SKDR
(Sistem Kewaspadaan
Dini dan Respon)
KLASTER 4
Surveilans
SKDR
Early Warning Alert Response and System (EWARS
Sistem yang dirancang untuk memantau perkembangan
penyakit menular, terutama yang berpotensi menjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah, dan
memberikan peringatan dini jika ada indikasi
penyebaran yang tidak normal.
TUJUAN
1. Menyelenggarakan deteksi dini penyakit menular berpotensi KLB
2. Memberikan input kepada program dan sektor terkait untuk melakukan respon
pengendalian penyakit menular berpotensi KLB
3. Meminimalkan kesakitan dan atau kematian akibat penyakit menular
berpotensi KLB.
4. Memonitor kecenderungan atau tren penyakit menular berpotensi KLB
5. Menilai dampak program pencegahan dan pengendalian penyakit menular
berpotensi KLB.
SKDR
Cara Kerja
memantau tren penyakit dari
waktu ke waktu
Jika jumlah kasus yang dilaporkan
melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan, sistem akan
memberikan sinyal peringatan
(alert) kepada pihak terkait.
Respon Cepat
Sinyal peringatan dari SKDR bukan
berarti KLB sudah terjadi, tetapi
merupakan tanda bahwa
petugas kesehatan perlu
melakukan respons cepat untuk
menyelidiki dan mengendalikan
situasi.
Sistem Surveilans dan Respon
Event-based Surveillance
Deteksi cepat, laporan,
konfirmasi, penilaian
kejadian kesehatan
masyarakat termasuk
• Klaster penyakit
• Rumor kematian yang
tidak dapat
dijelaskan
Biasanya
• Laporan segera
Indicator-based Surveillance
Pelaporan kasus penyakit secara
rutin,
termasuk
• Notifiable disease surveillance
System
• Surveilans sentinel
• Surveilans berbasis laboratorium
Biasanya
• Basis perawatan kesehatan
masyarakat
• Laporan mingguan dan
bulanan
Respon
Terhubung ke surveilans
Kapasitas Nasional, subnasional untuk merespon alert
PKM, RS,
Lab KKP
SKDR TIMBAL BALIK DAN DO
Pemeriksaan Serum pada Campak
(Morbili/Measles)
Ciri-Ciri Penyakit Campak :
-Demam Tinggi
-Mata Merah
-Batuk, Pilek
-Ruam makulopopular (menonjol dengan bercak merah datar)
muali dari belakang telinga, leher, wajah kemudian ke batang
tubuh tangan, dan kaki
Tujuan
Mendiagnosis campak deteksi antibodi IgM
Menentukan status kekebalan deteksi antibodi IgG vaksin /
paparan sevelumnya
Memantau penyebaran campak pemeriksaan laboratorium
(serum), membantu memantau penyebaran penyakit dan
mengidentifikasi potensi KLB (Kejadian Luar Biasa) campak
Membedakan campak dengan penyakit lain
Memandu pengambilan keputusan klinis
Menentukan kebutuhan vaksinasi
Cara Pemeriksaan :
-Sample darah/ serum diambil maksimal hari ke-28 setelah ruam
muncul (antibodi terbentuk hari ke-3-7 dan meningkat 2-3 minggu
setelah ruam muncul)
-Darah Vena diambil 5 cc dimasukkan ke tabung nonEDTA dan di
sentrifus / didiamkan di suhu ruangan 1-2 jam sampai terpisah
serum dan darah
-Serum dikirim ke Laboratorium
-Urine diperiksa hari ke-5 setelah muncul ruam sebaran setotipe
AFP (Acute Flaccid Paralysis)
-kelumpuhan otot yang tiba-tiba dan lemas (flaccid) disertai
penurunan tonus otot pada anak-anak di bawah usia 15 tahun
-Gejala ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi
virus seperti polio, enterovirus, dan adenovirus, serta kondisi non-
infeksi seperti sindrom Guillain-Barré.
-Pemeriksaan Feses pada penderita Polio, Diare, gizi Kurang dengan
2 spesimen (sekarang dan Besok / jarak 12 jam)