Nama Kelompok - Fauziah Dwi Rahmasari - Intan Maza -Nabila Sulthana -Nikita River - Reva Muhammad - Siti Yulyana - Vilia Eka Nanda
PENGOMPOSAN SAMPAH
Pengertian Kompos Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan , bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau . Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil . Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman . Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis , khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi . Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat . Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang , pemberian air yang cukup , pengaturan aerasi , dan penambahan aktivator pengomposan .
Pemisahan antara sampah organik dengan sampah anorganik Pemisahan dilakukan agar mudah dalam proses pengomposan
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengomposan 1. Tempat penampungan sampah organik beserta tutupnya , perkirakan ukuran sesuai volume sampah organik yang dihasilkan pada rumah kita . Contoh : ember atau tong plastik , dan juga tutup , agar sampah yang ditampung dalam wadah tersebut tidak didatangi lalat . Buat lubang kecil-kecil pada wadah yang kita pilih , agar oksigen bisa masuk , dan pastikan juga lubang-lubang kecil di bagian bawah wadah untuk mengeluarkan lindi ( cairan sisa pembusukan ). 2. Cairan EM4, sebagai makanan bakteri untuk mempercepat proses penguraian sampah ( bisa dibeli di toko-toko pertanian ) 3. Sedikit air untuk mengencerkan larutan EM4. 4. Gunting atau pisau untuk memotong sampah , agar proses pembusukan berlangsung cepat . 5. Sampah organik dari rumah , dan pengaduk sampah ( bisa batang kayu atau lainnya ).
Langkah-langkah pembuatan kompos Siapkan sampah organik , potong sampah menjadi kecil-kecil sehingga proses pembusukan cepat berlangsung Siapkan cairan EM4, dan botol bekas air mineral untuk mengencerkan cairan EM4 dengan perbandingan 1:10, jadi setiap 1 tutup botol EM4, di cairkan dengan 10 tutup air.
. Masukkan sampah ke dalam wadah ( komposter ), dan t uangkan cairan EM4 yang sudah diencerkan kedalam tumpukan sampah , kemudian aduk sampai rata Pastikan komposter ditutup sehingga tidak didatangi lalat , serta bau busuk dari proses penguraian sampah tidak mengganggu .
Setelah beberapa waktu , proses pembusukan mulai menampakkan hasilnya . Pastikan kita selalu mengaduk timbunan sampah di dalam komposter ini . Setelah kurang lebih 2 bulan ( ini bisa berbeda-beda ), akhirnya kompos pun dihasilkan dan siap digunakan untuk pupuk .
Pembuatan kompos bisa dipercepat dengan menambahkan aktivator / inokulum atau biang kompos . Aktivator ini adalah jasad renik ( mikroba ) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos . Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan . Tetapi bahan organik yang besar dan keras , sebaiknya dicacah terlebih dahulu . Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat .
Kelebihan dan kekurangan sampah organik Kelebihan Mengolah Sampah Organik - Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan - Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal . - Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat . - Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). - Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Kekurangan Mengolah Sampah Organik Unsur hara relatif lama diserap tumbuhan , pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala besar . Oleh karena itu , untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian diperlukan pupuk buatan .