Pembukaan
Hai anak-anak, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap
semangat belajar, ya.
Saat kamu sedang fokus mengamati sesuatu, tiba-tiba seseorang
memukulmu dari belakang. Kira-kira, apa respon yang akan kamu tunjukkan?
Kaget, menjerit, refleks memukul balik, deg-degan, atau bahkan ketiganya?
Saat seseorang memukulmu, sistem saraf akan menerima rangsangan
berupa sentuhan.
Rangsangan itu nantinya akan diteruskan ke sumsum tulang belakang
karena kejadiannya spontan. Sumsum tulang belakang akan memerintahkan
berbagai indera untuk menanggapinya, misalnya refleks memukul balik,
menjerit, dan sebagainya. Nah, itu semua akan kamu pelajari di bagian
sistem saraf berikut ini.
pengertian
Sistem saraf merupakan system organ yang paling rumit, tersusun dari
jutaan sel saraf/neuron yang berbentuk serabut dan saling terhubung untuk
aktivitas makhluk hidup.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang bertugas mengendalikan
seluruh aktivitas tubuh. Cara kerja sistem saraf adalah dengan menerima
dan meneruskan rangsang ke pusat saraf, misalnya otak atau sumsum
tulang belakang.
Neuron/sel saraf
Neuron merupakan unit terkecil dan fungsional yang membentuk sistem
saraf.
Neuron memiliki panjang 39 inchi dan berfungsi untuk menghantarkan
rangsangan dari reseptor ke pusat saraf serta menghantarkan rangsangan
dari pusat saraf ke otot dan kelenjar.
Badan sel
Badan sel saraf (perikarion) merupakan pengendali seluruh aktivitas neuron.
Fungsi dari badan sel ini adalah menerima rangsang dari dendrit ke akson.
Bagian-bagian badan sel, yaitu sitoplasma yang didalamnya terdapat badan
Nissl (tumpukan RE kasar dan ribosom), nukleus, dan organel sel lain seperti
mitokondria, badan Golgi, dan neurofibril.
dendrit
Dendrit merupakan bagian neuron yang ukurannya pendek dan bercabang-
cabang.
Dendrit berfungsi untuk menerima impuls dan meneruskannya ke badan sel
saraf.
akson
Akson adalah bagian neuron yang ukurannya panjang dan memiliki cabang
tunggal.
Bagian ujung terdapat suatu kantong yang berisi neurotransmitter. Nah,
neurotransmitter inilah yang nantinya akan menyampaikan impuls saraf ke
bagian sinapsis.
Selubung mielin
Selubung mielin adalah pelindung akson yang berisi lemak berwarna putih
kekuningan dan bersegmen.
Selubung mielin disusun oleh suatu sel yang disebut sel Schwann.
Bagian akson yang tidak ditutupi oleh mielin disebut nodus Ranvier.
Nodus Ranvier
Kamu tahu nggak sih, kenapa kita bisa merasakan rangsangan dengan
cukup cepat? Hal itu dikarenakan sistem saraf kita mempunyai Nodus
Ranvier.
Ingat ya, nodus bukan modus. Hahaha. Nodus Ranvier inilah yang berperan
penting dalam mempercepat hantaran rangsangan.
Jenis neuron
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga, yaitu neuron sensorik, motorik, dan
konektor.
1.Neuron sensorik (Aferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari
reseptor ke pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
2.Neuron motorik (Eferen) adalah neuron yang berfungsi untuk mengnatarkan impuls
dari pusat saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
3.Neuron konektor (interneuron) adalah penghubung antara neuron sensorik dan
motorik.
Jenis neuron
Berdasarkan juluran
sitoplasmanya, neuron dibagi
menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
1.Neuron unipolar adalah
neuron yang memiliki satu
juluran sitoplasma pada
badan selnya.
2.Neuron bipolar adalah
neuron yang memiliki dua
juluran sitoplasma pada
badan selnya. Contohnya
neuron pada alat indera
seperti telinga, mata, dan
hidung.
