Standardrized Work Training rev 1 in automotive industry.pptx

How to standardize the work

1. Standard isasi Kerja PT. NGK Busi Indonesia Production Engineering Dept. 2015

2. Standard isasi Kerja １． Apakah itu standard isasi kerja ? ２． Tiga type dari standard isasi kerja ３． Tabel – tabel standard isasi kerja PT. NGK BUSI INDONESIA

3. 1. Pengertian standardisasi kerja PT. NGK BUSI INDONESIA

4. 2. Keuntungan standarisasi kerja PT. NGK BUSI INDONESIA

5. 3. Tujuan pembuatan standarisasi kerja : 3.1 Meningkatkan Produktivitas ( Kousu ) Standarisasi kerja yang dibuat dapat meningkatkan produktifitas dengan mengurangi waste/loss. KOUSU waktu (jam) yang dibutuhkan untuk membuat / memproduksi 1.000pcs barang /orang Contoh : Dalam shift 1 (7.5 jam) dengan 6 operator di assy line 2 menghasilkan output sebanyak 13.000 pcs, maka KOUSU- nya dapat dihitung sebagai berikut : Perhitungan KOUSU = T otal Jam Kerja produksi ( Mp x JK) Total produksi X 1.000 (6 x 7.5) 13.000 = 3.46 X 1.000 PT. NGK BUSI INDONESIA

6. 3.1 Meningkatkan Produktivitas ( Effisiensi ) Standarisasi kerja yang dibuat dapat meningkatkan Efisiensi dengan mengurangi waste/loss. PT. NGK BUSI INDONESIA

7. Multi Process Handling Jenis Produk 4 proses dengan 1 orang PIC Multi Machine Handling dan Multi Process Handling 1. Proses ( bubut/ Lathe) 2. Proses ( Fries Panel) 3. Proses ( B or Panel) 4. Proses ( Tapping) Blank Material Part Jadi Multi Machine Handling 4 unit M/C L athe (bubut) dengan 1 orang PIC Blank Material Part Jadi 1. Proses ( bubut / Lathe) 2. Proses ( Fries Panel) 3. Proses ( B or Panel) 4. Proses ( Tapping) A B C D Jenis Produk A B C D PT. NGK BUSI INDONESIA

8. Persyaratan Standard isasi Kerja 1. Dari segi pekerjaan (Syarat ketika setting) 1. Memfokuskan pada gerak orang 2. Sebuah pekerjaan yang berulang - ulang 2. Dari segi peralatan ( Syarat ketik a pengoperasian) 1. Trouble mesin harus sedikit 2. Fluktuasi produksi rendah 3. Dari segi kualitas (Syarat ketika pengoperasian) 1. Problem quality sedikit 2. Baratsuki (deviasi) presisinya sedikit PT. NGK BUSI INDONESIA

9. １． Takt Time ２． Urutan Kerja ３． Standard in Proces s Stock (Hyoujun Temochi) 3 Elemen Penting Standard isasi Kerja Part jadi Blank material ① ② ③ ④ ⑤ ⑥ Urutan Kerja Standar d In Process Stock Takt Time PT. NGK BUSI INDONESIA

10. Part jadi Blank material 1. Takt Time ① ② ③ ④ ⑤ ⑥ 2. Urutan Kerja Urutan yang efektif pada pemrosesan barang misalnya operator mengangkut barang, memasang ke mesin, melepas dari mesin Merupakan waktu yang menentukan (1unit atau 1 buah part harus dibuat dalam berapa menit dalam berapa detik) Takt Time = Waktu prod dalam 1 shift Jumlah produksi yang harus dibuat dalam 1 shift PT. NGK BUSI INDONESIA

11. Urutan Proses dan Urutan Kerja ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Process 1 Process 2 Process 1 Process 2 Flow Barang Material B Material Ａ Part Jadi Ｂ Part Jadi A Berlawanan Arah Searah Flow Barang PT. NGK BUSI INDONESIA

12. Part Jadi Material ① ④ ⑤ ⑦ ⑭ ⑬ ⑩ ⑪ ⑨ ⑫ ⑮ ⑧ ⑥ ③ ② Part Jadi Material ⑤ ⑥ ⑦ ⑧ ⑨ ⑩ ② ① ③ ④ Contoh Urutan Kerja PT. NGK BUSI INDONESIA

13. 3 Elemen Penting Standard isasi Kerja Part jadi Blank material 1. Takt Time 2. Urutan Kerja 3. Standard In Process Stock Barang dengan jumlah minimum yang harus disiapkan di dalam proses agar produksi berulang dapat dilakukan dengan prosedur yang sama PT. NGK BUSI INDONESIA

14. Simulasi Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Searah Flow Barang Process 1 Process2 PT. NGK BUSI INDONESIA

15. Material A Material B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 Searah Flow Barang Process 1 Process2 PT. NGK BUSI INDONESIA

16. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 Searah Flow Barang Process 1 Process2 PT. NGK BUSI INDONESIA

17. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ ② Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 Searah Flow Barang Process 1 Process2 PT. NGK BUSI INDONESIA

18. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 Searah Flow Barang Process 1 Process2 PT. NGK BUSI INDONESIA

19. Searah ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Start Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 Flow Barang Process 1 Process2 PT. NGK BUSI INDONESIA

20. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 Searah Flow Barang Process 1 Process2 PT. NGK BUSI INDONESIA

21. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 Searah Process 1 Process2 Flow Barang PT. NGK BUSI INDONESIA

22. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Start Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Process 1 Process2 Searah Process 1 Process2 Flow Barang PT. NGK BUSI INDONESIA

23. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Process 1 Process2 Searah Process 1 Process2 Flow Barang PT. NGK BUSI INDONESIA

24. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Apabila Tidak ada? Part Jadi A Part Jadi B Material A Material B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Process 1 Process2 Searah Process 1 Process2 Flow Barang PT. NGK BUSI INDONESIA

25. Material A Material B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Part Jadi A Part Jadi B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Process 1 Process2 Process 1 Process2 Flow Barang Searah PT. NGK BUSI INDONESIA

26. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Process 1 Process2 Process 1 Process2 Flow Barang Searah PT. NGK BUSI INDONESIA

27. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Process 1 Process2 Process 1 Process2 Flow Barang Searah PT. NGK BUSI INDONESIA

28. Searah ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Start Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Process 1 Process2 Process 1 Flow Barang Process2 PT. NGK BUSI INDONESIA

29. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ １工程 Menunggu/ temachi Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Mesin feeder otomatis searah flow barang 1 buah di dalam setiap mesin Process2 Flow Barang Searah Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

30. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

31. Material A Material B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

32. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

33. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

34. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Process B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

35. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

36. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

37. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Process B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

38. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

39. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ B) Tanpa ada mesin feeder otomatis searah flow barang 0 buah supaya dapat berpindah sambil berproses Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Searah Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

40. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

41. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Part Jadi A Part Jadi B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

42. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

43. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Part Jadi A Part Jadi B C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

44. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Part Jadi A Part Jadi B C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

45. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

46. Berlawanan Arah ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Start Part Jadi A Part Jadi B C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap – tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

47. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

48. Berlawanan Arah ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Part Jadi A Part Jadi B C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

49. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

50. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Start Part Jadi A Part Jadi B C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

51. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

52. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ C) Mesin dengan feeder otomatis berlawanan arah dengan flow barang 1 buah tiap –tiap mesin 、 1 buah didepan tiap mesin 、 　　 Total 2 buah Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

53. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

54. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

55. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

56. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

57. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

58. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

59. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 Mem process PT. NGK BUSI INDONESIA

60. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

61. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

62. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Mem proces D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

63. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

64. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

65. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

66. Berlawanan Arah ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Apabila tidak ada? D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Part Jadi A Part Jadi B Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

67. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Berlawanan Arah D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

68. Part Jadi A Part Jadi B ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ Berlawanan Arah D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process2 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

69. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ ２工程 Tidak ada Penyetingan benda kerja Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process 1 PT. NGK BUSI INDONESIA

70. ① ② ③ ④ ⑥ ⑦ ⑤ ⑧ １工程 Langkah Muda Part Jadi A Part Jadi B Berlawanan Arah D) Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang 1 buah di depan tiap mesin Material A Material B Flow Barang Process2 Process 1 Process 2 PT. NGK BUSI INDONESIA

71. Kaizen Standard isasi Kerja Pertemuan Ke - 3

72. 3 Type Standard isasi Kerja S tep Sheet Yamazumi Chart Tabel Analisa Operat ion S tep Sheet TSKK Yamazumi Chart Work Elemen Sheet Line Capacity Sheet TSKK TSK Idealnya : Jumlah L o ading Total = Schedule Time Digunakan untuk menunjukkan Kaju Hei ki idealnya Ｔ . Ｔ＝ P.T Takt Time di s etting dengan jelas . Id ealnya T.T = P.T Ganti tools 、 Check Quality, dandori, delivery, dll Digunakan pada pekerjaan yang tidak berulang Digunakan dalam proses kerja yang menggabungkan pekerjaan standar berulang – ulang dengan 3 elemen penting (T/T,Uruta n kerja, Standard in process stock) Type III Type II Type 1 Proces Jenis Job Kerja Point Note Digunakan untuk jumlah pekerjaan yan g sulit dituliskan jumlah kombinasi kerja yang dilakukan 1 orang dalam 1 menit pada satu pekerjaan yang takt timenya dapat dihitung Assembly operator, Manual Process operator, packing operator Plating, Automatic Process, Semi Automatic Process PT. NGK BUSI INDONESIA

