SITOHISTOTEKNOLOGI 1 - Jaringan Epitel.pptx

Bestia3 0 views 28 slides Oct 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

epitel


Slide Content

SITOHISTOTEKNOLOGI 1 Jaringan Dasar Manusia Bestia Kumala Wardani, M.Biomed. DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK Sistem Organisasi Kehidupan

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK 4 Jaringan Dasar Tubuh Manusia FUNGSI: Epitel → pelindung & penyaring. Ikat → perekat, penyokong, cadangan energi. Otot → penggerak (sadar/tidak sadar). Saraf → komunikasi tubuh.

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK Jaringan Berdasarkan Asal Saat manusia masih berupa embrio , tubuh dibentuk oleh tiga lapisan utama: Ektoderm (lapisan luar) → berkembang jadi kulit luar & sistem saraf. Dari sini terbentuk epitel kulit (epidermis). Endoderm (lapisan dalam) → berkembang jadi organ dalam (usus, lambung, paru-paru bagian dalam). Dari sini terbentuk epitel saluran pencernaan & pernapasan. Mesoderm (lapisan tengah) → berkembang jadi otot, tulang, darah, pembuluh. Dari sini terbentuk epitel pembuluh darah (endotel) & rongga tubuh (mesotelium).

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK JARINGAN EPITEL

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK Definisi : Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, rongga tubuh, dan organ. Ciri - Ciri Jaringan Epitel : Sel tersusun rapat, hampir tidak ada ruang antar sel. Memiliki membran basal yang memisahkan epitel dengan jaringan ikat di bawahnya. Tidak memiliki pembuluh darah (avaskuler), nutrisi diperoleh dari difusi jaringan ikat. Dapat mengalami regenerasi cepat. Fungsi Jaringan Epitel Perlindungan : Melindungi jaringan di bawahnya dari paparan luar, seperti infeksi dan kerusakan fisik. Contohnya, epitel pada kulit melindungi organ dalam dari lingkungan. Penyerapan : Membantu proses penyerapan zat, seperti nutrisi dalam sistem pencernaan, contohnya pada usus halus. Sekresi: Mengeluarkan zat-zat seperti hormon dan enzim dari kelenjar, contohnya pada kelenjar keringat dan kelenjar pencernaan. Ekskresi: Mengeluarkan limbah dari tubuh, seperti pada ginjal yang mengeluarkan produk sisa metabolisme. Filtrasi: Menyaring kotoran dan partikel yang tidak dibutuhkan, seperti pada ginjal dan saluran pernapasan. Difusi: Memfasilitasi pergerakan zat dari area dengan konsentrasi tinggi ke rendah, seperti pada pembuluh kapiler.

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK 1. Cilia (Silia) Rambut halus di permukaan sel epitel. Berfungsi untuk menggerakkan mukus/debu/partikel asing keluar dari saluran pernapasan atau memindahkan sel telur di tuba falopi. 2. Terminal bars Tampak seperti garis gelap di puncak sel epitel (batas antara sel). Merupakan kompleks sambungan sel (tight junction, desmosom, gap junction). Berfungsi mengikat sel epitel satu sama lain agar rapat dan menjaga pertukaran zat yang terkontrol. 3. Epithelium (Epitelium) Lapisan utama sel epitel (dalam gambar: epitel silindris bersilia). Berfungsi sebagai pelindung sekaligus untuk sekresi (menghasilkan mukus) dan pembersihan dengan bantuan silia. 4. Basement membrane (Membran basal) Lapisan tipis protein dan glikoprotein di bawah epitel. Berfungsi sebagai alas tempat sel epitel menempel, memberi dukungan, serta menjadi penghalang selektif antara epitel dan jaringan di bawahnya. 5. Lamina propria Jaringan ikat tipis tepat di bawah membran basal. Mengandung pembuluh darah, serabut kolagen, dan sel imun. Berfungsi memberi nutrisi ke epitel (karena epitel tidak punya pembuluh darah sendiri) dan mendukung pertahanan tubuh. 6. Capillary (Kapiler) Pembuluh darah kecil di dalam lamina propria. Fungsinya untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan epitel serta mengangkut hasil metabolisme keluar.

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK 8 Tipe Sel Epitel Epitel Pipih Selapis Epitel Kubus Selapis Epitel Silindris Selapis Epitel Silindris Berlapis Semu (Pseudostratified) Epitel Pipih Selapis Epitel Kubus Selapis Epitel Pipih Berlapis Epitel Kubus Berlapis Epitel Silindris Berlapis Epitel Transisional

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK Nama Epitel Komponen / Struktur Fungsi Lokasi Epitel Pipih Selapis (Simple squamous) Satu lapis sel pipih, inti di tengah Pertukaran gas & cairan (difusi, filtrasi), menghasilkan cairan serosa Alveolus paru, lapisan jantung, pembuluh darah, pembuluh limfe Epitel Kubus Selapis (Simple cuboidal) Satu lapis sel kubus , inti bulat di tengah Absorpsi, sekresi mukus & zat lain Tubulus ginjal, kelenjar tiroid, kelenjar ludah, kelenjar susu, saluran pernapasan bawah Epitel Silindris Selapis (Simple columnar) Satu lapis sel silindris, inti lonjong di dasar sel Absorpsi, sekresi enzim & mukus, menggerakkan sel telur di tuba falopi Saluran pencernaan (lambung–anus), tuba falopi, kantong empedu, ginjal Epitel Silindris Semu Berlapis (Pseudostratified columnar) Satu lapis sel dengan tinggi berbeda (tampak berlapis), sering bersilia Sekresi mukus, silia menggerakkan mukus Rongga hidung, trakea, saluran pernapasan atas, uretra pria Epitel Pipih Berlapis (Stratified squamous) Banyak lapisan sel, sel apikal pipih. Ada yang berkeratin (sel mati, keras) dan tidak berkeratin (sel hidup, lembab) Proteksi dari gesekan & mikroorganisme, mencegah kehilangan air (jika berkeratin) Epidermis kulit (berkeratin), mulut, faring, kerongkongan, vagina, anus (tidak berkeratin) Epitel Kubus Berlapis (Stratified cuboidal) Dua atau lebih lapis sel kubus Proteksi, sedikit absorpsi & sekresi Saluran kelenjar keringat Epitel Silindris Berlapis (Stratified columnar) Dua atau lebih lapis sel silindris Proteksi, sedikit absorpsi & sekresi Saluran kelenjar tertentu, kornea, uretra pria Epitel Transisional (Transitional epithelium) Banyak lapisan, sel apikal kubah saat relaks, pipih saat meregang Proteksi, memberi elastisitas (dapat meregang) Kandung kemih, ureter, uretra

