Sosialisasi Basis Pemilih Muda pada
Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Sulawesi Tenggara dan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kolaka 2024
M. Askari Zakariah
Rektor USIMAR Kolaka
Provinsi Sulawesi Tenggara
•Sulawesi Tenggara
(disingkat
Sultra) adalah sebuah
provinsi
di
Indonesia
yang terletak bagian tenggara pulau
Sulawesi, dengan ibu
kota
Kendari. Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah
satu kabupaten di provinsi
Sulawesi Selatan
dan Tenggara Sulselra
dengan
Bau-Bau
sebagai ibu kota kabupaten. Sulawesi Tenggara
ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun
1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.
•Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau
Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis
khatulistiwa
di antara 02°45' – 06°15'
Lintang Selatan
dan 120°45' –
124°30'
Bujur Timur
serta mempunyai wilayah daratan seluas
38.140
km² (3.814.000 ha) dan perairan (
laut) seluas 110.000
km²
(11.000.000 ha). Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk
Sulawesi Tenggara sebanyak 2.726.590 orang.
•Kata
gubernur
bisa berasal dari
bahasa Portugis governador,
bahasa Spanyol
gobernador, atau
bahasa Belanda
gouverneur;
semua berakar dari
bahasa Latin
gubernare. Bentuk
Belanda
ini mirip dengan
bentuk
bahasa Prancis
dan arti harfiahnya
adalah
pemimpin, "penguasa", atau "yang
memerintah"
Kabupaten Kolaka
•Kabupaten Kolaka
adalah sebuah
kabupaten
yang berada di
provinsi Sulawesi Tenggara,
Indonesia
.
Ibu kota
kabupaten Kolaka berada di kecamatan
Kolaka.
•Resmi ditetapkan sebagai sebuah Daerah Tingkat II pada tanggal 4 Juli 1959 melalui Undang-
undang (UU) Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Di Sulawesi. Dengan
UU tersebut ditetapkan pejabat / penguasa sementara daerah tingkat II yang baru yaitu Wedana
Abunawas sebagai Kepala Pemerintah Negeri Kolaka.
•Kemudian dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, ditetapkan
pengangkatan Bupati Kepala Daerah yang pertama dan untuk Kabupaten Daerah Tingkat II Kolaka
ditunjuk dan diangkat Bapak Yacob Silondae sebagai Kepala Daerah Tingkat II Kolaka. Pengambilan
sumpah dilaksanakan pada tanggal 29 Pebruari 1960.
•Adapun pelantikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRD-GR) yang
pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 1961 bertempat di Gedung Nasional Kolaka
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara Nomor 287 tanggal 2
Maret 1961.
•Kabupaten Kolaka (induk) telah dua kali mengalami pemekaran, yakni
Kabupaten Kolaka Utara, dan
yang terbaru adalah
Kabupaten Kolaka Timur
yang telah disahkan pada akhir tahun 2012. Pasca
pemekaran, kabupaten Kolaka mencakup daratan dan kepulauan yang memiliki wilayah seluas
3.283,59 Km2, dan wilayah perairan (laut) diperkirakan seluas ± 15.000 Km². Jumlah penduduk
kabupaten ini pada tahun
2021
berjumlah 238.352 jiwa, dengan kepadatan 73
jiwa/km
2
.
[2][3]
•Suku asli Kolaka adalah
Suku Tolaki yang berbahasa Tolaki. Kolaka adalah daerah penghasil
logam
nikel terutama di Kecamatan Pomalaa.
•Kata kabupaten merupakan serapan dari kata
dalam
bahasa Jawa,
yakni
ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀
(kabupatén), yang
berasal dari kata
ꦧꦸꦥꦠꦶ
(bupati) yang
diberi
konfiks
ka-an
dan setara dengan kata
"kebupatian" (ke-
+ bupati +
-an)
dalam
morfologi bahasa Indonesia.
[3]
Kata
bupati sendiri berasal dari kata dalam
bahasa
Sanskerta, yaitu
भू
पति
(bhūpati), yang berarti
"tuan tanah" atau "raja".
Tantangan Partisipasi Pemilih Muda
•Kurangnya Pengetahuan tentang Proses
PILKADA
•Apatisme atau ketidakpeduliaan politik
•Kendala Teknis (Pendaftaran Pemilih, Lokasi
TPS)
•Pengaruh Media Sosial dan Informasi Palsu
Alasan Pemuda Harus Berpartisipasi
•Masa Depan ada di tangan pemuda
•Mendorong Perubahan dan Kemajuan
•Pemberdayaan dan Pendidikan Politik
Cara Pemuda dapat berpartisipasi aktif
•Menggunakan hak pilih
•Meningkatkan literasi politik
•Menghindari penyebaran hoax dan informasi
palsu
Strategi Meningkatkan Partisipasi
Pemuda
•Pendekatan melalui Media Sosial
•Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi
•Kerjasama dengan Universitas