73. Standardisasi Kerja Type I [ 1 ] Yang dimaksud dengan standardisasi kerja type – 1 adalah standardisasi kerja yang digunakan berulang- ulang memakai 3 elemen yang digunakan di dalam proses produksi [ 2 ] Type 1 : Cara Membuat Standardisasi Kerja 　 1. Line Capacity Sheet 　 2. Tabel Standard Kerja Kombinasi 　 3. Lembar Petunjuk Standard Kerja 　 4. Tabel Standard Kerja PT. NGK BUSI INDONESIA

74. TSKK adalah tool yang dipakai untuk menetapkan alokasi pekerjaan serta urutan pekerjaan dengan menggunakan takt time sebagai standar Dengan grafik/gambar ini, bisa terlihat waktu yang dipakai untuk kerja manusia dan kerja mesin Pembuatan Tabel Standard Kerja Kombinasi PT. NGK BUSI INDONESIA

75. Contoh Tabel Standard Kerja Kombinasi PT. NGK BUSI INDONESIA

76. Jumlah yang diperlukan dalam 1 shift Jumlah prod diperlukan dalam 1 bulan 20 Hari 2 Shift 23440 unit ＝ ５８６ unit Jumlah hari kerja efektif dalam 1 bulan Jumlah Shift １ × = PT. NGK BUSI INDONESIA

77. Takt Time ＝ Waktu operation tiap shift Jumlah produksi yang diperlukan tiap shift 586 Unit 27000″ ＝ ４６ ″ Kerja Manual 　３０ ″ Berjalan 　 １０ ″ 　　　　　　　　４０ ″ ＋ α PT. NGK BUSI INDONESIA

78. Nama pekerjaan Ambil blank material Meletakkan part jadi GC-614 lepas Work , pasang, diproses dengan feeder otomatis Cara Menulis Uraian Pekerjaan Manual CH-228 　　 〃 GC-1444 　　 　　　　　　　 〃 GC-1445 　　 　　　　　　　 〃 TS-1100 　　 　　　　　　　 〃 PT. NGK BUSI INDONESIA

79. Pembuatan Tabel Standar Kerja (TSK) Deskripsi Dari Sampai Quality check Peringatan safety In process Stock Jml. In process Stock Tack time Cycle time No.pembagian 2 1 3 4 5 6 Kerja manual 3 detik Kerja mesin 25 detik Blank material Finished part DR-2424 TR-1101 MI-1764 Pengambilan blank material Meletakkan finished part Tabel Standard Kerja dipakai untuk mengetahui Kondisi Pekerjaan setiap operator, karena itu harus di pajang di Genba masing – masing proses sebagai Alat Kaizen Untuk Pengawas Kerja, dan Alat agar mudah mengontrol kerja Line Standar Kerja selain Tiga Elemen Standard Kerja Harus pula dicantumkan symbol point Perhatian safety / QC PT. NGK BUSI INDONESIA

80. Pengambilan blank material Meletakkan finished part 2 1 3 4 5 6 Kerja manual 3 detik Kerja mesin 25 detik Blank material Finished part DR-2424 TR-1101 MI-1764 1/5 3 30 “ 30 “ 1/1 Deskripsi Dari Sampai Quality check Peringatan safety In process Stock Jml. In process Stock Tack time Cycle time No.pembagian Pembuatan Tabel Standar Kerja (TSK)

81. Cycle Time ････１ ′30″ １ …… １ ′30″ ２ …… １ ′30″ ３ …… １ ′30″ ４ …… １ ′30″ ５ …… １ ′40″ Quality Check （ 1/5 ）･････　 10″ Average Cycle Time １ ′ ３０ ″ ＋２ ″ Kapasitas line secara aktual bisa diketahui tetapi Sulit utuk diulangi kembali 完成品 粗　材 ① ② ③ ④ ⑤ ⑥ Konsep Berpikir Cycle Time Pada Saat Ada Pekerjaan Periodik Bersifat Temporary PT. NGK BUSI INDONESIA

82. Tabel Standard Kerja Isi Pekerjaan Dari Ambil Blank Material ① ② ④ ⑤ Quality Check Perhatikan Safety Standard In Process Stock Takt Time Cycle Time No. Pembagian Kerja Manual 　 6“ Waktu Kerja Otomatis 　 38 “ ５ ４６” ４６ “ １／１ Sampai Letakkan Part Jadi CH228 GC614 TS1100 GC1445 ③ ⑥ ⑦ Blank Material Part Jadi GC1444 Jumlah Standard In Process Stock

83. Standard Kerja Type II [ 1 ] Standard isasi Kerja Type II adalah : Standard isasi kerja yang takt timenya dapat dihitung, tetapi jenis penggabungan kerjanya banyak sehingga sulit memisahkan besarnya pekerjaan yang dilakukan oleh tiap operator. [ 2 ] Cara Membuat Standard isasi Kerja Type II 1. Step Sheet 　 2. Tabel Standard Kombinasi kerja 3. Yamazumi Chart (Line Summar y Board) 4. Element Work Sheet PT. NGK BUSI INDONESIA