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK 8. Tissue type (bladder) ➡ Transitional epithelium Ciri: sel berbentuk kubus bila relaks, pipih bila teregang. Lokasi: kandung kemih, ureter. 9. Tissue type (alveoli) ➡ Simple squamous epithelium Ciri: sel tipis, datar, satu lapis. Lokasi: alveolus paru, pembuluh darah. 10. Tissue type ➡ Simple cuboidal epithelium Ciri: sel berbentuk kubus, inti bulat di tengah. Lokasi: tubulus ginjal, kelenjar kecil. 11. Tissue type ➡ Adipose tissue (jaringan lemak) Ciri: sel besar berisi lemak, inti terdorong ke pinggir. Lokasi: bawah kulit, sekitar organ. 12. Tissue type ➡ Stratified squamous epithelium (keratinized) Ciri: banyak lapisan, sel paling atas pipih & mati berisi keratin. Lokasi: epidermis kulit. 13. Tissue type ➡ Areolar connective tissue (jaringan ikat longgar) Ciri: serabut kolagen dan elastin longgar dengan sel fibroblas. Lokasi: di bawah epitel, sekitar organ. 14. Tissue type ➡ Pseudostratified columnar epithelium with cilia Ciri: tampak berlapis tapi semua sel menempel ke membran basal, ada silia. Lokasi: trakea, saluran pernapasan. 15. Tissue type ➡ Simple columnar epithelium Ciri: sel berbentuk tiang, satu lapis, inti di dasar sel. Lokasi: usus halus, lambung. JAWABAN

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK TERIMAKASIH 

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

Epitel Selapis (Simple Epithelium): terdiri dari satu lapis sel 1. Epitel Pipih Selapis (Simple squamous epithelium) Komponen: satu lapis sel pipih, inti di tengah. Fungsi: Menjadi penghalang sekaligus memungkinkan pertukaran gas dan cairan. Menghasilkan cairan serosa. Lokasi: alveolus paru, lapisan dalam rongga tubuh ventral, pembuluh darah, bagian tertentu ginjal. 2. Epitel Kubus Selapis (Simple cuboidal epithelium) Komponen: satu lapis sel berbentuk kubus, inti bulat di tengah. Fungsi: absorpsi, sekresi mukus dan zat lain. Lokasi: tubulus ginjal, saluran pernapasan bawah, kelenjar tiroid, kelenjar ludah, kelenjar susu. 3. Epitel Silindris Selapis (Simple columnar epithelium) Komponen: satu lapis sel berbentuk silindris, inti lonjong di dasar sel. Fungsi: absorpsi, sekresi mukus dan zat lain, menggerakkan sel telur melalui tuba falopi. Lokasi: saluran pencernaan (lambung sampai anus), tuba falopi, kantong empedu, bagian tertentu ginjal. 4. Epitel Silindris Semu Berlapis (Pseudostratified columnar epithelium) Komponen: satu lapis sel dengan tinggi berbeda sehingga tampak berlapis; memiliki silia. Fungsi: menghasilkan mukus dan menggerakkannya dengan gerakan silia. Lokasi: rongga hidung, bagian uretra pria, saluran pernapasan atas.

DIII Teknologi Laboratorium Medis AKADEMI ANALISIS DELIMA HUSADA GRESIK

Epitel Berlapis (Stratified Epithelium): terdiri dari lebih dari satu lapis sel 1. Epitel Pipih Berlapis (Stratified squamous epithelium) Komponen: banyak lapisan sel pipih. Jenis: Berkeratin: sel bagian atas mati, tipis, berisi keratin; mencegah kehilangan air. Tidak berkeratin: sel bagian atas hidup dan pipih. Fungsi: proteksi dari tekanan mekanis dan mikroorganisme. Lokasi: Berkeratin → epidermis kulit. Tidak berkeratin → mulut, faring, laring atas, kerongkongan, vagina, anus. 2. Epitel Kubus Berlapis (Stratified cuboidal epithelium) Komponen: dua atau lebih lapis sel kubus. Fungsi: proteksi, sedikit absorpsi dan sekresi. Lokasi: saluran kelenjar keringat. 3. Epitel Silindris Berlapis (Stratified columnar epithelium) Komponen: dua atau lebih lapis sel silindris. Fungsi: proteksi, sedikit absorpsi dan sekresi. Lokasi: saluran beberapa kelenjar, kornea, uretra pria. 4. Epitel Transisional (Transitional epithelium) Komponen: banyak lapisan sel, bagian atas berbentuk kubah saat relaks, menjadi pipih saat meregang. Fungsi: proteksi, memberi kemampuan jaringan untuk meregang. Lokasi: kandung kemih, ureter, uretra.