Skrining_Keswa Bumil & Pascamelahirkan Pada ANC sesuai Standar_21April25.pdf

SitiRafikaPutri2 0 views 24 slides Oct 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

kesehatan jiwa


Slide Content

SKRINING KESEHATAN JIWA
PADA PELAYANAN ANTENATAL
SESUAI STANDAR
Direktorat Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan
Tahun 2025

•Pendahuluan
•Kebijakan Skrining Kesehatan jiwa dalam
ANC sesuai Standar
•Pelaksanaan Skrining Kesehatan Jiwa
pada Ibu Hamil dan pascamelahirkan
•Penutup
Outline

•Pendahuluan
•Kebijakan Skrining Kesehatan jiwa dalam
ANC sesuai Standar
•Pelaksanaan Skrining Kesehatan Jiwa
pada Ibu Hamil dan pascamelahirkan
•Penutup
Outline

4
•Baby blues syndrom di beberapa negara seperti
Jepang 15%-50%, Amerika Serikat 27%, Prancis
31,3% dan Yunani 44,5%.
•Prevalensi depresi postpartum di negara-negara
berkembang besarannya mulai dari 2%-74%
dengan prevalensi terbesar berada di Turki
(Norhayati et al., 2016). Prevalensi untuk Asia
antara 26-85% (Miyansaski, 2021)
Di Indonesia
•Prevalensi Masalah kesehatan jiwa pada :
•ibu hamil 12,6 %
•ibu pasca melahirkan 10,1 %
•Prevalensi depresi
•pada kehamilan 7,9%, post partum 5,9%
•Berdasar usia kehamilan 10,2% (TM-1), 7,7%
(TM-2), 6,7% (TM-3)
Situasi Kesehatan Jiwa Pada Ibu Hamil dan Pascamelahirkan (Nifas)

3,3
2,2
1,7
1,7
1,5
1,5
1,5
1,4
1,4
1,3
1,2
1,1
1,1
1
1
1
0,8
0,8
0,8
0,8
0,7
0,7
0,7
0,7
0,6
0,6
0,6
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,3
0,3
0,3
0,2
JAWA BARAT
KALIMANTAN TIMUR
BANTEN
SULAWESI SELATAN
DKI JAKARTA
DI YOGYAKARTA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI UTARA
INDONESIA
NTB
SUMATERA UTARA
NTT
PAPUA BARAT DAYA
JAWA TENGAH
GORONTALO
PAPUA TENGAH
ACEH
SUMATERA BARAT
SULAWESI TENGGARA
PAPUA PEGUNUNGAN
JAWA TIMUR
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA BARAT
RIAU
SULAWESI BARAT
PAPUA
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN UTARA
PAPUA SELATAN
JAMBI
BANGKA BELITUNG
KALIMANTAN TENGAH
BALI
12,70%
87,30%
Berobat dalam 2 minggu
terakhir
Tidak berobat
1.4% penduduk usia ≥ 15 tahun
mengalami depresi
namun hanya 12,7% yang berobat
Prevalensi bunuh diri di Indonesia tahun 2021
sebesar 1,64 per 100.000 penduduk*, namun
seluruh kasus belum tercatat & terlaporkan
*Sumber: Global Burden of Disease Study 2021 (GBD 2021) Results | Seattle, United States: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), 2022 | Available from
https://vizhub.healthdata.org/gbd-results/.
4461
1350
167
Estimasi IHME
(2021)
Kepolisian
(2023)
SIMKESWA
(2023)
1,65 1,65 1,65
1,66
1,64
2017 2018 2019 2020 2021
Suicide rate/
100.000 people

Gangguan cemas dan depresi yang dialami selama masa kehamilan
berisiko untuk:
Prematuritas
Berat Badan
Lahir Rendah
Stunting
Gangguan
perkembangan
Pre eklampsia
Depresi
Pascapersalinan
Bunuh diri
Disabilitas
Ibu*
Anak**
Sumber:*Bauer et al (2016), Ghoghre & Singh (2016), Onah et al (2017), Silva et al (2018).
**Dadi et al (2020), Girma et al (2019, Korja et al (2017), Nasreen et al (2019), Sinclair et al (2018).