84. 1 2 3 4 P P P P P P 5 P P P 6 7 8 9 10 11 S S S S S S S S S 12 S 13 S S S S S S S S S 14 S 15 S S S S S S S S S 16 S 17 S S S S S S 18 S S 19 S S S S S S S S S S S S S S 2 6 2.4 3 2 1.2 2.4 14.8 3.2 6.3 2.6 3 0.6 2 3 100 100 100 89.6 100 43 43 82.5 17.5 98.1 0.3 43 0.3 43 0.3 12.9 29.8 100 Standard Operation Procedur (contoh) Dept.Head CL GL Plant ; T Line ; 3 Takt : 55 detik Group : 811 No.proses : 01 Nama proses : E/G W/H Dush penetration Model : 136 W Nama pengukur produksi : Tidak ditetapkan L 1 L 2 L 3 Model Urutan Nama Elemen Kerja Comment Waktu standar Waktu mengukur (detik) Jalan kedepan (detik) Posisi kerja Jalan kebelakang (detik) Model Prosentase produksi (%) Type E120L E120L AEMDK E120L AEPDK E121L AEMDK E121L AEPDK E121L AEMNK E121L AEPNK E122L AEMNK E120L AEMDS E122L AWMDK E122L AWPDK E122R AEMDKQ E122R AEPDKQ E122R AEMNKQ Rata-rata (detik) Prosesntase (%) Item penting 1 Item penting 2 Loading NZ ZZ ZZ C 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 186 W 2.0 2.0 6.0 6.0 2.4 2.4 3.4 3.4 4.4 4.4 2.0 2.0 2.8 2.8 5.6 5.6 18.0 18.0 18.0 18.0 6.4 6.4 6.0 6.0 6.0 6.0 7.0 7.0 7.0 7.0 4.4 4.4 4.4 4.4 6.8 6.8 3.0 3.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.5 0.5 0.5 0.5 LGG CF CF CF CF CF CF L1 L1 RF LF L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 1.0 Mengecek lembar instruksi keja Memasang hood seal Mengatur accel cable Mengatur P/S return hose Mengatur RHD A/C pipe Melepas tutup tank brake reserve Mengatur shift cable (M/T) Setting shift cable (M/T) RHD E/G W/H dush penetration LHD E/G W/H penetration E/G head pengencangan ignaitor W/H (1Z.3Z.4Z) Pengencangan sementara clutch tube*clutch seabel hose (T/M Pengencangan sementara clutch tube*clutch seabel hose (bag.cymen) Memasang clutch seabel hose clip (T/M atas) Memasang clutch seabel hose clip (bag.cymen) Mengencangkan clutch tube*clutch seabel hose (T/M atas) LHD Mengencangkan clutch tube*clutch seabel RHD Mengencangkan clutch tube*clutch seabel Pengencangan sementara Fr accel nut kiri S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S Rain Rain Step Sheet PT. NGK BUSI INDONESIA

85. Posisi Kerja Fr RF CF LF LE C3 C6 C9 LR L1 L2 L3 L4 R1 R2 R3 R4 CE C2 C5 C8 CR RE C1 C4 C7 RR PT. NGK BUSI INDONESIA

86. Step Sheet PT. NGK BUSI INDONESIA

87. Yamazumi Chart （ Line Summary Board ） 10 20 30 40 50 60 Car A Car B Car C Dtk 30 Dtk 34 Dtk カウル アウター カウル アウター 小物組付 カウル インナー カウル インナー 小物組付 38 Dtk T.T = 36 Dtk Small cawl inner assy Cawl Inner Part Assy Cawl Outer Part Assy Cawl Outer PT. NGK BUSI INDONESIA

88. Data yang merupakan hasil pengukuran selama 1 jam Model Vehicle Model A 　　 30 Dtk/1unit 　 16unit 　 　　 30Dtk×16 ％＝ 4.8 Dtk Model B 　　 38 Dtk/1unit 　 4unit 1H 　 38Dtk× 4 ％＝ 1.52 Dtk Model C 　　 34Dtk/1unit 　 80unit 　 　　 34Dtk×80 ％＝ 27.2Dtk Unit Produksi/H Waktu Kerja Kondisi ： Di assy line sedang memproses 3 model vehicle (A,B,C), part assy time ( waktu assy ) model tersebut adalah sebagai berikut : Model Ａ：３０ Dtk Model Ｂ：３８ Dtk 　 Ｔ . Ｔ＝３ 6 Dtk Model Ｃ：３４ Dtk 100 unit/1H 33.52Dtk Waktu proses rata-rata Kalkulasi “Loading Average Working Hour” Kaju Heiki 　　 33.52Dtk Working Hour 1 Unit ／ Prod. Average PT. NGK BUSI INDONESIA

