Hubungan HbA1c dengan C-Reactive Protein Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr.H.Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan Tek.Laboratorium Medis SEMINAR HASIL NURLELA DIATI NIM : 2413353148 2025 Pembimbing I : Nurminha , S.Pd ., M.Sc Pembimbing II : Filia Yuniza, SST., M.Biomed Penguji : Misbahul Huda, S.Si ., M.Kes
SEMINAR HASIL Latar Belakang 02 Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme tubuh yang diakibatkan oleh hormon insulin di dalam tubuh yang tidak menjalankan fungsinya secara maksimal dalam mengendalikan keseimbangan gula darah sehingga kadar gula di dalam darah meningkat ( hiperglikemia ). Setiap tahunnya prevalensi DM Terus meningkat , Angka kejadian DM di Prov Lampung berjumlah 38.923 jiwa , dan di Lampung Selatan sendiri , DM menduduki 10 Penyakit terbanyak . Kadar HbA1c yang tinggi di dalam tubuh adalah gejala awal yang dapat menyebabkan orang dengan DM mengalami Komplikasi Diabetes
SEMINAR HASIL Latar Belakang 03 HbA1c selama ini diketahui untuk penilaian kualitas pengendalian glikemik dalam jangka Panjang dan pengukuran efektivitas terapi hiperglikemi yang tidak terkendali yang dapat menyebabkan proses peradangan . C-Reactive Protein (CRP) adalah alfa globulin yang diproduksi di hati dan pada proses peradangan serta kerusakan jaringan , kadarnya akan meningkat tinggi . Peningkatan kadar CRP pada pasien DM tipe 2 menunjukkan adanya proses inflamasi akibat komplikasi DM Kronis . Elimam , et al (2019) menyatakan bahwa kadar HbA1c yang tinggi akan diikuti dengan peningkatan Kadar CRP.
04 Rumusan Masalah SEMINAR HASIL Bagaimana hubungan kadar HbA1c dengan CRP pada Pasien DM Tipe 2 di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan?
05 Mengetahui Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien DM Tipe 2 di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan Tujuan Penelitian Mengetahui Distribusi Frekuensi Kadar HbA1c pada Pasien DM Tipe 2 di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan 01. 02. SEMINAR HASIL 03. Menganalisis hubungan kadar HbA1c dengan CRP pada Pasien DM Tipe 2 di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan
06 Ruang Lingkup SEMINAR HASIL Ruang Lingkup penelitian ini adalah dalam bidang Kimia Klinik dan Imunoserologi . Pengambilan data dilakukan di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Pada Tahun 2025. Jenis penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan desain penelitian Cross sectional . Populasi yang diambil adalah semua pasien yang menderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang diperiksa di Laboratorium RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Tahun 2025. Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang memenuhi kriteria . Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat .
07 TINJAUAN PUSTAKA DM tipe 2 adalah penyakit metabolisme yang timbul karena gangguan sekresi insulin dan resistensi terhadap kerja insulin yang menyebabkan glukose transporter (GLUT) II dan IV. Gangguan metabolisme glukosa ini menyebabkan terjadinya penumpukan glukosa di dalam darah yang menyebabkan hiperglikemia dan gangguan metabolisme protein dan lemak dalam aliran darah . Hemoglobin A1c (HbA1c) atau glycosylated hemoglobin merupakan hemoglobin yang kovalensi dengan gula dalam darah . Peningkatan HbA1c memungkinkan terjadinya komplikasi pada pasien DM SEMINAR HASIL
08 TINJAUAN PUSTAKA CRP merupakan penanda adanya inflamasi dan merupakan salah satu protein fase akut yang disintesis di hati untuk pemantauan secara non spesifik pada penyakit local dan sistemik . Kadar CRP akan meningkat setelah terjadinya trauma, infeksi bakteri dan peradangan . SEMINAR HASIL
09 KERANGKA TEORI SEMINAR HASIL
10 KERANGKA KONSEP SEMINAR HASIL
11 HIPOTESIS Tidak ada hubungan antara kadar HbA1c dengan CRP pada pasien DM Tipe 2 di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan H0 H1 Ada hubungan antara kadar HbA1c dengan CRP pada pasien DM Tipe 2 di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan SEMINAR HASIL STAI YASBA KALIANDA
12 Metode Penelitian Jenis Penelitian Tempat dan Waktu POPULASI SAMPEL Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda dan akan dilakukan pada bulan Mei 2025 Populasi : Pasien DM Tipe di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan Bagian dari Populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yakni sebanyak 31 orang SEMINAR HASIL
13 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian SEMINAR HASIL
14 Pengolahan dan Analisis Data SEMINAR HASIL Pengolahan Data : Editing Coding Tabulating Processing Cleaning Analisa Data : Analisa Univariat ( Distribusi Frekuensi karakteristik Responden dan Masing-masing variabel ) Analisa Bivariat (uji Pearson Correlation dengan SPSS.29 untuk meilhat Hubungan Kadar HbA1c dengan CRP Pada Pasien DM Tipe 2)
15 HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Karakteristik Responden DM Tipe 2 berdasarkan Usia , Jenis Kelamin dan Komplikasi SEMINAR HASIL
1 6 HASIL PENELITIAN Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Pasien DM tipe 2 Berdasarkan kadar HbA1c dan Kadar CRP SEMINAR HASIL
1 7 HASIL PENELITIAN Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Kadar CRP SEMINAR HASIL
1 8 HASIL PENELITIAN Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas menggunakan Shapiro - Wilk SEMINAR HASIL
1 9 HASIL PENELITIAN Tabel 4.5 Hubungan Kadar HbA1c dengan Kadar CRP Pasien DM Tipe 2 di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda SEMINAR HASIL
SEMINAR HASIL Pembahasan 20 Karakteristik Pasien berdasarkan Usia , Jenis Kelamin dan Komplikasi Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Usia , lebih banyak ditemukan pada pasien dengan Usia dewasa (17 – 59 tahun ). Hal ini dikarenakan pasa usia tersebut terjadi perubahan pada tubuh manusia dimulai dari Tingkat sel sampai jaringan dan organ tubuh , selain itu gaya hidup modern yang kurang sehat Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan jenis kelamin , lebih banyak pada Perempuan, karena iMT yang besar dan sindrom dari siklus haid , serta terjadi penumpukan lemak akibat terhambatnya ambilan glukosa ke dalam sel dikarenakan Proses Hormonal.
SEMINAR HASIL Pembahasan 21 Karakteristik Pasien berdasarkan Usia , Jenis Kelamin dan Komplikasi 3. Berdasarkan ada tidaknya komplikasi lebih banyak pasien tanpa komplikasi . Meskipun pasien DM beresiko dengan komplikasi serius , banyak orang yang berhasil mengelola penyakit mereka dan terhindar dari komplikasi dengan gaya hidup sehat dan pengobatan tepat .
SEMINAR HASIL Pembahasan 22 Hasil Uji Korelasi antara variabel crP dengan HbA1c didapatkan nilai P = 0,001 dan r = 0,406 yang artinya terdapat hubungan antara kadat HbA1c dengan crp dengan korelasi yang kuat . Peningkatan Kadar HbA1c akan diikuti dengan peningkatan kadar CRP. Hal ini dikarenakan DM merupakan hiperglikemia yang akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dipengaruhi insulin dan akan mempengaruhi respon inflamasi seperti CRP. Crp yang disintesis di hati merupakan salah satu reaktan fase akut yang paling sensisitf setelah kerusakan jaringan akibat Inflamasi yang mengaktifkan sistem komplemen jalur klasik sebagai respon terhadap reaksi inflamasi yang diatur oleh interleukin-6 dalam sirkulasi .