•Pendahuluan
•Kebijakan Skrining Kesehatan jiwa dalam
ANC sesuai Standar
•Pelaksanaan Skrining Kesehatan Jiwa
pada Ibu Hamil dan pascamelahirkan
•Penutup
Outline

8
Penilaian Kesehatan Jiwa
masuk dalam pelayanan
Antenatal sesuai Standar
disebutkan dalam
Permenkes No. 21 tahun
2021 pasal 13 ayat 7 (i)

Pelaksanaan Skrining berdasarkan pendekatan siklus hidup
selaras dengan pelayanan Kesehatan sesuai pembagian
kluster dalam Integrasi Layanan Primer
9
Kepala Puskesmas
Klaster 1
(Manajemen)
Klaster 2
(Ibu dan Anak)
Klaster 3
(Usia Dewasadan
Lansia)
Klaster 4
(Penanggulangan
Penyakit Menular)
Lintas Klaster
Manajemen
Sumber Daya
Manajemen
Puskesmas
Manajemen Mutu
dan Keselamatan
Manajemen
Jejaring dan
Jaringan
Puskesmas
Sistem Informasi
Puskesmas dan
Dashboard PWS
Ketatausahaan
Balita dan Anak
Pra-sekolah
Anak Usia Sekolah
dan Remaja
Ibu Hamil, Bersalin,
Nifas
Lanjut Usia
Usia Dewasa
Surveilans
Kesehatan
Lingkungan
Rawat Inap
1
Kegawatdaruratan
Laboratorium
Kefarmasian
1. Pada Puskesmas Rawat Inap
•Klaster 1 mengkoordinir
manajemen dan
ketatausahaan
•Klaster 2 dan 3 memberikan
pelayanan komprehensif
(prom,prev, kuratif, rehab
dan/atau paliatif) serta PWS
•Klaster 4 menghentikan
penularan penyakit dengan
surveilans dan pengawasan
kualitas lingkungan
•Dalam hal keterbatasan SDM,
pelayanan dapat diberikan
oleh petugas dari klaster
lainnya yang memiliki
kompetensi dan kewenangan
yang sesuai. Salah satu
kompetensi yang dimiliki oleh
PJ dan anggota Klaster 2 dan
Klaster 3 adalah Perkesmas
•Pembagian ruang pelayanan
mengikuti sistem klaster dan
sasaran pelayanan,
diutamakan ruangan tersebut
berdekatan dalam 1 klaster.

•Pendahuluan
•Kebijakan Skrining Kesehatan jiwa dalam
ANC sesuai Standar
•Pelaksanaan Skrining Kesehatan Jiwa
pada Ibu Hamil dan pascamelahirkan
•Menjaga Kesehatan Mental Orang Tua
Penutup
Outline

Skrining Kesehatan Jiwa Pada Ibu Hamil dan Nifas
Skrining merupakan proses pendeteksian kasus/kondisi kesehatan jiwa pada ibu hamil dan ibu nifas
dalam upaya pencegahan dan diagnosis dini gangguan jiwa saat kehamilan dan paska melahirkan
Tujuan skrining Kesehatan jiwa dalam
pelayanan antenatal :
•Mengidentifikasi gejala ganggunan
depresi dan kecemasan pada ibu hamil
dan pascamelahirkan sehingga ibu dan
keluarga mendapatkan informasi
mengenai peningkatan risiko atau kondisi
Kesehatan ibu dan janin dan dapat
membuat Keputusan yg tepat mengenai
perawatan atau penanganan sesuai
kondisi Kesehatan jiwa ibu hamil dan
pascamelahirkan
Manfaat skrining Kesehatan jiwa dalam pelayanan
antenatal :
•mengidentifikasi potensi gangguan kesehatan jiwa
khususnya depresi dan kecemasan saat kehamilan
•memberikan intervensi dini,
•memastikan dukungan dan pengobatan yang tepat
•memfasilitasi rujukan tepat waktu
•mengurangi dampak kondisi kesehatan jiwa pada
individu dan masyarakat
•Mencegah komplikasi kehamilan dan BBLR (berat badan
lahir rendah) pada bayi.