89. Yamazumi Chart （ Line Summary Board ） 10 20 30 40 50 60 Waktu proses rata - rata Detik Ｔ . Ｔ＝３６ Dtk Menunjukkan capacity aktual dari proses 30 Dtk 38 Dtk 34 Dtk 33.52 Dtk Small cawl inner assy Cawl Inner Part Assy Cawl Outer Part Assy Cawl Outer Car A Car B Car C PT. NGK BUSI INDONESIA

90. 2002 / 2 / 26 8:47 Poin mencegah penyakit/sakit Problem yang diduga Engi- neering DpH CL GL CL GL No History Tanggal Pertama kali ditulis 2002/2/26 1 /　 / 2 /　 / Karena pengencangannya kurang, timbul E/G noise, gata, lepas Hari-hari jangan sampai part dan impact terjatuh Pengencangan sementara depan bagian bawah Step 2-3 Step 2-1 Step 1 Step 2-2 2. Pengencangan permanen depan belakang bagian bawah Ｐ 3. Pengencangan permanen bagian atas 4. Pengencangan depan bagian bawah poin penting kerja Y010223 - 1 / 1 Pengencangan E/G mount kanan Item penting Posisi kerja Waktu standar Waktu Aktual Elemen work sheet Grup 312-proses 3-urutan 17 No Bagaimana caranya Quality Assurance, know how production Jml WS WA QC Sheet No Skill Cerificate 1 1 2 2 2 3 6 5.6 Jig / Tool（socket) 3 standar、nilai target 4 40-74Nｍ Type alat :KWF8PX BOX：spesial 12.7×14× 250MG 52Nｍ Baut agak nonjol kira2 E/G Mount bisa bergerak Check visual jangan ada baut/washer nonjol Sampai terdengar bunyi “ klik ” pada impact Check visual sampai lampu pokayoke signal nyala hijau 7.6 Kenakan baut secara lurus sampai kira2 mount bisa bergerak 3 buah baut dikenakan secara lurus sampai terdengar bunyi “klik” XX-X-XXX (pengambilan, mount set di tempat terpisah) S R1 8.0 Model Pengencangan temporary Target 999W all model apa yang dilakukan Pengencangan Ｐ Ｐ Quality check Ｐ jumlah yg sama pegang jig tool Nama Elemen Kerja Work Elemen t Sheet

91. Standardisasi Kerja Type III [ 1 ] Yang Disebut Standardisasi Kerja Type III adalah : Standardisasi kerja yang dipakai di proses yang b ukan pekerjaan berulang – ulang tanpa menghitung Takt Time. Sasarannya untuk mengkonfirmasi Operation keseluruhan Plant dengan membuat Standardisasi Kerja baik Line Gai (Off – Line Operator) maupun pekerjaan setiap orang di dalam proses 　 [ 2 ] Cara Pembuatan Standardisasi Kerja Type III 1. Step Sheet 　　 2. Yamazumi Chart (Loading Chart ） 　　 3. Analisa Line Operation PT. NGK BUSI INDONESIA

92. ① Gentan – i Pekerjaan ：（ ａ） 　 Interchange penggantian pekerjaan Terhadap 1 buah instruksi kerja 　　　　 ( Contoh ) 　 Ganti Tool Waktu setiap 1 kali mengganti tool ② Kalkulasi “ Unit Working Hour “ ：（Ａ） 　　　Ａ ＝　ａ ｘ ｎ （ Jumlah 1 putaran ） Unit Working Hour Gentan – I pekerjaan Cara Membuat Yamazumi Chart (Loading Chart ) PT. NGK BUSI INDONESIA

93. Gentan – i Pekerjaan Posisi Asal Mesin Equipment Andon Lampu Tool Change menyala PT. NGK BUSI INDONESIA

94. Yamazumi Chart （ Loading Chart ） A B C D E F Mr.○ Mr.□ Mr.△ ４８０ ３６０ ２４０ １２０ 　　０ Mr.◇ Ｇ Ｈ Ｉ Ｊ scheduled Time （４５０） Menunggu (temachi) 　 Trouble Shouting A B C D E F ４８０ ３６０ ２４０ １２０ Ｇ Ｈ Ｉ Ｊ Efisisensi karyawan Fixed Time （４５０） Mr.○ Mr.□ Mr.△ schedule Working Hour PT. NGK BUSI INDONESIA

95. Sasaran / Tujuan Analisa Line “Operation”

96. ① 　 Persiapan Pekerjaan ・ Operation di awal dan akhir pekerjaan ② 　 Pekerjaan utama /Main Job ( shoumi sagyou ) ③ 　 Pekerjaan tambahan / incidental job ( fusui sagyou ) ④ 　 Pekerjaan yang Muda & irregular job Elemen Kerja Diklasifikasikan Menjadi Empat PT. NGK BUSI INDONESIA

