Oleh: Gian Faris Fariha & Hardjono Dipresentasikan oleh: Muhammad Adam Muhammad Husen Mubarok Tiyana Ramadhini Azzahra Yuniar Maulia Fajrianti Rohmat Sukti “Pembuatan Minyak Atsiri Bunga Mawar Menggunakan Metode Ultrasonik”
Latar Belakang Permintaan minyak atsiri dari bunga meningkat pesat . Bunga mawar (Rosa hybrida L.) mengandung senyawa atsiri bernilai ekonomi tinggi . Umumnya digunakan dalam parfum, kosmetik , dan terapi . Metode konvensional kurang efisien → Diperlukan metode baru seperti ultrasonik .
Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh metode ekstraksi ultrasonik terhadap yield dan karakteristik minyak atsiri bunga mawar .
Hasil - Yield Etanol 50%: 19,80% Etanol 70%: 22,48% Etanol 96%: 24,68% Semakin tinggi konsentrasi etanol , semakin tinggi yield.
Hasil - Karakteristik Fisik Pelarut Warna Bau Sesuai ISO? 50% Coklat Mawar Tidak 70% Kuning pucat Mawar Ya 96% Kuning pucat Mawar Ya
Hasil - Densitas & Indeks Bias Pelarut Densitas (g/mL) Indeks Bias Sesuai ISO? 50% 0,976 1,3500 Tidak 70% 0,870 1,4678 Ya 96% 0,861 1,4570 Ya
Kelebihan Minyak Atsiri Mawar Aroma harum & khas. Digunakan sebagai antiseptik, antibakteri, dsb. Potensi pasar tinggi, bahan alami kosmetik & parfum.
Kekurangan Minyak Atsiri Mawar Rendemen rendah (1 gr minyak dari 3 kg bunga). Biaya bahan & alat mahal. Warna bisa berubah karena kadar air tinggi.
Kesimpulan Metode ultrasonik efektif menghasilkan minyak atsiri bunga mawar berkualitas . Yield tertinggi pada etanol 96%. Etanol 70% dan 96% menghasilkan minyak sesuai standar ISO 9842:2003. Potensi dikembangkan lebih lanjut dengan variasi pelarut dan frekuensi .
Saran Eksplorasi pelarut lain dan frekuensi ultrasonik berbeda . Skala industri perlu uji efisiensi dan kestabilan aroma. Dapat dijadikan acuan produksi minyak atsiri komersial .