Mampu memahami tentang anatomi fisiologi
sistem pernapasan
2
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
1.Anatomi sistem pernapasan
2.Proses inspirasi dan ekspirasi
3.Definisi pernapasan
Eksternal
Internal
4.Mekanisme pernapasan
Inspirasi dan ekspirasi
Peran otot pernapasan
5.Transportasi gas pernapasan
6.Ventilasi, Difusi, Transportasi, Perfusi
7.Pengukuran volume paru
8.Pengukuran pernapasan
4.Jenis-jenis lokasi pusat pernapasan
5.Mekanik pernapasan
3
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Pengetahuan yang memadai mengenai anatomi
dan fisiologi sistem pernapasan sangat penting
untuk membantu Anda menjalankan tugas sebagai
seorang bidan. Dengan mengenal anatomi sistem
pernapasan dan fungsinya, Anda bisa mendeteksi
sistem pernapasan yang normal dan tidak normal
dan memberikan intervensi yang tepat. Di topik ini
akan memperdalam bahasan tentang anatomi
fisiologi sistem pernapasan serta proses inspirasi
dan ekspirasi. Setelah mempelajari topik ini, Anda
akan mampu menjelaskan sistem pernapasan
serta proses inspirasi dan ekspirasi dengan tepat.
4
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
1) saluran nafas bagian atas, udara yang
masuk pada bagian ini dihangatkan, disaring
dan dilembabkan,
2) saluran nafas bagian bawah (paru),
merupakan tempat pertukaran gas.
5
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
merupakan saluran udara yang pertama,
mempunyai dua lubang (kavum nasi),
dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). Di
dalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna
untuk menyaring udara, debu, dan kotoran
yang masuk ke dalam lubang hidung
(Syaifuddin, 2006)
7
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Bagian depan terdapat nares (cuping hidung)
anterior dan di belakang berhubungan dengan
bagian atas farings (nasofaring).
Rongga hidung terbagi menjadi 2 bagian yaitu
vestibulum, merupakan bagian lebih lebar
tepat di belakang nares anterior, dan bagian
respirasi.
8
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Permukaan luar hidung ditutupi oleh kulit yang
memiliki kelenjar sabesea besar, yang meluas
ke dalam vestibulum nasi tempat terdapat
kelenjar sabesa, kelenjar keringat, dan folikel
rambut yang kaku dan besar.
Rambut pada hidung berfungsi menapis
benda-benda kasar yang terdapat dalam udara
inspirasi
9
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
NASOFARING : DAERAH FARING YANG NASOFARING : DAERAH FARING YANG
MEMBUKA KE ARAH HIDUNGMEMBUKA KE ARAH HIDUNG
OROFARING : MEMBUKA KE ARAH RONGGA OROFARING : MEMBUKA KE ARAH RONGGA
MULUTMULUT
LARINGOFARING : MEMBUKA KE ARAH LARINGLARINGOFARING : MEMBUKA KE ARAH LARING
12
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
DISELUBUNGI OLEH SELAPUT YANG DISEBUT DISELUBUNGI OLEH SELAPUT YANG DISEBUT
PLEURAPLEURA
LETAK : DIDALAM RONGGA DADA, DIATAS LETAK : DIDALAM RONGGA DADA, DIATAS
DIAFRAGMA ( SEKAT YANG MEMBATASI DIAFRAGMA ( SEKAT YANG MEMBATASI
ANTARA RONGGA DADA DAN RONGGA PERUT).ANTARA RONGGA DADA DAN RONGGA PERUT).
TERDAPAT BRONKUS, BRONKIOLUS DAN TERDAPAT BRONKUS, BRONKIOLUS DAN
ALVEOLUS.ALVEOLUS.
19
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
pertukaran oksigen dan karbondioksida yang
terjadi pada paru- paru
Pernapasan pulmoner (paru) terdiri atas empat
proses yaitu: 1) Ventilasi pulmoner, gerakan
pernapasan yang menukar udara dalam alveoli
dengan udara luar. 2)Arus darah melalui paru-
paru, darah mengandung oksigen masuk ke
seluruh tubuh, karbondioksida dari seluruh tubuh
masuk ke paru-paru. 3) Distribusi arus udara dan
arus darah sedemikian rupa dengan jumlah yang
tepat, yang bisa dicapai untuk semua bagian. 4)
Difusi gas yang menembus membran alveoli dan
kapiler karbondioksida lebih mudah berdifusi dari
pada oksigen
26
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Transpor gas paru-paru dan jaringan
Pergerakan gas O2 mengalir dari alveoli masuk
ke dalam jaringan melalui darah, sedangkan
CO2 mengalir dari jaringan ke alveoli. Jumlah
kedua gas yang ditranspor ke jaringan dan dari
jaringan secara keseluruhan tidak cukup bila
O2 tidak larut dalam darah dan bergabung
dengan protein membawa O2 (hemoglobin)
27
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Dinding dada atau dinding thoraks dibentuk
oleh tulang, otot, serta kulit
Selain sebagai pembentuk dinding dada, otot
skelet juga berfungsi sebagai otot pernafasan
Menurut kegunaannya, otot- otot pernafasan
dibedakan menjadi otot untuk inspirasi,
dimana otot inspirasi terbagi menjadi otot
inspirasi utama dan tambahan, serta otot
untuk ekspirasi tambahan
34
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Otot inspirasi utama (principal) yaitu:
◦Musculus intercostalis externa
◦Musculus intercartilaginus parasternal
◦Otot diafragma.
