BPSKABUPATENTANGERAN
0 views
19 slides
Oct 02, 2025
Slide 1 of 19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
About This Presentation
Menyajikan data statistik ketenagakerjaan provinsi banten
Size: 20.13 MB
Language: none
Added: Oct 02, 2025
Slides: 19 pages
Slide Content
Heri Purnomo , S.ST., M.Si Fungsional Statistisi Ahli Muda STATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BANTEN Disampaikan pada Rekon Data Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2022 Serang , 15 September 2022 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN
PENDAHULUAN 2 01 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN
3 M enunjang tercapainya tujuan pembangunan nasional. 01 02 Mengevaluasi pencapaian pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan secara global melalui SDGs Pentingnya Indikator Ketenagakerjaan yang dihasilkan SAKERNAS 02 Indikator Makro Ketenagakerjaan sebagai acuan perencanaan dan evaluasi pencapaian pembangunan
4 POKOK BAHASAN Konsep Baku Ketenagakerjaan Berdasarkan International Conference of Labour Statistician (ICLS) 19 Konsep Baku Ketenagakerjaan berdasarkan International Conference of Labour Statistician (ICLS) 13 Konsep Status Pekerjaan b erdasarkan International Conference of Labour Statistician (ICLS) 20 Sektor Formal/Informal Indikator Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) Pekerja Rumahan (Home Worker) 1 2 5 3 4 6
5 Konsep Baku Ketenagakerjaan berdasarkan International Conference of Labour Statistician (ICLS) 13 Diagram Ketenagakerjaan Berdasarkan ICLS 13 Pengukurannya didasarkan pada periode rujukan ( time reference ), yaitu kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang lalu, yang berakhir sehari sebelum pencacahan. 1
6 KONSEP BEKERJA ICLS 13 Adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam ( tidak terputus ) dalam seminggu yang lalu Termasuk ke dalam konsep bekerja adalah orang yang sementara tidak bekerja yaitu mereka yang mempunyai pekerjaan / usaha tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena sesuatu sebab seperti sakit , cuti , menunggu panen , tugas belajar , atau mogok kerja . Konsep Baku Ketenagakerjaan berdasarkan International Conference of Labour Statistician (ICLS) 13 1
7 Konsep Baku Ketenagakerjaan berdasarkan International Conference of Labour Statistician (ICLS) 13 1 Meliputi penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan , atau mempersiapkan suatu usaha , atau merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan ( putus asa ), atau sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja atau sudah mempunyai usaha tapi belum memulainya . KONSEP PENGANGGURAN ICLS 13
8 Konsep Baku Ketenagakerjaan berdasarkan International Conference of Labour Statistician (ICLS) 13 1 SEKOLAH Adalah k egiatan bersekolah di sekolah formal dan nonformal , baik pada pendidikan dasar , pendidikan menengah atau pendidikan tinggi . Tidak termasuk yang sedang libur / cuti . MENGURUS RUMAH TANGGA Adalah k egiatan mengurus rumah tangga atau membantu mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah / gaji . LAINNYA Kegiatan lainnya yang dicakup disini adalah kegiatan yang bersifat aktif dan tidak termasuk tidur , bermalas-malasan, santai , bermain dan tidak melakukan kegiatan apapun . BUKAN ANGKATAN KERJA :
9 Konsep Baku Ketenagakerjaan berdasarkan International Conference of Labour Statistician (ICLS) 1 9 2 Diagram Ketenagakerjaan Berdasarkan ICLS 19 Pengukurannya didasarkan pada periode rujukan ( time reference ) yaitu : K egiatan yang dilakukan selama seminggu yang lalu, yang berakhir sehari sebelum pencacahan. Kegiatan sebulan yang lalu Kesediaan memulai pekerjaan dalam waktu dua minggu ke depan Tiga bulan ke depan
10 SEKTOR FORMAL / INFORMAL 3 Penentuan kegiatan / sektor formal dan informal dalam Sakernas dapat dilakukan dengan dua pendekatan /proksi yaitu 1 Proksi Kedua Proksi Pertama Tenaga kerja formal/ infomal berdasarkan status pekerjaan utama Tenaga kerja dengan status pekerjaan berusahan dibantu buruh tetap / dibayar atau buruh / karyawan / pegawai dianggap tenaga kerja formal, sementara status pekerjaan kode yang lainnya dianggap tenaga kerja informal 2 Penentuan usaha dan tenaga kerja formal dan informal sudah mengadopsi konsep pekerjaan formal dan informal yang dicetuskan melalui ICLS 17 tahun 2003, yang juga merupakan rekomendasi ILO, yaitu a b Usaha F ormal/ I nformal Tenaga Kerja F ormal/ I nformal Penjelasan di slide selanjutnya
a Usaha F ormal/ I nformal b Tenaga Kerja F ormal/ I nformal
12 Indikator Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 4 Indikator SDGs yang dapat dihasilkan dari Sakernas diantaranya: Proporsi wanita yang memegang jabatan manajerial . Proporsi pekerjaan informal di sektor non- pertanian , berdasarkan jenis kelamin Persentase jumlah anak usia 5-17 tahun yang terlibat dalam pekerja anak , menurut kelompok jenis kelamin dan umur Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi terhadap total pekerja dan tingkat pertumbuhan pekerja , menurut jenis kelamin Pekerja sektor manufaktur sebagai proporsi dari total pekerja Tingkat pengangguran , berdasarkan jenis kelamin , kelompok usia dan penyandang disabilitas Pendapatan rata-rata per jam dari pekerja perempuan dan laki-laki , menurut pekerjaan , kelompok usia dan penyandang disabilitas Proporsi penduduk muda (15-24 tahun) yang tidak sedang mengikuti pendidikan, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan ( Youth NEET ).
13 Pekerja Rumahan (Home Worker ) 5 Mereka terutama bekerja untuk menghasilkan produk dalam rumah mereka (atau tempat yang mereka pilih sendiri) sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemberi kerja/majikan/subkontraktor tanpa ada pengawasan (atau ada pengawasan, namun minim). Pekerja rumahan, yang sering dianggap sebagai pekerja “pinggiran” dalam sistem ketenagakerjaan di Indonesia, merupakan kategori pekerja rentan dan mayoritas pekerja rumahan adalah perempuan
FENOMENA KETENAGAKERJAAN 14 02 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN
DAMPAK COVID-19 TERHADAP KETENAGAKERJAAN 18 Terjadi disrupsi pada kondisi ketenagakerjaan akibat munculnya pandemi COVID-19 Dampak COVID-19 pada ketenagakerjaan tidak hanya diukur dari besaran TPT Selain pengangguran , perlu diperhatikan seberapa besar pekerjaan yang hilang akibat pandemi Empat Komponen dari dampak COVID-19 terhadap pasar kerja : Pengangguran karena COVID-19* Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19** Sementara tidak bekerja karena COVID-19*** Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja (shorter hours) karena COVID-19 Keterangan : *) Pengangguran karena COVID-19 adalah penganggur yang pernah berhenti bekerja karena COVID-19 sejak Februari 2020 **) Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja dan pernah berhenti bekerja karena COVID-19 sejak Februari 2020 ***) Sementara Tidak Bekerja karena COVID-19 adalah penduduk bekerja namun karena COVID-19 menjadi sementara tidak bekerja
Sumber gambar: https://www.pexels.com Terima Kasih BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN