SNI sdfdsfdsfdsfewrewtgdfgdfgVol Sampah.pdf

ssuserecbae9 16 views 16 slides Apr 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

asdfsafsaf


Slide Content

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-131

KAJIAN HUBUNGAN ANTAR A TIMBULAN SAMPAH
DOMESTIK DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA

Yulianti Pratama

, Achmad Zanbar Soleh

Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional, Bandung
Jalan Penghulu K.H. Hasan Mustopa No. 23, Bandung, 40124
Telp. (022)772215-702892
Email: [email protected]; [email protected]


ABSTRAK

Besar timbulan sampah domestik dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat, dimana
masyarakat itu sendiri merupakan penghasil sampah (generator). Adapun karakteristik
masyarakat di sini meliputi faktor : (1)perlakuan terhadap sampah, (2)aktivitas sehari-hari,
(3)keadaan rumah, (4)jenis sampah, dan (5)kondisi ekonomi. Faktor-faktor tersebut bila
ditunjang oleh data hasil sampling besarnya timbulan sampah akan diperoleh karakteristik
masyarakat dalam menghasilkan timbulan sampah, serta besaran kontribusi setiap faktor
penyebab timbulan sampah. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Utama Cimahi dengan
mengambil 3 RW sebagai sampel. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode analisis
regresi berganda untuk melihat hubungan antara karakteristik masyarakat hasil kuesioner dan
hasil sampling timbulan sampah domestik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
kontribusi dari karakteristik masyarakat terhadap besarnya timbulan sampah untuk RW 03,
sebagai berikut: perlakuan terhadap sampah (45%), aktivitas sehari-hari (20%), jenis sampah
(18%). Untuk RW 05: jenis sampah (38%), aktivitas sehari-hari (22%), keadaan rumah (22%).
Selanjutnya untuk RW 16 perlakuan terhadap sampah (39%), aktivitas sehari-hari (26%),
kondisi ekonomi (20%).

Kata kunci: timbulan sampah, karakteristik masyarakat, regresi linier berganda




1. PENDAHULUAN
Perkiraan timbulan sampah diperlukan untuk menentukan jumlah sampah yang harus
dikelola. Kajian terhadap data mengenai timbulan sampah merupakan langkah awal yang
dilakukan dalam pengelolaan persampahan. (Tchobanoglous, George et .al. 1993)
Tujuan diketahuinya timbulan sampah adalah sebagai perkiraan timbulan sampah yang
dihasilkan untuk masa sekarang maupun pada masa yang akan datang yang berguna untuk
(Tchobanoglous, George et .al. 1993):
• Dasar dari perencanaan dan perancangan sistem pengelolaan sampah.
• Menentukan jumlah sampah yang harus dikelola.
• Perencanaan sistem pengumpulan (penentuan macam dan jumlah kendaraan yang
dipilih, jumlah pekerjaan yang dibutuhkan, jumlah dan bentuk TPS yang
diperlukan).

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-132
Manfaat mengetahui timbulan sampah adalah untuk menunjang penyusunan sistem
pengelolaan persampahan di suatu wilayah, data yang tersedia dapat digunakan sebagai bahan
penyusun solusi alternatif sistem pengelolaan sampah yang efisien dan efektif. Selain itu
informasi mengenai timbulan sampah yang diketahui akan berguna untuk menganalisis
hubungan antara elemen-elemen pengelolaan sampah antara lain untuk (Damanhuri et al.,
1989):
1. Pemilihan peralatan
2. Perencanaan rute pengangkutan
3. Fasilitas untuk daur ulang
4. Luas dan jenis TPA.

Timbulan sampah adalah sejumlah sampah yang dihasilkan oleh suatu aktifitas dalam
kurun waktu tertentu, atau dengan kata lain banyaknya sampah yang dihasilkan dalam satuan
berat (kilogram) gravimetri atau volume (liter) volumetri (Tchobanoglous, George et .al. 1993).
Satuan timbulan sampah adalah banyaknya sampah dalam (Damanhuri, 2004):
• Satuan berat: kilogram per orang perhari (kg/orang/hari)
• Satuan Volume: Liter per orang perhari (Liter/orang/hari)

Besarnya timbulan sampah (generation) berdasarkan masing-masing sumbernya
bervariasi satu dengan yang lain, seperti dalam standar pada Tabel 1.
Tabel 1. Besarnya Timbulan Sampah Berdasarkan Sumbernya
No Komponen Sumber Sampah Satuan Berat (Kg)
Volume
(liter)
1 Rumah Permanen /orang/hari 0.350-0.400 2.25-2.50
2 Rumah Semi Permanen /orang/hari 0.300-0.350 2.00-2.25
3 Rumah Non Permanen /orang/hari 0.250-0.300 1.75-2.00
4 Kantor /pegawai/hari0.025-0.100 0.50-0.75
5 Toko/Ruko /petugas/hari 0.150-0.350 2.50-3.00
6 Sekolah /murid/hari 0.010-0.020 0.10-0.15
7 Jalan Arteri sekunder /m/hari 0.020-0.100 0.10-0.15
8 JalanKolektor sekunder /m/hari 0.010-0.050 0.10-0.15
9 Jalan Lokal /m/hari 0.005-0.025 0.05-0.10
10 Pasar /m2/hari 0.350-0.400 0.20-0.60
Sumber: (Damanhuri et al., 1989)