3.Neuron multipolar adalah
neuron yang memiliki satu
akson dan banyak dendrit
pada badan selnya.
neuroglia
Neuroglia atau biasa disebut sel glia merupakan
penunjang susunan saraf pusat yang berfungsi
sebagai jaringan ikat.
Neuroglia ini terdiri dari beberapa jenis sel, yaitu
1.astrosit yang berbentuk seperti bintang dan
berfungsi sebagai lem penyatu neuron
2.oligodendrosit yang berbentuk seperti astrosit
namun dengan badan sel lebih kecil dan
berfungsi membentuk selubung mielin
3.mikroglia : berukuran paling kecil, berfungsi
untuk pertahanan tubuh/fagosit
4.sel ependima berupa sel epitelium yang melapisi
serebral dan medula spinalis.
neuroglia
Sinapsis
Bagian terakhir dari sistem
saraf adalah Sinapsis.
Sinapsis
merupakan penghubung
antara neuron yang satu
dengan neuron yang lainnya.
Selain itu, sinapsis juga
berperan sebagai titik temu
antara ujung akson dari
neuron yang satu dengan
dendrit dari neuron lainnya
atau hubungan ke otot dan
kelenjar.
Sinapsis
Sinapsis dibagi menjadi 3 bagian
yaitu :
1.Prasinap : bagian akson terminal
2.Celah sinaps : ruang antara
prasinaps dengan pascasinaps
3.Pascasinaps : Bagian dendrit
BAGIAN AKSON
BAGIAN
DENDRIT
neurotransmitter
Sinapsis adalah penghubung antarneuron. Artinya, sinapsis menjadi titik
temu antara ujung akson suatu neuron dan dendrit dari neuron lain. Pada
celah sinapsis inilah terkandung suatu substansi kimia yang disebut
neurotransmitter.
Neurotransmitter terdiri dari beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
1.Asetilkolin yang disekresikan oleh neuron di bagian otak.
2.Epinefrin disekresikan oleh kelenjar adrenal saat tubuh sedang bahaya.
3.Norepinefrin disekresikan oleh sebagian besar neuron yang badan selnya
berada di batang otak dan hipotalamus.
4.Dopamin disekresikan oleh hipotalamus. Dopamin ini berperan besar dalam
menentukan emosional.
5.Serotonin diproduksi di saluran pencernaan, kelenjar pineal, dan sistem
saraf pusat.
6.Asam gama aminobutirat disekresikan oleh neuron di otak. Jika kadar
asam ini berkurang, kamu akan merasa tidak nyaman, galau, takut, dan
gelisah.
JENI
S
NEU
ROT
RAN
SMI
TER
neurotransmitter
Neurotransmitter mempunyai
sifat sebagai berikut :
1.Eksitasi : meningkatkan
rangsang/impuls, contohnya
Asetikolin dan norepinefrin
2.Inhibisi : menghambat
rangsang/impuls, contohnya
GABA dan glisin
BAGIAN AKSON
BAGIAN
DENDRIT
Mekanisme Penghantaran Impuls
Impuls adalah rangsangan yang berupa aliran listrik dan merambat pada
serabut saraf. Penghantaran impuls terjadi secara konduksi yang melibatkan
pompa ion Na+ dan K+. Mekanisme penghantaran impuls terjadi melalui tiga
tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap polarisasi (istirahat)
Pada tahap ini, neuron tidak menghantarkan impuls, sehingga saluran ion
Na⁺ dan K⁺ tertutup dan bagian luar membran bermuatan positif sedangkan
bagian dalamnya bermuatan negatif.
2. Tahap depolarisasi
Pada tahap ini, neuron sedang dilalui oleh impuls. Keadaan neuron pada
tahap ini adalah sebagai berikut. Saluran ion Na+ terbuka. Akibatnya ion Na+
masuk ke dalam sel. Muatan listrik mengalami perubahan di mana bagian
luar bermuatan negatif dan bagian dalamnya bermuatan positif.
3. Tahap repolarisasi
Tahap repolarisasi terjadi ketika neuron sudah dilalui impuls. Hal ini
mengakibatkan saluran Na+ tertutup dan tidak aktif. Sementara itu, saluran
K+ terbuka sehingga ion K+ akan keluar.
