Sterilisasi & desinfeksi. persiapan alat pptx

vera738113 0 views 13 slides Sep 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Sterilisasi & desinfeksi.


Slide Content

Sterilisasi & desinfeksi By : Vera Virgia , SST,M.Kes

A. Sterilisasi dengan Pemanasan 1. Dengan pemanasan kering Pembakaran Alat yang digunakan adalah lampu spiritus / bunsen . Pembakaran dapat dilakukan dengan cara : - Memijarkan Pembakaran dengan cara ini hanya cocok untuk alat-alat logam ( ose , pinset , dll ), yang dibiarkan sampai memijar . Dengan cara ini seluruh mikroorganisme , termasuk spora , dapat dibasmi . - Menyalakan Dapat diartikan suatu pelintasan alat gelas ( ujung pinset , bibir tabung , mulut erlenmeyer , dll ) melalui nyala api . Cara ini merupakan hal darurat dan tidak memberikan jaminan bahwa mikroorganisme yang melekat pada alat dengan pasti terbunuh .

Cara mensterilkan ose : Ose disterilkan dengan cara dibakar pada nyala api lampu spiritus atau lampu gas. Pada waktu memanaskan ose , dimulai dari pangkal kawat dan setelah terlihat merah berpijar secara pelan-pelan pemansan dilanjutkan ke ujung ose . Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terloncatnya kuman akibat pemanasan langsung dan terlalu cepat pada mata ose . Nyala api pada sterilisator mempunyai perbedaan dalam derajat panas . ABCD ( diarsir ) : merupakan ruang oksidasi ABCD : merupakan ruang reduksi AB : dasar api a : ruang oksidasi atas b : ruang oksidasi bawah c : ruang reduksi atas d : ruang reduksi bawah e : bagian yang paling tidak panas

Tempat yang paling panas adalah ruang oksidasi bawah yang letaknya kira-kira sepertiga bawah dari tingginya nyala api . Yang perlu diperhatikan : - jangan memegang mata ose dengan tangan sebelum ose disterilkan - jangan meletakkan ose di atas meja , tetapi letakkan pada tempat yang disediakan setelah disterilkan .

dengan udara panas (hot air oven) Cara ini menggunakan udara yang dipanaskan dan kering , serta berlangsung dalam sterilisator udara panas (oven). Pemanasan dengan udara panas dugunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas misalnya : petri, tabung gelas , botol pipet dll , juga untuk bahan-bahan minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet , kain , kapas dan kasa tidak dapat ditserilkan dengan cara ini . Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan dibungkus dengan kertas tahan panas , kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada temperatur antara 150 - 170ºC, selama kurang lebih 90 – 120 menit . Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa di antara bahan yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup , untuk menjamin agar pergerakan udara tidak terhambat .

Pemanasan basah DENGAN MEREBUS Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting , pinset , skalpel , jarum , spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih selama 30-60 menit . DENGAN UAP AIR PANAS Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan tekanan ( autoklav ) ataupun untuk alat-alat tertentu . Cara ini dijalankan dengan pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa dengan cara ini spora belum dimatikan , dan ada beberapa media yang tidak tahan pada panas tersebut ( misalnya media Loewenstein , Urea Broth). Media tersebut disterilkan dengan cara sterilisasi bertingkat ataupun filtrasi . Alat yang digunakan adalah sterilisator , autoklav , dimana tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer ( klep pengatur tekanan dalam keadaan terbuka ).

DENGAN UAP AIR BERTEKANAN (AUTOKLAV) Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav , maka dapat dicapai panas yang diinginkan . Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap pemanasan tinggi . Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas 120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan . Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav : - harus ditunggu selama bekerja - hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav ( perubahann temperatur dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah ). Pada sterilisasi dengan pemanasan kering , bakteri akan mengalami proses oksidasi putih telur , sedang dengan sterilisasi panas basah , akan mengakibatkan terjadinya koagulasi putih telur bakteri . Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat menerima panas daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat dibanding oksidasi ). Pasteurisasi Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol . Panas yang digunakan 61,7ºC selama 30 menit .