Menurut SNI 19-3964-1994, bila data pengamatan lapangan belum tersedia, maka untuk
menghitung besaran timbulan sampah dapat digunakan nilai timbulan sampah sebagai berikut:
• Satuan timbulan sampah kota besar= 2–2,5 Liter/orang/hari, atau 0,4-0,5 kg/orang/hari.
• Satuan timbulan sampah kota sedang/kecil= 1,5–2 Liter/orang/hari, atau 0,3 – 0,4 kg/orang/hari

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-133
Berdasarkan literatur bahwa timbulan sampah yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh
faktor alam dan faktor manusia/ masyarakat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Faktor yang Berpengaruh terhadap Timbulan Sampah
Teori Penyebab Faktor Timbulan
Tchobanoglous,
George et,
al,.1993 Alam 1. Musim. musim hujan dan musim kemarau
2. Iklim, daerah hujan (kandungan air tinggi).
3. Letak geografis, buah-buahan tropis (lebih banyak air).
Manusia 1. Perlakuan Terhadap sampah:
· Frekuensi pengumpulan sampah.
· Penggunaan alat pengolah sampah pada sumber.
· Tingkat penyelamatan lingkungan
· Peraturan serta perilaku masyarakat terhadap sampah.
· Tingkat teknologi, teknologi maju (efisiensi bahan baku).
Tchobanoglous, George et, al,.1993
Manusia 2. Aktivitas sehari-hari:

· Tingkat aktivitas, aktivitas tinggi (timbulan makin banyak).
· Kebiasaan.
· Topografi, Kepadatan dan jumlah penduduk.
3. Keadaan rumah:

· Jenis bangunan, bangunan kantor, bangunan pasar,
bangunan industri.
4. Jenis sampah
· Ada tidaknya proses daur ulang
5. Kondisi Ekonomi
· Tingkat ekonomi.
E. Damanhuri dan T.Padmi., 1982 Alam
· Iklim : kelembaban tinggi disebabkan cuaca dingin dengan
kandugan air tinggi
Manusia 2. Aktivitas sehari-hari:
· Cara hidup dan mobilitas penduduk
· Cara penanganan makanan.
· Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya.
5. Kondisi Ekonomi

· Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat,
makin besar pula timbulan sampahnya.

Pengelolaan sampah di Kota Cimahi hingga saat ini masih mengalami permasalahan.
Masalah yang sering muncul adalah biaya operasional yang tinggi dan keterbatasan lahan untuk
tempat pembuangan sampah akhir. Dengan adanya musibah longsor di TPA Leuwigajah,
pelayanan terhadap pengelolaan sampah kota menjadi semakin tersendat. Penurunan tingkat

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-134
pelayanan sampah menimbulkan fenomena timbunan sampah yang menggunung di beberapa
lokasi TPS sehingga dapat menyebabkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan
masyarakat, khususnya pemukiman yang berada di sekitar lokasi TPS. Apabila tidak dilakukan
penanganan sampah yang lebih baik dapat mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan
lingkungan, salah satunya terjadi pencemaran lingkungan baik terhadap media tanah, air dan
udara serta kesehatan masyarakat jadi terganggu.
Untuk mengatasi permasalah tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya timbulan sampah khususnya di
Kota Cimahi. Berdasarkan literatur dapat ditetapkan bahwa faktor karakteristik masyarakat yang
mempengaruhi timbulan sampah adalah: (1)Keadaan Rumah, (2)Kondisi Ekonomi, (3)Akivitas
Sehari-hari, (4)Jenis Sampah dan (5)Perlakuan Terhadap Sampah.
Kelima faktor di atas merupakan faktor timbulan sampah yang disebabkan oleh manusia
dan berpengaruh terhadap timbulan sampah di wilayah studi. Selain faktor karakteristik
masyarakat, timbulan sampah dipengaruhi oleh komposisi dan karakteristik dari sampah.
Apabila faktor-faktor tersebut dapat diketahui, maka akan diperoleh suatu gambaran tentang
karakteristik masyarakat dalam menghasilkan timbulan sampah. Adanya analisa faktor yang
mempengaruhi timbulan sampah diharapkan dapat memberikan solusi mengenai permasalahan
persampahan di Kota Cimahi.


