Skrining kesehatan adalah tes untuk mengidentifikasi penyakit sebelum kamu memiliki gejalanya. Tes skrining dapat menemukan penyakit secara dini, sehingga lebih mudah untuk diobati.
Skrining bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk individu yang tidak memiliki gejala penyakit tertentu.
Jenis tes yan...
Skrining kesehatan adalah tes untuk mengidentifikasi penyakit sebelum kamu memiliki gejalanya. Tes skrining dapat menemukan penyakit secara dini, sehingga lebih mudah untuk diobati.
Skrining bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk individu yang tidak memiliki gejala penyakit tertentu.
Jenis tes yang dibutuhkan tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan apakah kamu memiliki faktor risiko untuk penyakit tertentu.
Size: 745.86 KB
Language: none
Added: Sep 09, 2025
Slides: 18 pages
Slide Content
Skrining untuk penyakit keganasan
Fakultas Kesehatan
Universitas Ngudi Waluyo
NinikChristiani, S.Si.T., M.Kes
Outline :
Deteksi dini
Ca Cevik
Deteksi dini
Ca Mammae
Deteksi dini
PMS
Deteksi dini Ca Cevik
Latar Belakang :
Kanker serviksatau kanker leher
rahim terjadi akibat infeksi virus
HPV (human papillomavirus) yang
biasanya disebarkan melalui
hubungan seksual
Penyakit yang cukup mematikan
ini sering kali tidak menimbulkan
gejala pada awalnya. Ketika
muncul pun, gejala kerap
disalahartikan sebagai gejala
menstruasi atau infeksi saluran
kemih.
Umumnya, gejala yang dialami oleh penderita kanker serviks adalah
perdarahan saat berhubungan seks atau setelah
masamenopausedan menstruasi, keputihan yang mengandung
darah dan berbau busuk, nyeri panggul, dan nyeri saat berhubungan
intim.
Cara Mendeteksi Kanker Serviks sejak Dini
1.
Pap smear dan IVA Test
Pap smear bertujuan untuk melihat
keberadaan sel-sel yang mungkin
dapat berkembang menjadi kanker.
Tes ini dilakukan dengan mengambil
sampel sel di serviks (leher rahim).
Sel yang ada pada sampel kemudian
dilihat menggunakan mikroskop
untuk menentukan apakah sel
normal, memiliki sifat prakanker
(calon kanker), atau bahkan sudah
bersifat kanker.
rekomendasi jadwal
pemeriksaanpap
smearberdasarkan usia:
•Wanita usia 25–49 tahun: setiap 3 tahun
•Wanita usia 50–64 tahun: setiap 5 tahun
•Wanita usia di atas 65 tahun: hanya jika ada
keluhan tertentu pada serviks dan area
sekitarnya atau belum pernah melakukanPap
smearsejak usia 50 tahun
2. Kolposkopi
Kolposkopibiasanya akan
direkomendasikan dokter apabila
ada hasil yang dicurigai tidak normal
dari tespap smear.
Tes yang menggunakan alat khusus
bernama kolposkop ini dilakukan
untuk memeriksa bagian leher
rahim, vagina, danvulvasecara
langsung. Jika pada saat tes
kolposkopi ditemukan kelainan,
sampel jaringan akan diambil untuk
diperiksa di laboratorium.
Cara Mendeteksi Kanker Serviks sejak Dini
3. Tes Schiller
Tes Schiller dilakukan
dengan mengoleskan
larutan yodium pada leher
rahim guna mendeteksi
keberadaan jaringan yang
tidak normal. Jaringan
yang sehat akan berwarna
cokelat seterlah diolesi,
sedangkan jaringan yang
tidak normal akan
berwarna putih atau
kuning.
4. Kuretase endoserviks
(ECC
)
Pemeriksaan kuretase
endoserviks dilakukan
untuk memeriksa bagian
leher rahim yang tidak
terjangkau saat tes
kolposkopi. Dalam
pemeriksaan ini, bagian
dalam serviks
(endoserviks) akan sedikit
dikikis menggunakan alat
khusus yang berbentuk
seperti sendok kecil,
untuk mendapatkan
sampel pemeriksaan.
