SGT AUD PERTEMUAN 5 SEMESTER 4. PIAUDpptx

s20649067 6 views 9 slides Sep 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

Tugas


Slide Content

PEMBELAJARAN SENI GERAK DAN TARI AUD PERTEMUAN KE V Oleh : Fatmi Ramlah , M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD) INSTITUT DARUL ULUM SAROLANGUN KONSEP DAN PERKEMBANGAN GERAK DALAM TARI AUD

Pengertian Gerak dalam Konteks Tari Anak Usia Dini Dalam konteks tari anak usia dini (AUD), gerak tidak hanya sekadar perpindahan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Gerak dalam tari AUD adalah ekspresi diri, emosi, dan imajinasi anak yang diwujudkan melalui gerakan tubuh yang terstruktur atau tidak terstruktur. Gerak menjadi media bagi anak untuk berkomunikasi, berkreasi, dan belajar tentang diri mereka sendiri serta dunia di sekitar mereka. Gerak dalam tari AUD bersifat eksploratif dan playful. Anak-anak diberi kebebasan untuk bereksperimen dengan berbagai jenis gerakan, mulai dari gerakan sederhana seperti melompat, berputar, dan membungkuk, hingga gerakan yang lebih kompleks seperti menirukan gerakan hewan atau tumbuhan. Melalui eksplorasi gerak ini, anak-anak mengembangkan kesadaran tubuh, koordinasi, dan kemampuan motorik mereka. Selain itu, gerak dalam tari AUD juga berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak. Anak-anak diajak untuk menciptakan gerakan-gerakan baru yang unik dan personal, serta untuk menginterpretasikan berbagai ide dan konsep melalui gerakan tubuh. Dengan demikian, tari AUD tidak hanya melatih keterampilan fisik anak, tetapi juga merangsang perkembangan kognitif dan emosional mereka. Penting untuk dipahami bahwa gerak dalam tari AUD tidak harus selalu terikat pada aturan atau teknik tari yang formal. Yang terpenting adalah anak-anak merasa senang dan bebas dalam bergerak, serta mampu mengekspresikan diri mereka secara autentik. Guru atau pendidik berperan sebagai fasilitator yang memberikan dukungan dan inspirasi, serta membantu anak-anak untuk mengembangkan potensi gerak mereka.

Unsur-unsur Gerak dalam Tari Gerak dalam tari terdiri dari beberapa unsur yang saling terkait dan membentuk sebuah kesatuan yang harmonis. Unsur-unsur tersebut meliputi: Ruang: Ruang dalam tari mengacu pada area yang digunakan oleh penari saat bergerak. Ruang dapat berupa ruang pribadi (area di sekitar tubuh penari) atau ruang umum (area yang lebih luas di sekitar penari). Penari dapat bergerak maju, mundur, ke samping, atau melingkar di dalam ruang. Waktu: Waktu dalam tari mengacu pada durasi atau tempo gerakan. Gerakan dapat dilakukan dengan tempo cepat, lambat, atau sedang. Waktu juga dapat bervariasi dalam sebuah tarian, menciptakan ritme dan dinamika yang menarik. Tenaga: Tenaga dalam tari mengacu pada kualitas atau intensitas gerakan. Gerakan dapat dilakukan dengan tenaga kuat, lemah, ringan, atau berat. Penggunaan tenaga yang berbeda dapat memberikan ekspresi yang berbeda pada gerakan. Bentuk: Bentuk dalam tari mengacu pada posisi atau konfigurasi tubuh penari saat bergerak. Bentuk tubuh dapat berupa lurus, melengkung, memutar, atau kombinasi dari berbagai bentuk. Bentuk tubuh juga dapat berubah-ubah seiring dengan perubahan gerakan. Aliran: Aliran dalam tari mengacu pada kesinambungan atau kelancaran gerakan. Gerakan dapat dilakukan dengan aliran yang lancar, terputus-putus, atau kombinasi dari keduanya. Aliran gerakan dapat menciptakan kesan yang berbeda, seperti kesan ringan, berat, atau dinamis. Dalam tari AUD, unsur-unsur gerak ini dapat dieksplorasi dan dimodifikasi sesuai dengan kemampuan dan kreativitas anak-anak. Guru atau pendidik dapat memberikan stimulasi dan arahan yang tepat agar anak-anak dapat memahami dan mengaplikasikan unsur-unsur gerak ini dalam tarian mereka.