2. METODOLOGI
Data penelitian diperoleh melalui:
a. Perhitungan banyaknya responden/ sampel dilakukan secara bertahap dengan mengkombinasikan metode yang berdasarkan SK SNI M 36–1991–03 dan SNI 19-3964-
1994 (Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah
Perkotaan) dan metode proportional random sampling sehingga diperoleh 30 rumah yang
mewakili 3 RW di Kelurahan Utama Cimahi.
b. Data penelitian untuk mendapatkan gambaran karakteristik masyarakat yang terdiri dari 5
faktor diperoleh dengan survei menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada
responden/ kepala/ ibu rumah tangga rumah terpilih dengan pendekatan wawancara.
c. Data timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah diperoleh dengan
menggunakan metode SK SNI M 36–1991–03 dan SNI 19-3964-1994 (Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan).
Selanjutnya data primer yang terkumpul diolah secara statistik melalui metode regresi
linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS for windows versi 14 dengan tingkat
kepercayaan 95% sehingga diperoleh informasi mengenai besaran kontribusi setiap faktor

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-135
penyebab timbulan sampah berdasarkan karakteristik masyarakat terhadap timbulan sampah
yang dihasilkan.
Analisa Regresi Linier Berganda bertujuan untuk menggambarkan derajat korelasi
antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen; dimana baik variabel
independen maupun dependen merupakan variabel dengan data kontinu. Adapun hubungan
antar variabel adalah apabila variabel bebas dari suatu persamaan regresi lebih dari satu (misal
X1, X2, ..., Xk) dan semuanya mempengaruhi suatu variabel terikat (Y). Model populasi dari
regresi linier berganda dapat dirumuskan sbb :

εββββ +++++=
kko
XXXY L
2211


dan model taksiran dari regresi linier berganda adalah :

kkoXbXbXbbY++++=L
2211
ˆ


Dimana :
(i) Y menyatakan variabel terikat.
(ii) masing-masing menyatakan variabel bebas ke-1, 2, ..., k.
k
XXX,,,
21
K
(iii)
ko
ββββ ,,,,
21
K masing-masing menyatakan parameter regresi linier berganda.
(iv) masing-masing menyatakan taksiran dari parameter regresi linier
berganda.
ko
bbbb,,,,
21
K


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1 merupakan konsep penelitian yang menerangkan bahwa memberikan
gambaran mengenai konsep dari rencana penelitian.

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-136
Perlakuan
terhadap
sampah
Aktivitas
sehari-hari
Keadaan
Rumah
Jenis
Sampah
Kondisi
Ekonomi
Timbulan
Sampah
Komposisi
Fisik
Karakteristik
Fisik
Karakteristik
Kimia
Data
Karakteristik
Masyarakat
Data
Sampling
Timbulan
Sampah
Berat Jenis
Sampah
input:
Proses
Analisis:
Metode
Pengelolaan
Sampah
Sistem
pengelolaan
persampahan:
Nilai Manfaat :
1.
2
Mengetahui karakteristik masyarakat dalam menghasilkan timbulan
sampah .
Mengetahuinya besaran kontribusi setiap faktor penyebab timbulan
sampah berdasarkan karakteristik masyarakat, dan
3. Nilai selang dari rata-rata toleransi komposisi timbulan sampah
Output :
1.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya timbulan sampah dan permasalahan pengelolaan limbah padat
domestik.
2. Memberikan gambaran mengenai permasalahan
persampahan yang mendukung terjadinya
timbulansampah
Gambar 1. Konsep Rencana Penelitian

Secara umum, konsep dari rencana dan pembahasan penelitian ini akan terbagi menjadi
empat bagian yakni:
1. Data Input
Data input merupakan data yang terkumpul selama penelitian yang terbagi dalam dua
kelompok data yakni:
a. Data karakteristik masyarakat, diperoleh melalui kuesioner untuk melihat
karakteristik masyarakat dalam menghasilkan timbulan sampah. Data yang
dikumpulkan berupa data keadaan rumah, kondisi ekonomi masyarakat, aktivitas sehari-hari masyarakat, jenis sampah yang dihasilkan, dan perlakuan terhadap
sampah yang dihasilkan.
b. Data sampling diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap timbulan limbah
padat domestik, berat jenis limbah padat domestik, komposisi fisik limbah padat
domestik, serta karaktristik kimia dan fisik dari limbah padat domestik.
2. Proses Analisis
Pada bagian ini akan dilakukan proses pengolahan dan analisis data timbulan sampah
dengan input data karakteristik masyarakat dan data sampling.
3. Data Output
Hasil analisis dari penelitian ini berupa output yang terdiri dari:

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-137
1) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya timbulan sampah dan
permasalahan pengelolaan limbah padat domestik.
2) Memberikan gambaran mengenai permasalahan persampahan yang mendukung
terjadinya timbulan sampah.
4. Nilai Manfaat
Output yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1) Mengetahui karakteristik masyarakat dalam menghasilkan timbulan sampah.
2) Mengetahui besarnya kontribusi setiap faktor penyebab timbulan sampah berdasarkan karakteristik masyarakat.