Mekanisme Penghantaran Impuls
Mekanisme Penghantaran Impuls
Mekanisme
Penghantaran
Impuls
Gerak sadar
Gerak sadar adalah gerak yang didasari dengan kesadaran penuh untuk
melakukannya atau gerak secara disengaja. Misalnya saja, saat kamu lapar,
sengaja mengambil makanan.
Urutan proses terjadinya gerak sadar adalah sebagai berikut.
Impuls
Reseptor/
Indra
Saraf
Sensorik
Otak
Saraf
Motorik
Efekto
r/Otot
Gerak sadar
Gerak refleks terjadi secara spontan, misalnya saja saat kamu sedang fokus
mengamati sesuatu, lalu seseorang memukulmu dari belakang. Pada gerak
refleks, impuls berjalan cukup cepat dengan jalur yang pendek.
Urutan proses terjadinya gerak refleks adalah sebagai berikut.
Impuls
Reseptor/
Indra
Saraf
Sensorik
Sumsum
Tulang
Belakang
Saraf
Motorik
Efekto
r/Otot
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak
dan sumsum tulang belakang
(medula spinalis). Kedua sistem
ini dilindungi oleh suatu selaput
yang disebut meninges.
Meninges terdiri dari tiga lapisan,
yaitu piameter (lapisan
terdalam), araknoid (lapisan
tengah), dan durameter (lapisan
terluar).
Sistem Saraf Pusat
piameter : lapisan terdalam
yang halus dan tipis
mengandung banyak pembuluh
darah serta melekat pada otak
atau medulla spinalis
araknoid : lapisan tengah
mengandung sedikit pembuluh
darah. Berisi cairan
Serebrospinalis yang berfungsi
sebagai bantalan, serta media
pertukaran protein antara darah
dengan otak.
durameter : lapisan terluar,
tebal dan kuat serta terdiri dari
dua lapisan.
Substansi otak dan sstb
1.Substansi grisea (abu-abu)
adalah bagian terluar otak yang
mengandung banyak badan sel,
serabut bermielin, serabut tak
bermielin, astrosit protoplasma,
olegodendrosit, dan mikroglia.
Substansi ini berfungsi sebagai
tempat terjadinya persepsi,
integrasi, dan peningkatan
perilaku serta intelektual.
2.Substansi alba (putih) adalah
bagian terdalam otak yang
berfungsi sebagai pusat
koordinasi motor. Bagian ini
mengandung serabut bermielin
dan tak bermielin, astrosit
fibrosa, oligodendrosit, dan
mikroglia.
Bagian otak
Otak besar
Otak besar merupakan sumber kecerdasan,
pusat ingatan, pusat kesadaran, pusat alat
indra, dan pusat asosiasi. Otak besar ini terdiri
dari beberapa lobus seperti berikut.
1.Lobus frontal adalah adalah bagian depan
dari otak besar. Fungsi lobus ini adalah
berhubungan dengan penalaran, keterampilan
motorik, kognisi, dan bahasa ekspresif.
2.Lobus temporal adalah bagian samping dari
otak besar. Lobus ini berfungsi sebagai pusat
pendengaran, emosi, dan belajar.
3.Lobus parietal berada di belakang lobus
frontal atau biasa dikenal sebagai ubun-ubun.
Lobus ini berfungsi pada proses pengaturan
suhu, rasa, tekanan, sentuhan, dan rasa sakit.
4.Lobus oksipitalis adalah bagian belakang
otak besar. Lobus ini berperan dalam proses
rangsangan visual penglihatan, penafsiran,
dan informasi.
Diesenfalon
Diesenfalon terletak di antara
serebrum dan otak tengah atau
tersembunyi di balik hemisfer
serebral. Diensefalon ini terdiri dari
1.Talamus : berfungsi menerima dan
meneruskan impuls ke korteks otak
besar serta berperan dalam system
kesadaran dan control motorik
2.Hipotalamus : berfungsi
mengendalikan saraf tak sadar,
pusat emosi seperti senang dan
marah, mempengaruhi seluruh
system endokrin (hormone)
3.Epitalamus : berperan dalam emosi
dan fungsi endokrin(hormone)
Sistem limbik (rinensefalon)
Merupakan cincin struktur otak
depan yang mengelilingi dan saling
berhubungan melalui jalur neuron
yang sempit dan rumit.