Elemen-Elemen Dasar Gerak Tari untuk AUD Untuk anak usia dini, elemen-elemen dasar gerak tari perlu disederhanakan agar mudah dipahami dan dilakukan. Beberapa elemen dasar gerak tari yang cocok untuk AUD antara lain: Gerak Lokomotor: Gerak lokomotor adalah gerakan yang menyebabkan perpindahan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya: berjalan, berlari, melompat, meloncat, merangkak, berguling. Gerak Non-Lokomotor: Gerak non-lokomotor adalah gerakan yang dilakukan di tempat tanpa menyebabkan perpindahan tubuh. Contohnya: membungkuk, meregang, memutar, mengayun, menggeleng. Gerak Meniru: Gerak meniru adalah gerakan yang dilakukan dengan meniru gerakan atau bentuk dari objek lain. Contohnya: meniru gerakan hewan, tumbuhan, atau benda-benda di sekitar. Gerak Ekspresif: Gerak ekspresif adalah gerakan yang dilakukan untuk mengekspresikan emosi atau perasaan. Contohnya: gerakan sedih, senang, marah, atau takut. Guru atau pendidik dapat menggunakan elemen-elemen dasar gerak tari ini sebagai fondasi untuk mengembangkan gerakan-gerakan tari yang lebih kompleks dan kreatif. Penting untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bereksplorasi dengan berbagai elemen gerak ini, serta untuk menciptakan kombinasi gerakan yang unik dan personal.

Tahap Perkembangan Gerak Anak dan Implikasinya dalam Tari Perkembangan gerak anak mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang berkaitan dengan usia dan kematangan sistem saraf dan otot. Memahami tahapan perkembangan gerak anak sangat penting bagi guru atau pendidik tari AUD agar dapat memberikan stimulasi dan latihan yang sesuai dengan kemampuan anak. Secara umum, tahapan perkembangan gerak anak dapat dibagi menjadi: Tahap Refleks (0-6 bulan): Pada tahap ini, gerakan anak masih didominasi oleh refleks-refleks bawaan. Contohnya: refleks menggenggam, menghisap, dan Moro. Tahap Gerakan Dasar (6-24 bulan): Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan gerakan-gerakan dasar seperti duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Tahap Gerakan Terampil (2-7 tahun): Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan gerakan-gerakan yang lebih kompleks dan terkoordinasi seperti berlari, melompat, melempar, dan menangkap. Implikasi dari tahapan perkembangan gerak anak dalam tari AUD adalah: Pilih gerakan yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Hindari memberikan gerakan yang terlalu sulit atau kompleks bagi anak. Berikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dengan berbagai jenis gerakan. Dukung anak untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasinya melalui gerakan. Gunakan musik dan irama yang sesuai dengan tempo gerakan anak. Musik dan irama dapat membantu anak untuk mengembangkan koordinasi dan ritme gerakan. Berikan pujian dan dukungan kepada anak atas setiap usaha yang dilakukannya. Pujian dan dukungan dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri anak.

Perkembangan Gerak Tari AUD Perkembangan gerak tari pada anak usia dini (AUD) merupakan proses bertahap yang melibatkan peningkatan kemampuan motorik, koordinasi, ekspresi diri, dan pemahaman akan unsur-unsur tari. Proses ini dipengaruhi oleh faktor usia, pengalaman, dan lingkungan belajar yang mendukung. Pada awalnya, anak-anak mungkin menunjukkan gerakan yang sederhana dan tidak terstruktur, seperti melompat-lompat, berputar-putar, atau mengayunkan tangan. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman, gerakan mereka akan menjadi lebih terkoordinasi, kompleks, dan ekspresif. Mereka mulai mampu mengikuti irama musik, meniru gerakan orang lain, dan menciptakan gerakan sendiri. Perkembangan gerak tari AUD juga melibatkan pemahaman akan unsur-unsur tari seperti ruang, waktu, tenaga, dan bentuk. Anak-anak belajar untuk menggunakan ruang secara efektif, mengatur tempo gerakan sesuai dengan irama musik, mengontrol tenaga dalam gerakan, dan menciptakan bentuk-bentuk tubuh yang menarik. Selain itu, perkembangan gerak tari AUD juga berkontribusi pada perkembangan aspek-aspek lain dalam diri anak, seperti kreativitas, imajinasi, kepercayaan diri, kemampuan sosial, dan kecerdasan kinestetik. Melalui tari, anak-anak dapat mengekspresikan diri mereka secara bebas, berinteraksi dengan teman-teman, dan belajar tentang budaya dan tradisi. Penting bagi guru dan pendidik untuk memahami tahapan perkembangan gerak tari AUD dan memberikan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti bermain gerak, menari mengikuti irama musik, meniru gerakan hewan atau tumbuhan, dan menciptakan gerakan sendiri berdasarkan tema atau cerita tertentu.

