revisi kelompok ekonomi mikro islam.docx

pmiistaimun 9 views 16 slides Apr 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

cara mempelajari teori produksi islam


Slide Content

MAKALAH
TEORI PRODUKSI ISLAM
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Ekonomi Mikro Islam”
Dosen pengampu:
Anisatul Maghfiroh, M.E.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Ahmad Diaulhaq
Muhammad
Sohib Abdul Aziz
Firman Taufik
PROGRAM STUDI PENGANTAR EKONOMI MIKRO ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MUNTAHY (STAIMUN)
TAHUN 2024

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Ekonomi Mikro Islam dengan
judul “Teori Produksi Islam”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya
SAMPANG, 06 JUNI 2024
PENULIS
i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................................1
A.LATAR BELAKANG ............................................................................................1
B.RUMUS MASALAH .............................................................................................2
C.TUJUAN MASALAH ............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1Pengertian Produksi............................................................................................3
2.2Teori Produksi Dalam Persepektif Islam............................................................4
2.3Tujuan, Prinsip, dan Kaidah Produksi dalam Islam............................................5
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1Kesimpulan.......................................................................................................10
3.2Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
ii

BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Produksi dalam ekonomi islam merupakan setiap bentuk kegiatan yang di
lakukan untuk menghasilkan manfaat bagi kebutuhan konsumen, termasuk
semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Dalam suatu
usaha, proses produksi merupakan hal yang paling utama dan menjadi salah satu
faktor yang ada dalam suatu usaha untuk menghasilkan suatu produk baik itu
produk barang maupun jasa.
1

Sedangkan proses produksi adalah suatu cara, metode, atau teknik untuk
penambahan manfaat atau menghasilkan faedah, bentuk, waktu, dan tempat atas
faktor-faktor produksi sehingga dapat bermanfaat bagi kebutuhan konsumen.
Dan juga kegiatan-kegiatan lain yang menunjang usaha untuk menghasilkan
produk tersebut yang berupa barang atau jasa, dan kegiatan atau rangkaian yang
saling berkaitan untuk memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan
terhadap suatu barang.
2
Dari pengertian di atas, dapat kita lihat proses produksi merupakan suatu
proses produksi yang bertujuan memberi nilai suatu barang yang dapat di lihat
dari segi proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi bahan setengah
jadi atau barang jadi. Adapun produksi disini yaitu transformasi dari faktor-
faktor produksi (bahan mentah, tenaga kerja, modal, serta teknologi) menjadi
hasil produksi atau produk. Agar tujuan berproduksi yaitu memperoleh jumlah
barang atau produk (termasuk jenis produk), dengan harga dalam waktu serta
1
Muhammad Turmudi, “PRODUKSI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ”, “PEMIKIRAN
ISLAM”, XVIII (2017). h. 37–56.
2
Ipunk Yogatama, “Teori Produksi”, 3, (2019).
1

kwalitas yang di harapkan oleh konsumen, maka proses produksi perlu di atur
dengan baik.
3
Dalam perspektif Total Quality Management (TQM), kualitas di pandang
secara lebih luas, dimana tidak hanya aspek hasil saja yang ditekankan, akan
tetapi juga meliputi proses, lingkungan, dan manusia. Kualitas juga dapat
diartikan sebagai standar yang harus dicapai oleh seseorang, kelompok, atau
lembaga organisasi mengenai kualitas SDM, kualitas cara kerja, serta barang dan
jasa yang dihasilkan. Kualitas juga mempunyai arti yaitu memuaskan kepada
yang dilayani baik secara internal maupun eksternal yaitu dengan cara
memenuhi kebutuhan dan tuntutan pelanggan dan masyarakat.
4
B.RUMUS MASALAH
1.Apa pengertian Produksi?
2.Apa saja Teori Produksi Dalam Persepektif Islam?
3.Apa Tujuan, Prinsip, dan Kaidah Produksi dalam Islam?
C.TUJUAN MASALAH
1.Untuk menegtahui tentang pengertian Produksi.
2.Untuk mengetahui Teori Produksi Dalam Persepektif Islam.
3.Untuk mengetahui Tujuan, Prinsip, dan Kaidah Produksi Dalam Islam.

