Sebuah usaha UMKM kerajinan tangan menghadapi kendala peningkatan biaya bahan baku sebesar 15% dari tahun sebelumnya . Target laba harus tetap tercapai . Manakah tindakan strategis yang paling tepat untuk mempertahankan profitabilitas tanpa mengorbankan kualitas produk secara signifikan ? Mengurangi jam kerja karyawan dan menunda pembelian peralatan baru . Menaikkan harga jual produk sebesar 5% sambil melakukan efisiensi pada proses produksi nonesensial . Mengganti 50% bahan baku utama dengan bahan yang kualitasnya lebih rendah . Menghentikan sementara pemasaran dan distribusi hingga biaya bahan baku stabil . Menjual produk dalam jumlah besar ( grosir ) dengan diskon tinggi untuk memutar modal lebih cepat . Perusahaan "Eco-Pack" bergerak di bidang kemasan ramah lingkungan . Setelah menganalisis pasar , mereka menemukan bahwa sebagian besar klien menolak kemasan mereka karena biaya produksinya 30% lebih tinggi dari kemasan plastik konvensional . Manakah rekomendasi terkuat untuk mengatasi hambatan ini dan mengubahnya menjadi peluang ? Menganalisis potensi penggunaan teknologi produksi yang lebih efisien untuk menekan biaya tanpa mengabaikan aspek ramah lingkungan . Segera mengganti fokus perusahaan menjadi produksi kemasan konvensional karena permintaan pasar lebih besar . Menekankan pada branding eksklusif dan menargetkan pasar yang sangat premium, mengabaikan klien dengan anggaran terbatas . Menuntut pemerintah untuk memberikan subsidi pada industri kemasan ramah lingkungan . Menggabungkan bahan plastik dan bahan ramah lingkungan untuk menekan biaya , meskipun ini mengurangi nilai 'eco-friendly' produk .