Cara Mendeteksi Kanker Serviks sejak Dini
5.
Biopsi kerucut (
cone
biopsy
)Tindakan medis ini biasanya
dilakukan apabila terdapat
hasil yang tidak normal dari
hasilpap smear, tapi bisa juga
dilakukan untuk
menghilangkan sel prekanker
atau kanker serviks derajat
ringan.
Biopsi kerucut dilakukan
dengan mengambil sampel
jaringan dari leher rahim.
Sampel jaringan yang diambil
akan berbentuk menyerupai
kerucut dan akan diperiksa
menggunakan mikroskop.
6. Biopsi
punch
(
punch
biopsy
)Biopsipunchdilakukan dengan
cara mengangkat sampel
jaringan yang dibutuhkan
dengan menggunakan pisau
berbentuk bundar. Prosedur
ini mungkin akan dilakukan
beberapa kali pada area
sekitar serviks.
Beberapa pemeriksaan baru,
sepertipemeriksaan mandiri
menggunakan pad juga bisa
Anda lakukan untuk
mendeteksi dini kanker
serviks.
Upaya Pencegahan Kanker Serviks selain Deteksi Dini
Menerima vaksin HPV
•Anda disarankan
untuk
menerimavaksin
HPV sedini mungkin
sebelum aktif secara
seksual. Vaksinasi
dilakukan terutama
untuk mencegah
infeksi virus HPV yang
paling banyak
menyebabkan kanker,
seperti HPV-16 dan
HPV-18.
Menghindari seks
berisiko
•Melakukan seks yang
aman dengan
menggunakan
kondom dapat
mengurangi
risikoterinfeksi HPV.
Hindari pula
hubungan seksual
dengan berganti-ganti
pasangan agar risiko
terkena infeksi HPV
bisa diminimalisir.
Menghindari
kebiasaan merokok
•Wanita perokok
memiliki risiko 3–4
kali lebih besar untuk
terkena kanker
serviks. Hal ini
kemungkinan
karenakebiasaan
merokok membuat
sistem kekebalan
tubuh menjadi lebih
lemah dalam
melawan virus HPV.
•Selain itu, kandungan
karsinogen (penyebab
kanker) yang terdapat
pada rokok dapat
membuat aktivitas
virus HPV di serviks
meningkat. Virus HPV
pun juga dapat
bergerak lebih cepat
menuju sel serviks.
Mengonsumsi
makanan bergizi
seimbang
•Penerapan pola
makan yang sehat
juga bisa menjadi
langkah untuk
mengurangi risiko
terkena kanker, tak
terkecuali kanker
serviks. Konsumsi
makanan sehat dapat
dimulai dengan
makan banyak buah
dan sayuran setiap
harinya. Hindari pula
makanan olahan yang
kebanyakan tinggi
kalori tapi rendah
nutrisi.
Menjaga berat badan
ideal
•Selain kanker serviks,
menjaga berat badan
juga dapat
menurunkan risiko
terkena kanker jenis
lain. Menjaga berat
badan ideal dapat
dilakukan dengan
membiasakan diri
melakukan aktivitas
fisik atau olahraga
secara teratur,
misalnya berjalan kaki
selama 30 menit
setiap hari.
Deteksi dini Ca Mammae
Latar Belakang:
Mendeteksikanker payudarasejak dini
dan mendapatkan perawatan kanker
yang canggih merupakan strategi paling
penting untuk mencegah kematian
akibat kanker payudara. Kanker
payudara yang ditemukan lebih awal,
ketika ukurannya kecil dan menyebar,
lebih mudah diobati.
Cara deteksi dini kanker payudara yang
paling mudah dilakukan yaitu rutin
melakukan SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri). Pengecekan dengan
cara SADARI dapat membantu
melindungi diri dari kanker payudara,
selain itu pengecekan ini dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Cara Melakukan Deteksi Kanker Payudara
Sadari Sadanis
Cara Melakukan Deteksi Kanker Payudara dengan
SADARI
1. Berdiri
•Cermati jika ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/ atau perubahan pada puting. Jika kamu
merasa bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris, maka jangan cemas karena itu biasa.