INSTRUMEN EDINBURGH POSTNATAL DEPRESSION SCALE (EPDS)
12
1. Saya dapat tertawa dan melihat segi kelucuan hal-hal tertentu:
a.Seperti biasanya
b.Sekarang tidak terlalu sering
c.Sekarang agak jarang
d.Tidak sama sekali
______
______
______
______
0
1
2
3
2. Saya menanti-nanti untuk melakukan sesuatu dengan penuh harapan:
a.Sebanyak sebelumnya
b.Agak sedikit kurang dibandingkan dengan sebelumnya
c.Kurang dibandingkan dengan sebelumnya
d.Tidak pernah sama sekali
______
______
______
______
0
1
2
3
3. *Saya menyalahkan diri jika ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik:
a.Ya, hampir selalu
b.Ya, kadang-kadang
c.Tidak terlalu sering
d.Tidak, tidak pernah
______
______
______
______
3
2
1
0
4. Saya merasa cemas atau merasa khawatir tanpa alasan:
a.Tidak pernah sama sekali
b.Hampir tidak pernah
c.Ya, kadang-kadang
d.Ya, sering sekali
______
______
______
______
0
1
2
3
5. *Saya merasa takut atau panik tanpa alasan:
a.Ya, sering sekali
b.Ya, kadang-kadang
c.Tidak terlalu sering
d.Tidak pernah sama sekali
______
______
______
______
3
2
1
0
6. *Banyak hal menjadi beban untuk saya:
a.Ya, seringkali saya sama sekali tidak dapat mengatasinya
b.Ya, kadang saya tidak dapat mengatasi seperti biasanya
c.Tidak, biasanya saya dapat mengatasinya dengan baik
d.Tidak, saya dapatmengatasinya dengan baik seperti biasanya
______
______
______
______
3
2
1
0
7. *Saya merasa begitu sedih sampai sulit tidur:
a.Ya, hampir selalu
b.Ya, kadang-kadang
c.Tidak, tidak sering
d.Tidak, tidak pernah
______
______
______
______
3
2
1
0
8. *Saya merasa sedih atau susah:
a.Ya, hampir selalu
b.Ya, sering
c.Jarang
d.Tidak pernah
______
______
______
______
3
2
1
0
9. *Saya merasa sangat sedih sehingga saya menangis:
a.Ya, hampir selalu
b.Ya, sering
c.Hanya sekali-kali
d.Tidak pernah
______
______
______
______
3
2
1
0
10. *Pikiran untuk menyakiti diri saya sendiri sering muncul:
a.Ya, agak sering
b.Kadang-kadang
c.Hampir tidak pernah
d.Tidak pernah
______
______
______
______
3
2
1
0
Karena Anda saat ini hamil. Kami ingin mengetahui bagaimana perasaan anda sekarang.
Silakan memilih jawaban yang paling mirip dengan perasaan anda selama 7 hari terakhir, tidak hanya perasaan anda hari ini
Instrument yang digunakan dalam Skrining Kesehatan Jiwa bagi Ibu Hamil dan Pascamelahirkan
Instrument EPDS versi Bahasa Indonesia yang sudah divalidasi oleh Dewi Nirmala Sari tahun 2022

Tugas tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan skrining
Kesehatan jiwa pada ibu hamil dan ibu nifas :
13
1.Menjelaskan tujuan, manfaat serta cara melakukan skrining dengan instrument EPDS
2.Melakukan penilaian skoring hasil skrining jika skrining tidak dilakukan secara digital
3.Melakukan pencatatan dalam buku KIA
4.Melaksanakan tindak lanjut hasil skrining
*Modul penggunaan EPDS dalam sebagai alat deteksi dini depresi post partum bagi Bidan, 2021
Tenaga medis dan tenaga kesehatan menjelaskan kepada ibu cara skrining kesehatan jiwa menggunakan
instrument EPDS sebagai berikut : *
1.Para ibu diharap untuk memberikan jawaban tentang perasaan yang terdekat dengan pertanyaan
yang tersedia dalam 7 hari terakhir.
2.Semua pertanyaan kuisioner harus dijawab
3.Jawaban kuisioner harus berasal dari ibu sendiri. Hindari kemungkinan ibu mendiskusikan pertanyaan
dengan orang lain.
4.Ibu harus menyelesaikan kuisioner ini sendiri, kecuali ia mengalami kesulitan dalam memahami bahasa
atau tidak bisa membaca.
1 Menjelaskan tujuan, manfaat serta cara melakukan skrining dengan instrument EPDS

