STANDAR UNTUK PENGUKURAN
Contoh dilakukan pengukuran tiga bagian suatu besaran panjang dengan tiga instrument yang
berbeda oleh orang yang berbeda, kemudian hasilnya dilakukan penjumlahan dari
pengukuran besaran panjang tersebut, yakni seperti diilustrasikan pada gambar berikut.
Orang pertama mengukur bagian pertama I, hasilnya di dapat nilai besaran 365,3 m. Orang
kedua mengukur bagian kedua II, didapat 415 m. Dan orang ketiga mengukur bagian ketiga
III, didapat 395,07 m. Total panjang hasil pengukuran oleh ketiga orang tersebut dapat dicari
adalah seperti penjumlahan berikut ini.
365,3
415
395,07+
1175 m
Hasilnya menurut aturan penulisan hasil penjumlahan ternyata bukan bernilai 1175,37
m.Yakni karena pada pengukuran orang kedua diketahui bahwa batas-batas kesalahannya ±
0,5 m, merupakan kesalahan terbesarnya sehingga batas-batas kesalahan maipulasi juga yang
turun ke level kesalahan terbesar tersebut, yakni nilai sebenarnya dari hasil adalah terletak
antara 1174,5 m dan 1175,5 m.
Contoh lain, penjumlahan angka 567 100 dengan 18 425 dan 63, didapat hasil 585 600, hal
ini karena angka berarti dari 567 100 terletak pada angka "1" yakni angka ratusan, sehingga
memperhitungkan kepresisian hasilnya seperti tersebut.
Contoh-contoh selanjutnya adalah
a)510,3 kg + 83,45 kg + 100,0 kg
b)0,0492 g + 1,032 95 g - 0,005 5 g
c)6300 m -750 m - 153 m
a) 693,8 kg b) 1,0767 gc) 5400 m
Catatan: Jika diharuskan membulatkan angka digit 5, maka dapat dilakukan ke atas maupun
ke bawah. Kita dapat ambil salah satu pilihan tersebut asal konsisten yakni misal pembulatan
ke atas.
Perkalian dan Pembagian. Aturan untuk manipulasi angka hasil pengukuran untuk perkalian
dan pembagian adalah angka berarti dari hasil kalkulasi tersebut harus tidak lebih besar dari
angka berarti terkecil yang dicantumkan dari hasil pengukurannya.
Contoh, diketahui hasil dari pengukuran sisi-sisi benda adalah 3,794 cm, 11,26 cm, dan 35,4
cm. Volume dari benda tersebut adalah 1510 cm
3
atau 1,51 dm
3
(bukan 1512 atau 1512,3
cm
3
).
IIIIII