Sistem limbik berfungsi dalam
pengaturan emosi, mempertahankan
kelangsungan hidup, pola perilaku,
motivasi dan belajar
Semakin besar area limbik, tingkat
hubungan emosionalnya akan
semakin besar pula.
Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah merupakan
penghubungan antara pons varolli
dan otak kecil dengan otak tengah.
Fungsi otak tengah adalah sebagai
pusat reflex, meneruskan informasi
pendengaran dan penglihatan.
Otah tengah, pons dan medulla
oblongata disebut batang otak
Pons varolii (jembatan varol)
Hampir seluruh bagiannya tersusun
dari substansi putih yang berisi
serabut saraf yang menghubungkan
otak kecil kiri dan kanan, serta
menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang
Pons varolii berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari bagain
kiri dan kanan otak kecil, mengatur
frekuensi serta kekuatan bernapas.
Otak kecil (serebelum)
Otak kecil adalah otak yang berada
di bagian punggung atas batang otak
dan di bawah lobus oksipitalis.
Otak kecil berfungsi untuk
mempertahankan keseimbangan,
mengontrol gerakan mata, koordinasi
gerakan sadar berkaitan dengan
keterampilan seperti menulis, main
piano dan berlari.
Medula oblongata
Medula oblongata berfungsi untuk
mengatur denyut jantung, tekanan
darah, pernapasan, gerakan alat
pencernaan, bersin, batuk, dan
sebagainya
Medula oblongata
Medula oblongata berfungsi untuk
mengatur denyut jantung, tekanan
darah, pernapasan, gerakan alat
pencernaan, bersin, batuk, dan
sebagainya
Sumsun Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Sumsum tulang belakang terdiri dari
dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Substansi alba (putih)
Bagian ini merupakan bagian terluar
dari sumsum tulang belakang dan
terdiri dari akson bermielin.
b. Substansi grisea (abu-abu)
Substansi grisea merupakan bagian
dalam sumsum tulang belakang.
Substansi ini memiliki bentuk
menyerupai huruf H atau seperti
kupu-kupu dan terdiri dari empat
bagian, yaitu sayap dorsal, ventral,
lateral, dan komisura grisea.
Sumsun Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Adapun fungsi dari sumsum tulang
belakang adalah sebagai berikut.
1.Menghantarkan impuls sensorik
reseptor ke otak.
2.Pusat gerak refleks.
3.Penghantar impuls motorik dari otak
ke efektor.
Sistem saraf tepi
Sistem
saraf tepi
Kranial/sadar
Spinal/Reflek
s
Simpatid
parasimpatis
Sistem saraf kranial
Sistem saraf sadar terdiri dari 12
pasang saraf kranial dan 31 pasang
saraf spinal. Susunan sistem saraf ini
ditunjukkan oleh gambar berikut.
Sistem saraf spinal
Sistem saraf spinal atau tak sadar dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf
simpatis dan parasimpatis.
a. Sistem saraf simpatis
Sistem saraf simpatis bersumber dari segmen toraks dan lumbar sumsum tulang
belakang. Sistem saraf ini berperan untuk mendukung peningkatan denyut
jantung, tekanan darah, dan terbukanya saluran pernapasan.
b. Sistem saraf parasimpatis
Sistem saraf parasimpatis bersumber dari area kranial dan sakrum. Sistem saraf
ini bekerja dalam keadaan tenang. Artinya, sistem kerjanya berkebalikan dengan
sistem saraf simpatis.
Saraf simpatik dan parasimpatik
Saraf simpatik dan parasimpatik
Gangguan Sistem Saraf
Sistem saraf juga bisa mengalami gangguan. Akibatnya akan muncul penyakit
yang bisa mengganggu aktivitas. Adapun gangguan sistem saraf adalah sebagai
berikut.
