Soal Board Rematologi dan pembahasan.pptx

Israd1 1 views 45 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 45
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45

About This Presentation

Contoh Soal ujian board reumatologi


Slide Content

Bimbingan Board Divisi Reumatologi dr. Joice Sondakh , Sp.PD

Wanita, 26 tahun datang dengan keluhan bengkak seluruh badan sejak seminggu sebelum masuk RS dan semakin berat dalam 3 hari terakhir . Tidak didapatkan keluhan lainnya . Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema anasarka , tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 96 x/ mnt , respirasi 18 x/ mnt , suhu 37,5 C, lainnya dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9.5 g/dl, leukosit 5200/mm3, trombosit 156000/mm3, ANA +, anti-dsDNA 450 IU/L (N: < 100 IU/L), kreatinin 0.89 mg/dl, kadar C3 dan C4 normal, urinalisa didapatkan proteinuria +4, leukosit 0-2/ LPB, eritrosit 1-2/LPB, tidak ditemukan adanya sedimen urin . Jika pasien dilakukan biopsi ginjal , maka kemungkinan gambaran histologis yang didapatkan berdasarkan data klinis di atas , adalah Nefritis lupus membranosa Nefritis lupus mesangial minimal Nefritis lupus mesangial proliferatif Nefritis lupus fokal Nefritis lupus difus

Nefritis lupus

2. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan kejang. Kejang sejak 2 jam sebelum MRS. Pada pemeriksaan di dapatkan respirasi 22 kali/menit, tekanan darah 140/90 mmHg, denyut jantung 90 kali/menit, suhu 36,7 C. Pada pemeriksaan fisik dijumpai ulkus mulut. Rontgen thorax tampak dalam batas normal. EKG sinus rthym. Pemeriksaan darah ditemukan Hb 8 gr/dl, HCT 24 %, WBC 4,5 PLT 150.000, BUN 30, SC 1,0 SGOT 20 SGPT 30 Albumin 2,5. Na 145, K 3,7 AGD PH 7,4 PO2 80 PCO2 30 HCO3 30 SO2 95. UL proteinuria +3, silinder eritrosit. Pasien dengan riwayat SLE dan pengobatan MMF 1 gr per hari namun tidak minum obat sebulan ini karena merasa kondisi membaik. Terapi yang tepat pada pasien adalah SLE berat terapi induksi cyclofospamid 500 - 1000 mg/ m 2 setiap bulan selama 6 bulan + Inj. metilprednisolon 1000 mg/ m 2 setiap bulan minimal selama 12 bulan NPSLE terapi induksi metilprednisolon 1 gr 3 hari lalu lanjut MMF 2 gr dan steroid 0,5 mg/kgbb selama 4 minggu lalu lanjut terapi pemeliharaan SLE berat terapi induksi metilprednisolon 750 mg 3 hari dan cyclofospamid IV 500-1000 mg/m2/ bulan selama 7 bulan lalu dievaluasi responnya. SLE berat terapi induksi cyclofospamid 500 mg setiap 2 minggu sampai 6 dosis + inj. metilprednisolon 750 mg/ 3 hari SLE berat terapi induksi metilprednisolon 1 gr 3 hari lalu dan cyclofospamid 0,5 gr/m2/ bulan x 7 dosis bila respon sebagian terapi dengan cyclofospamid IV 0,5 gr/m2/3 bulan selama 1 tahun

3. Seorang pria berusia 45 tahun datang dengan keluhan mata dan mulut yang terasa kering. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan tes schrimer positif dan biopsy kelenjar saliva ditemukan infiltrasi limfosit T dan B teruatama di daerah sekitar slauran kelenjar atau ductus. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya autoantibodi anti-Ro (SSA) dan anti-La (SSB). Penatalaksanaan pasien tersebut untuk mengontrol gejala ekstra-glanduler misalnya diffuse intertitial lung diseases , glomerulonefritis, dan vaskulitis adalah : A. Kortikosteroid + hidroksikloroquin B. Kortikosteroid + siklofosfamid C. OAINS + hidroksikloroquin D. Kortikosteroid E. Siklofosfamid

4. Seorang pasien wanita 23 tahun penderita asma dengan penggunaan dexametasone oral jangka panjang selama 4 tahun datang ke poli osteoporosis karena disarankan untuk menjalani evaluasi BMD, dengan hasil sebagai berikut: T score femoral neck : -1,8 T score L1-L4 : -2,02 Z score femoral neck : -2,01 Z score L1-L4 : -2,15 Diagnosis pasien diatas adalah: Osteoporosis sekunder Osteoporosis tipe I Osteoporosis tipe II Osteopenia Osteonekrosis