97. Cara Melakukan “ Genba Observation” PT. NGK BUSI INDONESIA

98. Sheet Observasi Analisa Line “Operation” PT. NGK BUSI INDONESIA

99. Sheet Untuk Summary Analisa“Operation ” PT. NGK BUSI INDONESIA

100. ① 　 Berdiri dari kursi ② 　 Berjalan sampai papan tulis (board) ③ 　 Mengambil Spidol ④ 　 Melepaskan tutup spidol ⑤ 　 Menulis huruf ⑥ 　 Menutupkan kembali tutup spidol ⑦ 　 Meletakkan spidol ⑧ 　 Kembali ke kursi ⑨ 　 Duduk di kursi ⑩ 　 Dalam keadaan duduk Pekerjaan Menulis Huruf & Pergi Ke Board PT. NGK BUSI INDONESIA

101. Poin – Poin Penting 　１． Jelaskan poin yang akan diukur 　２． Cara mengukur secara berkelanjutan 　３． Memastikan “ baratsuki ” antara 2 data Berlatih Mengukur Waktu 　① ① ② ③ ④ ① 　 Berdiri dari kursi ② 　 Berjalan sampai papan tulis (board) ③ 　 Mengambil Spidol ④ 　 Melepaskan tutup spidol ⑤ 　 Menulis huruf ⑥ 　 Menutupkan kembali tutup spidol ⑦ 　 Meletakkan spidol ⑧ 　 Kembali ke kursi ⑨ 　 Duduk di kursi ⑩ 　 Dalam keadaan duduk PT. NGK BUSI INDONESIA

102. Urutan 1. Amati bentuk – bentuk urutan kerja lalu catatatlah Urutan 2. Mencatat elemen kerja Urutan 3. Mengukur waktu satu cycle Urutan 6. Mengukur elemen kerja yang belum diukur Urutan 5. Mencocokkan waktu satu cycle dengan masing – masing elemen kerja Urutan 4. Mengukur waktu masing – masing elemen kerja Urutan 7. Mengukur pekerjaan yang irregular (tambahan) ２ 7 ･ 8 ･ 9 １・２ １ ３ ４ ５ ６ ７ ８ ９ １　　　２　　　３　　　４･･････　 ３・４ ５ ６ １・２ ３・４ ５ ６ 7 ･ 8 ･ 9 …… ２ ４ ７ ８ ９ Point – Point Penting Pengukur an Waktu

103. Contoh Pekerjaan Irregular (Tambahan) Tabel Standardisasi Kerja Kombinasi 　 Total ０．８７ Dtk Mengumpulkan Kanban 1 x ／１００ Ganti Pallet ／５０ Buah Tukar kotak kosong １ x ／３０ buah Kerja irregular (tambahan) ２５ dtk÷ ５０ buah ＝０．５ dtk/buah ５ dtk÷ ３０ buah ＝０．１７ dtk ／ buah ２０ dtk÷ １００ buah ＝０．２ dtk ／ buah ２０ ２５ ５

104. Kaizen Standardisasi Kerja Pertemuan Ke-4

105. １． Standardisasi Kerja & Pengawas Kerja ２． Standardisasi Kerja & Quality ３． Standardisasi Kerja & Safety Quality Bagaimana Cara Menggunakan Standardisasi Kerja Safety Pengawas PT. NGK BUSI INDONESIA

106. Pembuatan standardisasi kerja oleh pengawas kerja Kaizen Standardisasi Kerja Dengan Partisipasi Seluruh Member Mengenai standardisasi kerja tersebut seluruh member diminta untuk mengemukakan point – point problem yang ada di situ Partisipasi seluruh member Revisi Standardisasi Kerja Kaizen point permasalahan yang telah diusulkan

107. Standardisasi Kerja Standardisasi Kerja & Quality Step–step countermeasure untuk defect part ( １ ) Menangkap (inti) penyebab masalah ( ２ ) Memikirkan countermeasure & melakukan tindakan penanggulangan PT. NGK BUSI INDONESIA

108. Standardisasi Kerja & Pengawas Kerja Standardisasi Kerja & Quality Kondisi yang mempermudah menangkap penyebab penting ① Melakukan pekerjaan berulang dengan kondisi yang sama ② Mengalirkan pekerjaan 1 unit barang (One flow system) PT. NGK BUSI INDONESIA

109. Menghilangkan berbagai macam Muda dengan mempersingkat waktu lead time Contoh One Flow System ( Mengalirkan Satu Unit) ？ PT. NGK BUSI INDONESIA

110. Standardisasi Kerja ③ Supaya dapat menginspeksi langsung setelah memproses Kondisi yang mempermudah menangkap penyebab penting ① Melakukan pekerjaan continue dengan kondisi yang sama ② Mengalirkan pekerjaan 1 unit barang (One flow system) PT. NGK BUSI INDONESIA