14
Setiap pertanyaan memiliki empat pilihan yang mungkin, yang diberi nilai dari 0 sampai 3.
a.Pertanyaan 1, 2, dan 4 : mendapatkan nilai 0, 1, 2, atau 3 dengan kotak paling atas mendapatkan nilai 0
dan kotak paling bawah mendapatkan nilai 3
b.Pertanyaan 3, 5 sampai dengan 10 : merupakan penilaian terbalik, dengan kotak paling atas
mendapatkan nilai 3 dan kotak paling bawah mendapatkan nilai 0
c.Pertanyaan 10 merupakan pertanyaan yang menunjukkan keinginan bunuh diri.
d.Nilai maksimal: 30
e.Kemungkinan depresi apabila nilai ≥ 13 (lebih dari sama dengan 13)
2Melakukan penilaian skoring dan interpretasi hasil skrining
*Interpretasi Hasil Skoring :
▪Jumlah 0 – 12 : tidak ada gejala depresi
▪Jumlah ≥ 13 : terindikasi/menunjukkan
kemungkinan gejala depresi
Tindak Lanjut Hasil skrining :
1.Edukasi Kesehatan jiwa untuk hasil skrining tidak ada gejala depresi
2.Dilakukan skrining ulang pada kunjungan ANC berikutnya untuk
hasil skor : 9-12
3.Pemeriksaan Kesehatan jiwa dan konseling :
▪terindikasi /menunjukkan gejala depresi
▪Memilih jawaban “agak sering” untuk pertanyaan no. 10
*Instrument EPDS versi Bahasa Indonesia dg cut off ≥ 13 memiliki nilai sensitivitas 93% dan spesifitas 83%, Dewi Nirmala sari 2022

Pencatatan di Buku KIA bagi Ibu Hamil Pencatatan di Buku KIA bagi Ibu Nifas
Melakukan pencatatan dalam buku KIA3

3
Kapan Pelaksanaan Skrining Kesehatan Jiwa bagi Ibu Hamil dan Ibu Pascamelahirkan (Nifas)
ANC Nakes PKM Pustu
TM1 K1*Dokter √
TM2 K2 Dokter/
Bidan/
Perawat
√ √
Atas
rekomen
dasi
dokter K1
K3 Dokter/
Bidan/
Perawat
√ √
TM3 K4 Dokter/
Bidan/
Perawat
√ √
K5*Dokter √
K6 Dokter/
Bidan/
Perawat
√ √
Ibu Hamil :
2 kali selama kehamilan, yaitu pada
saat ANC:
•Trimester I (0 – 12 minggu)
•Trimester III (>28 minggu – kelahiran)
Ibu Pascamelahirkan/nifas :
1 kali selama masa nifas, yaitu pada
saat :
KF-3 (8 –28 hari pascamelahirkan)
A

3
Siapa Pelaksana Skrining Kesehatan Jiwa
bagi Ibu Hamil dan Pascamelahirkan (Nifas)
Petugas Kesehatan :
•Bidan
•Perawat
•Dokter
•Psikolog Klinis
Menunjukkan
kemungkinan gejala
depresi :
•Dokter
•Psikolog Klinis
B
Siapa Pelaksana Tindak Lanjut Hasil Skrining
Kesehatan Jiwa bagi Ibu Hamil dan
Pascamelahirkan (Nifas)
C
Bagaimana Tindak Lanjut Hasil Skrining
Kesehatan Jiwa bagi Ibu Hamil dan
Pascamelahirkan (Nifas) ?
Tidak ada gejala depresi :
•Edukasi Kesehatan Jiwa
D
Menunjukkan kemungkinan gejala
depresi :
●Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
●Penegakan Diagnosis
●Konseling Klinis Lanjutan
Penegakkan Diagnosis :
Penegakkan diagnosis yang dapat dilaksanakan di
Puskesmas :
1. Gangguan Somatoform (2)
2. Demensia (3A)
3. Gangguan tidur non organik (3A)
4. Gangguan campuran Anxietas dan Depresi (3A)
5. Depresi ringan - sedang (4A)
6. Skizofrenia tanpa penyulit (4A)
1
2
3
Tidak ada gejala
depresi :
•Bidan
•Perawat
•Dokter
•Psikolog Klinis
1 2