3
Yesi Purmita Sari, “Analisis Produksi Usaha Pengasapan Ikan Di Desa Koto Mesjid Kecamatan Xiii
Koto Kampar Kabupaten Kampar”, JOM Fekon, 4.1 (2011).
4
nanda rifka Naufia, “MEKANISME SURVIVAL PENGUSAHA INDUSTRI RUMAHAN KOPYAH
DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ”, (2018). h. 2–4.
2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Produksi
Teori produksi menjelaskan tentang hubungan antara faktor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Teori ini dapat dinyatakan dalam
bentuk fungsi produksi dan tingkat produksi yang tercipta. Faktor-faktor
produksi juga dikenal sebagai input, sedangkan jumlah produksi disebut output.
Dalam konteks pertanian, produksi merupakan hal yang sangat penting dalam
perekonomian. Untuk melakukan produksi, diperlukan sejumlah input, seperti
modal, tenaga kerja, dan teknologi. Oleh karena itu, ada hubungan antara
produksi dan input, di mana output maksimal dihasilkan dengan input tertentu.
Hubungan ini disebut fungsi produksi.
5

Teori produksi adalah suatu konsep yang menjelaskan bagaimana
produsen memilih alternatif-alternatif yang efisien dalam penggunaan faktor-
faktor produksi untuk mencapai keuntungan maksimal. Produksi adalah kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah input menjadi output. Dalam
konteks ini, produksi mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk
menciptakan atau meningkatkan nilai suatu barang atau jasa.
6

Produksi adalah proses mengubah dua atau lebih input atau sumber daya
menjadi satu atau lebih output atau produk. Dalam pertanian, produksi
memainkan peran penting dalam perekonomian. Untuk melakukan produksi,
diperlukan input seperti modal, tenaga kerja, dan teknologi. Oleh karena itu, ada
hubungan antara produksi dan input, di mana output maksimal dihasilkan
dengan input tertentu. Hubungan ini disebut fungsi produksi.
7

5
Himawan Arif Sutanto and Sri Imaningati, “Tingkat Efisiensi Produksi Dan Pendapatan Pada Usaha
Pengolahan Ikan Asin Skala Kecil”, “Journal of Economics and Policy”, 7.1 (2014).
6
Ridwan, M., “Teori Produksi Dalam Islam”, (Buku Diktat Ekonomi dan Bisnis Islam, 2017).
7
Syarifah, Lailatis, “Teori Dasar Ekonomi Mikro Dalam Literatur Islam Klasik”, “EkBis: Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis”, 1.1 (2017).
3

Analisis produksi perusahaan dapat dikategorikan sebagai jangka pendek
jika beberapa faktor produksi dianggap tetap dalam jumlahnya. Namun, dalam
jangka panjang, semua faktor produksi dapat berubah, yang berarti perusahaan
dapat menambah jumlah faktor produksi sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dengan menambah faktor produksi, produksi perusahaan dapat meningkat,
sehingga meningkatkan potensi keuntungan yang dapat diperoleh.
8
2.2Teori Produksi Dalam Persepektif Islam
1.Pengertian Teori Produksi dalam Islam
Dalam konteks ekonomi Islam, kegiatan produksi berkaitan dengan
manusia dan keberadaannya dalam aktivitas ekonomi. Produksi adalah proses
menciptakan kekayaan dengan menggunakan sumber daya alam oleh manusia.
Secara umum, produksi diartikan sebagai menciptakan nilai pada barang atau
meningkatkan nilai pada suatu produk. Namun, dalam perspektif Islam, barang
dan jasa yang diproduksi haruslah yang diperbolehkan dan menguntungkan
(halal dan baik) menurut prinsip agama Islam.
9
Oleh karena itu, kita diperintahkan oleh Tuhan untuk menggunakan
barang dan layanan yang memberikan manfaat dan kegunaan bagi kita. Hal ini
dianggap sebagai karunia dan rejeki yang Tuhan berikan kepada hamba-hamba-
Nya. Namun, konsumsi tersebut harus dilakukan dengan cara yang halal dan
baik. Halal berarti apa yang kita konsumsi tidak bertentangan dengan larangan
yang telah ditetapkan oleh Tuhan dalam kitab suci dan hadis. Thayyib (baik)
berarti bahwa meskipun konsumsi kita halal, tetapi jika tidak memberikan nutrisi
yang baik bagi kita, itu tidak dianggap baik. Sebagai contoh, mengonsumsi
makanan tanpa mencuci atau membersihkannya terlebih dahulu. Meskipun tidak
8
Imrotus Sholiha, “Teori Produksi Dalam Islam Imroatus Sholiha”, “IAI Ibrahimy”, 4.2 (2018).
9
Muhammad, “Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam”, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004)
4

dilarang, hal tersebut tidak baik untuk kesehatan kita, oleh karena itu harus
dihindari.
10