3.1 Analisa Data Sampling
Besarnya timbulan sampah domestik di RW 03, RW 05, dan RW 16 di Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan diperoleh dengan merata-ratakan data timbulan sampah
domestik di awal dan di akhir bulan, di mana berat timbulan sampah orang/hari yang dihasilkan
dapat dilihat pada Tabel 3. Dari hasil pengukuran sampling diketahui timbulan sampah yang
dihasilkan masyarakat RW 05 lebih besar dari pada kedua RW lainnya atau dengan kata lain sampah yang dihasilkan orang/hari di RW 05 lebih banyak daripada RW 03 dan RW 16. Rerata timbulan sampah terbesar dihasilkan oleh masyarakat RW 05 yakni sebesar 0,53 kg/orang/hari,
sedangkan untuk RW 16 adalah 0,29 kg/orang/hari dan yang terkecil adalah rerata timbulan
sampah dari RW 03 yaitu sebesar 0,22 kg/orang/hari.
Tabel 3. Timbulan Sampah Domestik di RW 03,RW 05,dan RW 16
Timbulan
(Kg/Orang/Hari)
HARI
RW
03
RW
05
RW
16
SENIN 0,230,530,34
SELASA 0,200,950,30
RABU

0,24 0,640,29
KAMIS 0,28

0,500,32
JUMAT 0,240,510,27
SABTU 0,180,310,30
MINGGU 0,170,360,26
SENIN 0,180,430,25
Rata-rata 0,220,530,29
Selang rata-rata Batas Atas0,240,660,35
toleransi timbulan
sampah dengan
error 5%
Batas
Bawah
0,190,400,23
Sumber: Hasil Pengukuran, 2006

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-138
Secara umum, rata-rata persentase berat basah dari komposisi fisik limbah padat di RW
03, RW 05 dan RW 16 selanjutnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
K O M P O S IS I F IS IK (% B e ra t B a s a h )
O rganik
77%
Kayu
1%
Kain
7%
Logam
2%
Kaca
0%
Kertas
4%
Plastik
9%

Sumber: Pengolahan Data.
Gambar 2. Rerata Komposisi Fisik Sampah Domestik (dalam persentase berat basah) di RW 03

KOMPOSISI FISIK (% Berat Basah)
Organik
82%
Kayu
0%
Kain
3%
Logam
3%
Kaca
1% Kertas
3%
Plastik
8%

Sumber: Pengolahan Data.
Gambar 3. Rerata Komposisi Fisik Sampah Domestik (dalam persentase berat basah) di RW 05

Organik
75%
Kain
0%
Kayu
1%
Logam
5%
Kaca
3%
Kertas
3%
Plastik
13%

Sumber: Pengolahan Data.

Gambar 4. Rerata Komposisi Fisik Sampah Domestik (dalam persentase berat basah) di RW 16

Hasil analisa laboratorium untuk karakteristik fisik dan kimia sampah domestik di RW
03, RW 05, dan RW 16 secara umum tidak ada perbedaan atau cenderung homogen. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-139
Tabel 4. Karakteristik Fisik Dan Kimia Sampah Domestik di RW 03, RW 05, dan RW 16
Karakteristik Parameter Nilai % Kadar Optimal Keterangan

RW
03
RW
05
RW
16
Rata-
rata
Dalam
Pengomposan
(%)
Kadar Air 78,9 75,178,677,5 40-60* -

Kadar
Kering 21,1 24,921,422,5
FISIK
Kadar Volatil
86,8 88,385,486,8 > 80*** +
Kadar Abu 13,2 11,714,613,2 <20*** +
N-Kjedahl 36,5 45,539,540,5
KIMIA C-Organik 81,4 81 73,778,7
C / N 2,23 1,781,871,92 25-30** -
Sumber : Hasil Pengukuran, September - Oktober 2006
Keterangan:
*Gotas **CPIS ***Masduki
+ ideal - tidak ideal


3.2 Analisa Data Kuesioner
Data karakteristik masyarakat diambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada 30
rumah tangga dengan sebaran 9 reponden di RW 03 , 14 responden di RW 05, dan 7 responden
di RW 16.
Terdapat lima variabel utama yang diajukan terhadap setiap responden yakni keadaan
rumah, kondisi ekonomi, aktivitas sehari-hari masyarakat dalam menghasilkan sampah, jenis
sampah yang dihasilkan rumah tangga, dan perlakuan masyarakat terhadap sampah yang
terkumpul. Disamping ke-5 variabel di atas, yang langsung terkait dengan proses terjadinya
timbulan sampah rumah tangga; juga akan dilihat variabel pengetahuan masyarakat terhadap
timbulan sampah yang mereka hasilkan. Hal ini penting dilakukan untuk melihat tolak ukur
pengetahuan masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah.