2. Angkat Kedua Lengan Ke Atas
•Setelah mengangkat kedua, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara dan dorong
siku ke belakang dan cermati bentuk atau ukuran payudara.
3. Posisikan Kedua Tangan pada Pinggang
•Dengan mencondongkan bahu ke depan sehingga payudara diangkat dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan)
otot dada kamu.
4. Angkat Lengan Kiri Ke Atas
•Saat mengangkat lengan kiri ke atas, tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari
tangan kanan, raba dan tekan daerah payudara dan juga seluruh bagian payudara kiri hingga ke daerah ketiak. Lakukan gerakan atas-
bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan begitu sebaliknya. Ulangi gerakan yang samapada
payudara kanan.
5. Cubit Kedua Puting
•Saat mencubit kedua puting, cermati jika ada cairan yang keluar dari puting. Jika kamu menemukan adanya cairan yang keluar, maka
cobalah bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
6. Pada Posisi Tiduran
•Kamu juga bisa melakukan pengecekan SADARI dengan meletakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati
payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari, tekan-tekan seluruh bagian hingga
ketiak.
Pencegahan Ca Mammae
Pertahankan Berat Badan yang Sehat.
•Peningkatan berat badan dan kenaikanberat badans ebagai orang dewasa dikaitkan dengan risiko lebih
tinggi kanker payudara setelah menopause. Untuk itu jagalah berat badan yang sehat sepanjang hidup dan
hindari penambahan berat badan berlebih dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan aktivitas
fisik.
Aktif Secara Fisik.
•Aktivitas fisik sedang hingga berat juga dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah,
sehingga penting untuk mendapatkan aktivitas fisik rutin. Wanita dewasa setidaknya melakukan 150 menit
olahraga dengan intensitas sedang atau 75 menit dengan intensitas kuat setiap minggu, dan sebaiknya
rutin setiap minggu dilakukan.
Batasi atau Hindari Alkohol.
•Alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Bahkan tingkat konsumsi alkohol yang rendah telah
dikaitkan dengan peningkatan risiko.
Faktor Lain.
•Wanita yang memilih untuk menyusui selama setidaknya beberapa bulan juga dapat memperoleh manfaat
tambahan dari mengurangi risiko kanker payudara.
Deteksi dini PMS
Latar Belakang
Penyakit menular seksual/PMS adalah infeksi
yang berpindah dari satu orang ke orang lain
selama seks vaginal, anal, dan oral. Bagi mereka
benar-benar umum, dan banyak orang yang
memilikinya tidak memiliki gejala apapun. PMS
bisa berbahaya, namun kabar baiknya adalah
bahwa mendapatkan tes bukanlah masalah besar,
dan kebanyakan PMS mudah diobati.
Penyakit menular seksual bisa saja tertularkan
kepada orang tanpa harus adanya kontang
langsung kepada penderita,misalkan pemakaian
benda secara bersamaan, seperti handuk, sarung
bahkan kolam renang dimungkinkan dapat
menjadi media penularan penyakit (PMS) ini.
Sebagian besar waktu, PMS tidak memiliki gejala.
Pengujian adalah satu-satunya cara untuk
mengetahui dengan pasti apakah Anda memiliki
PMS. Jadi jika Anda pernah melakukan hubungan
seks dengan vagina, anal, atau oral, bicarakan
dengan dokter atau perawat tentang
mendapatkan tes
Jika Anda pernah melakukan kontak seksual
dengan orang lain dan perhatikan tanda-tanda
PMS, bicarakan dengan dokter atau perawat
tentang pengujian. Gejala PMS bisa datang dan
pergi dari waktu ke waktu, tapi bukan berarti
penyakit menular seksual hilang. Sudah umum
gejala STD menjadi sangat ringan sehingga tidak
mengganggu Anda, namun Anda tetap harus
menemui dokter atau perawat jika Anda melihat
sesuatu yang terasa tidak enak.