B. Sterilisasi dengan Filtrasi Sterilisasi dengan cara ini dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas pada saringan berpori kecil sehingga dapat menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu . Kegunaan : - untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan , misalnya Urea Broth ataupun untuk sterilisasi vaksin , serum, enzim , vitamin. - Meminimalkan kuman udara masuk untuk ruangan kerja secara aseptis Virus seperti mikroorganisme tanpa dinding sel ( mikroplasma ) umumnya tidak dapat ditahan oleh filter.

Sterilisasi dengan penyinaran ( radiasi ) Sterilisasi dengan cara ini diperlukan jika sterilisasi panas maupun dinding tidak dapat dilakukan . Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal terhadap sel-sel jasad renik dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi termasuk bagian dari spkterum elektromagnetik , misalnya : sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar x dan juga sinar katoda elektro kecepatan tinggi . Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang 15-390 nm. Lampu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan panjang gelombang sekitar 265 nm mempunyai daya bakterisid yang tinggi . Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan , misalnya di kamar bedah , ruang pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi , juga bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah pencemaran permukaan .

Sinar x mempunyai daya penetrasi lebih besar dibanding dengan sinar ultraviolet. Sinar gamma mempunyai daya penetrasi lebih besar dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan material yang tebal , misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket makanan . Sinar katoda biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar terhadap barang-barang yang telah dibungkus .

Cara kimia Merupakan cara sterilisasi dengan bahan kimia . Beberapa istilah yang perlu difahami : - Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel vegetatif dan jasad renik . Biasanya digunakan untuk obyek yang tidak hidup , karena akan merusak jaringan . Prosesnya disebut desinfeksi . - Antiseptik adalah suatu bahan atau zat yang dapat mencegah , melawan maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasat renik . Biasanya digunakan untuk tubuh . Prosesnya disebut antiseptis . - Biosidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai unhtuk membunuh mikroorganisme , misal : bakterisid , virosid , sporosid . - Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah / menghambat pertumbuhan organisme , misal : bakteriostatik , fungistatik . Ada beberapa zat yang bersifat anti mikroba . 1. Fenol dan derivatnya Zat kimia ini bekerja dengan cara mempresipitasikan protein secara aktif atau merusak selaput sel dengan penurunan tegangan permukaan . Fenol cepat bekerja sebagai desinfektan maupun antiseptik tergantung konsentrasinya . Daya antimikroba fenol akan berkurang pada suasana alkali, suhu rendah , dan adanya sabun .

2. Alkohol Alkohol beraksi dengan mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi dan melarutkan lemak sehingga membran sel rusak dan enzim-enzim akan diinaktifkan oleh alkohol . Etil alkohol ( etanol ) 50-70% mempunyai sifat bakterisid untuk bentuk vegetatif . Metanol daya bakterisidnya kurang dibandingkan etanol , dan beracun terhadap mata . 3. Halogen beserta gugusannya Halogen beserta gugusannya ini mematikan mikroorganisme dengan cara mengoksidadi protein sehingga merusak membran dan menginaktifkan enzim-enzim . Misalnya : - Yodium dipakai untuk mendesinfeksi kulit sebelum dilakukan pembedahan - Hipoklorit digunakan untuk sanitasi alat-alat rumah tangga . Yang umum dipakai adalah kalsium dipoklorit dan sodium hipoklorit .

4. Logam berat dan gugusannya Logam berat dapat memprestasikan enzim-enzim atau protein esensial lain dalam sel sehingga dapat berfungsi sebagai anti mikroba . Contoh : - Merkurokrom , merthiolat sebagai antiseptik . - Perak nitrat sebagai tetes mata guna mencegah penyakit mata pada bayi ( Neonatol gonococcal ophthalmitic ). 5. Deterjen Dengan gugus hipofilik dan hidrofilik , deterjen akan merusak membran sitoplasma . i . Aldehid Aldehid mendesinfeksi dengan cara mendenaturasi protein. Contoh : formalin ( formaldehid ) ii. Gas sterilisator Digunakan untuk bahan / alat yang tidak dapat disterilkan dengan panas tinggi atau dengan zat kimia cair . Pada proses ini material disterilkan dengan gas pada suhu kamar . Gas yang dipakai adalah ethilen oksida . Kebaikannya : ethilen oksida mempunyai daya sterilisasi yang besar dan daya penetrasinya besar Kejelekannya : ethilen oksida bersifat toksis dan mudah meledak .
Tags