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-140
Tabel 5. Pengetahuan Masyarakat dalam Mengelola Sampah
Hasil Kuesioner
No Faktor
RW 03 RW 05 RW 16
1

Pendidikan
terakhir
• SLTP: 66.6%
(6 dari 9 responden)
• SLTA: 42.86%
(6 dari 14 responden)
• SLTP: 57.14%
(4 dari 7 responden)
• SD: 22.2%
(2 dari 9 responden)
• SD: 28.57%
( 4 dari 14 responden)
• SD: 28.57%
(2 dari 7 responden)
• SLTA: 11.1%
(1 dari 9 responden)
• SLTP: 14.29%
(2 dari 14 responden)
• Lainnya: 14.29%
(1 dari 7 responden)
• D3: 7.14%
(1 dari 14 responden)

• Lainnya: 7.14%
(1 dari 14 responden)

2



Alternatif tempat
penampungan
sampah
selain plastik
• Kertas: 44.44%
(4 dari 9 responden)
• Kardus: 14.29% (2 dari 14 responden) • Tidak tahu: 28.57%
(2 dari 7 responden)
• Daun pisang: 11.11%
(1 dari 9 responden)
• Tong besi: 14.29%
(2 dari 14 responden)
• Tidak ada alternatif:
28.57%
(2 dari 7 responden)
• Kantong semen: 11.11% (1 dari 9 responden) • Kertas: 14.29%
(2 dari 14 responden)
• Tong sampah: 28.57%
(2 dari 7 responden)
• Kertas dan kardus:11.11%
(1 dari 9 responden)
• Kertas dan kardus: 14.29%
(2 dari 14 responden)
• Kardus: 14.29%
(1 dari 7responden)
• Koran: 11.11%
(1 dari 9 responden)
• Daun pisang: 14.29% (2 dari 14 responden) )
• Tidak tahu: 11.11%
(1 dari 9 responden)
• Ember: 7.14%
(1 dari 14 responden)

• Karung: 7.14%
(1 dari 14 responden)

• Kertas, kantong semen: 7.14% (1 dari 14 responden)
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 6. akan menjelaskan gambaran mengenai karakteristik masyarakat berdasarkan
keadaan rumah dilihat dari luas bangunan, jenis bangunan dan lantai rumah. Hal ini dilakukan
terkait dengan pengelompokkan keadaan rumah dari setiap responden menjadi 3 yaitu: rumah
permanen, semi permanen, non permanen.
Tabel 6. Sampling Responden Berdasarkan Keadaan Rumah
Jenis Rumah Wilayah
RW 03 RW 05 RW 16
Permanen 8 (88,88%) 12 (85,71%) 4 (57,14%)
Semi Permanen 1 (11,11%) 1 (7,14%) 3 (42,86%)
Non Permanen 0 (0%) 1 (7,14%) 0 (0%)
Total 9 (100%) 14 (100%) 7 (100%)
Sumber: Hasil Perhitungan

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-141
Secara umum, semakin permanen suatu keadaan rumah maka timbulan sampah yang
dihasilkan akan semakin banyak. Salah satunya diakibatkan kesejahteraan masyarakat yang
lebih baik aktivitas semakin tinggi, sehingga menghasilkan timbulan sampah yang lebih
banyak.
Tabel 7. akan menjelaskan gambaran mengenai karakteristik masyarakat berdasarkan
kondisi ekonomi dilihat dari jenis pekerjaan, penghasilan setiap bulan. Hal ini dilakukan untuk
menghubungkan jenis pekerjaan dan penghasilan setiap bulannya dengan timbulan sampah
yang dihasilkan. Secara umum, semakin mapan jenis pekerjaannya dan semakin tinggi penghasilan setiap bulannya maka timbulan sampah yang dihasilkan akan semakin banyak.
Tabel 7. Karakteristik Masyarakat Berdasarkan Kondisi Ekonomi
Hasil Kuesioner
No Faktor RW 03 RW 05 RW 16
1 Jenis
pekerjaan
• Pedagang: 33.33%
(3 dari 9 responden)
• Pedagang: 21.43%
(3 dari 14
responden)
• pensiunan: 42.86%
(3 dari 7 responden)
• Wiraswasta: 22.22%
(2 dari 9 responden)
• Buruh: 21.43%
(3 dari 14 responden)
• Buruh: 28.57%
(2 dari 7 responden)
• Pegawai Swasta:
22.22%
(2 dari 9 responden)
• Wiraswasta: 21.43%
(3 dari 14
responden)
• Pedagang:28.57%
(2 dari 7 responden)
• Tidak bekerja: 11.11%
( 1 dari 9 responden)
• Pensiunan: 14.29%
(2 dari 14 reponden)

