Scaling Up Usaha Mikro Kecil Menengah Pontianak.pptx
andikapriyatna
29 views
21 slides
Sep 14, 2025
Slide 1 of 21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
About This Presentation
peningkatan peran UMKM
Size: 6.32 MB
Language: none
Added: Sep 14, 2025
Slides: 21 pages
Slide Content
Upaya Scaling-Up UMKM di Kota Pontianak Launch Strategy Tommy Priyatna 30 April 2025
Agenda 01 Jumlah UMKM 02 Analisis SWOT 03 Upaya Strategis 04 Usulan Roadmap 05 Indikator Keberhasilan 06 Monitoring dan Evaluasi
Meskipun terdapat data jumlah UMKM secara keseluruhan, informasi spesifik mengenai jumlah usaha kecil dan menengah di Kota Pontianak belum tersedia Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan dalam pendataan dan klasifikasi UMKM berdasarkan skala usaha untuk mendukung perencanaan dan pengembangan kebijakan yang lebih tepat sasaran Jumlah UMKM di Kota Pontianak
SWOT Analisis UMKM Kota Pontianak Strengths (Kekuatan) Dukungan Pemerintah Daerah yang Kuat: Pemerintah Kota Pontianak aktif memberikan bantuan perizinan, legalitas, pelatihan, dan bantuan alat produksi. Tingginya Jumlah Pelaku UMKM: Lebih dari 41.000 UMKM, menunjukkan potensi ekonomi lokal yang besar. Dominasi Sektor Kuliner: Sektor ini memiliki potensi pasar luas, terutama karena budaya kuliner lokal yang kuat. Akses terhadap Kredit dan Pendampingan: Ketersediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program KURMA, dan pelatihan digitalisasi.
SWOT Analisis UMKM Kota Pontianak Weaknesses (Kelemahan) Skala Usaha Mikro yang Mendominasi: Sebagian besar UMKM masih berskala mikro, dengan keterbatasan modal dan daya saing. Rendahnya Literasi Digital dan Manajerial: Banyak pelaku UMKM belum menguasai manajemen usaha modern dan platform digital. Keterbatasan Inovasi Produk: Produk cenderung homogen, sulit bersaing di pasar nasional/internasional. Distribusi dan Akses Pasar Terbatas: Belum semua UMKM mampu memasarkan produknya secara online maupun ke luar daerah.
SWOT Analisis UMKM Kota Pontianak Opportunities (Peluang) Transformasi Digital: Dukungan dari Telkom dan platform digital membuka peluang untuk ekspansi pasar dan efisiensi usaha. Sertifikasi Halal dan Legalitas Produk: Meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang ekspor. Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Lokal: Pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi pasar baru bagi UMKM. Kemitraan dengan Platform e-Commerce: Kolaborasi dengan marketplace lokal dan nasional (Shopee, Tokopedia, dll.) meningkatkan visibilitas produk.
SWOT Analisis UMKM Kota Pontianak Threats (Ancaman) Persaingan dari Produk Luar Daerah dan Impor: Produk dari luar daerah yang lebih murah dan bervariasi menjadi tantangan. Fluktuasi Ekonomi dan Harga Bahan Baku: Ketergantungan pada bahan baku tertentu dapat membuat biaya produksi tidak stabil. Kurangnya Regenerasi Pelaku Usaha: UMKM masih didominasi oleh pelaku usia tua; minimnya partisipasi generasi muda. Ketergantungan pada Bantuan Pemerintah: Tanpa kemandirian usaha, UMKM rentan jika bantuan dihentikan.
Upaya Strategis Scaling Up UMKM 1. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pelaku UMKM Pelatihan dan Workshop: Rutin mengadakan pelatihan manajemen bisnis, keuangan, pemasaran digital, ekspor-impor, inovasi produk, dan sertifikasi halal atau SNI. Pendampingan Intensif: Menyediakan mentor bisnis (coaching/mentoring) untuk UMKM potensial supaya bisa tumbuh lebih cepat. 2. Akses Permodalan dan Pendanaan Fasilitasi KUR (Kredit Usaha Rakyat): Bekerjasama dengan perbankan dan lembaga keuangan untuk mempercepat penyaluran kredit ringan. Program Hibah atau Inkubasi Bisnis: Membuat program hibah untuk UMKM inovatif dan menyediakan fasilitas inkubasi bisnis.
3. Peningkatan Akses Pasar Digitalisasi UMKM: Membantu UMKM berjualan di marketplace nasional (Tokopedia, Shopee, Lazada) dan internasional (Amazon, Alibaba). Bazar dan Expo: Rutin mengadakan pameran lokal dan nasional, bahkan mendorong UMKM mengikuti pameran luar negeri. Kemitraan Bisnis: Memfasilitasi UMKM untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri besar (B2B). 4. Inovasi Produk dan Standarisasi Bantuan Desain Produk dan Branding: Memberikan layanan konsultasi gratis soal desain kemasan, logo, dan storytelling produk. Sertifikasi dan Legalitas: Membantu percepatan pengurusan sertifikat halal, izin edar BPOM, HKI (Hak Kekayaan Intelektual), dan SNI.
