Penanganan Retensi Plasenta pada
Sapi Bali di Desa Lassang Barat,
Kecamatan Polong bangkeng Utara,
Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan
Muhammad Husain Ramadhan
(C024241009)
Co-Asistensi Bidang Reproduksi
Retensi plasenta pada sapi, atau dikenal juga
sebagai retensi membran fetal (RFM), adalah
kondisi di mana plasenta tidak dikeluarkan
dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah
kelahiran. Ini adalah salah satu masalah
reproduksi yang umum pada sapi dan dapat
menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak
ditangani dengan benar.
APA ITU RETENSI PLASENTA?
PENYEBAB RETENSI PLASENTA
Inisiasi partus dan detachment plasenta
PENYEBAB RETENSI PLASENTA
PENYEBAB RETENSI PLASENTA
Penurunan sistem imun >> tidak terbentuk
kemokin dan sitokin
Penerimaan molekul protein induk terhadap anak
>> MHC-I useless >> NK dan CD8 useless
IMUNOSUPRESIF
PENYEBAB RETENSI PLASENTA
Kekurangan vitamin E dan
Selenium >> kemotaksis
Kalsium >> kontraksi otot
KEKURANGAN NUTRISI
Adanya infeksi pada uterus sehingga
menghambat pelepasan plasenta
INFEKSI
Distokia, fetotomi, caesar >>> trauma
uterus
KOMPLIKASI KELAHIRAN
Penurunan produksi estrogen >> pgf2a tidak
banyak diproduksi
Penurunan pgf2a >> tdk luteolisis, tdk
kontraksi uterus
KETIDAKSEIMBANGAN HORMONAL
3
2
4
1
TANDA KLINIS
Tidak keluarnya plasenta
setelah kelahiran dan disertai
pembengkakakan vulva
5
Discharge atau keluarnya
cairan abnormal dari vulva
Demam Penurunan nafsu makan
Penurunan produksi susu
PENANGANAN RETENSI PLASENTA
1. Pemberian Oksitosin : Oksitosin adalah hormon yang dapat
merangsang kontraksi uterus, membantu dalam pelepasan plasenta
2. Antibiotik : Untuk mencegah atau mengobati infeksi, antibiotik dapat
diberikan.
3. Nutrisi yang Tepat : Memberikan suplemen vitamin dan mineral yang
diperlukan seperti selenium dan vitamin E.
4. Manual Extraction : Dalam beberapa kasus, dokter hewan mungkin perlu
melakukan ekstraksi manual, meskipun ini biasanya dihindari karena risiko
infeksi dan trauma.
5. Pengawasan dan Perawatan Lanjutan : Sapi yang mengalami retensi plasenta
harus diawasi dengan ketat untuk tanda-tanda infeksi atau komplikasi
lain, dan diberikan perawatan lanjutan yang sesuai.
PENCEGAHAN RETENSI PLASENTA
1. Manajemen nutrisi yang baik : pastikan sapi dapat diet yang seimbang
dengan cukup vitamin dan mineral
2. Manajemen kelahiran yang tepat : hindari intervensi yang tidak perlu selama
proses kelahiran
3. Pengendalian infeksi : pertahankan kebersihan kandang dan lingkungan
untuk mencegah infeksi
4. Pemilihan genetik : memilih breed atau garis keturunan yang kurang
rentan terhadap retensi plasenta
KASUS
Gambar 1. Sapi dengan retensi
plasenta (Dokumentasi Pribadi)
PEMERIKSAAN KLINIS :
● Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
plasenta belum keluar seluruhnya. Hal
ini terlihat dengan adanya plasenta yang
tertinggal di dalam uterus dan menggantung
keluar dari vagina. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan suhu tubuh 39,1℃. Frekuensi
respirasi 56 kali/menit.
DIAGNOSIS :
● Diagnosis didasarkan pada anamnesis dan
hasil pemeriksaan fisik. Adanya sisa
plasenta yang tertinggal di dalam saluran
reproduksi induk setelah 2 hari post partus
disertai peningkatan suhu dan frekuensi
respirasi menunjukkan kejadian retensi
plasenta.
PENANGANAN :
● Penanganan yang dilakukan adalah manual
Gambar 2. Manual Remover dan Pemberian
Obat (Dokumentasi Pribadi)