SEJARAH INDONESIA YANG MASIH SERING TERLUPAKAN

miftahuljannahw3 11 views 3 slides Oct 12, 2024
Slide 1
Slide 1 of 3
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3

About This Presentation

SEJARAH INDONESIA


Slide Content

Selain penyebutan yang berbeda, para ahli juga mendefinisikan desa dengan berbagai
pengertian. Berikut deskripsinya:
1.Istilah desa menurut Prof
Drs. Widjaja
, dalam bukunya yang berjudul “Pemerintah
Desa/Marga”,  menyatakan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
susunan aslinya berdasarkan hak-hak awal yang istimewa. Gagasan dasar
pemerintahan desa adalah keberagaman, partisipasi, otonomi sejati, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat.
2.Sedangkan dalam buku “Dalam
Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya“
(Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1989)
 karangan R.
Bintarto
, berpendapat bahwa
berdasarkan sudut pandang geografi yang dikemukakannya, desa merupakan hasil
ekspresi geografis, sosial, politik, dan budaya yang ada di suatu wilayah dan saling
terkait dengan wilayah lain.
3.Pengertian desa menurut Rifhi
Siddiq
, desa adalah kawasan dengan kepadatan rendah
yang dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial yang homogen, mata pencaharian
di sektor pertanian, serta interaksi dengan daerah lain di sekitarnya.
4.Sedangkan pengertian desa menurut Sutardjo
Kartohadikusumo
, desa adalah suatu
badan hukum tempat tinggal sekelompok masyarakat yang berpemerintahan sendiri.
5.Menurut Paul
H. Landis
, desa adalah ruang dimana hubungan sosial bercirikan
intensitas tinggi dengan jumlah penduduk kurang dari 2500 jiwa.
6.Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia
, desa adalah kesatuan wilayah dengan
banyak keluarga dengan sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh kepala desa) atau
desa adalah kumpulan rumah di luar kota yang membentuk satu kesatuan.
7.Pengertian desa menurut undang-undang adalah: Peraturan
Pemerintah Nomor 72
Tahun
2005 Tentang Desa Pasal 1
, Desa atau yang sering disebut kampung, adalah
kesatuan masyarakat hukum dengan batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui
dan dihormati dalam negara kesatuan sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
8.Undang-Undang
Pemerintahan Daerah Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 1
, Desa adalah
desa dan adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang batas wilayahnya berwenang untuk mengatur,
mengatur, dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat atas
prakarsa masyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia Serikat.
9.Undang-Undang
Desa Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1
, Desa adalah Desa dan Adat atau
yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang batas wilayahnya berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, urusan daerah kepentingan masyarakat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak adat atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia.
Ciri-ciri desa, antara lain: 
 
Letak: Desa biasanya terletak di luar keramaian kota dan masih alami. 
Mata pencaharian: Sebagian besar penduduk desa bekerja di bidang pertanian,
peternakan, dan perikanan. 

Hubungan sosial: Masyarakat desa memiliki hubungan yang erat dan saling tolong
menolong. 
Adat istiadat: Masyarakat desa memegang teguh adat istiadat. 
Teknologi: Teknologi di desa masih tergolong rendah. 
Sarana dan prasarana: Sarana dan prasarana di desa masih kurang. 
Mobilitas: Mobilitas masyarakat desa cenderung rendah karena terbatasnya lapangan
kerja dan ikatan masyarakat. 
Kehidupan agama: Kehidupan agama di desa lebih kuat dibandingkan dengan
kehidupan di kota. 
Perubahan sosial: Perubahan sosial di desa cenderung terjadi lebih lambat.
Desa memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan perkotaan. Karakteristik desa
mencerminkan esensi dan identitas unik dari komunitasnya. Karakteristik desa di antaranya
yaitu: 
Kedekatan dengan alam: Masyarakat desa dianggap sangat dekat dengan alam,
sehingga pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bergantung pada bidang pertanian,
peternakan, dan perikanan. 
Hubungan kekerabatan yang kuat: Masyarakat desa memiliki hubungan kekerabatan
yang erat karena biasanya berasal dari keturunan yang sama. 
Interaksi masyarakat yang intens: Masyarakat desa memiliki interaksi yang intens dan
komunikasi yang bersifat personal. 
Semangat solidaritas yang kuat: Masyarakat desa memiliki semangat solidaritas yang
kuat karena memiliki tujuan ekonomi, budaya, dan kehidupan yang sama. 
Mobilitas masyarakat yang rendah: Mobilitas masyarakat desa cenderung rendah
karena terbatasnya lapangan kerja dan ikatan masyarakat. 
Terisolir dari daerah lain: Desa terisolir dari daerah lain. 
Penduduknya jarang: Penduduk desa jumlahnya jarang atau sedikit. 
Teknologi yang masih rendah: Teknologi di desa masih rendah. 
Sarana dan prasarana yang kurang: Sarana dan prasarana di desa sangat kurang. 
Desa memiliki berbagai fungsi, di antaranya: 
1.Penyangga kebutuhan pokok: Desa berfungsi sebagai hinterland atau penyangga yang
menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, jagung, ubi kayu, kacang-kacangan,
kedelai, sayur mayur, dan buah-buahan. 
2.Pelestari kearifan lokal: Desa merupakan tempat untuk melestarikan budaya lokal
yang masih ada di masyarakat pedesaan. 
3.Sumber tenaga kerja: Masyarakat desa merupakan sumber tenaga kerja di daerah
perkotaan. 
4.Mitra pembangunan kota: Desa berfungsi sebagai mitra pembangunan kota. 

5.Benteng pengamalan Pancasila: Desa dapat menjadi benteng dalam pengamalan
Pancasila. 
6.Tempat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan: Desa dapat menjadi tempat
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. 
7.Tempat menumbuhkan semangat kekeluargaan: Desa dapat menjadi tempat untuk
menumbuhkembangkan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan. 
8.Tempat membina hubungan kerja sama: Desa dapat menjadi tempat membina
hubungan kerja sama antar lembaga.
Potensi desa adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh
sebuah desa. Potensi desa bisa dikelola dan dikembangkan untuk mendukung kelangsungan
dan perkembangan desa. 
Potensi desa secara umum terbagi menjadi dua, yaitu potensi fisik dan non-fisik: 
1.Potensi fisik: Merupakan potensi yang berkaitan dengan sumber daya alam, seperti
tanah, air, iklim, lingkungan geografis, dan binatang ternak. 
2.Potensi non-fisik: Merupakan potensi yang berkaitan dengan aspek sosial masyarakat
desa. 
Untuk mengetahui potensi desa yang dapat dikembangkan, Anda bisa melihat
langsung potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Desa yang memiliki
sejumlah potensi penting untuk dikembangkan lebih lanjut disebut desa berpotensi
tinggi. Desa berpotensi tinggi memiliki faktor alam dan sosial yang mumpuni untuk diolah
lebih lanjut. 
 
 
 
Tags