• Pensiunan: 11.11%
(1 dari 9 responden)
• Ibu RT: 14.29%
(2 dari 14 reponden)

• Pegawai Swasta :7.14% (1dari 14 responden)
2 Penghasilan
setiap bulan
• Rp 500.000- 1.000.000: 4.44%
(4 dari 9 responden)
• Rp< Rp 100.000: 35.71%
( 5 dari 14 responden)
• Rp100.000-500.000 : 100%
(7 dari 7 responden)
• Rp100.000-500.000: 33.33%
(3 dari 9 responden)
• Rp100.000-500.000: 21.43%
(3 dari 14 responden)

Rp< Rp 100.000:
11.11%
(1 dari 9 responden)

• Rp 500.000- 1.000.000: 21.43%
(3 dari 14 responden)

• Rp>1.000.000: 11.11%
(1 dari 9 responden)
• Rp>1.000.000: 21.43%
(3 dari 14 responden)

Sumber : Pengolahan Data

Tabel 8. akan menjelaskan gambaran mengenai karakteristik masyarakat berdasarkan
aktivitas sehari-hari dilihat dari Kegiatan yang dilakukan, Aktifitas yang menghasilkan sampah
dan Berbelanja barang yang dibeli. Hal ini dilakukan untuk menghubungkan Kegiatan yang

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-142
dilakukan, Aktifitas yang menghasilkan sampah dan Berbelanja barang yang dibeli dengan
timbulan sampah yang dihasilkan. Kesimpulan yang dapat di ambil adalah semakin banyak
aktivitas yang menghasilkan sampah maka timbulan sampah yang dihasilkan akan semakin
banyak.
Tabel 8. Karakteristik masyarakat berdasarkan aktifitas sehari-hari masyarakat
Hasil Kuesioner
No Faktor RW 03 RW 05 RW 16
1

Kegiatan
yang
dilakukan • Memasak: 100%
( 9 dari 9 responden)
• Memasak: 92.86%
(13 dari 14 responden)

• Memasak: 100%
(7 dari 7
responden)
• Memb.Makanan Jadi:
7.14%
(1 dari 14 responden)

2


Aktifitas yang menghasilkan sampah
selain
• Tidak ada: 88.89%
(8 dari 9 responden)
• Tidak ada: 78.57%
(11 dari 14 responden)

• Tidak ada: 57.14%
( 4 dari 7
responden)

memasak • Warung: 11.11%
(1 dari 9 responden)
• Warung: 14.3%
(2dari 14 responden)
• Warung: 14.29%
(1 dari 7 responden)
• Menjahit: 7.14%
(1dari 14 responden)
• Dagang: 14.29%
(1 dari 7 responden)
• Mencuci: 14.29%
(1 dari 7 responden)
3


Jenis barang
yang dibeli
untuk • Eceran: 55.56%
( 5 dari 9 responden)
• Eceran: 85.71%
(12 dari 14 responden)
• Eceran: 57.14%
(4 dari 7 responden)

Kebutuhan
Sehari-hari
• Eceran, botol, isi ulang: 22.22%
(2 dari 9 responden)
• Eceran, botol, isi ulang: 14.29%
(2 dari 14 responden)
• Eceran, botol, isi ulang: 42.86%
(3 dari 7 responden)
• botol/tempat besar : 11.11%
(1 dari 9 responden)

• isi ulang/refill: 11.11%
(1 dari 9 responden)

Sumber : Pengolahan Data

Tabel 9. akan menjelaskan gambaran mengenai karakteristik masyarakat berdasarkan
jenis sampah yang dihasilkan dilihat dari jenis sampah yang banyak dihasilkan, kemasan yang
dipakai bila membeli makanan jadi, jenis sampah yang dihasilkan di rumah selain memasak,
dirumah banyak mengkonsumsi makanan/minuman dengan kemasan plastik, dan jenis plastik
apa yang digunakan.
Hal ini dilakukan untuk menghubungkan jenis sampah dengan timbulan sampah yang
dihasilkan. Secara umum, semakin beragam komposisi sampah maka timbulan sampah yang
dihasilkan akan semakin banyak.