Dalam Islam, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk
memperbaiki tidak hanya kondisi fisik material, tetapi juga moralitas. Produksi
bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai dengan ajaran
agama Islam.
11

Produksi melibatkan proses mencari, mengolah, dan mengelola sumber
daya untuk menghasilkan output yang meningkatkan kesejahteraan manusia.
Oleh karena itu, produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan dan karakteristik
yang melekat pada proses dan hasilnya. Dalam sistem ekonomi Islam, produksi
merupakan salah satu aspek penting. Konsep dan gagasan produksi dalam sistem
ekonomi Islam menekankan bahwa tujuan utama dari kegiatan ekonomi adalah
untuk mencapai kesejahteraan individu dan keseimbangan umum.
2.3Tujuan, Prinsip, dan Kaidah Produksi dalam Islam
1.Tujuan Produksi dalam Islam
Dalam Islam memproduksi sesuatu bukanlah sekadar untuk dikonsumsi
sendiri atau dijual ke pasar. Dua motivasi tersebut belumlah cukup, Islam pada
prinsipnya menekankan kegiatan produksi yang tidak hanya berhenti pada fungsi
ekonominya saja tetapi juga harus bisa sejalan dengan fungsi sosial, sehingga
untuk mencapai fungsi sosial kegiatan produksi harus mencapai surplus.
12
Hal
ini sesuai dengan kutipan surat Al Hadid 57:7
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah
sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka
10
Nur Rianto, Euis Amalia, “Teori Mikroekonomi”, (Jakarta: Kencana, 2010).
11
Karim, Adiwarman, “Ekonomi Mikro Islam”, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007)
12
Afzalurrahman, “Doktrin Ekonomi Islam”, Jilid 1, Terjemahan Soeroyo, Nastangin, (Yogyakarta: PT
Dana Bhakti Prima Yasa, 1995)
5

orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari
hartanya memperoleh pahala yang besar.
13

Melalui konsep tersebut, kegiatan produksi harus bergerak di atas dua
garis optimalisasi. Tingkat optimal pertama adalah mengupayakan berfungsinya
sumber daya insani ke arah pencapaian kondisi full employment, dimana semua
orang bekerja dan menghasilkan suatu karya kecuali mereka yang udzur syar’i
seperti sakit dan lumpuh. Optimalisasi yang kedua adalah memproduksi
kebutuhan primer (dharuriyyat), sekunder (hajiyyat) dan tersier (tahsiniyyat)
secara proporsional, sehingga tidak saja harus halal tetapi juga harus baik dan
bermanfaat (thayyib).
14
Berbeda dengan ekonomi konvensional yang mengedepankan
memaksimalkan kuntungan dan kepuasan (maximization profit and utility),
tujuan yang ingin dicapai oleh kegiatan produksi dalam perspektif Islam adalah
kecukupan setiap individu, swasembada ekonomi umat dan kontribusi untuk
mencukupi kebutuhan umat dan bangsa lain. Pendapat lain yang mejelaskan
mengenai tujuan produksi dalam perspektif Islam adalah menyediakan barang
dan jasa yang memberikan mashlahah maksimum bagi konsumen. Secara lebih
spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan kemashlahatan yang
bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya adalah :
a.Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan moderat
b.Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya
c.Menyiapkan persediaan barang dan jasa di masa depan
d.Pemenuhan sarana bagi kegiatan social dan ibadah kepada Allah.
15
2.Prinsip Produksi dalam Islam
13
Sudarsono, Heri, “Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar”, (Yogyakarta: Ekonisia, 2002).
14
Mannan, M.A., “Teori dan Praktek Ekonomi Islam”, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1997).
15
Nasution, Mustafa Edwin, “Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam”, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2006)
6