1.Meningitis adalah peradangan pada selaput meninges. Gangguan ini disebabkan
oleh virus atau bakteri.
2.Esenfalitis adalah peradangan pada jaringan otak. Penyebabnya adalah virus.
3.Neuritis adalah gangguan pada saraf tepi akibat peradangan atau tekanan.
4.Kesemutan adalah gangguan pada sistem saraf sensorik akibat terganggunya
metabolisme.
5.Epilepsi (ayan) adalah gangguan menahun yang menyerang saraf.
6.Alzheimer adalah gangguan berupa sindrom kematian sel otak secara
bersamaan. Biasanya, gangguan ini menyerang para lansia.
7.Stroke adalah gangguan yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di
otak.
Terima kasih
ERVAN SETYA BAKTI
NUGROHO
Sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon
Hormon adalah senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam
aliran darah menuju ke sel-sel atau jaringan tubuh
Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf : berfungsi mengatur
aktivitas tubuh, seperti metabolisme, homeostasis, pertumbuhan,
perkembangan seksual, dan siklus reproduksi
Sistem Endokrin (Hormon)
Karakteristik Kelenjar Endokrin
Merupakan kelenjar buntu dan menyekresikan
hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel
Pada umumnya, menyekresi lebih dari satu jenis
hormon, kecuali kelenjar paratiroid
Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi
banyak pembuluh darah dan ditopang jaringan
ikat
Masa aktivitas kelenjar endokrin dalam
menghasilkan hormon berbeda-beda
Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat
oleh kadar hormon lainnya
Kelenjar Endokrin dan Sekresi Hormon
Organ berbentuk oval, melekat di bagian dasar hipotalamus otak, sebesar kacang, dan memiliki berat 0,5 gram
Terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
Hipofisis
Hipofisis lobus anterior Hipofisis lobus intermedia Hipofisis lobus posterior
Hipofisis lobus anterior- Hormon Somatotropin
Hormon somatotropin
Hormon gonadotropin
Hormon tirotropin Hormon kortikotropin
Hormon prolaktin
Berfungsi untuk mengendalikan
pertumbuhan dan perbanyakan sel
tubuh
Berfungsi meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
sel kelenjar tiroid
Berfungsi merangsang kelenjar
korteks adrenal untuk menyekresi
glukokortikoid
Terdiri dari FSH (follicle stimulatin hormone) untuk menstimulasi
pertumbuhan folikel ovarium dan spermatozoa dan LH (luteinizing hormone)
yang berperan dalam menstimulasi produksi androgen, ovulasi, dan sekresi
progesteron
Tersusun dari tulang pipa pendek
dan berjumlah 14
Akromegali
Pembesaran tulang yang
tidak proporsional, seperti
penambahan ketebalan
tulang pipi pada wajah
serta pembesaran pada
tangan dan kaki
Abnormalitas Sekresi Somatotropin /
Growth Hormone (GH)
Kerdil (dwarfism)
Kekurangan GH selama masa
anak-anak sehingga
pertumbuhan terhenti
Gigantisme
Kelebihan GH selama masa
remaja sebelum penutupan
cakram epifisis sehingga
menyebabkan pertumbuhan
tulang panjang berlebihan
Terdiri atas folikel-folikel dalam dua lobus lateral yang terletak di bawah laring
Menghasilkan hormone tiroksin sebanyak 10% dari seluruh sekresi tiroid
Berperan dalam meningkatkan laju metabolisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen,
meningkatkan pengeluaran energi, dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan ikat, dan
saraf
Tiroid (Kelenjar Gondok)
Hipotiroidisme (penurunan sekresi hormon)
Menyebabkan penurunan metabolisme,
konstipasi, reaksi mental lambat, dan
peningkatan simpanan lemak
Hipertiroidisme (peningkatan sekresi hormon)
Menyebabkan peningkatan metabolisme, berat
badan menurun, gelisah, dan diare