Otot inspirasi tambahan (accessory respiratory
muscle) sering juga disebut sebagai otot bantu
nafas terdiri dari:
◦Musculus sternocleidomastoideus
◦Musculus scalenus anterior
◦Musculus scalenus medius
◦Musculus scalenus posterior
35
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Saat pernafasan biasa (quiet breathing), untuk
ekspirasi tidak diperlukan kegiatan otot, cukup
dengan daya elastis paru saja udara di dalam
paru akan keluar saat ekspirasi berlangsung.
Namun, ketika seseorang mengalami serangan
asma, seringkali diperlukan active breathing,
dimana dalam keadaan ini untuk ekspirasi
diperlukan kontribusi kerja otot-otot seperti:
Musculus intercostalis interna
Musculus intercartilagius parasternal
Musculus rectus abdominis
Musculus oblique abdominus externus
36
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Otot-otot untuk ekspirasi juga berperan untuk
mengatur pernafasan saat berbicara,
menyanyi, batuk, bersin, dan untuk mengedan
saat buang air besar serta saat persalinan
37
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Proses keluar dan masuknya udara ke dalam
paru, serta keluarnya karbondioksida dari
alveoli ke udara luar. Alveoli yang sudah
mengembang tidak dapat mengempis
penuh karena masih adanya udara yang tersisa
didalam alveoli yang tidak dapat dikeluarkan
walaupun dengan ekspirasi kuat. Volume udara
yang tersisa ini disebut dengan volume residu.
Volume ini penting karena menyediakan O2
dalam alveoli untuk menghasilkan darah
(Guyton & Hall, 2008).
40
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Proses berpindahnya oksigen dari alveoli ke
dalam darah, serta keluarnya karbondioksida
dari darah ke alveoli. Dalam keadaan
beristirahan normal, difusi dan
keseimbangan antara O2 di kapiler darah paru
dan alveolus berlangsung kira-kira 0,25 detik
dari total waktu kontak selama 0,75 detik. Hal
ini menimbulkan kesan bahwa paru normal
memiliki cukup cadangan waktu difusi (Price
dan Wilson, 2007).
41
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Saluran pernapasan atau traktus respiratorius
(respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia
yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan
tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk
proses pernapasan. Saluran ini berpangkal
pada hidung atau mulut dan berakhir pada
paru-paru.
42
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Yaitu distribusi darah yang telah teroksigenasi
di dalam paru untuk dialirkan ke seluruh tubuh
(Siregar & Amalia, 2007).
43
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
Mekanisme pernapasan diatur oleh 2 faktor
utama :
1. Pengendalian oleh saraf
Pusat ritminitas di medulla oblongata langsung
mengartur otot-otot pernapasan.
Aktivitas medulla dipengaruhi pusat apneuistik
dan pnemotaksis. Kesadaran bernapas
dikontrol oleh korteks serebri.
47
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
2. Pusat respirasi
Medullary Rhythmicity Area
Area Inspirasi & ekspirasi
Mengatur ritme dasar respirasi
Pneumotaxic Area
Di bagian atas pons
Membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi
Mengirim impuls inhibisi ke area inspirasi paru-
paru terlalu mengembang
Apneustic Area
Membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi
Mengirim impuls ekshibisi ke area inspirasi
48
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA
CEPAT LAMBATNYA PERNAFASAN CEPAT LAMBATNYA PERNAFASAN
DIPENGARUHI OLEH :DIPENGARUHI OLEH :
1.1.UMURUMUR
2.2.JENIS KELAMINJENIS KELAMIN
3.3.POSISI TUBUHPOSISI TUBUH
4.4.SUHU TUBUHSUHU TUBUH
49
PRODI D3 KEBIDANAN STIKES EKA
HARAP PALANGKARAYA