5. Penguatan Kelembagaan UMKM Koperasi UMKM Modern: Mendorong UMKM membentuk koperasi berbasis digital agar kuat dalam pembiayaan dan distribusi. Clusterisasi: Membentuk cluster atau kelompok usaha berbasis komoditas unggulan (misal cluster kopi, cluster fashion, dll). 6. Penggunaan Teknologi dan Digitalisasi Aplikasi UMKM Daerah: Mengembangkan aplikasi yang membantu UMKM mengelola keuangan, pemasaran, dan logistik. Smart Factory (Industri 4.0): Untuk UMKM manufaktur, dorong adopsi teknologi sederhana seperti otomasi ringan. 7. Advokasi Kebijakan Insentif Pajak dan Perizinan Mudah: Mendorong pemerintah daerah membuat kebijakan ramah UMKM, misalnya pembebasan retribusi atau pajak mikro. Kebijakan Belanja Pemerintah untuk UMKM: Prioritaskan belanja barang/jasa dinas pemerintah dari UMKM lokal.
U ntuk membuat UMKM naik kelas , harus ada pendampingan (capacity building) permodalan akses pasar standarisasi produk dukungan kebijakan Ringkasnya : Semua ini harus jalan bersamaan dan berkelanjutan .
Usulan Tahapan Roadmap Tahun 1: Fondasi dan Penguatan Kapasitas Target Utama: Semua UMKM binaan memahami dasar-dasar manajemen usaha, keuangan, pemasaran digital, dan legalitas usaha. Program Kerja: Pemetaan UMKM Pendataan dan kategorisasi UMKM berdasarkan sektor, skala, potensi naik kelas. Pelatihan Dasar dan Sertifikasi Kelas pelatihan keuangan, manajemen, pemasaran, digitalisasi. Fasilitasi pengurusan NIB, IUMK, sertifikasi halal/BPOM/SNI. Program Digitalisasi UMKM Pelatihan penggunaan marketplace, media sosial, dan pembuatan katalog produk online. Fasilitasi Modal Kerjasama dengan bank penyalur KUR dan fintech pendanaan mikro.
Usulan Tahapan Roadmap Tahun 2: Akselerasi dan Peningkatan Daya Saing Target Utama: 30–40% UMKM binaan sudah aktif berjualan di marketplace nasional, ekspansi pasar baru, dan berinovasi produk. Program Kerja: Pendampingan Intensif (Coaching Program) Mentor bisnis untuk UMKM potensial naik kelas. Inkubator Bisnis Membuat inkubator UMKM berbasis sektor unggulan (kuliner, kerajinan, fashion, agribisnis). Clusterisasi UMKM Membentuk komunitas/cluster berbasis komoditas dan wilayah. Promosi dan Akses Pasar Bazar produk UMKM skala nasional. Business Matching antara UMKM dan perusahaan besar (B2B). Inovasi Produk dan Branding Konsultasi desain produk, packaging, dan storytelling.
Usulan Tahapan Roadmap Tahun 3: Ekspansi Pasar dan Globalisasi Target Utama: UMKM unggulan siap ekspor, menjadi vendor industri besar, dan memiliki daya saing global. Program Kerja: Program UMKM Ekspor Pelatihan ekspor, regulasi internasional, ekspor perdana lewat skema kemudahan (export coaching program). Konektivitas Global Membantu UMKM mengikuti expo internasional (dengan seleksi). Fasilitasi HKI dan Branding Global Membantu pendaftaran merek, paten, dan sertifikat halal global. Digital Transformation Advance UMKM yang siap menggunakan ERP, sistem e-commerce, pembayaran digital lintas negara.
Indikator Keberhasilan Scaling Up UMKM Tahun Indikator Pertama 100% UMKM terdaftar NIB, 70% memiliki akun marketplace, 50% bersertifikat halal/SNI Kedua 40% UMKM masuk klaster, 20% omzet meningkat minimal 50%, 30% terhubung kemitraan industri Ketiga 10% UMKM ekspor, 30% berdaya saing nasional, 20% menggunakan teknologi digital penuh
Monitoring & Evaluasi Scaling Up UMKM No Nama UMKM Sektor Status Legalitas Omzet Awal Omzet Akhir Status Digitalisasi Keterangan 1 CV Serbat Kuning Kuliner NIB, Halal Rp 50 juta Rp 75 juta Aktif di Shopee, Instagram Naik Kelas Format Pendataan UMKM
Monitoring & Evaluasi Scaling Up UMKM No Program Target Realisasi % Capaian Kendala Tindak Lanjut 1 Pelatihan Digitalisasi 100 UMKM 85 UMKM 85% Internet kurang stabil Ulangi batch kedua Format Monitoring Program
Monitoring & Evaluasi Scaling Up UMKM Komponen Evaluasi Target Realisasi Gap (%) Analisis Singkat Jumlah UMKM Terdigitalisasi 70% 65% -5% Program perlu dukungan perangkat IT Jumlah UMKM Tersertifikasi Halal 50% 52% +2% Capai target, perlu didorong untuk ekspor Format Evaluasi Akhir Tahun
Monitoring Bulanan: Setiap akhir bulan, adakan rapat evaluasi internal. Feedback UMKM: Survei kepuasan UMKM binaan setelah pelatihan atau event. Dashboard Data: dashboard sederhana (Excel/Google Sheets) untuk visualisasi progres. Catatan Penting untuk Sukses Monev