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-143
Tabel 9. Karakteristik Masyarakat Berdasarkan Jenis Sampah
Hasil Kuesioner
No Faktor RW 03 RW 05 RW 16
1



Jenis sampah
yang banyak
dihasilkan • Sisa sayuran: 60%
• Kemasan pembungkus berupa plastik: 33.3%
• Kupasan buah:6.66%

• Sisa sayuran: 45.2%
• Kemasan pembungkus berupa plastik: 45.2%
• Kemasan pembungkus berupa kertas: 3.2%
• Sisa sayuran: 38.56%
• Kemasan pembungkus berupa plastik: 38.5%
• Kemasan pembungkus berupa
kertas: 7.7%
• Kemasan
pembungkus berupa
kertas: 0%
• lainnya: 0%
• Kupasan buah:3.2%
• lainnya: 3.2%
• Kupasan buah: 7.7%
• lainnya: 7.7
2


Kemasan yang dipakai bila membeli makanan jadi • Tidak
membeli:100% (9 dari 9 responden)
• Tidak membeli:
92.86%
(13 dari 14 responden)
• Plastik/kertas : 7.14% (1 dari 14 responden)
• Tidak membeli: 100
(7 dari 7 responden)
3



Di rumah
banyak
mengkonsumsi
barang dari
bahan plastik • Ya: 77.78%
(7 dari 9 responden)
• Tidak: 22.22%
(2 dari responden)
• Tidak: 57.14%
(8 dari 9 responden
• Ya: 42:86%
(6 dari 14 responden)

• Ya: 100%
(7 dari7
responden)
4







jenis plastik
yang dipakai









• Kantong kresek dan
plastik makanan
ringan:
66.67%
(6 dari 9 responden)
• Tidak mengkonsumsi dan memakai:22.22%
(2 dari 9 responden)
• Kantong kresek dan plastik pembungkus:11.11%
(1 dari 9 responden)
• tidak mengkonsumsi dan memakai: 57.14%
(8 dari 14 responden)
• Kantong kresek dan plastik mak.ringan:
21.43%
(3 dari 1responden)
• Plastik makanan
ringan:14.29%
(2 dari 14 responden)
• Plastik mie instant : 7.14%
(1 dari 14 responden)
• Kantong kresek dan plastik mak.ringan: 57.14%
(4 dari 7 responden)
• Kantong kresek: 14.29% (1 dari 7
responden)
• Plastik mak.ringan:
14.29%
(1 dari 7 responden)
• Plastik mak
ringan,dan plastik
mie instant :14.29%
(1 dari 7
responden)
Sumber : Pengolahan Data.

Tabel 10. akan menjelaskan gambaran mengenai kontribusi masyarakat berdasarkan
perlakuan terhadap sampah seperti sampah dimanfaatkan kembali, jenis sampah plastik yang
dimanfaatkan, untuk apa plastik dipakai, jenis plastik yang biasa digunakan, cara pengelolaan
sampah, tempat sampah di rumah, dan biaya kebersihan setiap bulannya. Hal ini dilakukan
untuk menghubungkan perlakuan masyarakat terhadap sampah dengan timbulan sampah yang

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-144
dihasilkan. Hasil yang diperoleh adalah semakin baik masyarakat memperlakukan sampah
maka timbulan sampah yang di hasilkan di ke tiga RW akan semakin sedikit.
Tabel 10. Karakteristik Masyarakat Berdasarkan Perlakuan terhadap Sampah
Hasil Kuesioner
No Faktor RW 03 RW 05 RW 16
1 Sampah
dimanfaatkan
• Ya: 77.78%
(7 dari 9 responden)
• Ya: 85.71%
(12 dari 14 responden)
• Ya: 85.71%
(6 dari 7
responden)
kembali • Tidak: 22.22%
(2 dari 9 responden)

• Tidak: 14.29%
( 2 dari 14 responden)
• Tidak: 14.29%
(1 dari 7
responden)

2


Pemanfaatan
jenis sampah
plastik
• Pembungkus+
T.sampah: 44.44%
(4 dari 9 responden)
• Pembungkus+T.sampah:
35.71%
(5 dari 14 responden)
• Pembungkus+
T.sampah: 57.14%
(4 dari 7 responden)
• Pembungkus:33.33%
(3 dari 9 responden)
• Tempat sampah: 28.57%
(4 dari 14 responden)
• Pembungkus: 28.57%
(2 dari 7 responden )
• Tidak dimanfaatkan: 2.22%
(2 dari 9 responden)
• Pembungkus: 21.43%
(3 dari 14 responden)
• Tidak dimanfaatkan:14.29 %
(1 dari 7 responden)
3 Dirumah
banyak meng hasilkan sampah
• Ya: 77.78%
(7 dari 9 responden)

• Ya: 85.71%
(12 dari 14 responden)

• Ya : 85.71%
(6 dari 7 responden)

• Tidak: 22.22%
(2 dari 9 responden)
• Tidak: 14.29%
( 2 dari 14 responden)
• Tidak: 14.29%
(1 dari 7 responden)
4


Jenis plastik
yang biasa
digunakan
• Kantong plastik: 55.56%
(5 dari 9 reponden)

• Kantong plastik: 50%
(7 dari 14 responden)

• Kantong plastik : 100%
(7 dari 7 responden)
• K.plastik + P.kemasan: 3.33%
(3 dari 9 responden)
• K.plastik + P.kemasan: 35.71%
(5 dari 14 responden)

