sehat
d.Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein.
Pemberian makanan tambahan dan zat besi pada ibu hamil.
5. Bahan makanan yang mengandung protein tinggi, diantaranya:
a.Nasi, jagung, kentang
b.Mie, daging ayam, lele
c.Bayam, kubis, jagung
d.Daging sapi, telur, daging ayam
Tags