5. S eorang wanita 35 tahun, hamil 6 bulan dengan riwayat preeklamsi . Dengan hasil antibody antifosfolipid positif . Lain-lain dalam batas normal. Pengobatan yang paling tepat pada pasien ini : Pemberian aspirin antepartum ditambah profilaksis heparin ( Unfractioned heparin, UFH, atau LMWH) dosis kecil atau sedang . Terapi koagulan oral jangka Panjang P emberian aspirin dan warfarin pemberian warfarin intensitas menengah pemberian hidroksiklorokuin

6. Seorang perempuan berusia 24 tahun, diketahui menderita lupus sejak 10 bulan yang lalu. Pada awal didiagnosis lupus, terdapat keluhan nyeri sendi, rambut rontok dan kaki bengkak. Selama 3 bulan terakhir, kondisi pasien membaik. Obat-obatan terakhir yang dikonsumsi pasien yaitu metilprednisolon 8 mg per hari, mycophnolate mofetil 2 x 500 mg , captopril 2 x 12,5 mg , dan suplemen vitamin D. Saat kontrol ke poliklinik, pasien mengatakan bahwa ia telah hamil 1 minggu. Terapi yang paling tepat pada pasien ini adalah: Menghentikan obat captopril dan mycophenolate mofetil Menghentikan metilprednisolone dan mycophenolate mofetil , selanjutnya diganti dengan azatioprin Menghentikan obat mycophenolate mofetil dan menggantikannya dengan siklofosfamid Menghentikan obat metilprednisolon dan captopril Menghentikan obat captopril dan menggantikannya dengan golongan ARB

7. Seorang wanita 55 tahun , datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dan kaku pada lutut kiri sejak 7 hari yang lalu , nyeri dirasakan terutama saat akan berdiri setelah jongkok , pasien juga merasakan demam dan menggigil . Pada pemeriksaan fisik didapatkan sensorium composmentis , tekanan darah 130/90 mmHg, suhu 38,8ºC, pernapasan 20 kali/ menit , nadi 92 kali/ menit . Tinggi badan 158 cm, berat badan 79 kg, tidak ditemukan kemerahan pada wajah dan ulkus pada mulut , pada lutut kiri didapatkan bengkak dan kemerahan , lutut kanan terdapat krepitasi . Pemeriksaan laboratorium menunjukan 1 laju endap darah 20 mm/jam ; Hb 12,1 g/dL ; leukosit 13,500/mm3, hitung jenis -/2/5/80/15/5, dilakukan aspirasi cairan pada lutut kanan dan dari analisis cairan sinovial didapatkan jumlah leukosit > 50.000/ mm3 , sebagian besar terdiri dari PMN . Diagnosa penyakit pasien tersebut di atas adalah : Artritis gout akut genu sisnitra Artritis septik genu sinistra Artritis reumatoid dengan inflamasi genu sisnitra Osteoartritis genu sisnitra Pseudogout genu sinistra

8. Seorang wanita 66 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri pergelangan tangan kiri sejak 10 minggu yang lalu . Beberapa hari kemudian nyeri juga dirasakan di pergelangan tangan kanan dan sendi-sendi jari lain. Kaku sendi dirasakan selama kurang lebih 30 menit dan membaik dengan aktivitis . Pada pemeriksaan fisik didapatkan sensorium komposmentis , TD 120/80mmHg, nadi 90x/ menit , pernafasan 20x/ menit , Temp 36,5oC. tampak gambaran arthritis di sendi PIP II-III dan MUP I-V bilateral, siku. Hasil laboratorium menunjukkan LED 90 mm/jam dan faktor neumatoid negatif . Gambaran radiologi yang dapat menyokong diagnosis pada pasien ini adalah :… Kalsifikasi Lesi litik Osteofit Erosi sendi Efusi sendi