• Lainnya: 11.11%
(1 dari 9 responden)
• Lainnya: 14.29%
( 2 dari 14 responden)

5 Iuran
kebersihan
setiap bulan
• Rp. 3500: 77.78%
(7 dari 9 responden)
• Rp. 2000: 57.14%
(8 dari 14 responden)
• Rp.4000: 57.14%
(4 dari 7 responden)
• Rp. 2500: 11.11%
(1 dari 9 responden)
• Rp. 2500: 35.71%
(5 dari 14 responden)
• Rp. 3000: 28.57%
(2 dari 7 responden)
• Rp.5000: 11.11%
1 dari 9 responden)
• Rp.3000: 7.14%
(1 dari 14 responden)
• Rp. 2500: 14.29%
(1 dari 7responden)
Sumber : Pengolahan Data

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-145
3.3. Kontribusi Karakteristik Masyarakat Terhadap Timbulan Sampah
Kontribusi karakteristik masyarakat terhadap timbulan sampah dipengaruhi oleh lima
variabel utama yakni: (1) Perlakuan terhadap sampah, (2))aktivitas sehari-hari, (3)jenis sampah,
(4)Kondisi ekonomi, (5)keadaan rumah.
Kelima variabel tersebut memberikan kontribusi yang berbeda-beda terhadap timbulan
sampah. Semakin besar kontribusi suatu variabel maka semakin besar pula pengaruhnya
terhadap timbulan sampah yang dihasilkan. Berdasarkan informasi mengenai besarnya
kontribusi setiap variabel karakteristik masyarakat diharapkan dapat dirancang suatu
manajemen pengelolaan sampah yang tepat untuk daerah studi sesuai dengan keadaan
masyarakatnya. Tabel 11. menyatakan besarnya kontribusi setiap variabel karakteristik
masyarakat terkait dengan timbulan sampah yang dihasilkan di masing-masing RW. Besarnya
kontribusi tersebut dihitung secara statistik dengan menggunakan metode regresi linier
berganda.
Tabel 11. Kontribusi variabel karakteristik masyarakat terhadap timbulan sampah (dalam %)
RW 03 RW 05 RW 16
variabel
Kontribusi
(%)
variabel
Kontribusi
(%)
variabel
Kontribusi
(%)
PERLAKUAN
TERHADAP
SAMPAH
45
JENIS SAMPAH
38
PERLAKU AN TERHADA
P SAMPAH
39
AKTIFITAS SEHARI-
HARI 20
AKTIFITAS
SEHARI-
HARI
22
AKTIFITAS
SEHARI-
HARI
26
JENIS SAMPAH
18
KEADAAN RUMAH
22
KONDISI EKONOMI
20
KONDISI EKONOMI
14
KONDISI EKONOMI
14
KEADAAN RUMAH
13
KEADAAN RUMAH
2
PERLAKU AN TERHADA P SAMPAH
4
JENIS SAMPAH
2
R-square 45.3 R-square 82.1 R-square 99.7
Sumber: Pengolahan data


4. KESIMPULAN
Karakteristik masyarakat yang memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulan
sampah di RW 03 dan RW 16 adalah variabel perlakuan terhadap sampah, sedangkan di RW 05
kontribusi terbesar disebabkan oleh jenis sampah. Selanjutnya kontribusi terbesar kedua di
ketiga RW adalah variabel aktifitas sehari-hari dari masyarakat. Di bawah ini akan diuraikan

Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Universitas Lampung, 17-18 November 2008

ISBN : 978-979-1165-74-7 IV-146
lebih detail mengenai penjelasan kontribusi setiap variabel karakteristik masyarakat dalam
menghasilkan timbulan sampah berdasarkan lokasi pengamatan di RW 03, RW 05, dan RW 16.


DAFTAR PUSTAKA
Departemen PU, 1986, Standar,Yayasan LPMB, Bandung.

E.Damanhuri, Tri Padmi, 2004. Pengelolaan Sampah, Diktat Kuliah Dep.Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Bandung.

E.Damanhuri, Tri Padmi,. N.Azhar, L.T.Meilany,1989. Pengkajian Laju Timbulan Sampah di
Indonesia,Pus.Lit.Bang.Pemukiman Dept PU-LPM ITB.

Gotaas, Harlod B., 1956. Composting, Sanitary Disposal and Reclamation of Organic
Waste,WHO, Geneva.

Pusat Penelitian Sains dan Teknologi LPUI, 1989. Pedoman Teknis Pengelolaan Persampahan,
Jakarta.
SNI 19-3964-1994 dan SNI M 36-1991-03 Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan

SK SNI 19-2454-1991 dan SNI 19-3242-1994: Tata Cara Pengelolaan Sampah Perkotaan

Tchobanoglous, George, Theisen, H. Vigil, Samuel A., 1993, Integrated Solid Waste
Management, Mc Graw Hill Book Co., Singapore.
Tags