Alur Pelaksanaan Skrining kesehatan jiwa pada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas dalam pelayanan ANC Terpadu dan
Pelayanan Pasca Persalinan di Puskesmas
Kunjungan Trimester III
(>28 Minggu)
Kunjungan Nifas Ketiga (KF3)
(8 – 28 hari pascamelahirkan)
(skoring 0 – 12)
Tidak ada gejala
depresi
▪Skoring ≥ 13 (Menunjukkan kemungkinan gejala depresi)
▪< 13 tapi memilih jawaban “paling sering untuk pertanyaan
no. 10
Edukasi
Kesehatan Jiwa
Tidak ada
gangguan depresi
Ada gangguan
depresi
●Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
●Penegakan Diagnosis
●Konseling Klinis Lanjutan
Pelaksana :
Dokter umum dan Psikolog Klinis
Tata laksana sesuai
dengan standar
Tujuan
Mendeteksi tanda-tanda awal gangguan
depresi pada ibu hamil dan
pascamelahirkan
Sasaran
Semua ibu hamil dan pascamelahirkan
Frekuensi
2x selama kehamilan pada trimester I dan III
dan jika ada indikasi serta 1 kali KF-3 pasa
melahirkan
Metode
Menggunakan Formulir Skrining EPDS
Syarat penggunaan EPDS
•Menanyakan keadaan yang dirasakan
ibu hamil dalam 7 hari terakhir
•Merupakan penilaian mandiri
Interpretasi dan Tindaklanjut
•Tidak ada gejala depresi → Edukasi
kesehatan jiwa
●Menunjukkan kemungkinan gejala
depresi & memilih jawaban “agak sering”
untuk pertanyaan no. 10 → Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa, Penegakan Diagnosis,
Konseling Klinis Lanjutan
Pelaksana : Dokter umum dan Psikolog
Klinis
Penegakkan diagnosis yang dapat
dilaksanakan di Puskesmas :
1. Gangguan Somatoform (2)
2. Demensia (3A)
3. Gangguan tidur non organik (3A)
4. Gangguan campuran Anxietas
dan Depresi (3A)
5. Depresi ringan - sedang (4A)
6. Skizofrenia tanpa penyulit (4A)
Keterangan:
●Tingkat kemampuan 4A = membuat
diagnosis klinik dan penatalaksanaan
penyakit secara mandiri dan tuntas
●Tingkat kemampuan 3A = membuat
diagnosis klinik dan terapi pendahuluan
pada keadaan yang bukan gawat
darurat
●Tingkat kemampuan 2 = membuat
diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang
bukan gawat darurat lalu melakukan
rujukan yang tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya
E
Dilakukan skrining
ulang pada
kunjungan ANC
berikutnya untuk
hasil skor : 9-12
Rujuk FKTL, jika:
Depresi berat atau indikasi
membahayakan diri sendiri
atau orang lain
Kuesioner Instrumen EPDS (Edinburgh
Postnatal Depression Scale
Kunjungan Trimester I
(0-12 Minggu)

Hal yang perlu menjadi perhatian dalam Skrining Kesehatan Jiwa:

Skrining Kesehatan jiwa iniBUKAN alat penegak diagnose penyakit/gangguan
jiwa, namun sebagai penunjang untuk :
•membantu individu memahami dan mengenali masalah yang mungkin sedang
dialami (bagi individu)
•membantu petugas kesehatan menemukan indikasi adanya masalah dan
gangguan kesehatan jiwa (bagi nakes)

20
*Konseling awal: Dapat dilakukan oleh perawat dan bidan yang bersifat suportif dengan tujuan mengidentifikasi lebih lanjut
gjala-gejala yang dikeluhkan dan mengurangi keluhan.
**Tata laksana sesuai kompetensi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang tersedia di Puskesmas.
Tindak Lanjut4
Hasil Skrining Tindak Lanjut Pelaksana
•Skor 0-12 (Tidak
menunjukkan gejala
signifikan)
•Edukasi Kesehatan Jiwa:
-Tanda sehat jiwa pada Ibu
-Faktor protektif sehat jiwa
-Latihan manajemen dan coping stress
-Pengasuhan positif
•Skoring 9 – 12: skrining ulang pada kunjungan ANC berikutnya
•Bidan
•Perawat
•Dokter
•Psikolog Klinis
•Skor ≥ 13
(Terindikasi/menunjukan
kemungkinan gejala
depresi)
•Skor kurang dari 13
namun memilih jawaban
“agak sering” untuk
pertanyaan no. 10
*Konseling awal Perawat, Bidan
Pemeriksaan kesehatan jiwa untuk menegakkan diagnosis Dokter, Psikolog klinis
Tata laksana sesuai dengan kompetensi tenaga medis dan
tenaga kesehatan puskesmas**
Dokter, Psikolog klinis,
Perawat

•Pendahuluan
•Kebijakan Skrining Kesehatan jiwa dalam
ANC sesuai Standar
•Pelaksanaan Skrining Kesehatan Jiwa
pada Ibu Hamil
•Menjaga Kesehatan Mental Orang Tua
dalam pengasuhan Anak
•Penutup
Outline

Contoh Praktik baik Skrining Kesehatan Jiwa
pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas
Skrining dan edukasi keswa:
•Menurunkan risiko depresi post partum (DPP)
•Meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu ttg DPP
•Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
bidan ttg DPP dan memberikan edukasi keswa pada
ibu.
Ariasih, RR Arum (2024)

https://link.kemkes.go.id/SkriningKeswa2025
Materi Skrining Kesehatan Jiwa dan instrument EPDS