Abnormalitas sekresi tiroid
Terdiri atas folikel-folikel dalam dua lobus lateral yang terletak di bawah laring
Menghasilkan hormone tiroksin sebanyak 10% dari seluruh sekresi tiroid
Berperan dalam meningkatkan laju metabolisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen, meningkatkan pengeluaran
energi, dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan ikat, dan saraf
Tiroid (Kelenjar Gondok)
Hipotiroidisme (penurunan sekresi hormon)
Menyebabkan penurunan metabolisme, konstipasi, reaksi
mental lambat, dan peningkatan simpanan lemak
Hipertiroidisme (peningkatan sekresi hormon)
Menyebabkan peningkatan metabolisme, berat badan
menurun, gelisah, dan diare
Abnormalitas sekresi tiroid
Hipofisis Lobus Intermedia
Endorfin
MSH (Melanocyte stimulating
hormone)
Zat penghilang nyeri alamiah yang merespons
stress dan aktivitas, seperti olahraga
Merangsang pembentukan pigmen dan
penyebaran sel-sel penghasil pigmen pada
epidermis
Hipofisis Lobus Posterior
ADH Oksitosin
Menurunkan volume air yang hilang dalam urin
melalui peningkatan reabsorbsi air
Menstimulasi kontraksi otot polos pada saat
melahirkan dan pengeluaran ASI
Terdiri atas empat organ kecil berukuran sebesar biji apel dan terletak di permukaan belakang tiroid
Berperan dalam menyekresi hormon parathormon yang berfungsi mengendalikan keseimbangan kalsium dan
fosfat dalam tubuh melalui mekanisme :
Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
Hipoparatiroidisme
Menyebabkan penurunan kadar kalsium dalam darah dan
peningkatan iritabilitas sistem neuromuskular
Hiperparatiroidisme
Menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan
pelemahan tulang
Stimulasi aktivitas osteoklas yang
menyebabkan pengeluaran kalsium
Pengaktifan vitamin D yang diperluka
untuk mengabsorbsi kalsium dalam
makanan
Stimulasi absorbs kalsium dari tubulus
ginjal
Abnormalitas sekresi paratiroid
Adrenal (Supranelis)
Adrenalin
Meningkatkan frekuensi denyut jantung,
metabolisme, konsumsi oksigen, dan
meningkatkan kadar gula darah sebagai sumber
energi
Noradrenalin
Meningkatkan tekanan darah dan menstimulasi
otot jantung
Terletak di kutub atas ginjal. Kelenjar ini terdiri atas korteks di bagian luar dan medula di bagian
dalam. Kelenjar medula menghasilkan hormon :
Aldosteron
Mengatur keseimbangan air dan
elektrolit melalui pengendalian
kadar natrium dan kalium di darah
Memengaruhi metabolisme
glukosa, protein, lemak, serta
menjaga membran lisosom
sehingga mencegah kerusakan
jaringan
Prekursor pengubaha testosterone
dan estrogen oleh jaringan lain
Glukokortikoid Gonadokortikoid
Adrenal (Supranelis)
Kelenjar adrenal bagian korteks menghasilkan hormon :
Hormon pencernaan yang
dilepaskan setelah makan,
fungsinya belum diketahui
Polipeptida pankreas
Dihasilkan oleh sel delta,
merupakan penghalang
hormon pertumbuhan dan
penghambat sekresi glucagon
dan insulin
Somatostatin
Dihasilkan oleh sel beta dan
berfungsi menurunkan
katabolisme lemak dan
protein, menurunkan kadar
gula darah, dan
meningkatkan sintesis
protein dan lemak
Insulin Glukagon
Dihasilkan oleh sel alfa dan
meningkatkan penguraian
glikogen hati menjadi
glukosa sehingga kadar gula
darah meningkat, dan sintesis
glukosa dari sumber
nonkarbohidrat dalam hati
Korteks serebral
Organ berbentuk pipih yang terletak di bagian belakang
bawah lambung. Hormon yang dihasilkan :
Ovarium
Menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron
Testis menghasilkan
hormon testosteron
Plasenta menghasilkan
hormon gonadotropin
korion, progesteron,
estrogen, dan somatotropin
Kelenjar
Pineal (epifisis serebri)