HIV
•Deteksi dapat dilakukan melalui tes darah meskipun anda tidak menemukan tanda-tanda terjangkit
penyakit kelamin ini. Tahap berikutnya sipenderita HIV akan merasa seperti filek, batuk, flu, demam yg sprt
biasa namun namun lama-lamaan si penderita HIV akan mengalami penurunan berat badan secara
derastis.
•Bila bagian tubuh yang terserang maka akan terasa lemas dan rentan terhadap penyakit karena sistem
kekebalan yang terdapat pada tubuh tidak berfungsi secara normal. Bila tidak ditangani secara tepat,
Penyakit HIV ini bisa saja bertahan selama 11 tahun terhadap sipenderita, hal ini tergantung pada jenis HIV
yang di idap sipenderita.
AIDS
•Penyakit paru-paru. Umumnya penderita AIDS akan mengalami pneumonia pneumocystis (PCP). Penyakit
ini termasuk penyakit yang langkah kecuali terdapat pada pengindap AIDS. Penyebab terjadinya paru-paru
PCP ini adalah pneumocystis jirovecii. Biasanya penyakit ini dijadikan sebagai sebagai indikasi bila
seseorang terinfeksi AIDS awal, selanjutnya dokter akan melakukan tes dan pengobatan. Penyakit lain yang
ditimbulkan yakniBiasanya penyakit ini bisa teratasi bilamana sudah terdeteksi penyakitnya.
•Penyakit saluran pencernaan. Dikarenakan sipenderita mengidap AIDS didalam tubuh-nya terdapat virus
HIV yang memungkinkan menyerang saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan di dalam usus terdapat
bakteri dan virus yang menyerang sistem pencernaan lainnya sehingga membuat tubuh terserang diare
dalam waktu cukup lama.
•Penyakit Syaraf. Pengidap penyakit HIV maupun AIDS sangat sering melakukan prilaku yang tidak wajar, hal
ini disebabkan adanya gangguan pada saraf otak yang memicu gangguan jiwa.
•Penyakit kanker atau tumor ganas. Selain si penderita AIDS akan terserang penyakit seperti dijelaskan
diatas juga sangat rentan terhadap kanker atau tumor ganas. Hal ini disebabkan karena tubuh sudah tidak
memiliki sistem Imun, yg menyebabkan sel sel tubuh tidak memiliki imun lalu memicu tumor ganas
Deteksi PMS
Gonorhea
•Gejala awal bagi penderita kencing nanah seringkali atau diketahui atau dirasakan si penderita, bagi penderita laki-laki akan merasakan
setelah 21hari setelah terinfeksi gonorhea.
Sifilis
•Gejala umum yang dirasakan sipenderita timbulnya penyakit koreng atau luka yang barada pada bagian tubuh. Luka tersebut akan
menggelembung namun tidak terasa sakit. Pada yang lebih serius gelembung tersebut akan terjadi nanah biasanya pada lipatan karena
getah bening telah terserang virus. Penularan ini juga bisa dilakukan seorang ibu kepada bayi yang ada pada kandungannya.
Herpes
•Penyakit ini biasanya menunjukkan gejala yang sulit di deteksi bahkan sebelum terinfeksi, tanpa disadari penyakit ini dapat menularkan
terhadap orang lain. Perlu diketahui sampai sekarang belum ditemukan obat/penawar jenis panyakit menular seksual ini, akan tetapi ada
obat yang bisa mengurangi rasa sakit maupun nyeri.
Vaginitis
•Gejala awal yang ditimbulkan terasa gatal-gatal serta keluarnya cairan dari daerah vagina, serta terasa nyeri dan sakit ketika buang air
seni. Penyebab terjadinya vaginitis yaitu kuman tersebut sudah berada dalam vagina
Klamidia
•Penderita penyakit menular seksual untuk laki-laki, biasanya terasa nyeri saat buang air kecil dan terdapat cairan lain akan tetapi bukan
air seni.
•Sedangkan bagi penderita wanita, ditandai dengan terasa sakit saat melakukan hubungan seksual dan pendarahan, juga mengalami
permasalahan saat tiba mansturbasi yang tidak teratur.