SNARS ( Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit ) dan JCI (Joint Commission International)
Dua standar akreditasi yang digunakan untuk menilai mutu dan keselamatan pelayanan di rumah sakit , tetapi dengan cakupan yang berbeda . SNARS adalah standar yang dikembangkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Indonesia, sedangkan JCI adalah standar akreditasi internasional . Berikut adalah perbedaan dan penggunaan utama dari SNARS dan JCI: SNARS ( Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit ): Definisi : SNARS adalah standar akreditasi yang dikembangkan oleh KARS ( Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) untuk rumah sakit di Indonesia. Tujuan : Bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit , serta memastikan rumah sakit memenuhi standar nasional dalam pelayanannya .
Cakupan : SNARS mencakup berbagai aspek pelayanan rumah sakit , termasuk sasaran keselamatan pasien , standar pelayanan berfokus pada pasien , standar manajemen rumah sakit , dan program nasional . Penerapan : SNARS digunakan sebagai acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melakukan penilaian diri (self-assessment) dan persiapan akreditasi . Versi : SNARS memiliki beberapa edisi , dengan SNARS Edisi 1 yang mulai berlaku pada tahun 2018. JCI (Joint Commission International): Definisi : JCI adalah standar akreditasi internasional yang dikeluarkan oleh organisasi nirlaba bernama Joint Commission International.
Tujuan : JCI bertujuan untuk membantu organisasi layanan kesehatan , termasuk rumah sakit , dalam mengukur , menilai , dan meningkatkan kinerja , serta menyediakan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi bagi pasien . Cakupan : JCI mencakup berbagai aspek pelayanan rumah sakit , dengan fokus pada keselamatan pasien , kualitas pelayanan , dan manajemen organisasi . Penerapan : Akreditasi JCI bersifat sukarela dan digunakan oleh rumah sakit yang ingin mencapai standar internasional dalam pelayanannya .
Pentingnya : Akreditasi JCI dapat meningkatkan reputasi rumah sakit , menarik pasien , dan membuka peluang kerjasama internasional . Perbandingan dan Penggunaan : Penerapan : Rumah sakit di Indonesia mayoritas terakreditasi SNARS, namun beberapa rumah sakit juga mulai mempersiapkan diri untuk mendapatkan akreditasi JCI. Pendekatan : SNARS memiliki pendekatan yang lebih spesifik pada konteks Indonesia, sementara JCI menawarkan standar global yang lebih luas .
Tujuan : Kedua standar ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien , namun dengan cara yang berbeda . Integrasi : Beberapa rumah sakit menggunakan SNARS dan JCI sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan , dengan SNARS sebagai standar dasar dan JCI sebagai standar tambahan , menurut penelitian ResearchGate. Dengan demikian , SNARS dan JCI memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit .
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) adalah seperangkat standar yang digunakan untuk menilai dan meningkatkan mutu pelayanan serta keselamatan pasien di rumah sakit . SNARS mencakup berbagai aspek manajemen rumah sakit , pelayanan berfokus pada pasien , sasaran keselamatan pasien , dan program nasional terkait kesehatan . Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) terdiri dari beberapa kelompok , yaitu :
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) terdiri dari beberapa kelompok , yaitu : 1. Kelompok Manajemen Rumah Sakit : Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
2. Kelompok Pelayanan Berfokus pada Pasien : Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK) Hak Pasien dan Keluarga (HPK) Asesmen Pasien (AP) Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE) 3. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien (SKP): Standar ini berfokus pada upaya untuk mencegah dan mengurangi risiko bahaya yang mungkin terjadi pada pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit .
4. Kelompok Program Nasional : Standar ini mencakup upaya rumah sakit dalam mendukung program-program kesehatan nasional , seperti peningkatan kesehatan ibu dan bayi , penurunan angka kesakitan tuberkulosis (TBC), penurunan angka kesakitan HIV/AIDS, penurunan prevalensi stunting dan wasting, serta pelayanan Keluarga Berencana (KB). Standar ini juga mencakup upaya rumah sakit dalam menyelenggarakan pelayanan pasien dalam lingkungan yang tidak memiliki risiko atau mengancam keselamatan pasien , kesehatan masyarakat , atau keselamatan staf . Pentingnya Akreditasi : Akreditasi rumah sakit merupakan pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit setelah dilakukan penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi standar akreditasi . Setiap rumah sakit wajib terakreditasi . Akreditasi bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit , meningkatkan keselamatan pasien , meningkatkan perlindungan bagi pasien , masyarakat , sumber daya manusia rumah sakit , serta mendukung program pemerintah di bidang kesehatan .
Akreditasi juga menjadi salah satu syarat untuk perpanjangan izin operasional dan perubahan kelas rumah sakit . Penyelenggara Akreditasi : KARS ( Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) adalah lembaga independen yang menyelenggarakan akreditasi rumah sakit . KARS berperan dalam menetapkan standar , melakukan survei , dan memberikan penilaian terhadap rumah sakit yang mengajukan akreditasi . Proses Akreditasi : Proses akreditasi meliputi persiapan akreditasi , pelaksanaan akreditasi , dan pasca akreditasi . Rumah sakit perlu mempersiapkan diri dengan memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan dalam SNARS. Rumah sakit juga harus mampu menyediakan informasi yang lengkap dan akurat kepada KARS.
Joint Commission International (JCI) adalah sebuah lembaga akreditasi internasional di bidang kesehatan yang berfokus pada peningkatan mutu layanan dan keselamatan pasien di rumah sakit serta fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh dunia. JCI merupakan bagian dari The Joint Commission (TJC) yang berbasis di Amerika Serikat , organisasi yang sejak 1951 dikenal sebagai badan akreditasi utama untuk rumah sakit di AS.
Tujuan utama JCI Meningkatkan keselamatan pasien → dengan standar-standar yang jelas tentang pencegahan infeksi , pengelolaan obat , serta komunikasi antar tenaga medis . Mendorong kualitas layanan kesehatan → memastikan bahwa rumah sakit / fasilitas mengikuti praktik terbaik internasional . Memberikan kepercayaan global → rumah sakit yang terakreditasi JCI dianggap memiliki standar pelayanan yang tinggi , diakui secara internasional . Bidang yang diatur JCI Akses ke pelayanan ( registrasi pasien , hak pasien , informed consent). Keselamatan pasien ( identifikasi pasien , pencegahan infeksi , pencegahan kesalahan pengobatan ). Tenaga kesehatan ( kompetensi dokter , perawat , staf medis ).
Pengelolaan obat ( penyimpanan , distribusi , pemberian obat yang aman ). Fasilitas & manajemen ( kebersihan , peralatan medis , kesiapsiagaan darurat ). Manajemen mutu ( evaluasi kinerja , audit internal, perbaikan berkelanjutan ). Mengapa penting bagi rumah sakit ?
Meningkatkan reputasi internasional → banyak pasien internasional mencari rumah sakit berakreditasi JCI. Meningkatkan kepercayaan pasien lokal → pasien merasa lebih aman . Akses ke kerjasama global → mempermudah kolaborasi dengan institusi kesehatan luar negeri. Contoh di Indonesia Beberapa rumah sakit besar seperti RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Siloam Hospitals, RSUP Sanglah Bali, dan RS Pondok Indah Jakarta sudah terakreditasi JCI, sehingga mampu melayani pasien internasional dan menjadi rujukan medis di Asia Tenggara.