Tari anak berdasarkan tingkat usia Tingkat usia anak sangat memengaruhi jenis gerakan dan tarian yang sesuai untuk mereka. Berikut adalah beberapa contoh tari anak berdasarkan tingkat usia: Usia 3-4 tahun: Pada usia ini, anak-anak masih memiliki rentang perhatian yang pendek dan kemampuan motorik yang terbatas. Tari yang cocok untuk mereka adalah tari yang sederhana, repetitif, dan melibatkan gerakan-gerakan dasar seperti berjalan, berlari, melompat, dan berputar. Contohnya: tari meniru binatang, tari lingkaran, atau tari dengan properti sederhana seperti pita atau sapu tangan. Usia 5-6 tahun: Pada usia ini, anak-anak sudah memiliki rentang perhatian yang lebih panjang dan kemampuan motorik yang lebih baik. Tari yang cocok untuk mereka adalah tari yang lebih kompleks dan bervariasi, serta melibatkan gerakan-gerakan yang lebih terkoordinasi dan ekspresif. Contohnya: tari tradisional dengan gerakan yang disederhanakan, tari kreasi baru dengan tema yang menarik, atau tari dengan properti yang lebih rumit seperti payung atau topeng. Selain itu, guru atau pendidik juga perlu mempertimbangkan minat dan bakat anak dalam memilih jenis tari yang akan diajarkan. Berikan kesempatan kepada anak untuk memilih tari yang mereka sukai, serta untuk mengembangkan potensi mereka dalam bidang tari.

Metode Pembelajaran Gerak Tari Efektif AUD Pembelajaran gerak tari untuk anak usia dini (AUD) membutuhkan metode yang kreatif, menyenangkan, dan sesuai dengan karakteristik anak. Beberapa metode pembelajaran yang efektif untuk AUD antara lain: Bermain Gerak: Metode ini melibatkan penggunaan permainan-permainan yang mendorong anak untuk bergerak secara bebas dan eksploratif. Contohnya: bermain patung, bermain cermin, atau bermain mengikuti pemimpin. Menari Mengikuti Irama Musik: Metode ini melibatkan penggunaan musik dan irama sebagai stimulus untuk menggerakkan tubuh anak. Guru atau pendidik dapat memilih musik yang sesuai dengan tema atau konsep tari yang ingin diajarkan. Meniru Gerakan Hewan atau Tumbuhan: Metode ini melibatkan penggunaan gerakan hewan atau tumbuhan sebagai inspirasi untuk menciptakan gerakan tari. Guru atau pendidik dapat mengajak anak untuk mengamati gerakan hewan atau tumbuhan, kemudian menirukannya dengan gaya mereka sendiri. Menciptakan Gerakan Sendiri Berdasarkan Tema atau Cerita: Metode ini melibatkan pemberian tema atau cerita kepada anak, kemudian meminta mereka untuk menciptakan gerakan tari berdasarkan tema atau cerita tersebut. Metode ini dapat merangsang kreativitas dan imajinasi anak. Selain itu, guru atau pendidik juga perlu memperhatikan beberapa prinsip pembelajaran gerak tari untuk AUD, seperti: Berikan kebebasan kepada anak untuk bergerak. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Berikan pujian dan dukungan kepada anak. Sesuaikan gerakan dengan kemampuan anak.

Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Gerak Tari AUD Pengembangan gerak tari AUD tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh guru atau pendidik, antara lain: Kurangnya Sarana dan Prasarana: Keterbatasan ruang, alat musik, atau kostum tari dapat menghambat proses pembelajaran gerak tari AUD. Kurangnya Pemahaman Guru tentang Tari: Guru yang tidak memiliki latar belakang tari mungkin merasa kesulitan untuk mengajarkan gerak tari kepada anak-anak. Kurangnya Dukungan Orang Tua: Orang tua yang tidak memahami manfaat tari bagi perkembangan anak mungkin kurang mendukung kegiatan tari di sekolah atau di rumah. Keterbatasan Waktu: Waktu pembelajaran yang terbatas dapat membuat guru kesulitan untuk mengimplementasikan kegiatan gerak tari secara optimal. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan: Mencari Sumber Daya Alternatif: Guru dapat memanfaatkan ruang terbuka di sekitar sekolah sebagai tempat berlatih tari, atau menggunakan alat musik sederhana seperti botol plastik atau kaleng bekas. Mengikuti Pelatihan Tari: Guru dapat mengikuti pelatihan tari untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam bidang tari. Melibatkan Orang Tua: Guru dapat melibatkan orang tua dalam kegiatan tari di sekolah, atau memberikan informasi tentang manfaat tari bagi perkembangan anak. Mengintegrasikan Tari dalam Pembelajaran Lain: Guru dapat mengintegrasikan gerak tari dalam pembelajaran mata pelajaran lain, seperti bahasa, matematika, atau sains, untuk memaksimalkan waktu pembelajaran. Dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan menerapkan solusi-solusi yang tepat, pengembangan gerak tari AUD dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang optimal bagi perkembangan anak.
Tags