9. Seorang wanita 45 tahun , datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pinggang bawah menjalar ke bokong sejak 3 bulan yang lalu . Nyeri memberat pada pagi hari , nyeri tidak berkurang dengan istirahat namun berkurang jika pasien melakukan aktifitas sehari hari sebagai ibu rumah tangga . Demam tidak ada . Dari pemeriksaan fisik sensorium komposmentis , TD 120/80mmHg, nadi 92x/ menit , pernafasan 22x/ menit , Temp 36,5oC. Hb: 12 gr/dl, L 6.800/mm3, trombosit 400.000/mm3. Hasil foto polos sendi sakroilika didapatkan sakroilitis bilateral grade 2. Pilihan terapi utama mengatasi nyeri pada pasien ini adalah :.. A. Injeksi Steroid lokal B. Metotreksat C. Obat Anti Inflamasi Non Steroid D. Sulfasalazin E. Anti TNF α

10. Perempuan 37 tahun datang dengan keluhan sulit menelan yang dirasakan sejak 1 tahun terakhir. Pasien juga megeluh sering nyeri pada ujung-ujung jari tangan dan kaki sejak 2 tahun,terutama pada cuaca dingin. Pasien juga sulit makan karena sulit membuka mulut. Pasien juga mengeluh kulit di jari-jari tangan dan kaki, lengan, badan, dan wajah menjadi mengeras. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tensi 160/90 mmHg , nadi 90 kali per menit, RR 20 kali per menit , temperatur axila 36,9ᴼ. Gambaran salt pepper pada kulit dan ulkus pada digiti 2 dan 3 manus dekstra , dan pursed lip . Pemeriksaan penunjuang yang disarankan untuk menegakkan diagnosis pasien ini adalah Anti scl-70 Anti dsDNA Anti – Sm ntibody Anti- Ro Anti LA

11. Seorang perempuan 45 tahun datang dengan keluhan bengkak dan nyeri di kedua jari tangan pasien, disertai perubahan warna menjadi pucat dan kebiruan, keluhan ini memberat sejak pasien pindah bekerja di sebuah pabrik es. Patogenesis yang mendasari munculnya penyakit ini adalah.... Antibodi antitopoisomerase I berperan dalam peningkatan aktifitas fibroblas sehingga terjadi fibrosis yang berlebihan dan ekspresi berlebih gen yang mengkode matriks ekstraseluler. Keberadaan autoantibodi terhadap sitoplasma yang berisi netrofil dan monosit, yang dikenal sebagai Anti Neutrophil Cytoplasmic Antibodies Sitokin yang diproduksi oleh sel limfosit T CD4 mengubah fungsi sel epitel dalam mempresentasikan protein, merangsang apoptosis sel epitel kelenjar melalui regulasi Fas Peran HLA-B27 menyebabkan peningkatan respon imunologik Aktivasi sitem komplemen oleh karena deposisi kristal urat yang mengaktifkan sistem komplemen jalur klasik maupun jalur alternatif

12. Seorang wanita 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang. X ray menunjukkan adanya fraktur pada L5. T score >-1. Penatalaksanaan pada pasien adalah Edukasi dan pencegahan Edukasi, pencegahan, latihan, rehabilitasi, terapi farmakologi E dukasi , pencegahan, latihan, rehabilitasi, pembedahan jika ada indikasi Edukasi, pencegahan, latihan, rehabilitasi Edukasi, pencegahan,latihan,rehabilitasi,terapi farmakologi, pembedahan jika ada indikasi

13. Seorang pria berusia 45 tahun datang dengan keluhan mata dan mulut yang terasa kering . Setelah dilakukan pemeriksaan , didapatkan tes schimer positif , dan biopsi kelenjar saliva ditemukan infiltrasi limfosit T dan B terutama di daerah sekitar saluran kelenjar atau duktus . Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya autoantibody anti-Ro (SSA) dan antiLa (SSB). Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah : Lupus eritematosus sistemik Sindrom sjorgen Vaskulitis Tiroiditis Hepatitis kronis

14. Seorang perempuan usia 34 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada lengan kanan bawah, nyeri dirasa hilang timbul, nyeri lebih dirasakan saat beraktifitas menggunakan lengan kanan, nyeri berkurang dengan istirahat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD lengan kanan 120/80 mmHg , TD lengan kiri 140/90 mmHg , Nadi : 82 x/menit reguler, pulsasi nadi brachialis pada lengan kanan dirasakan lemah, RR : 20 x/menit, T : 37 C. Pemeriksaan ekstremitas tidak didapatkan keterbatasan range of movement (ROM) lengan kanan. Pada inspeksi juga tidak didapatkan tanda tanda sianosis, namun didapatkan lesi eritromatosa pada kedua lengan. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan LED 68 mm/jam, fibrinogen 2,5 gr /l, D-dimer 300 ng /ml. Langkah diagnostik selanjutnya yg paling tepat adalah : Venografi Biopsi Vaskuler Pemeriksaan kadar p -ANCA serum Doppler Ultrasound Vaskuler Arteriografi