Prinsip produksi pada sistem konvensional adalah bagaimana produksi
dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling maksimum dan
efisiensi dengan :
a.Memaksimalkan output dengan menggunakan input tetap
b.Meminimalkan penggunaan input untuk mencapai tingkat output yang sama
Prinsip-prinsip produksi pada perspektif ekonomi Islam tidak jauh
berbeda dengan sistem konvensional yang membedakannya adalah nilai (value)
yang terkandung di dalamnya. Islam menambahkan beberapa poin nilai
berdasarkan AlQur’an dan Hadist Rasulullah SAW dimana Islam memberikan
arahan mengenai prinsip-prinsip produksi sebagai berikut, yaitu
16
:
a.Tugas manusia di bumi adalah sebagi khalifah Allah SWT yakni
manusia ditugasi untuk memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya.
b.Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi, menurut Yusuf
Qordhawi, Islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang
didasarkan atas penelitian, eksperimen, dan perhitungan. Akan tetapi
Islam tidak membenarkan penuhanan terhadap hasil karya ilmu
pengetahuan dalam arti melepaskan diri dari Al-Qur’an dan Al hadist.
17

c.Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan manusia,
sesuai dengan sabda Nabi yaitu: “kalian lebih mengatahui urusan dunia
kalian”.
18

d.Dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama Islam
menyukai kemudahan, menghindari kemudharatan dan memaksimalkan
manfaat. Dalam Islam tidak terdapat ajaran yang memerintahkan
membiarkan segala urusan berjalan dalam kesulitannya, karena berdalih
dengan ketetapan dan ketentuan Allah, atau karena tawakal kepada-Nya,
16
M. Muhazil Amshari, “Analisis Biaya Dan Efisiensi Produksi Dalam Ekonomi Islam,”, “Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam”, 1, no. 1 (2019), 136.
17
Ibid, 261-262.
18
Rufaidah, “Ilmu Ekonomi”, 59.
7

sebagaimana keyakinan yang terdapat di dalam agama-agama selain
Islam. Tawakal dan sabar adalah konsep penyerahan hasil kepada Allah
SWT, sebagai pemilik hak prerogative yang menentukan segala sesuatu
setelah segala usaha dan persyaratan dipenuhi dengan optimal.
3.Kaidah Berproduksi dalam Islam
Islam menuntun manusia sebagai khalifah Allah untuk memakmurkan
bumi yang Allah ciptakan untuk dikelola dengan ilmu dan amalan baik. Melalui
tuntunan kaidah tersebutlah manusia dituntut untuk melakukan sesuatu
berdasarkan Al Quran dan Al Hadist, salah satunya adalah kaidah dalam
berproduksi. Kaidah-kaidah dalam berproduksi antara lain adalah
19
:
a.Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan
produksi
b.Mencegah kerusakan di muka bumi, termasuk membatasi polusi,
memelihara keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam
c.Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan
masyarakat serta mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang harus
dipenuhi harus berdasarkan prioritas yang ditetapkan agama, yakni
terkait dengan kebutuhan untuk tegaknya akidah/ agama,
terpeliharanya nyawa, akal dan keturunan, serta memakmurkan
material.
20

d.Produksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian
umat. Untuk itu hendaknya umat memiliki berbagai kemampuan,
keahlian, dan prasarana yang memungkinkan terpenuhinya
kebutuhan pengembangan peradaban, dimana dalam kaitannya
tersebut para ahli fiqih memandang bahwa pengembangan di bidang
ilmu, industri, perdagangan, keuangan merupakan fardhu kifayah,
19
Anto, “Pengantar Ekonomika Mikro Islami”, 259–260.
20
At-Tariqi, Abdullah Abdul Husain, “Ekonomi Islam Prinsip, Dasar, Dan Tujuan”, (Yogyakarta:
Magistra Insania Press, 2004).
8

yang dengannya manusia bias melaksanakan urusan agama dan
dunianya.
21
e.Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas spiritual
maupun mental dan fisik. Kualitas spiritual terkait dengan kesadaran
rohaniahnya, kualitas mental terkait dengan etos kerja, intelektual,
kreatifitas, sedangkan fisik berkaitan dengan kesehatan, efisiensi, dan
sebagainya.
22
21
Muhdi Kholil, ‘Faktor-Faktor Produksi Dan Konsep Kepemilikan’, LITERASI (Jurnal Ilmu
Pendidikan), 2.1 (2016), 29
22
M. Ridwan, Teori Produksi Dalam Islam (Buku Diktat Ekonomi dan Bisnis Islam, 2017).
9

BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Produksi dalam konvensional sebagai sebuah proses penambahan nilai guna
atau manfaat suatu barang dengan tujuan kesejahteraan. Walaupun memiliki esensi
yang sama dengan konvensional, tetapi ekonomi Islam memiliki perbedaan dalam
mencapai kesejahteraan itu, karena dalam Islam ada tujuan lain tidak hanya
kesejahteraan individu namun juga maslahah bagi masyarakat dan tidak hanya
memikirkan keuntungan. Sehingga dalam Islam juga terdapat prinsip-prinsip dan
kaidah-kaidah dalam berproduksi yaitu harus sesuai dengan syariat Islam.
Teori produksi merupakan kajian tentang proses dalam ekonomi untuk
merubah faktor produksi ke hasil produksi. Produksi merupakan suatu aktivitas yang
dilakukan untuk menambah nilai suatu barang. Dalam mekanisme pandangan islam
seorang produsen muslim dalam melakukan aktivitas produksinya tidak hanya
didasarkan hanya sebatas untuk mendapat keuntungan melainkan juga harus
didasarkan kepada prinsipprinsip islam yang telah ditetapkan, dalam produksi islam
mengenal sistem bagi hasil yaitu profit sharing, revenue sharing dan loss profit
sharing.
Setiap produksi memerlukan faktor input/faktor produksi untuk
menghasilkan produk, dalam ekonomi mikro konvensional tujuan produksi hanya
mementingkan keuntungan sesaat atau keuntungan yang sebesar-besarnya ataupun
keuntungan duniawi semata. Beda dengan produksi pada sisi ekonomi mikro Islam
yang tidak hanya untuk kepentingan duniawi saja tetapi menitikberatkan pada
keberkahan dan kemaslahatan orang banyak, selamat dunia dan akhirat. Karena
yang kita lakukan di dunia ini akan diminta pertanggungjawabannya.
10

3.2Saran
Dengan Sangat Menyadari Bahwa Makalah Kami Masih Jauh Dari
Kesempurnaan, Sebab Tidak Ada Satu Tulisan Di Muka Bumi Ini Yang Terhindar
Dari Kecacatan Selain Alqur’an. Untuk Itu Kami Menyarankan Kepada Pembaca
Untuk Memberikan Sumbang Saran Serta Kritikan Yang Konstruktif Demi
Kesempurnaan Makalah Kami Untuk Yang Akan Datang.
11

DAFTAR PUSTAKA
Turmudi Muhammad, (2017), “PRODUKSI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI
ISLAM”, “PEMIKIRAN ISLAM”, XVIII, h. 37–56.
Yogatama Ipunk, (2019), “Teori Produksi”, 3.
Purmita Sari Yesi, (2011), “Analisis Produksi Usaha Pengasapan Ikan Di Desa Koto
Mesjid Kecamatan Xiii Koto Kampar Kabupaten Kampar”, JOM Fekon, 4.1.
rifka Naufia nanda, (2018), “MEKANISME SURVIVAL PENGUSAHA INDUSTRI
RUMAHAN KOPYAH DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ”, h. 2–4.
Arif Sutanto Himawan, Imaningati Sri, (2014) “Tingkat Efisiensi Produksi Dan
Pendapatan Pada Usaha Pengolahan Ikan Asin Skala Kecil”, “Journal of Economics
and Policy”, 7.1.
M. Ridwan, (2017) “Teori Produksi Dalam Islam”, Buku Diktat Ekonomi dan Bisnis
Islam.
Afzalurrahman, (1995), “Doktrin Ekonomi Islam”, Jilid 1, Terjemahan Soeroyo,
Nastangin, Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa.
Sudarsono, Heri, (2002), “Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar”, Yogyakarta:
Ekonisia.
Mannan, M.A., (1997), “Teori dan Praktek Ekonomi Islam”, Yogyakarta: PT Dana
Bhakti Prima Yasa.
Rianto Nur, Amalia Euis, (2010), “Teori Mikroekonomi”, Jakarta: Kencana.
A Karim, Adiwarman,(2007), “Ekonomi Mikro Islami”, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
12

Syarifah, Lailatis, (2017), “Teori Dasar Ekonomi Mikro Dalam Literatur Islam
Klasik”, EkBis: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 1.1.
13
Tags