111. Kaizen Berkelanjutan dan Tanpa Batas Standardisasi Kerja Kaizen Masalah Yang Ditemukan Men emukan penyebab utama (root cause) Kaizen Pemberlakuan Kemaju a n Toyota Kemajuan Kaizen Waktu Meningkatkan jumlah kaizen & memperpendek pemberlakuan Kemajuan & Penemuan PT. NGK BUSI INDONESIA

112. MUDA Kerja Pokok Pekerjaan tambahan yang tidak ada nilai tambahnya Kerja Gerakan Operator Bekerja Dan MUDA

113. 7 Hal MUDA MUDA Muda dalam defect & repair Muda karena over produksi Muda dalam proses Muda dalam pengangkutan Muda dalam stock Muda gerakan Muda dalam menunggu

114. 1. Butuh Man Hour dan peralatan yang extra. 2. Menghabiskan material dan komponen sebelum waktunya . 3. Berlebihnya biaya pembangkit energi seperti listrik dan pelumas . 4. Meningkatnya tempat menaruh barang seperti pallet dan skid. 5. Meningkatnya alat pengangkutan misalnya fork lift, kendaraan angkut , dll . 6. Mendirikan tempat baru seperti gudang tempat menaruh barang . Bertambahnya Man Hour untuk pengawasan gudang & penyimpanan . 8. Meningkatnya beban interest ( bunga pinjaman ). 9. Memangkas tunas - tunas Kaizen. MUDA Over Produksi Mengundang Masalah PT. NGK BUSI INDONESIA

115. 7 Hal MUDA MUDA Muda dalam defect & repair Muda karena over produksi Muda dalam proses Muda dalam pengangkutan Muda dalam stock Muda gerakan Muda dalam menunggu

116. 7 HAL MUDA HYOUJUNKA (Standardisasi) Supaya MUDA dapat Diketahui dengan mudah Oleh Siapapun MUDA Muda dalam defect & repair Muda karena over produksi Muda dalam proses Muda dalam pengangkutan Muda dalam stock Muda gerakan Muda dalam menunggu

117. Memisahkan Pekerjaan Orang dan Pekerjaan Mesin Pekerjaan Orang dan Pekerjaan Mesin Proses A Mengeluarkan produk jadi. Pasang benda kerja Menekan tombol start Pekerjaan Orang Memp roses Home positioning Mesin berhenti Pekerjaan Mesin Pekerjaan Orang (Manual) Pekerjaan Mesin (feeder otomatis) Memperhatikan (temachi) 15″ 35″ Mengeluarkan Produk Jadi, pasang benda kerja Memp roses , home positioning, mesin berhenti PT. NGK BUSI INDONESIA

118. Mengefektifkan Muda Menunggu Ambil part setting Sambil Mengalirkan Spot Sambil Mengalirkan Sambil Mengalirkan Spot Spot Satu Orang Hanya Bisa Mengerjakan 1 Unit Mesin Ide, Improvement Dapat Menangani Banyak Proses Ambil Part Setting Ambil Part Setting Ambil Part Setting Spot Spot Spot Spot Start Start Start Start Ambil Part Setting Ambil Part Setting Ambil Part Set Ambil Part Set PT. NGK BUSI INDONESIA

119. Produktivitas Dan Efisiensi Perusahaan Lomba Dayung PT. NGK BUSI INDONESIA

120. 10 Orang Membuat 100 Unit 10 Orang Membuat 120 Unit Jumlah Yang Perlu Dibuat hanya 100 Unit 10 Orang 120 Unit = 20 Unit Muda 9 Orang 100 Unit = Kaizen Produktivitas Yang Semu Produktivitas Nyata Produktivitas Semu dan Produktivitas Nyata PT. NGK BUSI INDONESIA

121. Step Ke-1 Menemukan Point – Point y ang Memerlukan Kaizen

122. Jenis Point – Point Yang Memerlukan Kaizen ① Masalah yang tidak terselesaikan sampai sekarang ② Masalah yang dibawa oleh atasan atau divisi terkait Permukaan Kesadaran akan masalah ③ Masalah latent PT. NGK BUSI INDONESIA

123. Kunci Untuk Menemukan MUDA Jenis MUDA Kunci Untuk Menemukan MUDA 1. Muda dalam Defect & Repair Munculkah defect hasil proses ? Adakah hasil proses yang harus di repair ? 2. Muda dalam over produksi Apakah telah memproduksi barang yang tidak disertai kanban ? Adakah produksi yang yg tidak sesuai schedule antar p roses ? 3. Muda Proses Apakah telah melakukan proses yang berlebihan melewati target dari proses tersebut (over quality) ? 4. Muda Delivery Mengapa barang tersebut diangkut? Apakah cara pengakutannya sudah tepat? 5. Muda Stock Banyakkah jumlah spare part? Apakah jumlah berlebih pada minimum stock, apakah ada penumpukan kanban ? 6. Muda Gerakan Mengapa melakukan gerakan ke atas ke bawah ? Mengapa ada gerakan yang tidak lancar ? 7. Muda Menunggu Apakah muncul menunggu /temachi ? Apakah menunggu (temachi) sudah menjadi jelas?