15. Seorang wanita 69 tahun mengeluh lutut kanan bengkak dan nyeri sejak 3 hari lalu. Keluhan ini sudah pernah dirasakan 2 tahun lalu selama 2 minggu lalu membaik seperti semula. Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam 38°C, VAS 6/10. Pemeriksaan fisik genu dekstra didapatkan edema, hiperemis , nyeri tekan, bulging sign (+), ROM terbatas.Pemeriksaan lab didapatkan asam urat 8,5 mg /dl. Pemeriksaan rotgen genu memperlihatkan garis-garis radiopaque di sekitar cartilage sendi lutut. Analisa cairan sendi dengan mikroskop terlihat gambaran rodlike . Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah: Artritis pirai Kristal artropati akibat calcium phyrophosphate dehidrogenase Osteoartritis Artritis septik Artritis

16. Pernyataan berikut ini yang benar mengenai Rotator cuff tendinitis adalah : Nyeri biasanya dijumpai pada pagi hari  malam hari Peradangan tendon pada subskapularis , klavikula dan teres mayor  subskapula , supraspinatus, infraspinatus, teres mayor Penyebab nyeri bahu yang paling sering dijumpai yang menyebabkan peradangan tendon Nyeri dirasakan bila gerakan adduksi dikombinasikan dengan rotasi  abduksi Pengobatannya dengan NSAID dan operasi

17. Seorang pria 43 tahun, memiliki riwayat progressive psoriatic arthritis tidak respon dengan obat NSAID. Pada pemeriksaan, memiliki arthritis inflamasi, dari radiografi menunjukkan perubahan erosi di tangan dan kaki. Saat ini diobati untuk infeksi hepatitis C, yang didapatkan karena transfuse darah 10 tahun yang lalu. Pilihan pengobatan yang paling baik pada pasien ini saat ini adalah: Methrotrexat Prednison 40 mg / hari Prednisone 10 mg / hari Etanercept Rituximab

18. Seorang wanita usia 45 tahun datang dengan keluhan utama kelemahan pada otot gelang bahu dan gelang panggul. Pasien juga mengeluhkan terdapat ruam ungu kemerahan agak bersisik di sekitar mata, dahi dan lipatan nasolabial . selain itu juga ditemukan papul berwarna ungu kemerahan pada interfalang jari. terdapat pula ruam kemerahan di daerah dada serta leher yang berkonfluens , serta ruam kemerahan di daerah bahu dan proksimal lengan. Kemungkinan diagnosa pada pasien ini adala h Polimiositis Dermatomisositis Sistemik sklerosis Rhabdomiolisis Artritis rheumatoid  

19. Seorang wanita berusia 47 tahun bekerja sebagai buruh pabrik garmen, sejak 1 bulan terakhir sering mengeluhkan gangguan di tangan kanan berupa kesemutan terutama di jari pertama hingga ke empat disertai nyeri di telapak tangan terutama saat digunakan untuk menjahit. Pasien diketahui menderita DM dan hipertensi sejak 5 tahun dan tidak rutin berobat. Dilakukan pemeriksaan laboratorium Hb 9 gr /dl, leukosit 6800, trombosit 270.000, GDS 290 mg /dl, ureum 35 mg /dl, kreatinin 1,8 mg /dl. Pemeriksaan fisik ditemukan tanda phalen’s test positif, serta elektromiografi didapatkan gambaran neuropati . Kemungkinan diagnosis pasien diatas adalah : Neuropati DM Stroke non hemorhagik Tenosinovitis de quervain Carpal tunnel sindrom Osteoarthritis

20. Seorang laki-laki usia 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi pada tangan dan kaki. Kemudian pada sendi jari telunjuk dan tengah pasien mengalami deformitas dan disabilitas karena trauma bekerja di sawah. Pasien kemudian diberikan DMARD sedini mungkin agar dapat menurunkan progresivitas penyakit dan menghambat perburukan penyakit. Dari dokter di poli pasien diukur aktivitas penyakitnya dengan beberapa instrumen yang digunakan sebagai berikut kecuali : HAM 28 DAS 28 SDAI M-HAQ EULARC