sejarah singkat komunikasi pemasaran Pertemuan1_IMC_Final.

rudihermawan34 8 views 18 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

sejarah singkat komunikasi pemasaran Pertemuan1_IMC_Final.


Slide Content

Pertemuan 1 Pendahuluan & Sejarah Komunikasi Pemasaran Mata Kuliah: Manajemen Komunikasi Pemasaran Terpadu

Tujuan Pembelajaran - Capaian: Mahasiswa memahami latar belakang lahirnya komunikasi pemasaran terpadu. - Materi: Sejarah IMC (Prisgunanto, Levitt, Borden, Kotler & Keller). - Metode: Ceramah, diskusi, studi kasus brand placement. - Evaluasi: Refleksi singkat tentang peran IMC di era digital.

Latar Belakang (1) - Pemasaran merupakan bagian penting dalam sistem ekonomi modern. - Komunikasi pemasaran membentuk citra & loyalitas merek. - Persaingan usaha semakin ketat.

Latar Belakang (2) - Perubahan perilaku konsumen & perkembangan teknologi. - Munculnya kebutuhan komunikasi pemasaran terpadu (IMC). - IMC menjaga konsistensi pesan & hubungan pelanggan.

Teori: Prisgunanto (2006) - Komunikasi pemasaran bersifat multidisipliner. - Menghubungkan media, distribusi produk, dan perilaku konsumen. - Evolusi dari promosi ke integrasi.

Teori: Levitt (1982) - Pentingnya koordinasi & integrasi promosi. - Konsep total marketing communication strategy. - Konsistensi pesan di semua elemen promosi.

Teori: Borden (1964) - Pencetus konsep Marketing Mix (4P). - Produk, harga, distribusi, promosi. - Jadi dasar perumusan IMC modern.

Teori: Kotler & Keller - IMC sebagai strategi konsistensi pesan. - Integrasi iklan, promosi, PR, penjualan personal, pemasaran langsung. - Pesan harus jelas, konsisten, meyakinkan.

Rumusan Kajian (1) - Komunikasi pemasaran sebagai strategi kompetitif. - Persaingan menuntut konsistensi citra & reputasi. - IMC memperkuat ekuitas merek.

Rumusan Kajian (2) - Integrasi Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). - ATL: Iklan massal (TV, radio, koran). - BTL: Event, brosur, sponsorship, digital marketing.

Contoh Empiris (1) - Brand placement di film Indonesia. Contoh: produk minuman & gadget ditampilkan di film. - Efek: meningkatkan recall merek tanpa iklan langsung.

Contoh Empiris (2) - Pergeseran konsumsi media dari TV ke digital. - Generasi muda lebih aktif di media sosial. - Iklan digital lebih interaktif & terukur.

Tren Pergeseran Media 📊 Data: Penurunan konsumsi TV & peningkatan penggunaan media digital (Sumber: APJII, We Are Social, Statista)

Media Sosial Sebagai Sumber Berita - 57% masyarakat Indonesia menggunakan media sosial sebagai sumber berita. - TikTok meningkat drastis sebagai platform berita generasi muda. (Sumber: 360info.org, 2024)

Solusi dan Saran (1) - Perusahaan harus adaptif terhadap perubahan media. - Fokus pada digital marketing & customer engagement. - Gunakan big data untuk memahami perilaku konsumen.

Solusi dan Saran (2) - Jaga konsistensi pesan across channel. - Terapkan storytelling yang engaging. - IMC harus fleksibel mengikuti perkembangan teknologi.

Refleksi - Bagaimana IMC relevan di era digital? - Apa contoh IMC yang Anda lihat di sekitar Anda? - Diskusi: Brand placement vs iklan tradisional.

Penutup - IMC lahir dari kebutuhan integrasi promosi. - IMC merupakan strategi kompetitif yang penting. - Adaptasi & konsistensi adalah kunci keberhasilan.
Tags