124. Lead Time Produksi ＝ Waktu Process ＋ Waktu Stagnasi Lead Time Produksi

125. Lead Time Produksi Lead Time Produksi = Waktu Proses + Waktu Stagnasi Ilustrasi Proses Press ① Material Coil ② Blanking ③ Sto c k ④ Ke Arah Line ⑤ Press ing ⑥ Sto c k ⑦ Ke Arah Line ⑧ Menggunakan 1 unit dalam 1 menit 1 Detik 1 Detik Delivery Delivery PT. NGK BUSI INDONESIA

126. Lead Time Produksi Waktu Proses : Waktu Stagnasi = 1 : X Lead Time Produksi = Waktu Proses + Waktu Stagnasi

127. Step ke-2 Menganalisa Cara Yang Dilakukan Saat Ini

128. １、 Melihat kenyataan sebagaimana adanya ２、 Tidak ada yang terlewat ３、 Akurat - Terukur - Diklasifikasikan - Mendetail Sikap pada Waktu Menganalisa Cara yang ada saat ini PT. NGK BUSI INDONESIA

129. ？ ＩＤＥＡ ？ ？ ？ Konsep Mengeluarkan Ide 1. Ide berbeda dengan pertimbangan 4. Meminjam bantuan analis a 6. Menggabungkan dengan kreativitas orang lain 5. Membuat Rangkuman ( Mengsintesiskan ) 3. Melihat dari berbagai macam sudut pandang 2. Keluarkan ide sebanyak mungkin PT. NGK BUSI INDONESIA

130. Cara Memperoleh Ide 1. Prinsip Penyederhanaan Gerakan (A) Aturan tentang penggunaan anggota tubuh 1) Kedua tangan digerakan pada arah yang simetris secara bersamaan 2) Sedapat mungkin mengecilkan gerakan ke dua tangan. 3) Untuk pekerjaan ringan sebaiknya menggerakan lengan bawah dan tangan daripada menggerakkan bahu dan lengan atas 4) Menghindari perubahan arah gerakan secara tiba-tiba 5) Lakukan gerakan bebas yang tidak dibatasi 7) Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh kaki atau bagian tubuh lainnya sebaiknya tidak dilakukan dengan tangan 6) Menghindari gerakan naik turu nnya badan serta posture tubuh yang tidak alami (misalnya : membungkuk, posisi tubuh yang tidak tegak) PT. NGK BUSI INDONESIA

131. Cara Memperoleh Ide 1. Prinsip Penyederhanaan Gerakan (B) Prinsip Tentang Lay Out Penempatan Peralatan Tool dan material diletakan pada tempat yang ditentukan 2) Tool dan material diletakan di depan dan sedapat mungkin dekat dengan operator 3) Hindari menggerakan barang ke atas atau ke bawah untuk memindahkan benda, pindahkan barang secara horisontal 4) Menggunakan kekuatan gravitasi untuk menggerakan barang 5) Material dan tools diletakan dengan pengaturan yang terbaik untuk gerakan 6) Ketinggian benda kerja disesuaikan dengan tinggi badan operator dan sifat dari pekerjaan tersebut 7) Memberikan penerangan dan pencahayaan yang cocok dengan sifat pekerjaan tersebut PT. NGK BUSI INDONESIA

132. Cara Memperoleh Ide 1. Prinsip Penyederhanaan Gerakan Sedapat mungkin hindari gerakan membawa material atau alat dengan tangan (C) Prinsip Tentang Desain Tool & Peralatan 3) Dua tool atau lebih sedapat mungkin digabungkan jadi satu 4) Handle yang memerlukan tenaga sebaiknya di rancang sedemikian rupa supaya telapak tangan dapat menggenggamnya keseluruhan handle dengan baik . 2) Jangan gunakan tool yang bersifat umum tetapi tool yang berifat khusus PT. NGK BUSI INDONESIA

133. Terima Kasih

134. Five Whys Karena tidak terpasang strainer yang menyebabkan masuknya Chip Mengapa aus ? ① ② ③ ⑤ ④ ・・・ ・・・ ・・・ ・・・ ・・・ Mengapa berhenti? Mengapa terjadi Overload ? Mengapa tidak Lubrikasi bagian bearing tidak cukup? Mengapa pompa lubrikasi tidak berfungsi ? Pompa lubrikasi tidak berfungsi Shaft Pompa aus (bocor) atau ada clearance Ada overload sehingga fuse terputus Lubrikasi pada bagian bearing tidak cukup