Terletak di langit-langit otak
serta menghasilkan melatonin
yang berpengaruh pada
pelepasan gonadotropin dan
menghambat produksi
melanin
Timus
Terdiri atas dua lobus
berwarna kemerah-merahan,
yang terletak di bagian
posterior toraks di atas
jantung
Menghasilkan timosin untuk
pengendalian perkembangan
sistem imunitas
Perbedaan Sistem Saraf dengan
Sistem Endokrin
No Perbedaan Sistem Hormon Sistem Saraf
1. Aksi Lambat Cepat atau segera
2. Respons Tidak langsung, distribusi lebih luas
Langsung, distribusi lebih
sempit
3. Pengaturan
Jangka panjang, misalnya
pertumbuhan dan perkembangan
Jangka pendek
4. Sekresi Hormon neurotransmiter
5. Komunikasi Melalui sistem sirkulasi Antarneuron melalui sinapis
Tabel 1. Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf
Peristiwa awal yang menyebabkan terjadinya depolarisasi
pada membran neuron saat potensial aksi dimulai adalah …
A. Keluarnya ion K⁺ dari dalam sel ke luar.
B. Pembukaan saluran Na⁺ tegangan-tergantung sehingga
Na⁺ mengalir masuk ke dalam sel.
C. Aktivasi pompa Na⁺/K⁺ yang memompa Na⁺ masuk.
D. Masuknya ion Cl⁻ ke dalam sel.
E. Pelepasan neurotransmitter dari terminal presinaptik.
Kunci: B
Pembahasan detail: Potensial aksi dimulai ketika membran
mencapai ambang → saluran Na⁺ tegangan-tergantung
terbuka → Na⁺ mengalir masuk karena gradien elektrokimia
→ membran menjadi lebih positif (depolarisasi).
Opsi A (K⁺ keluar) terjadi terutama saat repolarisasi setelah
puncak;
C salah karena pompa bekerja secara konstan untuk
mempertahankan gradien, bukan memicu depolarisasi akut;
D (Cl⁻ masuk) biasanya menyebabkan hiperpolarisasi/inhibisi;
E berkaitan transmisi sinapsis, bukan inisiasi potensial aksi di
akson.
Pernyataan yang benar jika seseorang mengalami paparan
kortisol kronis meliputi …
A. Penekanan sistem imun (penurunan jumlah limfosit, respon
inflamasi menurun).
B. Peningkatan glukoneogenesis dan pengurangan sensitivitas
insulin (hiperglikemia).
C. Peningkatan pembentukan massa otot.
D. Penurunan densitas mineral tulang dan potensi osteoporosis.
E. Peningkatan produksi hormon pertumbuhan secara terus-
menerus tanpa efek negatif.
Kunci: A, B, D
Pembahasan detail: Kortisol kronis bersifat katabolik:
menekan sistem imun
(A), meningkatkan glukoneogenesis →
hiperglikemia/resistensi insulin
(B), menghambat pembentukan tulang → penurunan densitas
(D).
C salah (kortisol cenderung menyebabkan atrofi otot);
E salah dan terlalu generik.
Pernyataan benar tentang interaksi sistem saraf & sistem
endokrin adalah …
A. Hipotalamus menerima sinyal saraf dan mengatur pelepasan
hormon oleh hipofisis (neuroendokrin integrator).
B. Neuron hipotalamus dapat melepaskan neurohormon
(oksitosin, ADH) yang dilepas ke aliran darah dari neurohipofisis.
C. Respons stres melibatkan kombinasi sinyal saraf cepat
(katekolamin) dan respons hormon yang lebih lambat (kortisol).
D. Sistem saraf dan endokrin tidak pernah bekerja sama.
E. Hipotalamus tidak terlibat dalam pengaturan homeostasis.
Kunci: A, B, C
Pembahasan detail:
A–C benar: hipotalamus adalah pusat integrasi;
neurohipofisis menyimpan & melepaskan neurohormon;
stress melibatkan sistem simpatis & HPA axis.
D & E salah.